Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspito Adi
Abstrak :
Salah satu Kebijaksanaan pemerintah di bidang Kesehatan adalah penekanan seminimal mungkin akan ketergantungan pada kebutuhan obat import, dengan membuka kesempatan investasi baik melalui penanaman modal asing maupun modal dalam negeri. Diharapkan obat-obat patent yang selama ini diimpor dari negaa asal pembuatnya, sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Akan tetapi ada berapa obat patent tertentu yang belum memungkinkan diproduksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi PMA di Indonesia yang memiliki hak patent dari nama dagang obat tertentu tersebut. Hal ini disebabkan karena produksi yang mereka miliki belum lengkap dan belum memadai untuk itu. Untuk mengatasi hal tersebut pihak PMA melakukan suatu upaya terobosan dengan jalan mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan farmasi swasta nasional yang telah memiliki sarana produksi yang lengkap dan memadai. Kerja sama tersebu menyebabkan timbulnya hubungan hukum yang menerbitkan hak-hak dan kewajiban pada masing-masing pihak yang dituangkan dalam bentuk suatu perjanjian pembuatan obat, yang di kalangan farmasi dikenal dengan nama Toll Manufacturing Agreement. Perjanjian ini merupakan suatu jaminan kepastian hukum dan sekaligus menunjukkan atau membuktikan adanya kepercayaan dari pihak asing bahwa perusahaan farmasi swasta nasional juga telah mampu memproduksi-obat dengan mutu yang baik dan memenuhi standard mutu internasional serta memberikan alih teknologi dan nilai tambah yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan farmasi swasta nasional. Dalam penyusunan skripsi ini, selain menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur yang terkait dengan judul skripsi, juga dilakukan penelitian lapangan pada sebuah Perusahaan Farmasi Swasta Nasional di Jakarta.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irghazi Respayondri
Abstrak :
Industri farmasi dalam melakukan seluruh aktivitas pembuatan obat atau bahan obat wajib menerapkan pedoman terbaru Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB juga menyatakan bahwa apoteker merupakan personil kunci di industri farmasi yakni sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian pengawasan mutu, dan kepala pengawasan mutu. Apoteker dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam menerapkan CPOB di industri farmasi. Oleh karena itu, PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kerja profesi apoteker sehingga membantu calon apoteker dalam berpraktik di dunia industri farmasi pada masa mendatang. ...... In conducting all of drug manufacturing activities, pharmaceutical industries are required to apply the latest guideline of Good Manufacturing Practice (GMP). GMP states that pharmacists are the key pesonnel in pharmaceutical industry as head of production, head of quality control, and head of quality assurance . Pharmacist are required to have knowledge, skills, and experience in applying GMP in pharmaceutical industry. Therefore, PT Kalbe Farma Tbk. provides the opportunity for apothecary student to have practical experience in pharmaceutical industry for the future.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Anggraini
Abstrak :
Industri farmasi memiliki peranan penting dalam menghasilkan obat dan bahan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat. Untuk menjalankan fungsi tersebut, dibutuhkan seorang Apoteker yang merupakan personil kunci dalam pengawasan mutu, pemastian mutu, dan produksi obat. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, serta pengalaman praktis mengenai tanggung jawab apoteker dan penerapan aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam industri farmasi. PKPA dilaksanakan di PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk selama dua bulan. Tugas khusus yang diberikan selama PKPA yaitu Pembuatan Dokumen Spesifikasi Metode Pengujian (SM), Catatan Hasil Pemeriksaan (CHP), serta Time Study Raw Material dan Packaging Material. Tugas khusus ini bertujuan untuk membuat dan merevisi dokumen SM dan CHP, serta mengetahui waktu aktual sampling dan pengujian raw material dan packaging material. ...... The pharmaceutical industry has an important role in producing safe, quality, and efficacy drugs. To carry out these functions, its requires a pharmacist who is the key personnel in quality control, quality assurance, and production of drugs. Professional Field Work of Apothecary (PKPA) was implemented to improve the knowledge, insight, and practical experience regarding the responsibility of the pharmacist and the implementation aspects of the Good Manufacturing Practice (GMP) in the pharmaceutical industry. PKPA conducted at PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk for two months. Special assignment given during PKPA is Creation of Specification and Test Method (SM), Record of Examination Result (CHP) Document and Time Study of Raw Material and Packaging Material. The aim of this special task to create and revise the SM and CHP document, and knowing the real time of raw material and packaging material sampling and testing process.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Wiraswasti Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai penyebab dari timbulnya kendala pada kelompok shift kerja dalam menjalankan proses produksi di departemen produksi PT Manufaktur X. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 4 empat partisipan, yang terdiri dari 1 satu manajer, 1 satu supervisor, 1 satu team leader, dan 1 satu operator produksi sebagai partisipan wawancara. Berdasarkan hasil analisa pengumpulan data dan current undesirable - desirable condition, dapat disimpulkan bahwa inti permasalahan core problem yang menyebabkan kendala pada proses produksi departemen produksi PT X adalah rendahnya disiplin kerja pada masing-masing kelompok shift. Faktor-faktor yang digali dan dianalisa dalam pembahasan mengenai disiplin kerja adalah faktor ada tidaknya peraturan, faktor pengetahuan karyawan mengenai peraturan dan standar kerja, faktor performa kerja karyawan di masa lalu, faktor catatan kedisiplinan disciplinary records , dan kondisi psikologis. Intervensi didasarkan pada faktor kondisi psikologis karyawan di Departemen Produksi. Bentuk Intervensi yang disusun adalah melalui program pelatihan dengan pendekatan positive discipline untuk menerapkan disiplin kerja dengan menanamkan perilaku disiplin diri dan tanggung jawab tanpa perlu pemberian hukuman atau sanksi terhadap tindakan ketidakdisiplinan. Rancangan program pelatihan disusun sebagai pilot pelatihan untuk Departemen Produksi. Kata kunci:Disiplin kerja, positive discipline, manufaktur
ABSTRACT
This study aims to determine the cause of the emergence of constraints on group work shift in running the production process in the production department of PT Manufacturing X. In addition, this study also aims to determine interventions that can be provided to overcome these obstacles. This research was conducted in 4 four participants, consisting of 1 one manager, 1 one supervisor, 1 one team leader, and 1 one production operators as participants interview. Based on analysis of current data collection and undesirable desirable condition, it can be concluded that the core problem core problem which causes problems in the production process of the production department of PT X is the poor discipline of work in each shift group. Factors that excavated and analyzed in the discussion of labor discipline factor are whether there is a regulatory applied in organization, employee knowledge about the rules and standards of work, employee performance in the past, disciplinary records, and psychological conditions. Interventions are based on factors psychological conditions of employees in the Department of Production. Intervention compiled shape is through a training program with a positive discipline approach to instill self discipline behavior and responsibility without punishment or sanctions against acts of indiscipline. The design of the training program is structured as pilot training for Department of Production.Keywors Labor discipline, positive discipline, manufacturing
2016
T47358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Susanto
Abstrak :
Salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah memberikan jaminan tersedianya obat yang bermutu untuk masyarakat. Industri farmasi sebagai pihak yang melakukan kegiatan pembuatan obat memiliki peran penting dalam menjamin tersedianya obat yang bermutu untuk masyarakat. Mutu produk obat bukan hanya dibuktikan melalui serangkaian uji, namun juga harus dibangun pada setiap proses pembuatan obat sebagaimana diatur dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Apoteker sebagai personil kunci dalam pelaksanaan CPOB dituntut untuk mempunyai wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis. Praktek Kerja Profesi Apoteker dilakukan tanggal 4 Januari- 26 Februari 2016 di PT Pabrik Pharmasi Zenith dalam rangka mempersiapkan apoteker yang handal dengan pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih dalam tentang tugas dan fungsi apoteker di industri farmasi. ...... One of the goals of national health development is to guarantee the availability of qualified drugs to the public. The pharmaceutical industry as a party conducting the manufacture of drugs has an important role in ensuring the availability of qualified drugs to the public. The quality of drug products not only demonstrated through a series of tests, but also to be built in every manufacturing process as stipulated in the Good Manufacturing Practice (GMP). Pharmacists as key personnel in the implementation of GMP is required to have the insight, knowledge, and practical experience. Apothecary Intership Program was conducted on 4 January-February 26, 2016 in PT Pabrik Pharmasi Zenith in order to prepare a reliable pharmacists with practical experience and a deeper understanding of the duties and functions of pharmacists in the pharmaceutical industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Wisnu Putra
Abstrak :


ABSTRAK
Industri farmasi adalah badan usaha yang telah diberikan ijin untuk pembuatan obat maupun bahan obat. Agar obat yang dihasilkan memiliki kualitas, efikasi, dan keamanan yang baik serta konsisten, maka dibuatlah suatu pedoman tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Dalam pelaksanaan CPOB, dibutuhkan apoteker yang kompeten agar CPOB dapat berjalan dengan baik. Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Konimex Pharmaceutical Laboratories bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dan juga penerapan CPOB di industri farmasi, disamping untuk mengetahui permasalahan di industri farmasi. Selain itu diberikan tugas khusus tentang uji toksisitas akut sebuah produk di PT Konimex Pharmaceutical Laboratories.
ABSTRAK
Pharmaceutical Industry is an entity that has a permit from the Minister Health to the manufacture of drugs or drug ingredients. In order for the resulting drug quality, have good efficacy, and safe also consistent we need a guide for the pharmaceutical industry on the Good Manufacturing Practices (GMP). In the GMP, pharmacist must be competent. Internship at PT Konimex Pharmaceutical Laboratories aims to understands roles, duties, and responsibilities of pharmacist and the implementation of GMP in pharmaceutical industry, also to understands problemst that occurs in pharmaceutical industry. A special task about acute toxicity test is also given.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masuko Tri Sutandio
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erisa Adellia Pratiwi
Abstrak :
Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan mendukung Industri Farmasi menjadi salah satu industri yang dikendalikan dan diawasi secara ketat oleh pemerintah baik dari segi produksi, perizinan, peredaran, maupun kualitas obat yang diedarkan. Salah satu upaya yang dilakukan industri farmasi dalam rangka mempertahankan kualitas obat yang diproduksinya tetap memenuhi standar mutu yaitu dengan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada di Industri Farmasi. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 di PT. Glaxo Wellcome Indonesia agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat mengembangkan kompetensi dan wawasan untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian dan menerapkan CPOB di Industri Farmasi. ...... The high demand of drugs in the field of health supports Pharmaceutical Industry became one of the industries that controlled and monitored by government in terms of production, licensing, distribution and quality of drugs in circulation. One of the efforts made by Pharmaceutical Industry in order to maintain drugs quality that were produced still meet quality standards by implementing Good Manufacturing Practice (GMP). Pharmacists are required to have knowledge and experience to be able to overcome problems that occur in Pharmaceutical Industry. Pharmacist Internship Program (PKPA) conducted on February-March 2016 at Glaxo Wellcome Indonesia for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of the duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry. Through this PKPA, prospective pharmacist is expected to develop their competency and insight to be able to carry out the work of pharmacy and implement GMP in Pharmaceutical Industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizki Fadhilah
Abstrak :
ABSTRAK
Pada Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, disebutkan bahwa pekerjaan kefarmasian salah satunya dapat dilakukan di fasilitas produksi sediaan farmasi, seperi industri farmasi obat. Dalam melakukan pekerjaan kefamasian di industri farmasi, dibutuhkan sumber daya yang memiliki pemahaman mengenai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker, salah satunya di PT. AstraZeneca Indonesia, pada periode 4 Januari hingga 29 Februari 2016, yang bertujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, memahami penerapan CPOB, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan farmasi di industri farmasi.
ABSTRACT
Refers to PP No. 51 in 2009, state that one of place to held pharmaceutical service is in manufacturing pharmaceutical products, such as in Pharmaceutical Industry. To held pharmaceutical service, it needs a comprehensive knowledge about Good Manufacturing Practices (GMP). One of industry that internship from Apothecary Program of Fakultas Farmasi UI was held at PT. AstraZeneca Indonesia, from 4 January to 29 February 2016, that was aimed to understand the roles, duty, and responsibilities to held pharmaceutical services, understand the application of Good Manufacturing Practices, and to know about the real problems of pharmaceutical services in pharmaceutical industry.;
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>