Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kayla Shazia Falisha
"Sektor industri merupakan penyumbang utama emisi karbon dioksida (CO₂), yang mempercepat perubahan iklim dan krisis lingkungan global. Untuk mengatasinya, diperlukan teknologi penangkapan karbon yang efisien dan ramah lingkungan. Deep Eutectic Solvents (DES) berbasis asam lemak menjadi alternatif menjanjikan karena sifatnya yang biodegradable, stabil secara termal, mudah disintesis, dan berasal dari sumber terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tiga formulasi DES berbasis asam lemak dalam proses penyerapan CO₂ pada suhu 35°C dan tekanan 2–8 bar, , diikuti dengan proses desorpsi pada suhu 80°C. Parameter utama yang dianalisis meliputi kelarutan CO₂, laju absorpsi, dan laju desorpsi. Hasil menunjukkan bahwa DES campuran asam oktanoat:asam dekanoat (2:1) memiliki performa terbaik, dengan kelarutan CO₂ mencapai 0,1968 gram/gram DES, laju absorpsi hingga 0,8653 gram/mL DES/jam, dan laju desorpsi mencapai 11,0947 gram/mL DES/jam. Selain itu, efisiensi penangkapan dan pelepasan CO₂ juga tergolong tinggi, dengan kapasitas absorpsi mencapai 20% dan desorpsi mendekati 99%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem dapat dioperasikan secara siiklus tanpa kehilangan performa secara signifikan. Temuan ini memperkuat potensi asam lemak sebagai komponen dalam DES yang efisien, ekonomis, dan berkelanjutan untuk aplikasi penangkapan karbon jangka panjang.

The industrial sector is one of the major contributors to carbon dioxide (CO₂) emissions, accelerating climate change and triggering a global environmental crisis. To address this issue, efficient and environmentally friendly carbon capture technologies are urgently needed. Fatty acid-based Deep Eutectic Solvents (DES) offer a promising alternative due to their biodegradable nature, thermal stability, ease of synthesis, and derivation from renewable resources. This study aims to evaluate the performance of three fatty acid-based DES formulations in CO₂ absorption at 35°C and varying pressures (2–8 bar), followed by a desorption process conducted at 80°C. The key performance parameters analyzed include CO₂ solubility, absorption rate, and desorption rate. The results show that the DES formulated from octanoic acid:decanoic acid (2:1) demonstrated the best performance, with a CO₂ solubility of 0.1968 grams per gram of DES, an absorption rate of 0.8653 grams/mL DES/hour, and a desorption rate of 11.0947 grams/mL DES/hour. Additionally, the system exhibited high CO₂ capture and release efficiency, with absorption capacities reaching up to 20% and desorption efficiencies approaching 99%. These findings indicate that the system can operate in cyclic processes without significant performance loss. This study reinforces the potential of fatty acids as sustainable and efficient components in DES formulations, offering a viable and cost-effective alternative for long-term carbon capture applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Sevina Hanum Widanty
"Salah satu penyumbang emisi CO2 terbanyak pada kategori industri manufaktur adalah pabrik semen yang menghasilkan 8% dari total emisi global. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis teknis dan ekonomi terkait dekarbonisasi pada pabrik semen. Terdapat 3 skenario yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu skenario 0 yang meliputi proses produksi klinker, skenario 1 yang meliputi proses produksi klinker, calcium looping carbon capture, sintesis metanol, dan PV-elektrolisis, serta skenario 2 yang meliputi proses produksi klinker menggunakan bauran bahan bakar alternatif, calcium looping carbon capture, sintesis metanol, dan PV-elektrolisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimum untuk sintesis metanol pada tekanan 50 bar adalah 230 oC dengan rasio umpan antara H2 dan CO2 sebesar 3. Efisiensi energi tertinggi didapatkan pada skenario 2B dengan nilai sebesar 56,42%, diikuti oleh skenario 2A dengan nilai sebesar 56,40%, dan terakhir skenario 1 dengan nilai sebesar 56,36%. Emisi CO2 pada skenario 0 didapatkan sebesar 108.125 kg CO2/jam, mengalami peningkatan pada skenario 1 sebesar 299.553 kgCO2/jam, menurun pada skenario 2A dengan emisi CO2 sebesar 252.586 kgCO2/jam, dan menurun kembali pada skenario 2B dengan emisi CO2 sebesar 250.061 kgCO2/jam. Nilai levelized cost of methanol untuk skenario 1 sebesar Rp8.660,84, skenario 2A sebesar Rp8.465,59, dan skenario 2B sebesar Rp8.388,50. 

One of the biggest contributors to CO2 emissions in the manufacturing industry category is cement industries which produce 8% of total global emissions. Therefore, this research was carried out to analyze technical and economic aspects related to decarbonization in cement factories. There are 3 scenarios carried out in this study, namely scenario 0 which includes the clinker production process, scenario 1 which includes the clinker production process, calcium looping carbon capture, methanol synthesis, and PV-electrolysis, and scenario 2 which includes the clinker production process using mixed alternative fuels, calcium looping carbon capture, methanol synthesis, and PV-electrolysis. The results from this research show that the optimum temperature for methanol synthesis at a pressure of 50 bar was 230oC with a feed ratio between H2 and CO2 of 3. The highest energy efficiency was obtained in scenario 2B with a value of 56.42%, followed by scenario 2A with a value of 56.40%, and finally scenario 1 with a value of 56.36%. CO2 emissions in scenario 0 are 108,125 kgCO2/hour, increased in scenario 1 of 299,553 kgCO2/hour, decreased in scenario 2A with CO2 emissions of 252,586 kgCO2/hour, and decreased again in scenario 2B with CO2 emissions of 250,061 kgCO2/hour. The levelized cost of methanol for scenario 1 is IDR 8,660.84, scenario 2A biomass is IDR 8,465.59, and scenario 2B is IDR 8,388.50."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library