Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wazna Zainal
"ABSTRAK
Kepulauan Okinawa terletak di antara pulau Kyushu (pulau selatan Jepang) dan Taiwan yang biasanya disebut Nansei Shoto (pulau Barat Daya) dari tanah daratan Jepang.
Okinawa merupakan pulau yang terbesar dari untaian pulau-pulau tersebut. Kepualauan ini memiliki posisi yang sangat strategis, memiliki jarak yang relatif dekat dengan Korea, China, Taiwan, dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Kepulauan Okinawa ini resmi bergabung dengan Jepang pada tahun 1871. Karena kepulauan ini memiliki posisi yang sangat strategis, pada perang Pasifik pulau ini menjadi basis pertahanan terakhir Jepang. Pada awal perang Pasifik Jepang berhasil menang, tetapi pada tahun 1944 setelah kekalahan Jepang di Saipan yang berada di gugusan kepulauan Mariana lautan Pasifik, Jepang mulai mengalami kekalahan secara terus menerus. Pada saat akan berakhirnya perang Pasifik, kepulauan Okinawa telah di kuasai pihak sekutu. Setalah Jepang menyerah kalah dari pihak sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, dan secara resmi penyerahan tanpa syarat pada tanggal 12 September 1945. Dan pada masa itu Jepang resmi di bawah pendudukan sekutu termasuk Okinawa. Selama masa pendudukan sekutu yang lebih di dominasi Amerika, Amerika meletakkan pasukannya di kepulauan Okinawa dan Bonin serta mengambil alih mandat kepulauan tersebut. Sampai pada saat Jepang kembali memperoleh kedaulatannya dari sekutu pada tahun 1952, Okinawa tetap berada dibawah pendudukan Amerika. Amerika berusaha menjadi penguasa tunggal di Okinawa. Hal ini disebabkan letak posisi Okinawa yang strategis dan perubahan situasi di Asia yaitu pecahnya perang Korea serta perang dingin yang makin mendalam antara Amerika dan Rusia. Berdasarkan perjanjian San Fransisco pasal 3 menerangkan status Okinawa secara resmi berada di bawah perwalian Amerika. Dan pada perjanjian keamanan antara Jepang-Amerika, Okinawa akan digunakan sebagai pangkalan militer Amerika.
Sewaktu Okinawa di bawah pendudukan Amerika, pemerintah Jepang berusaha mendapatkan kembali Okinawa. Hal ini banyak menimbulkan perundingan antara pihak militer Amerika yang berusaha terus mempertahankan Okinawa sebagai pangkalan militer dengan pihak Jepang yang berusaha mendapatkan kedaulatannya atas Okinawa. Pendudukan Amerika atas Okinawa ini berlangsung selama 27 tahun. Dengan semakin berkembangnya perekonomian dan politik Jepang, akhirnya masalah Okinawa menjadi topik utama pembicaraan antara kedua pemimpin negara ini. Pada bulan November 1987 Perdana Menteri Sato Eisaku dan Presiden Lyndon B. Johnson menyetujui pengembalian Okinawa dengan jangka waktu 3 th. Dan pada tanggal 15 Mei 1972 Okinawa resmi kembali ke Jepang.

"
1995
S13899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afghani Trisna Ramadhan
"Pada awal keruntuhan kekuasaan Belanda di Indonesia, Jepang memanfaatkan kondisi krisis yang terjadi untuk mengambil alih kekuasaan Belanda. Berbagai upaya dalam propaganda dilakukan oleh Jepang, seperti mempengaruhi jurnalis Indonesia, membentuk organisasi propagandis, dan menyiarkan berita dan ulasan yang baik tentang Jepang. Tonarigumi digunakan oleh Jepang untuk membantu penyebarluasan propaganda ke masyarakat Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan peran tonarigumi sebagai pembantu propaganda dan kebiasaan yang terbentuk akibat adanya propaganda yang disebarkan bertubi-tubi oleh Jepang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan model sistematis. Hasil penelitian ini adalah tonarigumi berperan menjadi jembatan yang menghubungkan organisasi propagandis dan pemerintah dengan masyarakat. Dari peranan yang dijalankan itu, masyarakat memiliki kebiasaan yang terbentuk seperti menabung dan meningkatnya penggunaan bahasa daerah. Kebiasaan masyarakat yang sebelumnya terbiasa dengan penggunaan bahasa Belanda akhirnya tergantikan oleh bahasa daerah dan bahasa Jepang.

At the beginning of the collapse of Dutch rule in Indonesia, Japan took advantage of the crisis to take over Dutch power. Various efforts at propaganda were made by Japan, such as influencing Indonesian journalists, forming propagandist organizations, and broadcasting good news and reviews about Japan. Tonarigumi was used by the Japanese to help spread propaganda to Indonesian society. This article will explain the role of tonarigumi as a propaganda aid and a habit that was formed as a result of the propaganda that was disseminated repeatedly by the Japanese. This study uses historical research methods with a systematic mode. The result of this research is that tonarigumi acts as a bridge connecting propagandist organizations and the government with the community. Due to that role, people have established habits such as savings and increasing use of regional languages. The habits of the people who were previously accustomed to the use of Dutch were eventually replaced by regional languages and Japanese.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Risky Nado Josua
"Skripsi ini membahas tentang peran pemerintah Jepang dalam bidang pendidikan pada masa pendudukan Sekutu tahun 1945-1952. Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu, seluruh wewenang dalam menentukan arah kehidupan bangsa Jepang dikuasai oleh Sekutu. Berbagai kebijakan dibuat Sekutu untuk membawa Jepang ke arah yang lebih demokratis. Pendidikan juga merupakan bidang yang menjadi perhatian Sekutu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan berupa buku-buku referensi, artikel, karya ilmiah, dan sumber-sumber internet. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa setiap perubahan dan perkembangan pendidikan di Jepang pada masa pendudukan merupakan hasil penerapan kebijakan yang dikeluarkan oleh Sekutu, namun tetap ada peran pemerintah Jepang di dalamnya.
This research focused on the roles of Japanese government in educational on occupying term 1945 1952. Since Japan gave up to Allied power, all authority to determine Japanese nation life, gained control by the Allied. Variety policies was made by the Allied Power to take Japan towards democratic life. Education also a field that became an Allied attention. This research use historical approach with analytical descriptive method. The data collected bibliography in the form of reference books, articles, erudite masterpieces, and sources of internet. From the analysis it could be concluded that each change and education development at Japanese in occupying term constituting result of policy implement that issued by the Allied power, but immanent roles of Japanese government in it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13970
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library