Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rizky Kusuma Dewi Ntoma
Abstrak :
Skripsi ini memaparkan keberadaan kaum imigran di Prancis dan berbagai kebijakan pemerintah Prancis mengenai kaum imigran sejak dasawarsa 1970. Arus masuk imigran ke Prancis telah dimulai sejak evolusi industri, tahun 1852-1870. Arus masuk imigran sempat dihentikan pada awal dasawarsa 1970, demi pemulihan perekonomian dari krisis minyak yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun, pemerintah Prancis tidak berhasil membatasi dan mengurangi jumlah imigran di Prancis karena beberapa imigran tidak bersedia kembali ke negara asal mereka. Selain itu, imigran gelap terus berdatangan ke Prancis. Keadaan imigran di Prancis cukup memprihatinkan. Sebagian besar dari mereka bekerja di lapisan bawah pekerjaan sosioprofesional dengan penghasilan rendah atau menganggur, hidup dalam kemiskinan dan tinggal di pemukiman kumuh, serta sulit berintegrasi. Pemerintah Prancis menetapkan beberapa kebijakan sehubungan dengan imigran. Penetapan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk membatasi arus masuk imigran, membendung kedatangan imigran gelap, dan mempermudah integrasi imigran. Sampai saat ini, berbagai kebijakan yang ditetapkan pemerintah Prancis itu mampu membatasi arus masuk imigran, namun tidak sepenuhnya berhasil dalam membantu imigran dalam berintegrasi. Ada beberapa imigran yang tidak ingin berintegrasi dan lebih memilih untuk berbaur dengan kelompok etnisnya sendiri. Selain itu, pemerintah Prancis juga belum berhasil membatasi jumlah imigran yang masuk dengan alasan mencari pekerjaan di Prancis, karena masih banyak imigran yang terpaksa menganggur atau bekerja dengan penghasilan rendah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14366
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ruth Margaretha Millania
Abstrak :
Dirilis pada 1980, lagu “Si j'étais Président” menceritakan penulis lagu, Gérard Lenorman, sebagai seorang anak yang mengandaikan dirinya menjadi presiden. Pembuatan lagu ini beriringan dengan momen berakhirnya masa jabatan Presiden Valéry Giscard d'Estaing pada 1981 dan Perdana Menteri Raymond Barre. Masa jabatan Giscard d’Estaing ditandai dengan transformasi kapitalisme dan adanya perubahan paradigma di bidang ekonomi, hingga pengangguran massal yang menetap dalam jangka panjang di Prancis dan krisis ekonomi global. Berkaitan dengan masalah itu, lirik lagu “Si j’étais Président” mencantumkan beberapa posisi pemerintahan yang dijabat oleh tokoh fiktif sebagai bentuk kritik terhadap pemerintahan Prancis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan kritik terhadap pemerintahan Prancis melalui penggambaran tokoh fiktif sebagai pejabat yang ideal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan. Selanjutnya, lirik lagu dikaji berdasarkan teori analisis komponen makna Leech (1981) serta teori metafora Lehmann dan Martin-Berthet (2000). Sebanyak sepuluh metafora konkret ke konkret yang ditemukan dalam lagu menunjukkan unsur politik berupa kritik terhadap pemerintahan Prancis era Presiden Giscard d’Estaing. Metafora yang berupa tokoh fiktif anak yang populer membuat lagu terasa familier dan mudah dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora dalam lagu dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan rakyat akan pentingnya kritik terhadap pemerintah demi mewujudkan keadaan negara yang lebih baik.
......Released in 1980, the song “Si j'étais Président” talks about the songwriter, Gérard Lenorman, as a child who dreams of becoming president. The composition of this song coincided with the end of the tenure of President Valéry Giscard d'Estaing in 1981 and Prime Minister Raymond Barre. Giscard d'Estaing's tenure was marked by the transformation of capitalism and a paradigm shift in economics, as well as mass unemployment that persisted in the long term in France and the global economic crisis. In this regard, the lyrics of the song "Si j'étais Président" include several government positions held by fictional figures as a form of criticism of the French government. The purpose of this study is to show criticism of the French government through the depiction of fictional characters as ideal officials. This research was conducted with qualitative methods and literature study techniques. Furthermore, the song lyrics were studied based on Leech's (1981) componential analysis of meaning theory and Lehmann and Martin-Berthet (2000) theory of metaphor. As many as ten concrete-to-concrete metaphors found in the song show political overtones in the form of criticism of the French government under President Giscard d'Estaing. The metaphor in the form of popular fictional child characters makes the song feels familiar and easy to understand. The results show that the metaphor in the song can be used to raise people's awareness to the importance of criticism of the government in order to improve the state of the country.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library