Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Priadi
Abstrak :
ABSTRAK
Pengaruh Pelumasan terhadap mampu penarikan rentang lembaran kuningan yang dipakai untuk komponen radiator telah dipelajari.

Distribusi regangan dan kedalaman mangkuk maksimum hasil penarikan rentang dipengaruhi oleh kondisi pelumasan, yang meliputi jenis viskositas dan volume pelumas yang disertai selang waktu antara pemberian pelumas dan proses tersebut.

Pemberian pelumas cair dengan viskositas lebih tinggi dapat menghasilkan regangan yang lebih tinggi dan distribusi yang lebih merata, sehingga diperoleh kedalaman mangkuk yang lebih besar dibandingkan dengan pelumas yang mempunyai viskositas lebih rendah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Karim
Abstrak :
Kebutuhan material perforasi saat ini semakin meningkat seperti pada industri otomotif yaitu untuk pembuatan screen, shield separator, filter dan dalam bidang lain seperti peralatan medis, perobatan rumah tangga, peternakan dan akustik. Salah satu material perforasi yang banyak digunakan ialah baja galvanis karena tahan korosi sehingga sesuai digunakan di dalam industri maupun sebgai benda ornamen. Material perforasi memiliki sifat mampu bentuk yang lebih rendah dibandingkan dengan material solid karena memiliki banyak lubang dengan dimensi dan jarak tertentu sehingga memperluas 'open area' walaupun Muzykiewicksz telah membuktikan bahwa sifat mampu bentuk (dalam hal ini nilai LDR) lembaran baja tanpa perforasi sama dengan lembaran baja perforasi heksagonal tanpa menggunakan pelumas. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa sifat mekanis baja galvanis perforasi heksagonal menurun yaitu dari elongasi uniform (eu)=28,15% dan elongasi fracture (ef) 39,48% untuk baja galvanis tanpa perforasi menjadi eu 10,74% dan ef 17,35% demikian pula dengan UTS dari 33,71 kg/mm2 menjadi 31,81 kg/mm2. Koefisien pengerasan regang (n) untuk baja galvanis tanpa perforasi ialah 0,266 dan nilai n untuk baja galvanis perforasi heksagonal ialah 0,097. Pelumas cair efektif digunakan pada proses deep drawing baja galvanis karena dapat meningkatkan nilai LDR dari 2,15 menjadi 2,25 untuk baja galvanis tanpa perforasi dan untuk baja galvanis perforasi nilai LDR 2,15 menjadi 2,2. Pada proses stretching pelumasan batik cair maupun padat mampu meningkatkan kedalaman hasil stretching. Namun pelumas cair memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pelumas padat. Dengan menggunakan pelumas cair LDH baja galvanis perforasi heksagonal meningkat dari 1,45 menjadi 1, 47.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Kartaman Ajiriyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi pelumasan terhadap mampu bentuk lembaran kuningan perforasi heksagonal dan membandingkan kekuatan mekanis dan sifat mampu bentuk kuningan perforasi dengan tanpa perforasi. Dimana sifat mampu bentuk dipengaruhi oleh nilai LDR proses deep drawing dan nilai kedalaman stretching dan distribusi regangan proses stretching.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musthaza
Abstrak :
Kegiatan eksplorasi saat ini semakin gencar dilakukan. Teknologi pun mengiringi dengan berkembang sangat pesat. Pendorong sliding rig sebagai salah satu alat yang dianggap lebih efektif dan murah dibandingkan melakukan rig up dan rig down untuk memindahkan rig pada sumur berjenis cluster well yang berjarak antar sumur 10-20 m . Kelebihan penggunaan sliding rig dibanding dengan tidak menggunakan sliding rig dalam memindahkan rig adalah proses pemindahan rig menjadi lebih cepat karena tanpa melakukan pembongkaran rig. Ada dua tipe alat pemindah rig, yaitu rig walker dan sliding rig. Di Indonesia, sliding rig lebih aman untuk digunakan karena operasinya yang mudah dan murah. Salah satu sistem dalam pendorong sliding rig adalah sistem hidrolik. Sistem ini memiliki fungsi sebagai komponen utama untuk mendorong rig. Adapun yang perlu diperhatikan dari sistem hidrolik adalah material lower dan upper load (pony sub pada rig dan H-beam), spesifikasi sistem pelumasan pada komponen yang bergesekan (pony sub dan H-beam), spesifikasi dan aksesoris hidrolik, analisis stabilitas rig ketika dipindahkan oleh pendorong sliding rig, spesifikasi konfigurasi sistem hidrolik, dan pemilihan material dan dimensi H-beam.
Exploration activities currently carried out more intensively. The technology was accompanied by growing very rapidly. Sliding rig pusher is the one of the tools that are considered far more effective and cheaper than doing rig up and rig down to move the rig for the cluster wells that the distance between wells is about 10-20 m. Advantages of use of a sliding rig if it is compared to not using a sliding rig pusher to move the rig is the process of moving rig to be faster because without disassembling rig. There are two types of a transporter rig, that is rig walker and sliding rig. In Indonesia, a sliding rig is safer to use because its operation is easy and inexpensive. One of the systems in the sliding rig is hydraulic system. This system has a function as the main component driving rig. As to consider are lower and upper load material rig (pony sub rig and H-beam, lubrication system for parts that rub against each other, specification of the hydraulic system, rig stability analysis when the rig is moved by sliding rig pusher, hydraulic system configuration, the selection of H-beam dimension and material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Handarujati
Abstrak :

Dalam kendaraan bermotor terdapat sistem yang sangat kompleks, termasuk sistem lubrikasi. Fungsi utama lubrikasi adalah mencegah overheat yang dapat berakibat pada terkuncinya bagian yang bekerja akibat berlebihnya friksi. Minyak pelumas akan mengalami penurunan kualitas selama kendaraan digunakan. Oleh karenanya minyak pelumas disarankan untuk diganti secara berkala. Namun terdapat kebingungan untuk menentukan kapan minyak pelumas harus diganti, jarak yang sudah ditempuh dalam satuan kilometer atau waktu sejak minyak pelumas terakhir diganti dalam satuan bulan. Mengganti minyak pelumas terlalu cepat akan atau telat mengganti minyak pelumas dua-duanya akan berdampak buruk. Sehingga dikembangkan aplikasi android yang dapat melakukan prediksi sisa masa pakai minyak pelumas. Perilaku berkendara yang berbeda-beda pada tiap pengendara juga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan masa pakai komponen kendaraan bermotor. Penulis melakukan verifikasi secara laboratoris terhadap prediksi aplikasi. Parameter pengujian laboratorium yang dicari adalah TBN, Viskositas Kinematik pada suhu 40ºC dan 100ºC, serta. Verifikasi dilakukan dengan menghitung MAE dan MSE dari persentase keluaran aplikasi terhadap hasil regresi hasil pengujian laboratorium yang dilanjutkan dengan mencari faktor pengali untuk persentase aplikasi. MAE dan MSE dari persentase keluaran aplikasi pada masing masing perilaku berkendara adalah: eco: 2,39 dan 8,83; normal: 5,78 dan 51,69; sport: 16,24 dan 409,71. Setelah faktor pengali digunakan, MAE dan MSE dari persentase keluaran aplikasi pada masing masing perilaku berkendara turun menjadi: eco: 0,036 dan 0,02; normal: 0,309 dan 0,114; sport: 0,272 dan 0,079.

 


In motorized vehicles there are very complex systems, including lubrication systems. The main function of lubrication is to prevent overheating which can result in the locking of the working part due to excessive friction. Lubricating oil will experience a decrease in quality during vehicle use. Therefore lubricating oils are advised to be replaced periodically. But there is confusion in determining when the lubricating oil must be replaced, the distance traveled in kilometers or the time since the last lubricating oil was replaced in months. Replacing the lubricating oil too soon will or late to replace the lubricating oil will both have a bad impact. So that an android application is developed that can predict the remaining life of the lubricating oil. Different driving behavior of each driver is also an influential factor in determining the life span of motor vehicle components. The author verifies the application prediction with laboratory test. The laboratory testing parameters sought were TBN, Kinematic Viscosity at temperatures of 40ºC and 100ºC, and Viscosity Index. Verification is done by calculating MAE and MSE from the percentage of application output to the regression results of laboratory test results, followed by finding multipliers for the percentage of applications. MAE and MSE of the percentage of application output on each driving behavior are: eco: 2.39 and 8.83; normal: 5.78 and 51.69; sport: 16.24 and 409.71. After the multiplier is used, MAE and MSE from the percentage of application output in each driving behavior drops to: eco: 0.036 and 0.02; normal: 0.309 and 0.114; sport: 0.272 and 0.079.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library