Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Purdiaswari
"PT PLN (Persero) UPT Cikupa memiliki 3 Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) yang terdiri dari ULTG Serang, ULTG Cikupa, dan ULTG Balaraja disuplai dari 21 Gardu Induk yang terdiri dari 69 trafo dengan kapasitas 5.943,4 MVA.[3] PT PLN (Persero) UPT Cikupa memiliki Gardu Induk (GI) yang menyuplai Konsumen Tegangan Tinggi (KTT). GIS Suvarna Sutera 150/22 kV mulai bertegangan pada tahun 2019 terdiri dari 2 trafo dengan kapasitas total 2x60 MVA (120 MVA). Total beban pada GIS Suvarna Sutera 390 A (23%) untuk Trafo I dan 142 A (8%) untuk Trafo II.[3] Oleh Karena itu keandalan pasokan listrik di wilayah tersebut perlu mendapat perhatian terutama saat terjadi gangguan. Pada tanggal 02 Agustus 2024 terjadi gangguan di GIS Suvarna Sutera dan jalur SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya #1 dan 03 Agustus 2024 terjadi dan gangguan di GIS Suvarna Sutera dan jalur SUTT 150 kV Suvarna-Sindang Jaya #2. Untuk menindaklanjuti gangguan pada sistem tersebut diperlukan langkah-langkah verifikasi, analisis, dan evaluasi penanganan gangguan tersebut. Selanjutnya dianalisis terhadap Kode Etik Insinyur, Asas Profesionalisme, dan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). Rangkaian pekerjaan yang sudah dilakukan di PT PLN (Persero) UPT Cikupa sudah memenuhi standar penilaian yang menjadi acuan analisis di dalam laporan praktik keinsinyuran ini. Dari aspek K3L masih perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaannya. Dalam kegiatan untuk proyek kedepannya, aspek yang menjadi koreksi pada laporan praktik keinsinyuran ini dapat menjadi bahan pertimbangan.

PT PLN (Persero) UPT Cikupa has 3 Transmission Service Units and Main Substations (ULTG) consisting of ULTG Serang, ULTG Cikupa, and ULTG Balaraja that supplied from 22 Main Substations consisting of 69 transformers with a capacity of 5,943.4 MVA.[3] PT PLN (Persero) UPT Cikupa has a Main Substation (GI) which supplies High Voltage Consumers (KTT). GIS Suvarna Sutera 150/22 kV started operating in 2019 consisting of 2 transformers with total capacity of 2x60 MVA (120 MVA). The total load on GIS Suvarna Sutera is 390 A (23%) for Transformer I and 142 A (8%) for Transformer II.[3] Therefore, the reliability of electricity supply in the area needs attention, especially when disturbances occur. On 02 August 2024 there was a disruption on the GIS Suvarna Sutera and SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya #1 line and on 03 August 2024 there was a disruption on the GIS Suvarna Sutera and the SUTT 150 kV Suvarna – Sindang Jaya line #2. To follow up on disturbances in the system, verification, analysis and evaluation steps are needed to handle the disturbance. Next, the Engineer's Code of Ethics, Principles of Professionalism, and Safety, Occupational Health and Environment (K3L) were analyzed. The series of work that has been carried out at PT PLN (Persero) UPT Cikupa has met the assessment standards which are the reference for analysis in this engineering practice report. From the K3L aspect, attention still needs to be paid to the implementation of work. In activities for future projects, aspects that are corrected in this engineering practice report can be taken into consideration. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartono
"Hasil pemeliharaan korektif (perbaikan) alat kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar mengalami penurunan yaitu tahun 2012 adalah 53% dan tahun 2013 adalah 49%. Sementara target Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUP Sanglah adalah 75%, dan target Kementerian Kesehatan RI adalah 100%. Kondisi ini merugikan pasien yang memerlukan pelayanan alat, dan rumah sakit dari sisi finansial. Penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil pemeliharaan ini, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori sistem (input-proses-output). Hasil dan pembahasan penelitian menyimpulkan bahwa penyebab rendahnya hasil pemeliharaan korektif adalah kurang siapnya faktor-faktor perencanaan pemeliharaan, organisasi IPSRS, pelaksanaan pemeliharaan, dan pengendalian mutu pemeliharaan alat kesehatan. Saran ditujukan kepada manajemen RSUP Sanglah adalah perlunya penambahan minimal 7 orang dan pelatihan berkala terhadap teknisi dan operator; Pengendalian peredaran merek-merek dan alat-alat yang kurang berkualitas di rumah sakit; Penyederhanaan prosedur pengadaan barang/ jasa internal dan mempercepat proses pengadaan suku cadang; Pemanfaatan pihak ketiga untuk pemeliharaan alat-alat berteknologi tinggi, dan KSO alat kesehatan yang menguntungkan rumah sakit; Perencanaan yang berbasis kebutuhan aktual di lapangan; Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang sesuai rekomendasi pabrik; serta peningkatan motivasi staf agar bekerja untuk mencapai target.

The result of medical equipment corrective maintenance (repair) in Sanglah General Hospital, Denpasar, year 2012 and 2013, were low (53% in 2012 and 49% in 2013), while target of Sanglah Hospital is 75%, and of Ministry of Health (MOH) standard is 100%. This condition will adverse to the pasien, and hospital because of financial loss. The study used qualitative and system approaches (input-process-output), and to find out the factors that affect those low result. The result concluded that the problem was caused by lack of technician and at least additional of 7 persons is needed. This study suggested to restrict the unqualified medical equipment at Sanglah Hospital, simplify and faster the spareparts procurement procedures, involve third party participation to maintain the advance medical equipment and joint operasional (KSO) of medical equipment, planning based on the actual target, implementation of maintenance based on manufacturer recommendation, and improve staff motivation to achieve the hospital target on quality improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library