Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meinar Paramita W.
"Gazelle merupakan merek sepeda milik Koninklijke Gazelle N.V asal Belanda yang diimpor secara eksklusif oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara di Indonesia. Meskipun baru berdiri bulan November tahun 2009, PT. Putera Kharisma Wiranegara optimis untuk bersaing dengan produsen lokal yang menguasai pasar sepeda Indonesia saat ini. Sebagai perusahaan yang memasarkan suatu produk, PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana pasar sepeda di Indonesia sebelum memutuskan tehnik pemasaran seperti apa yang cocok digunakan untuk produknya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan kepada PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam memilih strategi untuk memasarkan sepeda Gazelle di Indonesia hingga dapat memperbesar market share di pasar sepeda.

Gazelle is a bicycle brand owned by Koninklijke Gazelle NV from Dutch and imported exclusively by PT. Putera Kharisma Wiranegara in Indonesia. Even just established in November of 2009, PT. Putera Kharisma Wiranegara optimistic to compete with local bike producers who leading the Indonesian bicycle market today. As a company that sells a product, PT. Putera Kharisma Wiranegara need to know how the bicycle market in Indonesia before deciding what kind of marketing techniques suitable for the product. This study aimed to give input to PT. Putera Kharisma Wiranegara in selecting strategies in marketing in Indonesia so the Gazelle bicycle can enlarge market share in the bicycle market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28201
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wandha Benny Bintorom author
"Skripsi ini membahas adanya penyalahgunaan keadaan (Misbruik van Omstandigheden) yang dilakukan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) dalam pembuatan Perjanjian Kerjasama Interkoneksi. Telkomsel merupakan pemain lama yang memiliki jaringan mapan sedangkan NTS adalah pemain baru dalam pasar telekomunikasi seluler. Pemain baru butuh untuk berintekoneksi dengan pemain lama agar dapat bersaing. Keunggulan ekonomis tersebut dimanfaatkan Telkomsel untuk menyertakan klausul penetapan harga dalam Perjanjian Kerjasama Interkoneksi yang dapat merugikan NTS. Perjanjian tersebut menjadi cacat karena adanya ketidakseimbangan dalam menentukan klausul sehingga dapat dibatalkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan menggunakan data sekunder ditambah hasil wawancara.

The focus of this research is the presumption of undue influence (Misbruik van Omstandigheden) in the making of Interconnection Contract by and between PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) and PT Natrindo Telepon Seluler (NTS). Telkomsel is an incumbent operator in telecommunication cellular industy with well established network and NTS is an new entrant operator. New entrant need to interconnect with incumbent network. Therefore, Telkomsel takes advantage of a position of economics power over NTS to determine price fixing clause. The contract becomes voidable because there is inequality of bargaining position in the making of contract. This research use normative juridist method and use socondary data and also extended with interview result."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S21399
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library