Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Myta Triendah Astuti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Gusti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26824
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Nirmaya Dewi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyani Sulistyoningsih
Abstrak :
Air Susu lbu (ASI) merupakan makanan utama bayi terutama pada enam bulan pertama kehidupan bayi berusia 6 bulan tidak mengbasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Pemerintah Indonasia melaui SUrat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 menetapkan Pemberian ASI secara Eksklusif pada Bayi sampai usia enam Bulan. Kenyatannya hasil Survey Demografi dan Kesebatan Indonesia (SDK1) tahun 2002-2003 menW>jukkan masih terdapat 13% bayi di bawah usia dua bulan yang telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan te1ah diberi makanan tambaban. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambarau pola pemberian ASI di wilayah kerja Paskesmas Sukarame Kabupaten Tasikmalaya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang memberikan ASI secara eksklusif hanya 13,7%, dan proporsi bayi dengan gizi balk sebesar 94,33%. Fakror-faktor predisposisi yang berbubungan dengan pola pemberian ASI adalab pengetahuan ibu tentang ASI, sikap ibu terbadap AS!, rencana pemberian ASI eksklusif; pemberian ASI segera, pendidkan ibu, dan usia ibu. Ibu yang memiliki pengetahuan balk tentang ASI memiliki peluang 11 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan lattang tentang ASI Ibu dengan sikap yang baik terhadap ASI memiliki peluang 6,938 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif darlpada ibu dengan sikap yang matang terhadap ASI. Ibu yang memiliki rencana untuk memberikan ASI eksklusif dan ibu yang melakukan pemberian ASI segera masing-masing memiliki peluang lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif, yaitu sebesar 61,818 kali. Ibu dengan pendidikan minimal SMA memiliki peluang 6,790 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang berpendidikan lebih rendah darl SMA, sedangkan ibu dengan usia minimal 25 tahun betpeluang 4,846 k11Il lebih besar untuk dapat memberikan ASI ekslusif dibandingkan ibu yang berusia di bawah 25 tahun. Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi pola pemberian ASI adalah anenatal care (ANC). ......Mother's milk is baby's main food especially at the first six months of life. Indonesian government through decn1e of Health Minister of Republic Indonesia number 4SOIMenl:es/SKIIV/2004 defined exclusive breastfeeding until six months old. It was the fact that the result of Indonesian Demography: and Health Survey (SDKI) in 2002-2003 showed that some 13% of babies under two months old bail been given formula milk and one of three babies of 2-3 months old had been given additional food. This research was condueted to know the description of breastfeeding pattern at working area of Sukarame Public Health Centre of Tasikmalaya regency. Samples in the research were all mother having five -7 months old babies. The number of sample was 124 mothers. The data collected comprised that the breastfeeding pattern, mother's education, mother's knowledge and attitude, the number of children, childbirth space, plan of breastfeeding in the pregnancy period, immediate breastfeeding, antenatal care, child birth place, child birth aid, child birth method, mother's health status, mother's age, mother's job, support of husband, support of parents, support of health officer and nutrition status of baby. The study showed that respondent proportion of exclusively breastfeed was only 13,7"/o and proportion of babies with good nutrition was 94,35%. Predisposition factors that influencing exclusive breastfeeding was as follow: mother having good knowledge about exclusively breastfeed had 8 times higher possibility to exclusively breastfeed compared to the mothers not having good knowledge. Mothers having good attitude toward exclusively breastfeed bad 6,938 times higher possibility to exclusively breastfeed compared to the mothers not having good attitude. Plan of influencing exclusive breastfeeding WBS as follow: mother getting support of husband to breastfeed exclusively had 2,950 times higher possibility to exclusively breas1feed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21047
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chowiyati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26525
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Intan Rahayuningsih
Abstrak :
Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain guasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat. ......Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby’s crying among respondents who were given ASI or not by using control group. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization using Independent sample t-Test. This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby’s crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injecting immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby’s rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togethemess between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non phannacology and applying a traumatic care to improve Services and patient’s pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health Services and govemment which is at the local area.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monintja, Aleta K.P.
Abstrak :
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya. Pentingnya pemberian ASI dalam pola makanan bayi sudah tidak diragukan lagi. Pemberian ASI mempunyai banyak manfaat yang lebih secara fisiologis dan psikologis bagi bayi dan ibu dari pada memberi susu formula. Antara lain seperti, mengandung kandungan nutrisi yang dibutuhkan bayi bagi pertumbuhan dan perkembangannya, memberikan kekebalan yang lebih bagi tubuh bayi, ekonomis dan praktis dalam pemberiannya. Di samping itu, dapat membantu terbentuknya kelekatan atau attachment antara kedua belah pihak (ibu dan bayi). Oleh karena itu dianjurkan kepada para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif (memberi ASI saja) minimal 4 bulan, bisa diteruskan sampai 6 bulan. Walaupun ASI lebih unggul dari pada susu formula, kenyataan menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif masih sedikit. Di Indonesia, presentasi 'pemberian ASI eksklusif termasuk rendah dan peningkatannya pun tidak tinggi, yaitu 36% di tahun 1986, tahun 1993 berjumlah 48%, kemudian menjadi 52% pada tahun 1997 (Survei Demografi Kesehatan Indonesia dalam Pratomo, 1999). Masalah yang dihadapi oleh ibu, baik dari bayi, lingkungan sosial maupun dari faktor ibu sendiri dapat mempengaruhi motivasi dan eksklusifitas dari pemberian ASI (Suradi, 1993). Pada kenyataannya melaksanakan tugas tersebut tidak mudah. Hal ini terutama dirasakan oleh ibu yang bekerja. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Belsky (1985), bahwa pengasuhan anak yang dilakukan ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor , diantaranya adalah pekerjaan. Pada Ibu yang bekerja, waktu untuk bayi lebih terbatas jika dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, demikian pula kesempatan untuk menyusui atau memberikan ASI. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi pemberian ASI pada ibu-ibu yang bekerja. Penelitian ini dilakukan dengan mewancarai 4 orang ibu bekerja yang menyusui bayinya. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan kasus tipikal dengan karakteristik ibu yang bekerja dan berpendidikan minimal Sarjana (SI), serta memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan menyusui atau memberikan ASI ditunjang oleh beberapa faktor yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu faktor ibu, anak dan lingkungan sosial. Walaupun ibu mempunyai motivasi yang tinggi untuk memberikan ASI secara eksklusif tetapi tidak didukung oleh faktor-faktor tersebut maka proses pemberian ASI menjadi terhambat dan menyebabkan menurunnya motivasi ibu sehingga ia lebih cepat memberikan susu formula kepada bayi. Dalam upaya membantu ibu agar memberikan ASI eksklusif sesuai dengan anjuran maka disarankan kepada ibu untuk melengkapi dirinya dengan informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai ASI, seperti tata laksana pemberian ASI, cara memompa dan menyimpan ASI. Di samping itu, sebaiknya lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, kantor, petugas kesehatan, dan seterusnya, sturut mendukung ibu bekerja yang menyusui dengan memberikan segala bantuan yang perlukan sehingga mempermudah dan memberi peluang padanya untuk memberikan ASI secara eksklusif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novida Ayu Lestari
Abstrak :
Studi Literatur ini membahas tentang karakteristik ibu menyusui, gambaran dukungan keluarga bagi ibu menyusui, gambaran perilaku pemberian ASI, dan pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku pemberian ASI. Metode yang digunakan adalah PICO untuk menetapkan pertanyaan penelitian dan kata kunci pencarian literatur. Database yang digunakan adalah PubMed, EBSCO (CINAHL), dan ProQuest dengan sebanyak 8 literatur yang masuk dalam studi ini. Hasil studi ini menunjukkan bahwa karakteristik ibu menyusui secara usia terbagi menjadi ibu usia remaja (≤20 tahun) dan ibu usia >20 tahun. Keduanya memiliki kesamaan sebagian besar baru pertama kali memiliki anak. Ibu usia remaja ditemukan kurang berpendidikan, tidak bekerja, dan tinggal dengan keluar inti, sedangkan ibu usia >20 tahun didapati bependidikan tinggi, bekerja, dan tinggal dengan keluarga besar. Sumber dukungan keluarga yang teridentifikasi adalah dari suami, ibu kandung, dan ibu mertua. Studi ini menemukan bahwa adanya pengaruh yang positif dari anggota keluarga yang telah diberikan edukasi/intervensi terkait menyusui terhadap perilaku pemberian ASI Ibu. Oleh karena itu, keluarga perlu untuk dilibatkan juga dalam edukasi dan sejak perawatan antenatal ibu hingga pasca persalinan agar ibu memeroleh pengaruh yang positif dari keberadaan dan keterlibatan keluarga tersebut. 
This study discusses the characteristics of breastfeeding mothers, a description of family support for breastfeeding mothers, an overview of breastfeeding behavior, and the effect of family support on breastfeeding behavior. The method used is PICO to determine research questions and keyword to search which literature had to choosed. The databases used were PubMed, EBSCO (CINAHL), and ProQuest with as many as 8 literatures included in this study. The results of this study indicate that the characteristics of breastfeeding mothers are divided into adolescent mothers (≤20 years) and mothers aged> 20 years. Most of them are the first time mothers. Teenage mothers were found to be less educated, unemployed, and lived with her husband only, while mothers aged> 20 years were found to be highly educated, working, and living with extended  families. Identified sources of family support were husbands, birth mothers, and mothers-in-law. This study found that there was a positive influence from family members who had been given breastfeeding-related education / intervention on mother's breastfeeding behavior. Therefore, families need to be involved in education and also from the mother's antenatal care to postpartum so that the mother can have a positive influence from the existence and involvement of the family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Putri Kusuma Wardani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Fahriani
Abstrak :
Latar Belakang : Air susu ibu merupakan nutrisi ideal untuk bayi. World Health Organization (WHO) telah menganjurkan pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 dan 2007 menunjukkan angka keberhasilan ASI eksklusif di Indonesia secara keseluruhan cenderung menurun. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif. Tujuan : Mengetahui proposi bayi IMD yang memperoleh ASI eksklusif, dan mengetahui apakah terdapat hubungan antara antara usia ibu, jumlah paritas, cara persalinan, faktor fisis dan psikis ibu, ibu merokok, tingkat pendidikan ibu, ibu bekerja, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, status sosial ekonomi keluarga, dukungan keluarga, promosi susu formula, dan konseling ASI dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi cukup bulan yang dilakukan IMD. Metode : Penelitian bersifat deskriptif potong lintang analitik dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara pada bulan Juni hingga September 2012. Subyek penelitian adalah ibu yang memiliki anak berusia 0-6 bulan yang datang ke poliklinik anak RS St. Carolus Jakarta. Data kemudian ditabulasi untuk melihat karakteristik subjek dan proporsi ASI eksklusif. Analisis statistik dilakukan untuk mencari faktor yang berhubungan dangan pemberian ASI ekslusif dengan cara uji Kai kuadrat atau Fisher (analisis bivariat) dan uji regresi logistik (analisis multivariat). Hasil : Penelitian dilakukan pada 120 subjek. Sebagian besar subjek merupakan primipara (56,7%). Sebanyak 65,8% melahirkan secara spontan. Sebanyak 73,3% subjek memiliki tingkat pendidikan tinggi dan 59,2% merupakan ibu bekerja. Sebanyak 45% subjek termasuk ke dalam status sosial ekonomi tinggi, dan sisanya berada di sosial ekonomi rendah (4,2%), dan menengah (50,8%). Sebanyak 77,5% tidak memiliki faktor fisis selama masa menyusui. Pengetahuan yang benar mengenai ASI eksklusif didapatkan pada 85% subjek. Sebagian besar subjek (73,3%) telah memperoleh konseling ASI. Sebanyak 64,2% subjek merasa yakin terhadap kecukupan produksi ASI. Berdasarkan uji regresi logistik, didapatkan faktor yang paling bermakna memengaruhi ASI eksklusif secara berurutan, yaitu faktor psikis ibu, diikuti oleh dukungan keluarga, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, dan konseling ASI dari petugas kesehatan. ......Background: Breastmilk is recognised for its ideal nutritional benefits for babies. The WHO recommended that infants are exclusively breast-fed for the first 6 months of life. Data from Indonesia Demographic and Health Survey 2003 and 2007 showed that exclusive breastfeeding (EBF) rate in Indonesia tends to decease. Several studied have found some factors that influence breastfeeding practices. Objective: To determine the proportion of exclusive breastfeeding among infant who initiate breastfeeding at birth and study its influencing factors. Those factor are maternal age, parity, method of delivery, physical factor (included sore nipples, inverted papillae, and mastitis), psychological factor, maternal smoking, maternal education, mother’s employment, maternal knowledge about exclusive breastfeeding, socio-economic level, family support on breastfeeding, formula promotion, and counceling about breastfeeding. Methods: A descriptive analytic cross-sectional study was conducted from June to September 2012. Subjects selected by consecutive sampling were mothers with a 6-12 months old child, who came to pediatric policlinic at St Carolus hospital Jakarta. Chi square test and multivariate analyses were used to analyze subjects with logistic regression calculation. Results: There were 120 mothers recruited. The rates of exclusive breastfeeding were 75%. The majority of mothers were primiparous (56,7%) and had normal delivery (65,8%). Of 120 mothers, 73,3% mothers had high level of education, 59,2% mothers were the working mother. Forty five percent mothers had high socio-economic level, 4,2% had low socio-economic level, and 50,8% had middle socio-economic level. Majority of mothers (77,5%) did not have physical factor that inhibit the process of breastfeeding. Adequate knowledge about breastfeeding was found in 85% mothers. Majority of mothers (73,3%) received breastfeeding councelling from the hospital staff. Most of mothers (64,2%) had confidence in ability to breastfeed. Multivariate analyses showed that factors significantly associated with EBF were maternal breastfeeding confidence, good family support, adequate mothers knowledge about EBF, and breastfeeding counseling from the hospital staff. Conclusion: The proportion of EBF in infant who initiated breastfeeding was 75%. Factors that influenced the practice of EBF were pshycological factor, family support, mother’s knowledge about EBF, and counselling from the hospital staff.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>