Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwarti
Abstrak :
Ton berfungsi sebagai pembeda makna, sehingga menguasai ton adalah hal yang tidak dapat dihindari jika sesorang ingin mencapai profisiensi tinggi dalam Bahasa Mandarin. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh tingkat kesulitan ton dan proses pembelajaran pada pemerolehan ton kosakata bersuku satu dan dua pada mahasiswa semester satu S1 Bahasa Mandarin di sebuah Universitas Swasta di Jakarta. Instrumen penelitian berupa: kuesioner, observasi kelas, tes membedakan ton, dan tes melafalkan kosakata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan urutan pemerolehan adalah ton 4 > ton 1 > ton 3 > ton 2. Namun, jumlah suku kata dan letak ton dalam kosakata mempengaruhi persepsi dan produksi ton. Di samping itu faktor bahasa pertama pemelajar, keakuratan ton pengajar, dan metode pengajaran terbukti mempengaruhi pemerolehan ton. ......In Mandarin, tone is functioned to differentiate meaning. Thus, it is a must to master tone for one to acquire the highest proficiency in learning the language. This research is meant to observe the influence of tone difficulty and learning process on acquisition.This research uses monosyllabic and disyllabic word as the subject of research conducted in a private university in Jakarta. Subjects of the research are students of the first semester majoring in Mandarin. The instruments used to conduct the research are: questionaire, observation, tone marking test, and pronunciation test. The results of the research shows that overall acquisition of tone 4 > tone 1 > ton 3 > tone 2. But number of syllabel and position of tone in the word have influence to tone perception and production. Furthermore, learner's first language, teacher tone accuracy, and teaching method have influence on tone acquisition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Suhani Djaja
Abstrak :
Berdasarkan studi literatur dijumpai bahwa para peneliti bahasa anak berbeda pendapat mengenai sejumlah struktur sintaksis yang belum dikuasai anak usia sekolah dasar. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengulang kembali penyelidikan yang telah dilakukan oleh Carol Chomsky, yang bar-pendapat bahwa anak berbahasa Inggris yang lebih muda usianya dalam kelompok usia 5 - 10 tahun akan menguasai lebih kemudian kalimat yang hubungan grarnatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinyatakan secara eksplisit pada struktur lahir, dan bahwa anak pada mulanya menerapkan Prinsip Jarak Minimal (Minimal Distance Principal) pada setiap verbs yang berklausa komplemen. Metode eksperimental yang ditulis oleh Bennett-Kastor, dan daftar pertanyaan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Carol Chomsky diterapkan untuk memperoleh jawaban dan tanggapan 36 subjek penelitian berbahasa Inggris, di British International School, Jakarta. Hasil pengelompokan data menurut inter_pretasi yang benar dan interpretasi, yang salah disajikan dalam bentuk tabel. Ternyata anak yang lebih muda usianya dalam kelompok 5-10 tahun masih banyak melakukan kesalahan ketika menginterpretasi kalimat Is this doll easy to see or hard to see?, yang hubungan gramatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinya_takan secara eksplisit pada struktur lahir, dan gagal ketika menginterpretasikan subjek pelaku verba komplemen pada NP1 promise NP2 to vb inf, Makin meningkat usia anak, makin sedikit kesalahan yang timbul. Secara bertahap anak dapat menguasai dan menerapkan dengan konsisten dan benar kaidah yang berlaku dalam kedua konstruksi kalimat yang diujikan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canti Widya Permata
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai korelasi tingat sosial ekonomi dengan pemerolehan bahasa kedua, khususnya bahasa Inggris, dilihat dari kemahiran berbicara peserta kursus English For Teenagers dilakukan selama Januari 1996 0 April 1996. Nilai kemahiran berbicara bahasa Inggris dianggap menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan korelasi tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta khusus tingkat dua dab tiga Program English For Teenagers di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Penelitian sebelumnya terbatas pada pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehan bahasa pertama anak, telah dilakukan oleh McCarthy dan Templin. Peneitian tentang pengaruh tingkat sosial ekonomi dalam pemerolehab bahasa kedua masih jarang dilakukan.

Nilai kemahiran berbicara didapat dari hasil tes oral tengah semester dan tes oral akhir semester. Klasifikasi tingkat sosial ekonomi dikumpulkan melalui kuesioner. cara penelitian tes oral dan cara penyususnan serta hasil kuesioner dijelaskan.

Hasil penelitian membuktikan adanya koreasi antara tingkat sosial ekonomi degan kemahiran berbicara pada bahasa Inggris. Dari 23 subjek yang terbagi atas dua kelas, kelas EFT-2 dan EFT-3 didapat koefisien korelasi sebesar 0.2565. Koefisien korelasi kelas EFT-2 dengan jumlah subjek 11 ialah 0.3719. Koefisien kelas EFT-3 dengan jumlah subjek 12 sebesar 0.1687. Sifat korelasi, baik perkelas maupun keseluruhan adalah positif, membuktikan bahwa ada korelasi antara tingkat sosial ekonomi dengan kemahiran berbicara peserta English For Teenagers tingkat dua dan tiga di Program Pelayanan Bahasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
1996
S14013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Eka Anggraini
Abstrak :
Perlu untuk diketahui seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata bahasa B 1 dalam otaknya dan lengkap dengan semua kaidahnya. Pemerolehan bahasa merupakan satu proses perkembangan bahasa manusia. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan studi kasus yang berorientasi pada perkembangan anak usia 10 bulan bernama Muhamad Hafiz Firdaus. Instrumen yang digunakan adalah buku harian dan observasi. Hasilnya adalah perkembangan pemerolehan bahasa anak usia 10 bulan Muhamad Hafiz Firdaus mengalami perkembangan pemerolehan basa pada tahap mengoceh (cooing) dan celoteh (babbling) anak selalu mengulanginya karena bunyi-bunyi itu mirip dengan bunyi yang ia dengar dari ibunya. Dia juga membentuk kata-kata yang dibutuhkannya karena ada stumulus.
STKIP Setiabudhi Rangkasbitung, 2016
400 BEB 3:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Washington DC: Georgetown University Press, 2005
418 MIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Subyantoro
Abstrak :
Tesis ini mengangkat tema: Filsafat Ilmu Pengetuhuan Ibn Khaldun Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat. yang membahas tentang sumber, struktur, metode, kesahihan, dan tujuan ilmu penghetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hakekat ilmu pengetahuan, yakni mempertanyakan objek yang ditelaah ilmu pengetahuan, wujud hakiki objek tersebut, serta bagaimana huhungan antara objek yang ditelaah, seperti alam dan segala isinya, dengan daya tangkap manusia berpikir, merasa, dan mengindra, yang membuahkan ilmu pengetahuan dalam bingkai ontologis, epistemologis, dan axiologis. Atas bingkai itulah ilmu pengetahuan dapat berkembang sebagai suatu disiplin, vaitu pengetahuan yang mengembangka'h dan melaksanakan aturan-aturannya dengan penuh kesungguhan. Inilah yang disebut refleksi filosofis ilmu pengetahuan. Upaya refleksi tilosofis diarahkan pada ciri dan cars kerja ilmu pengetahuan. Ciri ilmu pengetahuan ditandai dengan adanya unsur sistematis, logis, dan intersubjektif Adapun cara kerja ilmu pengetahuan diarahkan pada upaya pembenaran metodologis dan paradigma ilmu pengetahuan. Ciri dan cara kerja ilmu pengetahuan inilah yang menandai kemandirian ilmu pengetahuan itu. Ibn Khaldun dipandang sebagai salah seorang filosof muslim abad pertengahan, lahir di Tunis pada tahu 732H/ 1 332 M dan meninggal di Cairo-Mesir pada tahun 808 H/ 1406 M. Ia berasal dari keluarga ulama, ilmuwan, dan terhormat serta berpengaruh dalam bidang ilmu dan politik. Banyak teori ilmu pengetahuan Ibn Khaldun dipengaruhi oleh ilmu-ilmu agama dan filsafat, karya-karya filosof besar seperti Ibn Sina, A1-Ghazali, Ibn Rusyd, Nashiruddin al-Thusi, dan Aristoteles. Dari lingkungan keluarga dan bacaannya itu, lbn Khaldun menciptakan logika realistik. Dengan logika realistiknya, is memetakan perkembangan ilmu pengetahuan, keahlian-keahlian, dan peradaban masyarakat-manusia. Ibn Khaldun menjadi terkenal karena karyanya ""Muqaddimah"" yang memuat berbagai teori-teori disiplin ilmu dan tidak mengherankan, banyak pemikir dan penulis muslim maupun non-muslim mencoba mengungkap konsep-konsep lbn Khaldun dalam berbagai disiplin keilmuan, seperti; sejarah, sosial, politik.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmarni Sawitri
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan verbal dan spasial kaum pria dan wanita berbeda. Kaum wanita memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bidang verbal dibandingkan kaum pria. Sebaliknya kaum pria memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan kaum wanita dalam bidang spasial. Kemampuan verbal dan spasial yang terdapat pada diri seseorang mewakili kemampuan kognitif orang tersebut. Faktor kognitif merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pemerolehan bahasa kedua. Apabila kemampuan kognitif antara pria dan wanita berbeda, maka semestinya tingkat penguasaan mereka akan bahasa kedua juga berbeda.
1996
S13978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatin Nurul Mustofa
Abstrak :
Budaya Jawa kerap kali bersinggungan dengan hal magis, termasuk konsep sakti yang terdapat di dalam aktivitas perdukunan. Konsep sakti ini berkaitan dengan bentuk dan proses pemerolehan yang beragam. Sebagai sarana dokumentasi realitas sosial masyarakat, sastra juga dapat memuat konsep sakti di dalam budaya suku Jawa. Secara singkat, tulisan ini mengkaji konsep sakti yang beragam dalam budaya Jawa melalui novel Kecubung Wulung karya Han Gagas. Kedua tokoh sentral di dalam novel ini, yaitu Suro dan Wujil, dinarasikan sebagai sosok yang memiliki kesaktian. Konsep sakti dikaji melalui dua tokoh tersebut. Kesaktian yang direpresentasikan melalui kedua tokoh dalam novel ini memiliki perbedaan yang kontras, baik dari segi bentuk, pemerolehan, dan keberlangsungan kesaktian tersebut. Konsep sakti ini pada dasarnya menjadi bentuk dan contoh fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Untuk mengkaji konsep sakti yang terdapat di dalam novel Kecubung Wulung, digunakan pendekatan sosiologi sastra, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa kesaktian dalam suku Jawa dapat diperoleh dari keturunan dan atau tirakat yang dilakukan seseorang, kesaktian dapat berbentuk medium yang kasatmata dan tidak kasatmata, serta sastra dapat digunakan sebagai media evaluasi dan edukasi. ......Javanese culture often deals with magical things, including the concept of magic contained in shamanic activities. This sacred concept relates to various forms and processes of acquisition. As a means of documenting the social reality of society, literature can also contain the concept of magic in Javanese culture. In short, this paper examines the various concepts of magic in Javanese culture through the novel Kecubung Wulung by Han Gagas. The two central characters in this novel, namely Suro and Wujil, are narrated as figures who have supernatural powers. The concept of sacredness is studied through these two figures. The supernatural powers represented by the two characters in this novel have contrasting differences, both in terms of the form, acquisition, and continuity of the supernatural powers. This sacred concept is basically a form and example of a phenomenon that occurs in society. To study the concept of magic contained in the novel Kecubung Wulung, a study of literature sociology was used, while the research method used was descriptive. From this research, it was found that supernatural powers in the Javanese tribe can be obtained from heredity and/or tirakat performed by someone, supernatural powers can take the form of a visible and non-visible medium, and literature can be used as a medium for evaluation and education.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahmawati
Abstrak :
Penelitian ini menggambarkan perolehan jenis kata bahasantara pemelajar Bahasa Inggris siswa sekolah dasar yang merupakan studi kasus pada sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Inggris. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perolchan jenis kata bahasantara khsususnya untuk jenis kata verba, nomina, adjektiva, dan adverbia yang diperoleh/dikuasai siswa sekolah dasar kelas lima dalam hal anak Indonesia yang helajar bahasa Inggris Berta bagaimana urutan pemerolehan jenis kata tersebut? Penelitian ini merupakan kajian dalam aspek morfologis karena hanya meneliti jenis kata verba, nomina, adjektiva dan adverbia yang diperoleh/dikuasai oleh siswa kelas lima sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Inggris. Penelitian ini rnenggunakan ancangan kualitatif dan kuantitatif. Ancangan kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menjelaskan jenis kata yang dihasilkan oleh pemelajar bahasa Inggris. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung rata-rata jenis kata yang dihasilkan oleh pemelajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar SBI Madania dan percontoh sebanyak 22 orang yang yang mernenuhi karakteristik berikut: siswa kelas lima SD SRI Madania, tidak pernah atau sedang mengikuti kursus bahasa Inggris di sekolah, kedua orangtuanya adalah warga negara Indonesia yang bahasa pertamanya adalah bahasa Indonesia, dan tidak pernah tinggal di luar negeri. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T38849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Monica Gulo
Abstrak :
Alih tutur merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari percakapan manusia. Ditemukannya pola dan karakteristik tertentu dalam alih tutur anak melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini dengan fokus penelitian pada alih tutur anak bilingual pada percakapan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana respons alih tutur anak dalam dua bahasa dan untuk menguraikan strategi-strategi yang digunakan anak dalam percakapan dua bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data transkripsi hasil rekaman dari empat sesi wawancara yang dilakukan dengan tiap anak dalam dua bahasa dengan responden tiga orang anak yang berusia 4-5 tahun di Jambi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan landasan teori Sacks, Schegloff & Jefferson (1974) tentang komponen pembangun giliran dan Stenstrom (1994) tentang strategi alih tutur. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa ketiga responden memiliki kecenderungan respons bahasa dengan unit yang berbeda-beda. Matt dan Winna merespons lebih tinggi dalam sesi wawancara bahasa Indonesia dan didominasi oleh respons dalam bentuk kata tunggal sedangkan Alisa merespons lebih tinggi dalam sesi wawancara bahasa Inggris dalam bentuk unit kalimat yang cukup kompleks. Selain itu, ditemukan pula fenomena alih kode dan campur kode dalam sesi wawancara kedua bahasa. Temuan selanjutnya adalah adanya penggunaan strategi-strategi alih tutur yang berbeda-beda pada tiap sesi wawancara. Terlepas dari kecenderungan bahasa, strategi alih tutur yang muncul lebih dipengaruhi oleh faktor ketertarikan anak pada topik wawancara, mood (suasana hati) anak pada saat sesi wawancara dan faktor situasional seperti fokus anak dan distraksi yang muncul pada saat wawancara berlangsung. ......Turn taking is an inseparable part of human conversation. The discovery of certain patterns and characteristics in children's turn taking is the main reason for this research to be conducted with a broader focus on turn taking of bilingual children in two-language conversations, which are Indonesian and English. This study was conducted to explain the children’s turn taking responses during two languages interview sessions and to describe the strategies used by children in bilingual conversation. This study is a qualitative research with transcription data recorded from four interview sessions conducted with each child in two languages ​​with three children aged 4-5 years as respondents in Jambi. The data were then analyzed using the theoretical basis of Sacks, Schegloff & Jefferson (1974) on the turn-constructional component and Stenstrom (1994) on turn taking strategies. From the results of data analysis, it was found that the three respondents had a tendency to respond to language with different units. Matt and Winna responded higher in the Indonesian interview sessions and dominated by single word responses, while Alisa responded higher in the English interview session in the form of a fairly complex sentence unit. In addition, code switching and code mixing phenomena were also found in the interview sessions of the two languages. The next finding is the use of different turn taking strategies in each interview session. Apart from language tendencies, the turn taking strategies that appear are more influenced by the child's interest in the interview topic, the child's mood during the interview session and situational factors such as the child's focus and distractions that arise during the interview.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>