Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
Helly Minarti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4093
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
SS. Wibowo
Abstrak :
Dalam aktivitas jurnalistik di Indonesia, istilah "wartawan amplop" bukanlah sesuatu yang asing baik bagi kalangan jurnalistik maupun kalangan lain yang dalam menjalankan tugasnya berkaitan dengan aktivitas jurnalLstik. Istilah ini cenderqng berkonotasi negatif, karena terkandung pengertian "pembelian· goodwill". Berbagai faktor yang sifatnya internal maupun eksterrial1 mengakibatkan seorang wartawan mengambil keputusan untuk menerima menolak "amplop" tersebut. Sementara itu dari sisi sumber berita adanya kepentingan tertentu yang harus diperjuangkan maupun prinsip pemotnaan hubungan yang sifatnya irtdi vidualistik membuat mereka memutuskan untuk memberi imbalan tertentu kepada wartawan yang mereka sedannga mewawancarai. Demikian kompleksnya praktik menyangkut "amplop" ini sehinga penctekatan yang sifatnya kualitatif akan dapat lebih menggambarkan bagaimana proses dan variasi yang terjadi dalam praktek tersebut. Sementara itu seperti yang terjadi dengan bidang lain, membahas jurnalistik ternyata tidak melakukan ilmu komunikasi, khususnya ilmu komunikasi massa. Tinjauan yang sifatnya multidisipliner, bahkan interdisipliner, sangat mungkin dilakukan terhadap permasalahan "wartawan amplop" ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4097
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Simanjutak, Melyna Joyce Christine
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S4693
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Megah Ria
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5225
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
I Made Elva M
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5228
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Laras P.S.
Abstrak :
Kebebasan Pers di Indonesia telah membawa angin segar bagi tumbuhnya industri pers.Berbagai jenis media cetak bermunculan seiring dengan dicabutnya Permenpen tentang pencabutan SIUPP. Media yang menarik perhatian adalah majalah Islam Sabili. Sebagai majalah yang mempunyai segmen khusus, Sabili berhasil mencapai oplah yang luar biasa. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana Objektivitas Majalah Islam lewat kasus Pemberitaan Majalah Sabili dalam konflik SARA. Untuk itu, digunakan kerangka analisis Norman Fairclough yang mempunyai tiga jenjang analisis, yaitu analisis teks, analisis praktik wacana dan analisis sosiokultural. Pada jenjang analisis teks digunakan metode Qualitative Content Analysis yang didasarkan pada teori komponen utama objektivitas Westerstahl. Untuk jenjang analisis praktik wacana digunakan metode wawancara mendalam. Sedangkan untuk praktik sosiokultural digunakan pendekatan politik ekonomi. Penelitian menunjukkan bahwa majalah Sabili belum sepenuhnya objektif dalam memberitakan konflik SARA karena masih terpaku pada ideologi yang diembannya. Namun usaha perbaikan telah dilakukan untuk meningkatkan kredibilitasnya dan memenuhi permintaa pasar. Kebebasan pers juga telah memberikan kontribusi terhadap pola berita majalah Sabili. Sebelumnya Majalah Sabili merasa terkekang sehingga ketika reformasi pers terjadi, Sabili sempat terjebak dalam euphoria tersebut dengan mengesampingkan objektivitas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4204
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rina Fadriana
Abstrak :
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ternyata tidak ada satupun dari ketiga suratkabar yang dipilih dapat memegang idealisme independensi media, karena ketiganya melakukan pemberitaan dengan kecenderungan-kecenderungan terhadap partai-partai politik tertentu. Dalam pemberitaannya, suratkabar yang dikenal dekat dengan ideologi Islam, dalam hal ini Republika memberikan citra yang positif pada partai berasas Islam. Harian umum ini sangat memihak kepada partai Islam dan memberikan pemberitaan dengan isu-isu dan kata-kata yang cenderung sangat positif. Sementara di pihak lain, Republika melakukan pemberitaan yang sangat negatif pada partai-partai berasas nasional, terutama PDIP, melalui kata-kata dan isu-isu pemberitaan yang memberikan citra negatif. Untuk partai yang dekat dengan pemerintah seperti Golkar, Republika tetap menjalankan fungsi watch dog-nya namun tidak dengan kata-kata yang terlalu menyudutkan Golkar. Kompas melakukan pemberitaan yang lebih seimbang, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa suratkabar ini juga lebih cenderung positif kepada partai berasas nasional terutama PDIP . Sementara kepada partai berasas Islam, harian yang dikatakan dekat dengan ideologi Katolik ini cenderung netral, walaupun secara proporsi bisa dikatakan tidak memberi perhatian lebih besar kepada pemberitaan partai Islam. Rakyat Merdeka sangat cenderung positif sikap pemberitaannya terhadap partai berasas nasional terutama PDIP. Walaupun Rakyat Merdeka mengatakan bukanlah suratkabar yang dikuasai kelompok politik manapun, namun pemihakannya atau kecenderungannya terhadap PDIP sangat jelas terlihat dari isu-isu yang ditonjolkan serta kata-kata yang ditampilkan dalam pemberitaannya. Bertolak belakang sekali dengan Republika. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa besarnya volume pemberitaan atau tingginya frekuensi pemberitaan serta penempatan halaman yang selalu di halaman depan tidak selalu menjamin kecenderungan suatu suratkabar terhadap hal-hal yang diberitakan tersebut. Hal ini terbukti di pemberitaan Republika terhadap PDIP. Walaupun Republika memberitakan PDIP dengan frekuensi tinggi dan volume yang besar, namun Republika sangat mencitrakan PDIP dengan citra yang negatif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4305
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nina Mutmainnah
Abstrak :
Penelitian ini juga mencatat tentang pentingnya diskusi interpersonal di antara publik. Ini terbukti dari banyaknya jawaban publik tentang issue-issue yang kontroversial yang tidak lagi banyak diekspos oleh media. Issue-issue ini banyak di jadi kan topik pembincaraan antara publik karena menariknya hingga publik terpengaruh untuk juga menggap issue ini sebagal penting. Dari hasil penelitian terbukti bahwa untuk politik publik dipengaruhi oleh pemberitaan majalah Tempo, sementara kompas berpengaruh hanya untuk masalah sosial: sedangkan untuk masalah ekonomi nampak tidak ada hubungan antara kedua media dengan publiknya. Variabel -variabel kontrol yang diduga membuat hubungan antara agenda media dan agenda publik bervariasi dalam penelitian ini tidak terbukti.
......
This study also notes the importance of interpersonal discussions among the public. This is evident from the many public responses to controversial issues that are no longer widely exposed by the media. These issues are often used as topics of discussion among the public because they are interesting to the point that the public is influenced to also consider these issues as important. The results of the study prove that for politics the public is influenced by Tempo magazine coverage, while Kompas only influences social issues: while for economic issues there seems to be no relationship between the two media and their publics. The control variables that are thought to vary the relationship between the media agenda and the public agenda were not proven in this study.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Elfie Sylviana
Abstrak :
ABSTRAK
Lingkungan hidup merupakan salah satu masalah penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika kita memberi perhatian khusus terhadap hal tersebut. Dewasa ini, di dunia banyak orang membicarakan dan membahas masalah lingkungan hidup yang terjadi sekitar kita, demikian pula Indonesia tidak ketinggalan di untuk turut memberi perhatian yang besar terhadap masalah ini. Sebagai sarana/saluran yang tepat untuk menyebarkan informasi mengenai program-program pemerintah dalam bidang lingkungan, suratkabar merupakan sarana yang cukup ampuh disamping media lainnya. Suratkabar juga dapat pemerintah dengan masyarakat jalan keluar bersama timbul. menjadi penghubung antara dalam membahas ataupun menemukan suatu permasalahan lingkungan ini memusatkan perhatian pada pemberitaan dan pembahasan lingkungan hidup beserta masalah-masalahnya yang terhadap yang Penelitian f, meliputi beberapa kategori. Berita-berita lingkungan hidup yang diteliti, fT adalah yang dimuat suratkabar harian Kompas, periode Juni 1990 sampai dengan Juni 1991. Penelitian yang didasarkan pada metode analisis isi ini, menunjukkan bahwa raasalahrnasalah yang banyak muncul dewasa ini adalah masalah pencemaran air, terutama yang berasal dari limbah industri, mengenai hutan dan mengenai UU yang berlaku. Karena suratkabar yang diteliti ini terbit di Jakarta dan Jakarta merupakan kota metropolitan dan pusat industri tentunya berita/tulisan maupun masalah yang timbul pun kebanyakan dari .Jakarta/DKI Jaya. Adanya tanggapan. yang diberikan masyarakat terhadap kasus lingkungan menunjukkan bahwa semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup. Begitu juga terhadap program-program pemerintah, menunjukkan bahwa pemerintah -cukup serius dalam menanggulangi kasus-kasus pencemaran yang ada dan peninjauan, kembali UU yang berlaku. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kompas turut berperan sebagai pemberi informasi dan saluran penghubung berjalan cukup baik.
1992
S3959
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sefti Oktarianisa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5287
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library