Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tinton Mohammad Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Tinton Mohammad AkbarProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Perbandingan Pemanfaatan Rawat Jalan pada Lansia Sakit,Periode Pra dan Pasca JKN Analisis Data SUSENAS Tahun2013 dan 2016 Pembimbing : Kurnia Sari, SKM, MSEPeningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah populasi lansiameningkat. Hal ini berdampak pada lonjakan angka kesakitan lansia danberpengaruh pada tingginya pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan olehlansia. Kenaikan ini akan dilihat pada periode sebelum tahun 2013 dan setelahJKN tahun 2016 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayaan kesehatan di fasilitas rawat jalanoleh lansia. Desain studi penelitian adalah repeated cross-sectional,menggunakan data Susenas 2013 dan 2016 dengan sampel yang memenuhikriteria inklusi sebanyak 25.070 tahun 2013 dan 27.723 tahun 2016 responden. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa sebagian besar variabelyang diteliti memberikan hasil signifikan berhubungan dengan pemanfaatanrawat jalan oleh lansia di tahun 2013 maupun 2016. Variabel status ekonomikuintil memberikan hubungan yang kuat terhadap pemanfaatan rawat jalan olehlansia dimana lansia dalam lansia yang berada pada kuintil 5 berpeluangmenaikkan pemanfaatan rawat jalan sebesar 13 di tahun 2013 dan 12 ditahun 2016. Disarankan bagi lansia di semua kuintil/kategori ekonomi didoronguntuk mengikuti program jaminan kesehatan nasional agar seluruh lansia dapatmengakses layanan kesehatan tanpa hambatan finansial.Kata kunci :lansia; pemanfaatan layanan kesehatan; rawat jalan; susenasABSTRACT
Name Tinton Mohammad Akbar Study Program Public HealthTitle Comparison of Outpatient Healthcare Utilization amongElderly with Health Symptoms, Before and After NationalHealth Insurance Period Analysis of National Socio Economic Survey Data Set 2013 and 2016 Counsellor Kurnia Sari, SKM, MSEIncreased life expectancy causes an escalation in the number of elderlypopulation. In return, these will accelarete morbidity among elderly which alsoaffect them to use outpatient services. It is expected that the increasing numberof health insurance ownership 2016 compared to time period before JKNprogram being implemented 2013 will also improve healthcare outpatientutilization. The study aims to identify factors that affecting to the utilization ofoutpatient services. This research was designed using repeated cross sectionaland quantitative approach of secondary data data Susenas 2013and 2016 withthe amount of research samples which fit with inclusive criteria was 25.070respondents in 2013 and 27.723 respondents in 2016. Furthermore, logisticregression analysis model resulted significant in most of variable investigated.The study found that the most significant variables in improving probability touse outpatient services are the quintile 5 richest economic status both in 2013and 2016 by 13 and 12 . It is recommended that the government or the policymakers should promote the expanding of JKN rsquo s coverage toward elderly in alleconomic quintiles as they could access health service without financialbarriers.Key words elderly healthcare utilization outpatient susenas
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Lawas
Abstrak :
Wasting merupakan bentuk kekurangan gizi akut sebagai akibat dari keadaan kekurangan asupan makanan atau mengalami penyakit infeksi yang terjadi dalam waktu yang singkat yang ditandai dengan berat badan yang kurang menurut tinggi badan. Angka wasting di Provinsi Maluku (12%) pada tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan angka wasting Nasional (7,1%) pada tahun yang sama menurut data SSGI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian wasting pada baduta usia 0-23 bulan di Provinsi Maluku tahun 2021. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan memanfaatkan data sekunder SSGI 2021 dengan jumlah sampel sebesar 978 baduta. Data dianalisis menggunakan uji chi square, fischer test, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 10.9% baduta yang mengalami wasting. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara wasting dengan jenis kelamin, umur, penyakit diare, dan penyakit ISPA, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara wasting dengan status berat badan lahir, pneumonia, TB paru, kecacingan, campak, MDD, IMD, ASI Eksklusif, status imunisasi, kepemilikan buku KIA, pemberian Vitamin A, status pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, kerawanan pangan, wilayah tempat tinggal, sumber air minum, pemanfaatan posyandu, dan ketersediaan jamban. Faktor dominan kejadian wasting pada baduta di Provinsi Maluku tahun 2021, yaitu pemanfaatan layanan posyandu (OR = 2.12). Kesimpulan dari penelitian ini adalah baduta yang tidak pernah memanfaatkan layanan posyandu memiliki risiko 2.12 kali untuk mengalami wasting. ...... Wasting is a form of acute malnutrition as a result of a lack of food intake or experiencing an infectious disease that occurs in a short time which is characterized by underweight for height. The wasting rate in Maluku Province (12%) in 2021 is higher than the National wasting rate (7.1%) in the same year according to SSGI data. This study aims to determine the dominant factor for wasting in children aged 0-23 months in Maluku Province in 2021. This quantitative study used a cross-sectional design and utilized secondary data from SSGI 2021 with a total sample of 978 children. Data were analyzed using the chi square test, Fisher's test, and multiple logistic regression. The results of this study showed that there were 10.9% of toddlers who experienced wasting. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between wasting and gender, age, diarrheal disease, and ARI, but there was no significant relationship between wasting and birth weight status, pneumonia, pulmonary TB, helminthiasis, measles, MDD, IMD , exclusive breastfeeding, immunization status, ownership of MCH handbook, provision of Vitamin A, mother's employment status, education level of mother, food insecurity, area of ??residence, source of drinking water, utilization of posyandu, and availability of latrines. The dominant factor for wasting in toddlers in Maluku Province in 2021 is the utilization of posyandu services (OR = 2.12). The conclusion of this study is that toddlers who have never used Posyandu services have a 2.12 times risk of experiencing wasting.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2000. Rancangan penelitian cross sectional untuk melihat hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap terhadap pelayanan dan petugas kesehatan, persepsi tentang sakit, persepsi terhadap kualitas pelayanan, pendapatan keluarga, harga pelayanan, jarak pelayanan, sarana transportasi dan asuransi kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas. Responden adalah keluarga di Kabupaten Lampung Barat baik yang telah maupun yang belum memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar puskesmas sejumlah 160 orang yang dipilih secara acak dan rancang bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, sikap terhadap pelayanan dan petugas kesehatan, persepsi tentang sakit, harga pelayanan dan sarana transportasi berhubungan bermakna dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas. Sementara faktor persepsi terhadap kualitas pelayanan, pendapatan keluarga, jarak pelayanan dan asuransi kesehatan tidak berhubungan bennakna dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas. Analisis multivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang sangat berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dari analisis multivariat ini bahwa faktor pendidikan, persepsi tentang sakit, harga pelayanan kesehatan dan sarana transportasi merupakan faktor-faktor yang mempunyai hubungan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas. Proporsi pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas di Kabupaten Lampung Barat adalah 23,$% dan 76,2% tidak memanfaatkan pelayanan. Agar pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas lebih baik dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukan penyesuaian harga/tarif pelayanan dengan mempertimbangkan harga pelayanan kesehatan dan kemampuan membayar masyarakat. Penelitian ini mengindikasikan bahwa masyarakat Lampung Barat mempunyai kemampuan dan kemauan membayar pelayanan kesehatan puskesmas lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk itu pada daerah ini perlu dipertimbangkan bentuk puskesmas yang dapat mengelola pembiayaan pelayanan kesehatan sendiri (swadana). ...... Many Factor that Related with Utilization Basic Health Service of Community Health Centre in West Lampung District on 2000 YearsThe goal of this research was to discribe utilization of basic health services of community health center and factors associated with its utilization in West Lampung of the 2000. The project research cross sectional was aimed at seeing the correlation between education, knowledge, attitude to health service and health practitioner, perception about disease, perception to quality health service, income of family, cost of health service, distance of health centre, transportation and health assurance with utilization of basic health service of community health center. The respondents were families in West Lampung District that already utilized basic health service of community health center, total 160 person, with random selection and multistage sampling technique. The result of research showed education, knowledge, attitude to health service and health practitioner, perception about disease, cost of health service and transportation were associated with utilization of basic health services. Meanwhile the perception to quality of health service, family income, distance to health center and health assurance had no significance associated with utilization of basic health service in community health centre. Multivariate analysis was used in this research to ablain factors most associated with the utilization of health services. From this multivariate analysis, education, perception, cost of health service and transportation, were found significantly associated to the utilization of basic health service. The proportion of basic health service utilization in West Lampung showed 23.8% being utilized and 76.2% being not utilized. To improve basic health service utilization in the future, there is a need to consider the price of health services availability of health services and ability to pay of health services. This research indicated that community of West Lampung has higher ability and willingness to pay for health sercives provided by community health centers, compare to other general communities in Indonesia Therefore this area can be considered as self financed health center (swadana).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Budi Sulistya
Abstrak :
Medical Check Up (MCU) merupakan salah layanan unggulan di RSPAD Gatot Soebroto. Kapasitas ideal (ideal capacity) MCU RSPAD Gatot Soebroto melayani 30 pasien setiap hari layanan. Periode tahun 2008-2011 MCU RSPAD Gatot Soebroto melayani rata-rata 21 orang setiap hari. Pengelolaan keuangan hasil pelayanan pasien swasta dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan pasien dinas dan operasional rumah sakit. Pemanfaatan MCU oleh pasien swasta dari tahun 2008-2011 berkisar antara 58%-80% dari jumlah pengguna layanan MCU, 60%-72% dari jumlah tersebut merupakan pasien perusahaan dan instansi. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pemanfaatan layanan MCU oleh perusahaan dan instansi di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini bersifat diskriptif dan kualitatif. Penelitian diskriptif dengan responden dari masing-masing perusahaan/instansi sebanyak 19 dan pada penelitian kualitatif melibatkan 9 informan dari 3 perusahaan dan 2 instansi. Ada 4 faktor yang berpengaruh pada pemanfaatn layanan MCU oleh perusahaan dan instansi yaitu Faktor Organisasi, Persepsi terhadap Penyelengara layanan, Faktor pengguna dan Faktor kompetitor. Tujuan MCU dari organisasi berperan besar dalam pemanfaatan layanan MCU, menurut persepsi responden faktor yang sangat besar mempengaruhi pemanfaatan layanan MCU adalah: Tarif yang sesuai, Paket MCU yang dibutuhkan Perusahaan/ Instansi, kelengkapan fasilitas medis, keakuratan hasil MCU, Kecepatan hasil, kerahasiaan hasil MCU, dan kualitas pelayanan. Instansi yang memanfaatkan layanan MCU untuk seleksi pejabat aspek independensi, legalitas, kerahasiaan hasil MCU, keamanan dan belum adanya fasilitas MCU yang memadai menjadi pertimbangan yang sangat besar mempengaruhi pemanfaatan layanan MCU di RSPAD Gatot Soebroto. Untuk meningkatkan pemanfaatan layanan MCU oleh pelanggan perusahaan dan instansi disarankan agar: 1) Meningkatkan akses informasi dengan selalu memperbaharui website RSPAD Gatot Soebroto, upaya marketing termasuk membuat informasi lengkap tentang profile MCU serta membina hubungan yang baik dengan para pengambil keputusan di Perusahaan dan Instansi, 2) Tersedia unit cost yang up to date sebagai dasar penetapan tarif yang kompetitif, 3) Pembuatan paket MCU berorientasi dengan kebutuhan pelanggan, 4) Fasilitas medis selalu dipelihara dan dilengkapi agar hasil pemeriksaan akurat, 5) Kesamaan visi pengelola dan pelaksanan MCU, 6) Perbaikan sistem informasi management yang terintegrasi untuk mempercepat hasil MCU, 7) Jadwal hari layanan MCU ditambah untuk pelanggan perusahaan dan instansi, 8) Khusus MCU untuk tujuan seleksi karyawan/pejabat agar di dalam perjanjian kerjasama dilengkapi dengan standar kelulusannya. ......Medical Check-Up (MCU) Unit service is one of the leading service in RSPAD Gatot Soebroto. Ideal Capacity RSPAD Gatot Soebroto MCU serves 30 patients each office day. Between 2008 and 2011 RSPAD Gatot Soebroto served about 21 patients each day. Financial income from the service of private patient can be used to improve the quality of service for the army patient and also for hospital operational cost. Utilization of MCU for the private sector from 2008-2011 was about 58-80% of the number of service users, and 60-72% of those numbers were patients from companies and institution. A research is needed to determine the factors that affect the MCU service utilization by companies and institutions in RSPAD Gatot Soebroto This research is using a descriptive and qualitative approach. The descriptive research took 19 respondents from companies or institution. In qualitative research involved 9 informants from 3 companies and 2 institutions. There are 4 factors that can be affect for the utilization of MCU by companies and institutions : organization, perceptions to the provider, user and competitors. The result of this research has concluded the factors that greatly affect to the utilization of MCU services were: the aim of the MCU utilities, the perception to the provider: a rational service fee, service packages that meet the requirement of the companies or institutions, completeness of MCU facilities, the accuracy of MCU result, quick MCU result, confidentially of the result and quality service. The lack of independency, legality, confidentiality of result, security and MCU facilities in the institutions needs for official selection has become a big consideration that affect the MCU service in RSPAD Gatot Soebroto. To increase the utilization of MCU services by companies and institution, it is recommended to: 1) Improve access to information by updating the RSPAD website, improve the marketing by giving a complete profile about MCU and also develop a good relationship with the decision maker in companies and institution, 2) Have an update unit cost as a basic for determining a competitive fees, 3) Make an MCU package oriented to customer needs, 4) Keep the maintenance of medical facilities to keep an accurate examination result, 5) Align vision between the manager and the executive at MCU to achieve an excellent service, 6) Improvement of an integrated information management to accelerate the MCU result, 7) Extend the time of MCU service for companies and institution, 8) Make a ?passing grade? for MCU, especially for the purpose of employee or government official selection and completely be explained in the cooperation agreement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31765
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Nessia Alisty
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian tentang pemanfaatan yang dilakukan oleh pemustaka di Layanan Koleksi Anak Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dilihat dari aspek koleksi, layanan, fasilitas, dan pustakawannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pemanfaatan yang telah dilakukan oleh pemustaka Layanan Koleksi Anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan yang dilakukan oleh pemustaka belum berjalan secara maksimal. Hal ini karena terkendala oleh beberapa faktor diantaranya adalah adanya ketidaksesuaian koleksi dengan pemustaka anak, kurangnya perhatian pihak Layanan Koleksi Anak terhadap sarana penelusuran informasi, kurangnya sumber daya manusia dalam kegiatan saat ada kunjungan, pustakawan yang belum cukup proaktif, dan adanya distorsi dalam penyelenggaraan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. ......This research is about the utilization done by the user in the Child Collection Services National Library of Indonesia seen from the aspect of the collection, the service, the facilities, and the librarian. The purpose of this study is to identify the utilization that has been done by the Child Collection Services user. This research is a qualitative research with descriptive method. The results showed that the utilization done by user not run maximally. This is caused by several factors such as the existence of non conformity between the collection and the users, the lack of attention of the Child Collection Services to the information tracking facilities, the lack of human resources in the activities when there is a visit, librarian who has not been proactive enough and distortion in the implementation of National Library of Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Sumantri
Abstrak :
Latar belakang. Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan R.I pada Pelita IV, menunjukkan penyakit karies gigi dan penyakit periondontal makin meningkat dibandingkan pelita III. Gambaran penyakit dari masyarakat yangg berobat ke Puskesmas dari tahun 1989-1992, menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada urutan kedua dan ketiga dari 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Ironinya adalah dari banyaknya penyakit gigi dan mulut yang ada tidak menjadikan cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lebih baik, karena dari pemantauan Departemen Kesehatan R.I, menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas hanya 4 propinsi yang telah mencapai target nasional (9 orang perhari). Hal ini mejadi menarik karena sampai saat ini belum didapatkan adanya gambaran atau informasi inengenai faktor-faktor yang mungkin berperan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan tersebut. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya infolmasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan. Sedangkan yang menjadi objek studi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan (sebagai daerah penelititian). Metode. Jenis penelitian adalah cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, yang terdiri dari variabel pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, sikap, besar anggota keluarga dan jarak ke tempat pelayanan dengan variabel dependen adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas selang enam bulan sebelumnya sampai dengan penelitian dilakukan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur yakni berpedoman kepada kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis regesi logistik niultivariat untuk melihat faktor mana yang paling erat hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. Hasil. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa sebagian besar pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu adalah berpendidikan sedang (SLTP dan SLTA), sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada tingkat pengetahuan sedang, sebagian besar tidak bekerja, rata-rata berpenghasilan rendah, sebagian besar mempunyai sikap mendukung terhadap pelayanan kesehatan gigi, dan rata-rata berkeluarga kecil dan sebagian besar bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas. Hasil Uji statistik baik secara bivariat maupun multivariat diperoleh 2 variabel bebas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu yaitu variabel pekerjaan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan gigi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menentukan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah sikap yang mendukung terhadap pelayanan disamping adanya faktor pekerjaan. ...... Back Ground. Base on the result of survey data by Ministry of Health in Pelita IV, indicated that dental caries and periodontal diseases were more increase than in Pelita III. Illustration of the disease scheme taken from the community whose came to Puskesmas in 1989-1992, demonstrated that dental and oral diseases were second rank and third rank from the ten most occurring diseases. Nevertheless the high ranking of oral and dental diseases would not be better coverage of dental health services. The investigation, which conducted by Ministry of Health, had proved that the utilization of dental health services at Puskesmas in Indonesia, only 4 provinces had achieved the national target. The problem would be more interesting because of rare information which concerning about the factors influenced the utilization by the patients. Objective. the researcher would have the information and illustration about the factors which have been connected with the utilization of dental health services from the viewpoint or patients. Method. The research was a cross section to find the connection between independent variables from viewpoints of patients as the consumer, such as education, knowledge, occupation, income, attitude, number household of member, distance, and dependent variable which was the utilization of dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu during six month before the research was taken. Data was taken from structured interview and will be analyzed by univariate, bivariate and multivariate logistic regression, to see which factors would have the closest connection with the utilization dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu. Results. The results found that mostly the patient at Puskesmas Pasar Minggu were the middle eduction (SLIP, SLTA), jobless, low income. Most of them supported the dental health services, belong to small families, and live near the Puskesmas. The bivariate and multivariate statistics showed that only two independent variabels connected with utilization of dental health services at Puskesmas Pasar Minggu. Such as variable of occupation and variable of attitude. Concerning about the results above, the researcher conclude that two variables (occupation and attitude) would be the most factors which determined the utilization of dental health services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Suhartini
Abstrak :
Rendahnya pemanfaatan layanan rehabiltasi rawat jalan secara sukarela di Klinik IPWL BNN setiap tahun terutama dalam 3 tahun terakhir sangat berdampak pada masih tingginya prevalensi angka penyalah guna narkotika di Indonesia. Sesuai dengan teori Andersen (1974), faktor penyebab perilaku pemanfaatan layanan kesehatan terdiri dari 3 yaitu faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Penelitian ini hanya fokus terhadap faktor reinforcing yaitu dukungan keluarga terhadap pemanfaatan layanan rehabilitasi rawat jalan sukarela di Klinik IPWL BNN. Tujuan untuk menggali informasi secara mendalam tentang faktor dukungan keluarga terhadap pemanfaatan layanan rehabilitasi di Klinik IPWL BNN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan diskusi kelompok terarah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa rendahnya pemanfaatan layanan rehabilitasi di klinik IPWL BNN disebabkan faktor kurangnya pengetahuan keluarga tentang bagaimana melakukan deteksi dini dan upaya intervensi terhadap anggota keluarga yang mulai terlibat penyalahgunaan narkotika sebelum keluarga membawa ke layanan rehabilitasi. Masih tingginya stigma dimasyarakat juga menjadi penyebab keluarga malu untuk membawa klien ke layanan, hubungan komunikasi antara keluarga kurang baik. Kurangnya sosialiasi program layanan rehabilitasi dan perlunya model intervensi dan regulasi tentang keterlibatan keluarga dalam rehabilitasi. Progam sosialisasi melalui media massa TV, radio, surat kabar, media sosial, majalah sangat efektif membantu penyebaran informasi deteksi dini penyalahguna narkotika di lingkungan keluarga serta upaya rehabilitasi bagi pecandu narkotika. Kemudian untuk mengatasi tingginya stigma terhadap pecandu narkotika dimasyarakat perlu adanya bentuk layanan rehabilitasi yang melibatkan masyarakat (rehabilitasi berbasis masyarakat).
The low utilization of voluntary outpatient rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic every year, especially in the last 3 years has a significant impact on the high prevalence of narcotics abusers in Indonesia. In accordance with Andersens theory (1974), the causes of health service utilization behavior consisted of 3 factors: predisposing, enabling and reinforcing. This study only focused on reinforcing factors, namely family support for the utilization of voluntary outpatient rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic. The purpose of this study is to explore information about the factors of family support for the utilization of rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic. This study uses qualitative methods by collecting data through interviews and focus group discussions. Based on the results of the study, it was found that the low utilization of rehabilitation services at the BNN IPWL clinic was due to a lack of family knowledge about how to conduct early detection and intervention efforts through rehabilitation of family members who were involved in narcotics abuse before family access to rehabilitation centre. The stigma in the community is also a cause of shame for families to bring clients to services, communication links between poor families. Lack of socialization of rehabilitation service programs and the need for intervention models and regulations regarding family involvement in rehabilitation. Socialization programs through mass media such as television, radio, newspapers, social media, and magazines are very effective in helping disseminate information on early detection of narcotics abusers in the family environment and rehabilitation efforts for narcotics addicts. Then to overcome the high stigma against narcotics, the community it self needs to be empowered in a form of comprehensive rehabilitation program (community based rehabilitation).
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library