Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridhal Muhammad
Abstrak :
ABSTRAK
Kampung budidaya ikan hias Tetra di kecamatan Bojongsari merupakan yang terbesar di Kota Depok. Saat ini terdapat program dari Pemerintah Daerah Depok dimana program ini berkaitan dengan upaya Pemkota Depok untuk membuat city branding Depok sebagai ldquo;Kota Tetra rdquo;. Kota Depok mengalami krisis regenerasi pembudidaya ikan Tetra pada generasi muda. Krisis pemuda pembudidaya ini menjadi salah satu penghambat yang dialami untuk mengembangkan city branding Depok Kota Tetra. Penelitian ini bertujuan untuk meregenerasi pemuda pada pembudidaya ikan Tetra melalui pendekatan Bygrave 2004 dengan fokus pada variabel Triggering Event. Peneltian ini menggunakan pendekatan riset tindakan berbasis soft systems methodelogy dengan menjadikan para pembudidaya ikan Tetra Bojongsari sebagai rujukan penelitian. Hasil kajian menunjukan pentingnya indikator dari variabel Triggering Event yaitu a kompetisi, b sumber daya, c inkubator dan d kebijakan pemerintah. State of the art dari kajian ini adalah perlu adanya pembentukan assosiasi yang menjadikannya wadah bagi para pembudidaya ikan Tetra Bojongsari, terutama sebagai tempat pelatihan, pengembangan dan pusat informasi dalam meregenerasi dan menciptakan para pembudidaya usia muda. Keberlanjutan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah kabupaten/kota di Indonesia, khususnya Pemerintah Kota Depok dalam proses kewirausahaan di bidang lainnya.
ABSTRACT
Tetra ornamental fish farming village in Bojongsari district is the largest in Depok City. Currently there are programs from the Local Government of Depok where the program is related to the efforts of Depok City to create city branding Depok as Kota Tetra . Depok city experienced regeneration crisis of Tetra fish cultivation in the young generation. The cultivation youth crisis is one of the obstacles experienced to develop city branding Depok Kota Tetra. This study aims to regenerate youth in Tetra fish farmers through Bygrave 2004 approach with focus on Triggering Event variables. This research uses a method of action research based on soft systems methodology by making fish farmers Tetra Bojongsari as research reference. The results of the study indicate the importance of indicators of Triggering Event variables a competition, b resources, c incubators and d government policies. State of the art of this study is the need for association formation which makes it a place for fish farmers Tetra Bojongsari, especially as a place of training, development and information center in regenerating and creating younger cultivators. The sustainability of the results of this study is expected to be a reference for the district city governments in Indonesia, especially the Depok City Government in the entrepreneurship process in other fields.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiani Prahasta Putri
Abstrak :
Kabupaten Pati merupakan daerah yang terletak di pesisir Pantai Utara dengan potensi perikanan yang cukup melimpah. Mangrove sendiri merupakan ekosistem yang bersifat kompleks dan dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan ekologi hutan mangrove melihat ketebalan dan kerapatan serta hubungan antara ekonomi pembudidaya berdasarkan jarak tambak ke mangrove. Penelitian telah dilakukan di kecamatan Trangkil, Desa Kertomulyo, Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode seperti kuesioner dan wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi dengan sasaran sebaran kuesioner yaitu masyarakat pembudidaya. Analisis perkembangan dengan melihat ketebalan serta kerapatan menggunakan NDVI dibandingkan dengan produksi pembudidaya, hubungan jarak tambak dengan mangrove yang kemudian dianalisis dengan pendapatan pembudidaya. Hasil penelitian berupa tidak adanya hubungan antara jarak tambak dengan pendapatan pembudidaya dan perkembangan ekosistem mangrove dalam katergori buruk dengan nilai NDVI bertajuk jarang hingga sedang ......Kabupaten Pati is located at north coast of java which has abundant fishery potential. Mangrove ecosystem are complex and dynamic. The purposes of this study is to analyze the growth of mangrove based on their thickness and density and the relation of economical aspect based on the distance from mangrove to the pond. The research at Kertomulyo, Pati were done. This study uses a quantitative descriptive approach with questionnaire and interview, observation and documentations methods. To analyze the mangrove’s density is using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) compare to fish production and to analyze the relation between pond’s distance to mangrove between fish farmer’s income. The result of this research is there is no relation the distance from mangrove to the pond in economical way, the growth of mangroves belong to bad categories, and NDVI’s value belong to rarely to moderate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Yuliaty
Abstrak :
Kebijakan selama ini dianggap sebagai governance tool (alat tata kelola) yang legal rasional dari negara dalam menjalankan pemerintahan. Kajian- kajian kebijakan publik selama ini melihat kebijakan publik sebagai proses linear, netral dengan asumsi tidak ada kepentingan atau nilai politis di dalamnya dan sebagai hal yang rasional dalam menyelesaikan masalah dalam institusi. Berbeda dengan kajian kebijakan yang telah diutarakan di atas, tesis berjudul Mengelola Tanpa Aturan: Tata kelola bagi Pembudidaya Kerang Hijau di DKI Jakarta, akan memaparkan kebijakan yang berjalan tanpa didasari aturan tertulis yang jelas namun menjadi acuan dalam upaya tata kelola kerang hijau yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Tesis ini akan menganalisis kebijakan pelarangan budidaya kerang hijau menggunakan pendekatan antropologi kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menggambarkan bahwa asumsi semua kebijakan harus berdasarkan aturan tertulis tidak terbukti dan memperlihatkan bagaimana kebijakan lahir dari hasil interpretasi para aktor negara terhadap aturan Perda DKI Jakarta No.11 tahun 1988 jo No 8 tahun 2011 tentang Ketertiban Umum. Interpretasi ini kemudian menjadi wacana dan menjadi acuan dalam pemerintah menjalankan fungsi tata kelola. Kebijakan tata kelola kerang hijau yang selama ini dijalankan merupakan kebijakan yang kompleks dan dilematis karena di satu sisi kerang hijau berbahaya untuk dikonsumsi manusia namun di sisi lain menjadi sumber penghasilan masyarakat. Kebijakan ini direspon baik dari para aktor baik pembuat kebijakan maupun masyarakat yang disebut dengan upaya apropriasi dengan bentuk kompromi dan resistensi. Penulis berharap tesis ini dapat memperkaya kajian kebijakan terutama kebijakan dalam pengelolaan di sektor perikanan di Indonesia dalam perspektif ilmu antropologi. ......Policies are considered legal rational tools to running the government. Policy studies have seen policy as a linear, neutral process with the assumption that there are no political interests or values in it and are rational in solving problems within the institution. In contrast to the policy study stated above, the thesis entitled Governing without Rules: Governance for Green Mussle Farmers in DKI Jakarta will explain the policies without rules but become a reference in the governance effort carried out by the Regional Government of DKI Jakarta. This thesis will analyze the prohibition policy on green mussel cultivation using an anthropology of policy approach. The results of the study illustrate that the assumptions of all policies must be based on written rules was not proven. It shows how the policy comes from the interpretation of state actors on the rules of the DKI Jakarta Regional Regulation No.11 of 1988 jo No. 8 of 2011 concerning Public Order. This interpretation then becomes a discourse and a reference in carrying out governance functions. The green mussel governance policy that has been implemented so far is a complex and dilemmatic policy because on the one hand green mussles are dangerous for human consumption but on the other hand it becomes a source of community income. This policy was responded to both by policy makers and the public, it called appropriation with a form of compromise and resistance. The author hopes that this thesis can enrich policy studies, especially policies in Indonesia fisheries governance sector in the perspective of anthropology.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Darma Habibillah
Abstrak :
ABSTRAK Program dana penguatan modal melalui mekanisme pinjaman bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro dilaksanakan pada tahun 2006 di mana terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi pembudidaya ikan di Kota Metro secara signifikan tetapi dari segi pengembalian pinjaman tidak mencapai 100 % yaitu hanya sebesar 68%, hal ini lah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dana penguatan modal bagi pembudidaya ikan skala kecil di Kota Metro. Evaluasi program dana penguatan modal ini dilakukan melalui pengukuran indikator keberhasilan yang terdapat di petunjuk pelaksanaan yaitu indikator input, indikator output, indikator outcome dan indikator benefit. Berdasarkan hasil pengukuran indikator input, output dan benefit telah berjalan dengan sesuai harapan sedangkan untuk indikator outcome masih perlu adanya perbaikan dalam perencanaan kegiatan di mana perencana kegiatan harus dapat memperhitungkan dampak jangka panjang yang terjadi dari aktifitas program yang dilaksanakan. Dari hasil penelitian, direkomendasikan beberapa kebijakan yang mungkin dapat diterapkan untuk kegiatan yang akan datang.
ABSTRACT Program funds for capital strengthening small scale fish farmer through borrowing mechanism in metro city implemented in 2006 showed there is an increase in production of fish farmers in the City Metro significantly, but in terms of loan repayment only reach 68%. This was the reason the authors to evaluate the implementation of the program funds for capital strengthening wants small-scale fish farmers in Metro City. Evaluation program of reinforcement capital funds is done through measurement of success indicators contained in implementation of input indicators, output indicators, outcome indicators and indicators of benefit. Based on the results of indicators measuring inputs, outputs and benefits have proceeded as expected, while for the outcome indicator is still need for improvement in the planning of activities in which the planner must be able to take into account the activities of long-term impacts resulting from the activities of the program implemented. From the results of the study, recommended are several.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Koperasi dapat menjadi organisasi yang relevan dengan kondisi petani kecil yang menghadapi kendala produksi dan pemasaran. Pada subsektor perikanan budidaya, koperasi berperan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan posisi tawar pembudidaya kecil. Bukti empiris mengenai dampak keanggotaan koperasi terhadap pendapatan pembudidaya masih terbatas. Untuk itu, menggunakan data cross section dan skala nasional, penelitian ini menganalisis dampak keanggotaan koperasi terhadap pendapatan rumah tangga pembudidaya ikan di Indonesia. Model Propensity Score Matching (PSM) digunakan untuk mengestimasi efek kausal dari keanggotaan koperasi dengan mengurangi bias seleksi. Sampel penelitian terdiri dari rumah tangga pembudidaya nila, lele, gurame, bandeng dan rumput laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa keanggotaan koperasi menghasilkan dampak positif dan signifikan secara statistik terhadap pendapatan anggota koperasi rumah tangga pembudidaya nila dan bandeng. Sementara bagi rumah tangga pembudidaya lele, gurame dan rumput laut, keanggotaan koperasi belum berdampak signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa koperasi memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam subsektor perikanan budidaya. Namun perlu upaya untuk meningkatkan layanan ekonomi yang diberikan koperasi kepada anggota.
ABSTRACT
Cooperatives could be an organization that is relevant to the conditions of small farmers facing production and marketing constraints. In the aquaculture subsector, cooperatives play a role in reducing transaction costs and increasing the bargaining position of small fish farmers. Empirical evidence regarding the impact of cooperative membership on farmers income is still limited. For this reason, using cross section and national scale data, this study analyzes the impact of cooperative membership on fish farmer household income in Indonesia. The Propensity Score Matching (PSM) model is used to estimate the causal effect of cooperative membership by reducing selection bias. The research sample consisted of tilapia, catfish, carp, milkfish and seaweed farmer households. The results show that cooperative membership exerts a positive and statistically significant impact on member income of the tilapia and milkfish farmer household. While for households of catfish, carp and seaweed farmer, cooperative membership has not had a significant impact. This finding indicates that cooperatives have the potential to be further developed in the aquaculture subsector. However, efforts are needed to improve the economic services provided by cooperatives to members.
2020
T54927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library