Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ligar Abdillah
"

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) pada umumnya melakukan pemanfaatan hutan di sektor pertanian sesuai dengan instruksi dan dukungan modal dari Perhutani. LMDH Wana Cendana bergerak di sektor ekowisata tanpa instruksi dan bantuan modal dari Perhutani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pemberdayaan komunitas lokal (LMDH Wana Cendana) yang tidak memiliki keahlian di bidang pengelolaan hutan dan ekowisata. Konsep yang digunakan adalah pemberdayaan komunitas lokal dan ekowisata dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Studi ini mengedepankan kebaruan kasus dan wawancara mendalam terhadap informan yang terlibat secara langsung dalam pengembangan ekowisata Gunung Dago. Beberapa riset terdahulu menunjukkan pemberdayaan yang kurang memprioritaskan komunitas lokal. Pengembangan ekowisata di Desa Dago yang dimulai pada 2019 sangat mengedepankan potensi lokal dan proses belajar secara mandiri, sehingga komunitas lokal mampu mengubah lahan bekas tambang menjadi tempat wisata yang asri. Kemandirian komunitas lokal tergambar pada keterlibatannya dalam proses pengembangan ekowisata, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Di samping itu, komunitas lokal sebagai pengelola mampu memanfaatkan pengetahuan, budaya dan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan anggota tanpa mengesampingkan kaidah-kaidah konservasi hutan.


Forest Village Community Institutions (LMDH) generally use forests in the agricultural sector in accordance with instructions and capital support from Perhutani. LMDH Wana Cendana operates in the ecotourism sector without instructions and capital assistance from Perhutani. This study aims to analyze the implementation of empowering local communities (LMDH Wana Cendana) who do not have expertise in the field of forest management and ecotourism. The concept used is the empowerment of local communities and ecotourism with a qualitative case study approach. This study emphasizes the novelty of cases and in-depth interviews with informants who are directly involved in the development of Gunung Dago ecotourism. Some previous research shows that empowerment does not prioritize local communities. Ecotourism development in Dago Village, which began in 2019, prioritizes local potential and independent learning processes, so that local communities are able to transform ex-mining land into beautiful tourist attractions. The independence of the local community is reflected in its involvement in the ecotourism development process, from planning to implementation. In addition, local communities as managers are able to utilize local knowledge, culture and resources to improve the welfare of members without overruling the rules of forest conservation.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviena Rahmawati
"Penelitian ini tentang pemberdayaan kelompok lansia di Komunitas Dahlia Senja yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan dimana saat manusia sudah memasuki usia lanjut, maka kondisi fisiknya menurun. Mereka seringkali dianggap lemah dan mendapatkan stigma “beban” di masyarakat. Padahal, seiring berjalannya waktu, populasi lansia pun akan semakin banyak dan Indonesia akan mengalami aging population. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya upaya pemberdayaan bagi lansia, selain untuk menepis stigma tersebut, juga agar kesejahteraan bagi lansia dapat tercapai. Urgensi dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengungkap upaya-upaya pemberdayaan bagi kelompok lansia, dan agar masyarakat dapat semakin meningkat kesadarannya mengenai kelanjutusiaan. Upaya pemberdayaan lansia dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak lain termasuk dalam hal ini yang dilakukan oleh Komunitas Dahlia Senja. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Menganalisis proses dan dinamika pemberdayaan lansia yang dilakukan oleh Komunitas Dahlia Senja. (2) Menganalisis keberdayaan lansia di Komunitas Dahlia Senja. Dalam menganalisis masalah, penelitian ini menggunakan beberapa konsep, diantaranya: konsep lansia, konsep pemberdayaan, dan konsep komunitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Juni 2022. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara secara tatap muka dengan para informan. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang yang dibagi kedalam 3 kategori, yaitu 1 orang Ketua Komunitas Dahlia Senja, 3 orang Pengurus/Kader, dan 3 orang Lansia Penerima Manfaat dari Komunitas Dahlia Senja. Teknis analis data menggunakan Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Lansia Dahlia Senja mempunyai banyak kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan lansia baik secara fisik, mental dan spiritual, serta ekonomi lansia. Namun, Komunitas Dahlia Senja juga memiliki tantangan dan hambatan dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan bagi para lansia, baik yang berasal dari dalam komunitas seperti kurangnya dukungan keluarga dan anggota mempunyai kesibukan lain, maupun yang berasal dari luar komunitas seperti kurangnya dukungan keluarga, kurangnya kesadaran masyarakat, dan program pemberdayaan untuk lansia belum menjadi prioritas pemerintah lokal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya pada mata kuliah Kesejahteraan Sosial bagi Lanjut Usia dimana penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai dinamika yang terjadi pada proses pemberdayaan kelompok lansia dan hasil yang dicapai dari adanya kegiatan pemberdayaan bagi lansia.

This research is about empowering the elderly group in Dahlia Senja Community which is discussed from the discipline of Social Welfare. This research is motivated by a situation when humans have entered old age, their physical condition decreases. They are often seen as weak and stigmatized as a “burden” in society. In fact, the elderly population will increase gradually and Indonesia will experience an aging population. Therefore, it is necessary to initiate an effort to empower the elderly people in order to dispelling the stigma hence the welfare condition for the elderly people can be achieved. The urgency of this research is to reveal empowerment efforts for the elderly group, and so that the public can increase their awareness of old age. The efforts to empower the elderly people can be conducted by the government or other parties in this case which is used by the case study of the Dahlia Senja Community. The objectives of this study are: (1) Analyzing the process and dynamics of empowering the elderly by the Dahlia Senja Community. (2) Analyzing the empowerment of the elderly in the Dahlia Senja Community. In analyzing the problem, the study uses several concepts, including: the concept of the elderly, the concept of empowerment, and the concept of community. The approach used in this study is qualitative with a descriptive research method. This research was conducted from January to June 2022. The process of collecting data using face-to-face interviews with informants. The number of informants in this research were 7 people who were divided into 3 categories, namely 1 Chairperson of the Dahlia Senja Community, 3 Management/Cadres, and 3 Elderly Beneficiaries from the Dahlia Senja Community. Technical data analysts use Open Coding, Axial Coding, and Selective Coding. The results showed that the Dahlia Senja Elderly Community had many activities aimed at improving the empowerment of the elderly from both physically, mentally and spiritually, as well as the elderly economy. However, the Dahlia Senja Community also has challenges and obstacles in organizing empowerment activities for the elderly people, both those from within and outside the community such as lack of family support and the family members having other activities, as well as lack of family support and public awareness, and empowerment programs for the elderly have not become a local government priority. The results of this study are expected to contribute to the development of Social Welfare Science, especially in the subject of Social Welfare for the Elderly where this study can provide an overview of the dynamics that occur in the process of empowering the elderly group and the results achieved from empowerment activities for the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pranowo, Dwi Winarni, Kissumi Diyanayati, Irmawan, Kindo Supriyadi, authors"
Yogyakarta: Departemen Sosial RI , 2005
300 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurwira Shahab
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8199
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri M
"ABSTRAK
Program intervensi sosial ini bertujuan umtuk membendayakan komunitas
melalui pendidjkan informal keluarga dalam pendidikan dan pelatihan
komunikasi pengasuhan anak pada ibu-ibu di RW 20 kampung Lio Depok. Tujuan
utama dari intervensi ini adalah merubah kualitas hidup warga RW 20 Kampung
Lio Depok, yang di0nal kamna permamlahan sosialnya terutama kcmiskinan.
Dalam mengupayakan pemutusan rantai kemiskinan ini, maka diperlukan suatu
intervensi, yaitu intervensi dini yang ditujukan pada anak-anak melalui ibu..
Pemilihan kornunikasi sebagai bagian dari parenting skill didasarkan atas dasar
bahwa komunikasi mennpakan dasar dalam hubungan anak dengan orang tua., dan
pengamatan lapangan menunjukkan banyak orang tua yang tidak sabar, kasar dan
sering mengeluarkan kata-kata yang mengancam, merendahkan anak , dan kotor
saat berkomunikasi dengan anak. Bahkan kondisi keuangan seringkali berdampak
pada emosi seat berkomunikasi.
Kegiatan intervensi diawali dengan aszsesmen yaitu kunjungan dan tatap muka
serta wawancara, diikuti engagemen bersama warga pada acara-acara warga,
dilanjutkan dengan persuasif melalui sosialisasi untuk menyadarkan akan
pentingnya bcrkomnmikasi yang benar, dan dilengkapi dengan edukasi dengan
metoda experiential learning. Target intervensi adalah ibu~ibu yang mempunyai
anak usia 3-6 tahun (tahap pcrkcmbangan bicaxa), dirnana anak-anaknya ada
dalam pendidkan TK atau TPA yang mendapat program intervensi pendidikan
anak usia
Hasil sosialisasi dan edukasi menunjuldcan sudah ada perubahan dalam
pengetahuan kormmikasi pengasuhan anak. Hasil perhitungan dengan SPSS untuk
pre dan pos! rest setiap modul dengan paired sampel 1 test . dan tingkat
kcpercayaan 95 % didapat pnobabilitas 0.000(< 0.05) . Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman komunikasi anak pada peserta peserta berbeda
secara signyicant sctelah mengikuti pelatihan.
Perlu adanya rangkaian kegiatan lain yang dapat meningkatkan parenting skill,
yang dapat dilakukan terintegmsi dengan kegiatan Posyandu, sehingga pada
akhirnya dapat mendul-cung terwuj udnya perubahan kualitas yang diharapkan.

ABSTRACT
The social intervension programme was designed primarily as thc
commencement for planing of social change in RW 20 kamprmg Lio Depok by
informal education in children communication. The objective of the intervension
was changing quality of life in RW 20, which known of social problem in
pavority. The community programme was developed in using early intervension
to the children through the mother.'l`he communication that part of parenting skill
was choosed because it is one of fundamental relation between parents and
children, and also the observation of the data showed that there were many
parents spoke unpatient, rough, Eightened, under estimating childrenalso dirty
words . Therefore reasons of economic condition could through raise pressure of
stress influencing the communication.
The intcrvcnsion activity started with assesment by visiting, meet directly into
person and interview, then followed engagement in special occation with the
people, and continued persuasively by sosialisation for giving foundation as how
important in good communication, also fully completed education with
experiential learning method.. The intervension target were The mothers which
have childem at 3-6 years old ( speak development stage), which their children
were studying in TPA and TK where the teacher got education interversion
programme at early education children..
The result of thc program showed that there are increasing in communication
knowledge of the participant . 'lhe result of pre and post twt calculated with SPSS
using paired sampel 1 test, by using 95% level of significant get result for
probability== 0.000( < 0.5), which means the conclusion of community education
significant for the parent alter following this programme.. However, in order to
maintain the sustainability of the achievements that would do integratedly by
social activities that linally this programme will much needed especially in
parenting skill to achieve the goal of lifequality change.

"
2007
T34141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Syafira
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kesejahteraan sosial yang dapat terwujud pada komunitas melalui implementasi zakat produktif. Zakat produktif merupakan salah satu bentuk solusi yang diarahkan untuk pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada Januari 2023 hingga dengan Maret 2023 melalui analisis dokumen, observasi, dan juga wawancara mendalam dengan 10 informan terkait program zakat produktif yang telah diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi zakat produktif di komunitas tani hidroponik Barokah memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Dana zakat produktif yang diberikan oleh pihak YBM BRIlian telah memfasilitasi akses terhadap pelatihan keterampilan, dan modal pembangunan green house beserta isinya sejak Januari 2021 hingga Januari 2022. Selain itu, implementasi zakat produktif juga mendorong terciptanya kemandirian ekonomi dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks perkembangan komunitas, zakat produktif menjadi instrumen yang cukup tepat dalam mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan kualitas hidup anggota komunitas dari segi keterampilan bahkan spiritual. Penelitian ini memberikan hasil dimana para anggota hidroponik yang awalnya tidak memiliki kapasitas di bidang pertanian hidroponik, menjadi pandai dalam bertani hidroponik. Selain itu, mereka juga pandai dalam memasarkan produk sayuran dengan memanfaatkan sosial media dan lingkungan sekitar. Sehingga mereka dapat menghasilkan pendapatan perbulannya dari menjual sayur hidroponik. Dalam segi kapasitas spiritual para penerima manfaat juga mampu membaca Al-Qur’an lebih baik, rutin melaksanakan sholat jamaah, dan lebih mengenali diri sendiri. Pada akhirnya penelitian ini harapannya dapat memberikan panduan dan rekomendasi bagi organisasi sosial dan badan amil zakat dalam mengembangkan program zakat produktif dalam konteks perkembangan komunitas yang berkelanjutan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

This study aims to explain the implementation of productive zakat on the welfare conditions of the people who are members of the Barokah hydroponic farming community in Kedung Halang, Bogor. Productive zakat is a form of solution directed at the economic and social development of society. This study employe qualitative methods with descriptive purposes. Data collection conducted from January to March 2023 through document analysis, observation, and also in-depth interviews with 10 informants regarding the productive zakat program that has been implemented. This results showed that the implementation of productive zakat in the Barokah hydroponic farming community made a positive contribution to the welfare of society. Productive zakat funds provided by YBM BRIlian have facilitated access to skills training, and capital for building green houses and their contents from January 2021 to January 2022. In addition, the implementation of productive zakat also encourages the creation of economic independence and increases community participation in decision making. In the context of community development, productive zakat is an instrument that is quite appropriate in reducing poverty, increasing income, and improving the quality of life of community members in terms of skills and even spiritual. This research showed hydroponic members who initially did not have capacity in hydroponic farming became proficient in hydroponic farming. In addition, they are also good at marketing vegetable products by utilizing social media and the surrounding environment. So they can generate monthly income from selling hydroponic vegetables. In terms of spiritual capacity, beneficiaries are also able to read the Al-Qur’an better, regularly perform congregational prayers, and know themselves better. In the end, this research provides guidance and recommendations for social organizations and amil zakat bodies in developing productive zakat programs in the context of sustainable community development in an effort to improve people's welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ndari Saputri
"Lansia menghadapi tantangan dalam menjaga kesejahteraan psikologis, terutama mereka dengan keterlibatan sosial rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social engagement dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Sampel penelitian sebanyak 112 lansia di Depok yang masih mampu berkomunikasi dua arah. Alat pengumpulan data menggunakan Social Disengagement Index dan Ryff’s Psychological Well-Being Scale (r = 0.325 – 0.783; α = 0.908). Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan dianalisis dengan uji Fisher’s exact. Hasil menunjukkan mayoritas lansia memiliki social engagement baik, namun kesejahteraan psikologis dominan pada tingkat sedang (p value = 0.038). Terdapat hubungan signifikan antara social engagement dengan kesejahteraan psikologis lansia di Depok. Kelompok lansia perempuan, tinggal sendiri, tidak bekerja, dan kehilangan pasangan lebih rentan memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah. Sehingga, diperlukan penguatan program seperti Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Posbindu Lansia yang mendukung keterlibatan sosial lansia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Older people face challenges in maintaining psychological well-being, particularly those with low social engagement. This study aims to determine the relationship between social engagement and psychological well-being. This study uses a cross-sectional approach with the proportionate stratified random sampling technique. The research sample consisted of 112 older people in Depok who were still able to communicate bidirectionally. The data collection tools used were the Social Disengagement Index and Ryff’s Psychological Well-Being Scale (r = 0.325 – 0.783; α = 0.908). Data were collected through questionnaire completion and analyzed using Fisher’s exact test. The results show that the majority of the older people have good social engagement, but psychological well-being is predominantly at a moderate level (p value = 0.038). There is a significant relationship between social engagement and the psychological well-being of the older people in Depok. Groups of older women, living alone, not working, and having lost their partners are more vulnerable to having low psychological well-being. Therefore, strengthening programs such as Bina Keluarga Lansia (BKL) and Posbindu that support the social engagement of the older people is necessary to improve their quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Novita Indahsari
"Pemulung menempati lapak-lapak non permanen yang menjadikan mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses kebutuhan dasar guna mencapai kesejahteraan sosial. Kondisi tersebut mendorong berbagai organisasi dan yayasan untuk memberdayakan pemulung melalui program pendidikan dan peningkatan perekonomian. Salah satu organisasi swadaya yang melaksanakan program pemberdayaan melalui pendidikan kepada pemulung adalah Sekolah Kami. Penelitian ini membahas mengenai analisis pemberdayaan komunitas pemulung yang dilaksanakan oleh komunitas Sekolah Kami pada pemulung Bintara Jaya, Bekasi berdasarkan intervensi komunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis proses pemberdayaan pemulung oleh Sekolah Kami sebagai organisasi swadaya masyarakat yang telah melaksanakan pemberdayaan semenjak 2007 sampai 2024. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen sekunder yang dilakukan pada bulan Mei sampai Desember 2024. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Kami memberikan gambaran bahwa Sekolah Kami telah melaksanakan pendidikan gratis sejak 2007 sampai 2024 pada anak-anak pemulung Bintara Jaya. Pembelajaran yang dilaksanakan menyesuaikan dengan kemampuan anak-anak pemulung sehingga tidak terikat pada aturan formal sekolah. Pelaksanaan pemberdayaan diintegrasikan dalam program-program pembelajaran dan pelatihan dengan fokus pada akses pendidikan dan perubahan sikap serta perilaku anak-anak pemulung. Berdasarkan analisis penelitian, Sekolah Kami menggunakan dasar pemikiran program berupa pendidikan yang membebaskan dan pendidikan berbasis pengalaman, yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Proses pemberdayaan dilakukan melalui empat tahapan: persiapan program, pelaksanaan program yang meliputi pembelajaran, ekstrakurikuler, makan siang gratis, dan program pasca sekolah, monitoring dan evaluasi program, serta terminasi yang ditandai dengan kelulusan siswa. Tahapan pemberdayaan yang dilaksanakan sesuai dengan teori intervensi komunitas, namun tidak terdapat tahapan asesmen dan perencanaan program. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Sekolah Kami berfokus pada penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan gratis untuk anak-anak pemulung dengan mengedepankan pemberian akses pendidikan dan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai hasil dari pemberdayaan terhadap peningkatan kualitas hidup pemulung, karakteristik dari keluarga pemulung, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pemulung. 

Scavengers reside in non-permanent shelters, which limits their access to basic needs and hinders their ability to achieve social welfare. This situation has motivated various organizations and foundations to empower scavengers through education and economic improvement programs. Non-governmental organization that implementing empowerment programs through education for scavengers is Sekolah Kami. This research focuses on analyzing the empowerment of the scavenger community conducted by Sekolah Kami in Bintara Jaya, Bekasi, based on community intervention. The objective of this study is to analyze the empowerment process carried out by Sekolah Kami as a non-governmental organization that has been conducting empowerment programs from 2007 to 2024. This study employs a descriptive qualitative approach using in-depth interviews, observations, and secondary document analysis conducted from May to December 2024. The findings of this study indicate that Sekolah Kami has provided free education to scavenger children in Bintara Jaya from 2007 to 2024. The learning activities are tailored to the abilities of the scavenger children and are not constrained by formal school regulations. The empowerment efforts are integrated into educational and training programs, focusing on providing access to education and fostering behavioral and attitudinal changes among scavenger children. Based on the analysis, Sekolah Kami employs a program framework grounded in liberating and experiential education, adapted to the conditions and abilities of the students. The empowerment process is implemented in four stages: program preparation, program implementation—including learning activities, extracurriculars, free meals, and after-school programs—monitoring and evaluation, and termination marked by student graduation. While the stages align with the theory of community intervention, the process does not include formal assessment and program planning stages. The conclusion of this study is that the empowerment implemented by Sekolah Kami focuses on strengthening human resources through free education for scavenger children, prioritizing access to education and learning that facilitates the development of students' potential. Suggestions for future research include further investigation into the outcomes of empowerment in improving the quality of life of scavengers, the characteristics of scavenger families, and the factors influencing the enhancement of their quality of life. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Roubal Arif Khan
"Yayasan Arek Lintang adalah salah satu organisasi non pemerintah yang menangani anak jalanan, dengan mernbuat program intervensi tidak hanya kepada anak jalanan, tetapi juga program intervensi kepada keluarga anak jalanan.
Kajian penelitian ini adalah efektifitas program pemberdayaan ekonomi untuk orang tua dan anak jalanan dengan mengambil studi kasus program pengembangan kewirausahaan bagi orang tua dan program pengembangan minat dan bakat bagi anak-anak jalanan. Kemudian dikaji pula faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektifitas program. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, studi dokumenter, wawancara pada seluruh peserta program yakni 16 orang tua dan 16 anak jalanan, dan wawancara mendalam pada 5 orang tua dan 5 anak jalanan.
Analisis evaluasi menggunakan Pendekatan Sistem Analisis data menghasilkan kesimpulan bahwa program pengembangan kewirausahaan orang tua tidak berjalan efektif, sedangkan program pengembangan minat dan bakat anak jalanan berjalan cukup efektif. Program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan Alit bisa dikatakan belum menunjukkan Hasil seperti yang diharapkan.
Dampak positif yang terlihat adalah tumbuhnya kesadaran orang tua untuk tidak lagi membiarkan anak-anaknya bekerja di jalanan, berkurangnya aktifitas anak di jalanan, bahkan ada yang sudah lepas dari jalanan, dan adanya kegiatan produktif anak untuk mengisi waktu luang. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas program terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, meliputi kualitas SDM para staf pendamping, ketersediaan fasilitas penunjang, minat dan motivasi peserta program, dukungan keluarga, masyarakat, dan mekanisme kontrol serta monitoring program.
Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan sosial, program penanganan anak jalanan hendaknya disusun dengan menggunakan Model Perlindungan Flak Anak dan Peningkatan Life Skill, Strategi yang digunakan adalah strategi perlindungan (protection) dan pemberdayaan (empowerement). Melalui pemenuhan hak-hak dasar anak dan meningkatnya kemampuan hidup anak dan orang tuanya, ketergantungan keluarga dari pekerjaan di jalanan menjadi berkurang. Selanjutnya, aktivitas anak di jalanan menjadi berkurang atau bahkan tidak ada lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>