Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Ando Daniel Habisaran
"Skripsi ini membahas metode pembayaran mobile payment yang terdiri dari mobile banking dan mobile money terhadap kondisi hukum, ekonomi dan sosial di Indonesia dengan menitikberatkan kepada ketidakkonkruen pendekatan hukum terhadap sistem elektronik yang mengakibatkan ketidakseimbangan di antara keduanya berkaitan dengan kondisi sosial dan ekonomi dalam penerapan masyarakat non-tunai di Indonesia untuk mengetahui sejauh mana mobile payment dapat diterima menjadi sebuah intrumen pembayaran non-tunai di Indonesia agar terciptanya perdagangan secara elektronik yang lebih mudah dan nyaman serta aman.

This minithesis discusses the mobile payment as payment method that consists of mobile banking and mobile money for the legal, economic and social conditions in Indonesia with an emphasis on unmacthed legal approach to the electronic system which resulted in an imbalance between them relating to the social and economic conditions in the application of cash less society in Indonesia to determine the extent to which mobile payment can be accepted as a non-cash payment instruments in Indonesia for the creation of electronic commerce easier and comfortable as well as safe."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendha Prasetya Kuswono
"Tesis ini bertujuan untuk melihat hubungan transaksi pembayaran non-
tunai melalui kliring, RTGS, kartu debet dan ATM, kartu kredit terhadap jumlah
uang beredar (Ml) dalam jangka panjang dan jangka pendek. Mengingat
kebijakan moneter saat ini dilakukan dengan kerangka Inflation Targeting
Framework
(ITF) melalui suku bunga maka diyakini suku bunga sangat
mempengaruhi transaksi pembayaran non-tunai. Demikian juga dengan per-ubahan
GDP, semakin besar GDP diperkirakan semakin besar juga nilai transaksi yang
dilakukan sehingga akan terjadi pergeseran atas cara pembayaran yang dilakukan
masyarakat. Selain itu dengan penelitian ini dapat dilihat pengaruh hari raya
lebaran terhadap jumlah uang beredar (Ml) dalam jangka pendek, yaitu melihat
apakah ada perilaku yang berbeda karena setiap menjelang hari raya lebaran Bank Indonesia secara khusus mempersiapkan stok uang kartal untuk kebutuhan
lebaran.
Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari Januari 2002
sampai dengan Desember 2007. Semua variabel ditransformasikan dalam bentuk
logaritma natural kecuali suku bunga dan semua data diperoleh dari Bank
Indonesia dan BPS. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Engle-Granger untuk mengestimasi parameter jangka
panjang dan model koreksi kesalahan (Error Correction Model/ECM) untuk
mengestimasi parameter jangka pendek. Berdasarkan hasil uji empirik dalam jangka panjang dengan metode Engle-
Granger
dan jangka pendek dengan menggunakan metode Error Correction
Model
membuktikan bahwa Peningkatan perekonomian akan meningkatkan
transaksi melalui kliring, RTGS, kartu debet dan ATM serta kartu kredit sehingga
akan menambah jumlah uang beredar. Sedangkan peningkatan suku bunga akan
meningkatkan tabungan dan mengurangi uang tunai sehingga jumlah uang beredar
menurun. Peningkatan GDP akan meningkatkan pendapatan sehingga akan
meningkatkan transaksi dan menambah jumlah uang beredar. Dalam jangka
pendek transaksi non-tunai melalui kliring, kartu kredit, suku bunga serta GDP
memiliki hubungan negatif terhadap jumlah uang beredar (Ml), dalam jangka
pendek perkembangan ekonomi yang meningkat menggeser transaksi nominal
kecil ke transaksi nominal besar, dalam jangka pendek penggunaan kartu kredit
langsung dibayar pada saat jatuh tempo sehingga tidak menimbulkan
tagihan/pinjaman, sedangkan GDP dalam jangka pendek negatif karena dalam
jangka pendek masyarakat belum menggunakan pendapatannya untuk transaksi dan cenderung untuk menyimpannya dalam bentuk tabungan sehingga uang
beredar menurun. Hubungan suku bunga terhadap transaksi kliring memiliki
hubungan positif dalam jangka panjang dan negatif dalam jangka pendek karena
peningkatan suku bunga akan meningkatkan tabungan dan akhirnya meningkatkan
transaksi kliring, namun dalam jangka pendek peningkatan transaksi kliring lebih
kecil dibanding peningkatan transaksi RTGS. Peningkatan suku bunga akan
mengurangi transaksi sehingga menurunkan penggunaan transaksi RTGS, kartu
debet ATM dan kartu kredit. Dalam kondisi hari raya lebaran, permintaan
masyarakat akan uang cenderung meningkat baik dalam bentuk tunai maupun
non-tunai. Hubungan transaksi non-tunai, suku bunga dan GDP terhadap jumlah
uang beredar (Ml) memiliki nilai koefisien ECT sebesar -0.46 menunjukkan
bahwa 46 persen dari disequilibrium periode sebelumnya terkoreksi pada periode
sekarang. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Kosotali
"Penggunaan alat pembayaran non-tunai dalam dua dekade terakhir meningkat pesat. Namun demikian, perkembangan penggunaan alat pembayaran non-tunai tersebut belum mencapai tingkat yang diharapkan. Penggunaan alat pembayaran tunai terus meningkat tercermin pada peningkatan uang kartal yang diedarkan.
Tesis ini menganalisa permintaan uang kartal di Indonesia menggunakan data bulanan dari tahun 2005 s.d 2013 dengan memasukkan pengaruh alat pembayaran non-tunai melalui kartu dan uang elektronik. Untuk kebutuhan analisis, selain menganalisis permintaan uang kartal secara agregat, penelitian ini juga menganalisis permintaan uang kartal berdasarkan 2 katagori denominasi yaitu permintaan uang kartal pecahan besar (UPB) dan permintaan uang kartal uang kartal pecahan kecil (UPK).
Dengan menggunakan vector error correction model (VECM), hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan uang kartal secara agregat maupun permintaan berdasarkan denominasi (UPB dan UPK) meningkat dengan meningkatnya pendapatan (PDB), dan menurun dengan meningkatnya suku bunga. Sedangkan terhadap variabel non-tunai tidak ditemukan hasil yang konklusif bahwa variabel non-tunai tersebut berdampak terhadap permintaan uang kartal agregat, permintaan UPB, dan permintaan UPK.

While non-cash payment usage has increased dramatically in the last two decades, the stock of outstanding currency has not declined. Non-cash payment usage does not reach at the expected level as reflected by the increasing stock of outstanding currency.
The thesis analyses currency demand in Indonesia using monthly data from 2005 to 2013 with incorporating non-cash payment particularly payment card usage and electronic money. For the analysis purposes, the examination is undertaken by analyzing currency demand at the aggregate level as well as at the denominational composition, i.e. analyzing currency demand at high denomination and currency demand at low denomination.
Using vector error correction model (VECM), those currency demand models are investigated. The result shows that those currency demands increase when income rise and currency demands decrease when interest rate increase. Related to non-cash payment, there is no conclusive result that non-cash payment has impact either at aggregate currency demand or at denomination currency demand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rizqia Chabsah
"Inovasi teknologi yang dilakukan oleh sektor keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara riil, hal tersebut merupakan teori Supply Leading View oleh Schumpeter. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah inovasi finansial sistem pembayaran non tunai. Instrumen yang digunakan pada sistem pembayaran non tunai dapat dikelompokkan berdasarkan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik. Dengan adanya sistem pembayaran non tunai diharapkan secara ekonomi mikro dapat mempermudah transaksi pembayaran dan secara ekonomi makro dapat mengurangi biaya transaksi sehingga dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis dampak dari APMK dan uang elektronik terhadap konsumsi rumah tangga maupun konsumsi rumah tangga menurut pengeluaran. Analisis dilakukan menggunakan metode Fixed Effect data panel pada 33 provinsi di Indonesia dari tahun 2019 sampai 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa APMK dan uang elektronik berpengaruh signifikan positif terhadap konsumsi rumah tangga. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa APMK berpengaruh signifikan positif terhadap konsumsi rumah tangga menurut pengeluaran hanya pada sektor tertentu saja. Sedangkan uang elektronik menunjukkan pengaruh signifikan positif terhadap konsumsi rumah tangga menurut pengeluaran hampir di semua sektor.

Technological innovations carried out by the financial sector can drive real economic growth, which is part of Schumpeter's Supply Leading View theory. One form of such innovation is the financial innovation of the non-cash payment system. If grouped by instrument, cashless payment systems consist of: payment instruments using cards (APMK) and electronic money. It is expected that on a microeconomic scale, payment transactions can be facilitated, and on a macroeconomic scale, transaction costs can be reduced, thereby increasing household consumption with the presence of non-cash payment systems. Therefore, the purpose of this study is to analyse the impact of APMK and electronic money on household consumption as well as household consumption by expenditure. The analysis was carried out using the Fixed Effect panel data method on 33 provinces in Indonesia from 2019 to 2023. The results of this study indicate that APMK and electronic money have a significant positive impact on household consumption. In addition, the study also shows that APMK has a significant positive impact on household consumption by expenditure only in certain sectors. Meanwhile, electronic money shows a significant positive impact on household consumption by expenditure in almost all sectors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Fitriani
"ABSTRACT
Teknologi pembayaran non tunai terus dikembangkan dari waktu ke waktu untuk pencapaian transaksi yang efisien, termasuk salah satunya dengan pengembangan teknologi uang elektronik yang saat ini merambah ke media telepon selular dengan instrumen NFC. Agar tercapainya transaksi non tunai yang dapat digunakan seluruh kalangan masyarakat, maka transaksi dengan uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC dinilai tepat untuk dapat menjangkau baik masyarakat yang tergolong banked maupun unbanked. Penelitian ini berfokus untuk menguji adopsi teknologi pembayaran uang elektronik melalui telepon selular dengan NFC menggunakan model UTAUT berdasarkan metodologi SEM, dengan studi kasus Telkomsel TCASH. Penelitian dilakukan pada masyarakat Jabodetabek yang tergolong banked maupun unbanked. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana bagi masyarakat banked, TCASH bermanfaat dan memudahkan bagi hidupnya sedangkan bagi masyarakat unbanked, hal ini belum dirasakan dan penggunaan TCASH bagi mereka masih membutuhkan dorongan yang besar dari luar. Oleh karena itu, sebaiknya pihak Telkomsel membuat strategi inovasi yang tepat untuk mempertahankan posisinya di kalangan masyarakat banked dan membuat pengembangan bisnis yang lebih sesuai untuk masyarakat unbanked.

ABSTRACT
The non cash transaction technology is constantly developed from time to time for more efficient transaction, including the development of e money technology on mobile phone with NFC as the main payment instrument, known as NFC mobile payment. In order to make the entire society participate in using non cash transaction, NFC mobile payment is chosen as the suitable technology that can reach out to all type of society including the banked and the unbanked community. This research is focused on studying the adoption of NFC mobile payment using UTAUT model within the framework of SEM. The research was conducted in Jabodetabek on both banked and unbanked community. The result showed that there is a significant difference on banked and unbanked people rsquo s perception. Those who are considered as banked people think that TCASH is useful and give benefits to their life, while this isn rsquo t applied to unbanked people as their tendency to use TCASH is still based on great influence from other parties. Because of this, it rsquo s better for Telkomsel to create an innovative strategy to maintain its position in the banked community while also develop a new business strategy that rsquo s more suitable for the unbanked community."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library