Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zurlaini
"Dalam rangka mendorong ekspor non migas sebagai pengganti ekspor migas yang merupakan somber devisa negara, maka Pemerintah perlu mengambil Iangkah-langkah kebijaksanaan. Tekstil dan Produk tekstil merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang dapat diandalkan, bahkan sejak tahun 1991 komoditi ini disebut sebagai Primadona Ekspor Indonesia. Namun dalam rangka menghadapi era globalisasi yang akan datang, apakah komoditi TPT ini masih dapat diharapkan sebagai penyumbang devisa negara. Qi samping itu, sebagai primadona ekspor Indonesia berapa nilai tambah dan peranan industri TPT ini terhadap perekonomian nasional. Berkenaan dengan penulisan tesis ini, akan dibahas can dianalisis mengenai kinerja ekspor TPT Indonesia, dan besarnya nilai yang dihasilkan oleh industri TPT tersebut serta bagaimana peranannya terhadap perekonomian nasional.
Dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dilandasi dengan kerangka teori antara lain Manajemen Strategi, Perdagangan Internasinal, Keunggulan Kompetitif / Keunggulan Bangsa, Penghitungan Pendapatan Nasional dan Nilai Tambah. Metodologi penelitian dilakukan dengan secara kuantitatif dan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan beberapa responden guna memperoleh data dan informasi untuk dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Dari hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan dan disarankan sebagai berikut :
Dengan menggunakan analisis SWOT, posisi industri TPT Indonesia berada pada keadaan yang mempunyai peluang yang relatif baik tetapi juga dihadapkan pada masalah - masalah internal.
Dalam periode 1990-1997, kontribusi ekspor TPT dan nilai tambah TPT terhadap GDP masing-masing baru sebesar 2,85 % dan 3,49 % per tahyn, lebih rendah dibandingkan beberapa negara pesaing industri TPT di dunia. Rendahnya kontribusi ekspor TPT terhadap GDP disebabkan karena beberapa hal, diantaranya karena produsen leksportir masih terpaku pada sistem Quota dan sangat tergantung pada bahan baku impor.Nilai tambah yang diberikan oleh tenaga kerja industri TPT terhadap perekonomian nasional tidak sebanding dengan upah yang diterima oleh tenaga kerja tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan deregulasi kebijakan tentang upah tenaga kerja sektoral secara khusus."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Darmawan
"Alasan penelitian, memahami pelaksanaan program pemasaran internasional yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang telah melaksanakan ekspor produknya terutama produk industri manufaktur seperti PT Krakatau Steel. Tujuan penelitian adalah memberikan pandangan serta pemikiran-pemikiran mengenai aspek-aspek pemasaran internasional secara umum, yang mana dalam era globalisasi dewasa ini diperlukan pemikiran-pemikiran yang mendalam dalam rangka meningkatkan nilai ekspor produk-produk barang industri serta menun jukkan bagaimana sebenarnya pengembangan aspek-aspek pemasaran internasional yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan yang telah melakukan ekspor produknya. Guna mendapatkan bahan yang cukup, penulis melakukan penelitian melalui : telaah kepustakaan dari teks book, artikel/makalah dan bahan kuliah terkait: observasi langsung ke lapangan untuk melihat kondisi pemasaran, bentuk-bentuk laporan dan data-data perusahaani serta melakukan diskusi langsung secara informal dengan direksi dan staf divisi pemasaran PT Krakatau Steel. Hasil penelitian menunjukkan Industri besi baja Indonesia berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. PT Krakatau Steel sebagai Industri Besi Baja Terpadu yang terbesar di Asia Tenggara optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi baja lembaran sehingga kapasitasnya mencapai 1,8 - 2 juta ton pada tahun 1992 ini. Komoditi besi baja yang diekspor PT Krakatau Steel dikonsumsi oleh pasar industri dengan struktur industri yang bersifat oligopoli dan jenis permintaannya adalah 'derived demand' serta relatif inelastis. Dalam kebijaksanaan pemasaran internasionalnya PT Krakatau Steel melakukan strategi perluasan langsung untuk produk: 'going rate pricing' untuk hargai distribusi langsung untuk distribusi dan promosi penjualan serta iklan. PT Krakatau Steel harus mengembangkan strategi pemasaran internasional dalam bentuk: adaptasi produki penekanan harga produksi dan biaya distribusi; penggunaan jalur-jalur distribusi yang ada di suatu negara i dan memperkuat promosi dengan katalog produk, katalog perusahaan, direct mail serta pameran perdagangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurnia
"ABSTRAK
Nike Inc. adalah perusahaan multinasional terkemuka yang
berkantor pusat di Amerika Serikat. Nike Inc. bergerak dalam
bidang usaha perlengkapan olah raga yang meliputi sepatu olah
raga, aparel dan aksesoris untuk keperluan olah raga dengan merek
Nike dan Side 1 serta produk sepatu jenis casual dan formal
dengari merek Cole?Haan.
Pokok masalah yang dihadapi adalah sehubungan dengan tujuan
perusahaan yaitu target penjualan sebesar dua kali lipat pada
tahun 1996 relatif terhadap penjualan tahun 1991. Penjualan
perusahaan pada tahun 1991 adalab sebesar USS 3,003,600,000 dan
target penjualan pada tahun 1996 adalah 6 milyar dollar. Dengan
dicapainya target penjualan tersebut diharapkan Nike Inc. dapat
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam produk
sepatu olah raganya yang bermerek Nike. Pada tahun 1992 produk
sepatu olah raga dengan merek Nike menguasai 20,72% pangsa pasar
dunia untuk kategori produk sepatu olah raga dan penjualan produk
jenis ini merupakan 76,80 % dari total penjualan Nike Inc.
Strateji perusahaan yang cukup tepat dapat digunakan bagi
pemecahan permasalahanan tersebut di atas adalah strateji
pengembangan produk.
Proses pemulihan strateji yang digunakan tersebut tidak
terlepas dan strateji perusahaan yang telah dilakukan Nike Inc.
sebelumnya. Nike berawal dari perusahaan yang hanya memproduksi
satu jenis produk yaitu sepatu olah raga untuk cabang lari dan
diperuntukkan bagi satu jenis pasar yaitu para olahragawan
cabang olahraga lari. Selanjutnya meluaskan bidang usahanya
dengan strateji concentric diversification dengan memproduksi
sepatu bagi cabang olah raga jenis lain. Kemudian melakukan
strateji pengembangan pasar dengan memasuki wilayah pemasaran
yang baru dan melayani segmen pasar yang lebih luas. Strateji
inovasi produknya telah berhasil mengangkat merek Nike sebagai
produk olah raga berteknologi tinggi. Untuk mengurangi
ketergantungannya kepada distributornya, Nike menggunakan
strateji integrasi ke hilir dengan memiliki sendiri jaringan
distribusinya. Selanjutnya meluaskan bidang usahanya ke dalam
bidang sepatu casual dan formal dengan mengambil alih perusahaan
Cole-Haan. Dan keberhasilannya menggunakan strateji-strateji
tersebut, saat ini Nike Inc. telah berkembang menjadi perusahaan
multinasionai dengan reputasi atau nama merek yang sangat baik
dan wilayah pemasaran yang sangat luas. Kekuatannya yang lain,
diferensiasi produk dan pemasaran yang dilakukan telah berhasil
menempatkan Nike sebagai perusahaan yang dikenal sebagai
perusahaan terkemuka dalam bidarig ?sportswear & fitness?.
Didukung oleh organisasi perusahaan dalam jaringan internasional
dan kepemilikan atas distributor pada pasar utamanya.
Diversifikasi usaha yang dilakukan saling mendukung produknya
satu sama lain.
Kelemahannya yang menonjol adalah penjualan Nike Inc.
terutama dihasilkan dari beberapa jenis produknya saja.
Ditinjau dari sisi peluang pasar yang ada, pasar utamanya
yaitu Amerika Serikat dan Canada, serta Eropa mempunyai potensi
besar di tahun-tahun mendatang.
Ancaman bagi keberhasilan Nike Inc. adalah persaingan yang
semakin ketat diantara perusahaan sejenis ditunjang oleh sifat
produknya yang mempunyai daur hidup pendek.
Strateji pengembangan produk dapat dilakukan dengan
memanfaatkan reputasi atas nama merek yang telah dikembangkan di
masa sebelumnya dan kekuatannya yang lain yang telah dimilikinya.
Dan diharapkan dapat menanggulangi kelemahannya saat ini yaitu
bertumpu pada beberapa jenis produk saja. Dengan strateji
pengembangan produk ini, peluang yang ada di pasarnya saat ini
dapat lebih dimanfaatkan. Selanjutnya dengan produknya yang
selalu diperbaharui dan ditingkatkan dapat menanggulangi ancaman
yang berasal dari persaingan dan pendeknya daur hidup produk.
Sebagai tindak lanjut dari penggunaan strateji pengembangan
produknya, Nike Inc. dapat melanjutkan stratejinya dengan
melayani segmen pasar bagi golongan konsumen berpendapatan
menengah sampai atas pada pasar global dengan memanfaatkan
diferensiasi produk dan pemasaran serta keunggulan biayanya. Pada
akhirnya pelaksanaan program bauran pemasaran internasionalnya
harus berdasarkan pada segmen pasar yang dilayani.
Prospek bagi keberhasilan Nike Inc. dimasa mendatang sangat
balk. Hal ini ditinjau berdasarkan pada prospek pertumbuhan
ekonomi pada pasar utamanya yang tergabung pada blok-blok
ekonomi Nafta dan Pasar Tunggal Eropa. Hal lain yang mendukung
adalah perubahan pada lingkungan sosial dan budaya, dimana
masyarakat menganggap olah raga menjadi bagian penting dalam
kehidupannya serta meningkatnya komersialisasi arena kejuaran
olahraga menjadi lahan usaha yang menguntungkan.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library