Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, George William Douglas
"Kosakata adalah pembawa makna utama dalam sebuah bahasa, sehingga pembelajaran kosakata sangat penting dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Belanda. Bossers (2010) dalam bukunya memperkenalkan dua metode dalam pembelajaran kosakata, yaitu intentioneel leren (pembelajaran intensional) dan incidenteel leren (pembelajaran insidental). Ada tiga tahapan dari metode intentioneel leren, yaitu: semantiseren (semantisasi), consolideren (konsolidasi), dan controleren (pengecekan). Penelitian ini membahas bentuk latihan consolideren yang dilatih pada buku ajar Werkboek Contact! deel 1. Tujuan dari penelitian ini yaitu menemukan apakah tahapan consolideren dilatih pada buku ajar Werkboek Contact! Deel 1. Penelitian diawali dengan mengumpulkan soal-soal latihan kosakata dari bab 1 sampai bab 12 pada werkboek, kemudian penulis mencari dan mengelompokkan soal-soal latihan yang termasuk ke dalam proses consolideren pada sebuah tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 254 soal latihan kosakata pada werkboek, 83,47% merupakan soal latihan consolideren, dengan bentuk latihan terbanyak yaitu invullen. Dengan demikian, dapat disimpulkan buku Werkboek Contact! Deel 1 memiliki proses consolideren dalam latihan soal kosakatanya.

Vocabulary carries the main meaning in a language, so learning vocabulary is very important in learning foreign languages, especially in Dutch. Bossers (2010) in his book introduced two methods in learning vocabulary, namely intentioneel leren (intentional learning) and incidenteel leren (incidental learning). There are three stages of the intentioneel leren method: semantiseren (semantic), consolideren (consolidation), and controleren (control). This research focused on the form of consolideren exercises that are trained in Werkboek Contact! deel 1. This research aimed to discover whether the process of consolideren is applied through Werkboek Contact! Deel 1. This research began by collecting vocabulary exercises questions from chapters 1 to chapter 12 on the werkboek, then searched for and grouped the exercises questions included in the consolideren process in a table. The results showed that out of the 254 vocabulary exercises questions on werkboek, 83.47% belong to the consolideren exercises questions with the most forms of exercise that is invullen. Hence, can be concluded that Werkboek Contact! Deel 1 has a consolidation process in the vocabulary practice questions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Arya Wirayodha
"Kosakata dalam Bahasa Jepang terbagi menjadi dua macam, yaitu kosakata yang dapat berdiri sendiri dan kosakata yang tidak dapat berdiri sendiri. Kemudian kosakata yang dapat berdiri sendiri itu terbagi lagi menjadi kata kerja, kata sifat-i, kata sifat-na, kata benda, kata keterangan, kata sambung, dan lain-lain. Pada kosakata yang tidak dapat herdiri sendiri terbagi menjadi partikel, kata bantu kata kerja dan lain sebagainya. Pada kata bantu kata kerja terdapat berbagai macam bentuk, diantaranya adalah bentuk [huruf Jepang] dan lain sebagainya. Di antara kata bantu kata kerja tersebut, bentuk-bentuk [huruf Jepang] merupakan bentuk-bentuk yang rumit pemakaiannya, di mana semua bentuk-bentuk tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan kalimat pengandaian atau syarat yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan menjadi kata-kata seperti, `kalau', `seandainya', `apabila' yang tidak berbeda pemakaiannya di dalam Bahasa Indonesia. Sehingga pembelajar Bahasa Jepang khususnya yang berbahasa Indonesia akan mengalami kesulitan karena [huruf Jepang] tersebut memiliki makna yang sama dan sulit untuk dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam skripsi ini penulis mencoba memperoleh gambaran mengenai kesulitan yang dialami pembelajar Bahasa Jepang dan juga penutur Bahasa Jepang asli dalam memahami dan menggunakan bentuk-bentuk kondisional khususnya [huruf Jepang]. Kemudian mengkaji Mang kebenaran teori-teori yang dijelaskan oleh Maeda dalam buku Jyouken Hyougen. Selain itu, penulis juga akan meneliti mengenai fungsi-fungsi [huruf Jepang] selain sebagai fungsi pengandaian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk mencari cara yang lebih mudah untuk membedakan secara jelas bentuk manakah yang lebih tepat digunakan dalam kondisi tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Herawati
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode storytelling dalam
mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing kepada anak pra-sekolah.
Penelitian dilakukan di sebuah taman kanak-kanak Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). Subjek penelitian ini memiliki keterpajanan yang sangat terbatas
terhadap bahasa Inggris sebelum pemberian perlakuan dimulai. Penelitian ini
merupakan penelitian kuasi-eksperimental satu kelompok dengan pre-test, posttest
I dan post-test II. Kuesioner juga digunakan untuk mengetahui persepsi guru
terhadap metode pembelajaran storytelling ini. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karakteristik perkembangan bahasa pada anak, pembelajaran
bahasa Inggris pada pemelajar usia dini, hipotesis masukan Krashen, hipotesis
interaksi Long, hipotesis keluaran Swain, dan scaffolding dari Bruner. Hasil
penelitian menunjukkan bukti-bukti bahwa pengajaran bahasa Inggris dengan
metode storytelling dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak
baik kemampuan reseptif maupun produktif.

ABSTRACT
The aim of this study is to present the effects of the storytelling method for
teaching English as a foreign language to preschool children. The study was
carried out in a PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini/Early childhood education
program). The children have a limited exposure to English at home and school.
The study is a quasi-experimental research with one group pre-test, post-test I and
post-test II design. A questionnaire was used to find out the teacher?s perception
about the storytelling method. Theories which are used in this study are child
language development?s characteristics (Santrock, 2007), teaching English as a
foreign language to young learners (Pinter, 2009), Krashen?s input hypothesis
(1983), Long?s interaction hypothesis (1996), Swain?s output hypothesis (2000),
and scaffolding (Bruner, 1957). The findings of this research seem to provide
some evidence to show that teaching English language through storytelling can
lead to the development of children?s receptive and productive vocabulary, The aim of this study is to present the effects of the storytelling method for
teaching English as a foreign language to preschool children. The study was
carried out in a PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini/Early childhood education
program). The children have a limited exposure to English at home and school.
The study is a quasi-experimental research with one group pre-test, post-test I and
post-test II design. A questionnaire was used to find out the teacher’s perception
about the storytelling method. Theories which are used in this study are child
language development’s characteristics (Santrock, 2007), teaching English as a
foreign language to young learners (Pinter, 2009), Krashen’s input hypothesis
(1983), Long’s interaction hypothesis (1996), Swain’s output hypothesis (2000),
and scaffolding (Bruner, 1957). The findings of this research seem to provide
some evidence to show that teaching English language through storytelling can
lead to the development of children’s receptive and productive vocabulary]"
2015
T43639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Septi Amalia
"Youtube merupakan salah satu web yang menawarkan video-video interaktif untuk berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar berbagai bahasa dunia. Learn Dutch with Bart de Pau menjadi salah satu contoh dari beberapa kanal Youtube yang mengajarkan Bahasa Belanda secara daring mulai dari level dasar hingga menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah repetisi nomina, verba dan adjektiva yang ditawarkan oleh kanal Youtube Learn Dutch with Bart de Pau sesuai dengan 60 daftar kata berfrekuensi tinggi dari buku Handboek Nederlands als Tweede Taal in het volwassenenonderwijs karya Bart Bossers (2015). Repetisi dihitung berdasarkan teori Stuart Webb (2007) yaitu pengulangan kata sebanyak sepuluh kali. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan data yang digunakan bersumber dari serial Heb je zin? musim satu level 0/A1/A2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kategori kata ini mengalami repetisi lebih dari sepuluh. Akan tetapi hanya kategori adjektiva dan verba yang sesuai dengan 60 daftar kata berfrekuensi tinggi. Konteks cerita menjadi alasan mengapa kategori nomina yang diulang tidak sesuai dengan daftar kata dari Bart Bossers (2015).

YouTube is one of the websites that offers interactive videos for various groups. Not only as a means of entertainment, but also as a means of learning various world languages. Learn Dutch with Bart de Pau is one example of several YouTube channels that teach Dutch online from basic to intermediate levels. This research aims to determine whether the repetition of nouns, verbs, and adjectives presented in the YouTube channel Learn Dutch with Bart de Pau aligns with the 60 high-frequency word lists from the book Handboek Nederlands als Tweede Taal in het volwassenenonderwijs by Bart Bossers (2015). Repetition is calculated based on Stuart Webb's (2007) theory of repeating a word ten times. The method is descriptive qualitative and the data comes from the series Heb je zin? season one level 0/A1/A2. The results show that these three categories of words experience more than ten repetitions. However, the analysis reveals that only adjectives and verbs align with the 60 high-frequency words list. The context of the story is the reason why the repeated nouns do not match the word list from Bart Bossers (2015)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariska Lana Kusmanto
"Kosakata adalah hal penting yang berguna untuk menguasai berbagai bahasa asing. Terdapat banyak cara yang bisa  dilakukan untuk memperkaya kosakata. Tindakan mendengarkan lagu merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk memperluas kosakata seseorang. Ada sebanyak 14 mahasiswa Program Studi Sastra Belanda semester 1 tahun ajaran 2023/2024 yang mengikuti penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosakata bahasa Belanda setelah menyimak lagu terhadap responden. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum mendengarkan lagu, dan setelah menyimak lagu. Setelah memperoleh hasil dari kedua tes tersebut, peneliti akan membandingkan dan menganalisis data yang telah didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan penguasaan kosakata setelah menyimak lagu.

Vocabulary is an important thing that is useful for mastering various languages. There are many ways you can enrich your vocabulary. The act of listening to songs is one of the many methods that can be used to expand one's vocabulary. In the first semester of the 2023–2024 academic year, fourteen students enrolled in the Dutch Literature research program were asked to take part in this research. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The aim of this study is to test the extent to which listening to songs increased students' vocabulary knowledge. Data collection was carried out twice, namely before listening to the song and after listening to the song. After obtaining the results of the two tests, researchers will compare and analyze the data that has been obtained. The research results show that listening to songs is useful for students to improve vocabulary understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Fakhrana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab yang melatarbelakangi pemakaian aplikasi Busuu yang hanya dilakukan dalam jangka waktu singkat oleh mahasiswa Sastra Jerman salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini menganalisis aplikasi Busuu dari aspek teknis dan materi dengan menggunakan Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache milik Dietmar Rösler yang diterbitkan pada tahun 2002. Penelitian ini berfokus pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman yang dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Untuk mengetahui pandangan user atau pengguna terhadap aplikasi Busuu sebagai media pembelajaran bahasa Jerman, peneliti mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan tiga mahasiswa Sastra Jerman yang menggunakan aplikasi tersebut sebagai media pembelajaran bahasa Jerman. Hasil analisis aplikasi Busuu dengan menggunakan kriteria Dietmar Rösler menunjukkan bahwa aplikasi ini memenuhi 38 dari 52 kriteria yang ada, artinya Busuu cukup memenuhi kriteria pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Akan tetapi, hasil FGD bersama para mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa tidak puas dengan latihan yang tersedia pada aplikasi Busuu karena latihan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka sebagai mahasiswa Sastra Jerman.

The purpose of this study is to describe the cause of the short period of use of Busuu app by German Literature students in one of the universities in Jawa Barat. Therefore, this study analyzed Busuu app from technical and material aspect with Kriterienkatalog Internet-Lernmaterial Deutsch als Fremdsprache by Dietmar Rösler which was published in 2002. This study focused on vocabulary learning and was analyzed through qualitative method. To find out users’ point of view towards Busuu app as German language learning media, an FGD (Focus Group Discussion) was held with three German Literature students who use Busuu app to learn German. The result of the analysis of Busuu app with Dietmar Rösler’s criteria showed that the app meets 38 of 52 criterias. This explains that Busuu app meets the criteria of German vocabulary learning. Meanwhile, the result of the FGD showed that the students were not satisfied with the exercise provided by Busuu app because it doesn‘t meet their expectation and need as German Literature students."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library