Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranda Adriani
Abstrak :
ABSTRAK
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan PelayananKesehatan Gigi Dan Mulut Oleh Ibu Hamil Di Kecamatan PancoranMas Depok Tahun 2018Pembimbing : Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIHPenyakit gigi dan mulut memiliki hubungan dengan kehamilan dan resiko kelahiranyang merugikan seperti BBLR, preeklamsia dan kelahiran prematur. Pemeriksaan gigidan mulut saat kehamilan memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayinya, namun, angkautilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari penelitian sebelumnya di Indonesiamasih rendah. Kunjungan ibu hamil di KIA Puskesmas Pancoran Mas tahun 2016sebanyak 2648 kunjungan, namun, di tahun yang sama hanya terdapat 24 kunjungan dipelayanan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh ibu hamil diKecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Penelitian menggunakan desain potong lintangdengan jumlah sampel sebanyak 162 responden. Penarikan sampel menggunakan teknikrandom sampling yang terdiri dari ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia sampaidengan satu tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dan atauwawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 25,9 ibu yang melakukanpemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Variabelkepemilikan asuransi kesehatan p=0,028 , perceived need p=0,009 dan keterpaparaninformasi p=0,026 memiliki hubungan yang signifikan dengan kunjungan ke doktergigi selama kehamilan. Dibutuhkan adanya kebijakan, inovasi program dan strategipreventif untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut olehibu hamil serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pentingnyamenjaga kesehatan gigi dan mulut saat hamil.Kata kunci:Kehamilan, utilisasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
ABSTRACT
Factors Associated With Utilization of Dental Health CareServices Among Pregnant Women in Pancoran Mas District,Depok, in 2018Counsellor Dr. Dian Ayubi S.KM, M.QIHIt has been known that dental and oral health problems are correlated with pregnancyand adverse pregnancy outcomes such as low birth weight, pre eclampsia and pretermbirth. Seeking dental health services when pregnant has many benefits, however,previous studies showed that utilization of dental health service by pregnant womenwere low in Indonesia. In 2016, there were 2648 pregnant women utilized maternal andchild health care in Pancoran Mas Depok Public Health Center, however, only 24pregnant women utilized dental health care. The objective of this study was to identifyfactors related to utilization of dental health services among pregnant women inPancoran Mas District, Depok. This study was conducted using cross sectional designwith a total sample of 162 respondents. Random sampling method was applied forstudy subject selection that consists of pregnant women and mother who has child witha maximum age of one year living in the work area of Pancoran Mas Depok PublicHealth Center. Data collection was done by self administered questionnaires andinterview. Data was analyzed using multiple logistic regression. The results showed thatonly 25,9 visit dental health care services during pregnancy. Health insuranceownership p 0.028 , perceived need p 0.009 and exposure to information aboutcorrelation between dental health and pregnancy p 0.026 have a significantrelationship with dental visits during pregnancy. These findings suggest that policies,innovation programs and prevention strategies are needed to improve dental health careservices by pregnant women and increase the knowledge and awareness of pregnantwomen about the importance of maintaining oral health during pregnancy.Key words pregnancy, utilization, dental health care services
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Khalissya
Abstrak :
Tujuan: Untuk mendeskripsikan kebutuhan yang dirasakan akan dan pemanfaatan layanan kesehatan gigi di Indonesia Indonesia pada 2013. Metode: Studi cross-sectional dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia tahun 2013 (n = 260.925). Deskriptif analisis dan regresi logistik digunakan untuk menggambarkan proporsi dan hubungan antara kebutuhan yang dirasakan dan pemanfaatan perawatan kesehatan gigi dari beberapa karakteristik sosiodemografi. Hubungan antara kebutuhan yang dirasakan dan kebiasaan menyikat gigi juga dianalisis menggunakan regresi logistik. Hasil: 1,64% dari Orang Indonesia memiliki kebutuhan yang dirasakan akan perawatan kesehatan gigi pada tahun 2013 dan persentase untuk pemanfaatannya adalah 2,30% orang Indonesia pada tahun yang sama. Analisis regresi logistik menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik yang menunjukkan rasio odds yang lebih tinggi untuk kebutuhan yang dirasakan untuk dan pemanfaatan perawatan kesehatan gigi pada responden yang berusia <15 tahun, perempuan, belum menikah, memiliki pendidikan tinggi, dan diasuransikan. Hasil juga menunjukkan bahwa responden dengan kebutuhan yang dirasakan memiliki rasio odds yang lebih tinggi untuk kebiasaan menyikat gigi. Kesimpulan: The proporsi kebutuhan yang dirasakan dan pemanfaatan layanan kesehatan gigi di Indonesia pada tahun 2013 ditemukan rendah dan dikaitkan dengan beberapa faktor sosiodemografi. ......Objective: To describe the perceived need for and utilization of dental health services in Indonesia in Indonesia in 2013. Method: A cross-sectional study was conducted using secondary data from the 2013 Indonesian National Socio-Economic Survey (n = 260,925). Descriptive analysis and logistic regression are used to illustrate the proportion and relationship between perceived needs and utilization of dental health care from several sociodemographic characteristics. The relationship between perceived needs and toothbrushing habits was also analyzed using logistic regression. Results: 1.64% of Indonesians had a perceived need for dental health care in 2013 and the percentage for utilization was 2.30% of Indonesians in the same year. Logistic regression analysis showed statistically significant results which showed a higher odds ratio for perceived need for and utilization of dental health care for respondents aged <15 years, women, unmarried, highly educated, and insured. The results also showed that respondents with perceived needs had a higher odds ratio for toothbrushing habits. Conclusion: The proportion of perceived need and utilization of dental health services in Indonesia in 2013 was found to be low and associated with several sociodemographic factors.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himma Illiyana
Abstrak :
Radiologi gigi dan mulut tidak lepas dari efek paparan radiasi sehingga diperlukan kebijakan untuk mengatur pemanfaatan peralatan radiasi dalam pelayanan kesehatan. Pemerintah mengatur pelayanan radiologi di Indonesia melalui Permenkes No.24 /2020 untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan yang diselenggarakan berdasarkan kemampuan fasilitas kesehatan meliputi sumber daya manusia dan peralatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Permenkes No.24/2020 dalam pelayanan gigi dan mulut, serta untuk mengetahui apakah kebijakan ini dapat terlaksana di RS Umum dan Khusus. Penelitian ini merupakan penelitian analisis kebijakan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Kerangka konsep yang digunakan didasarkan pada berbagai teori top down dengan variabel yang diteliti berupa output, sumber daya manusia, sarana prasarana, pendanaan, dukungan organisasi, perhatian pers, budaya kerja, komunikasi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Permenkes No.24/2020 tidak dapat dilaksanakan di RS Khusus karena adanya perbedaan kebutuhan dengan RS Umum sehingga tidak sejalan dengan terminologi dan persyaratan yang disebutkan dalam Permenkes No.24/2020. Permenkes No.24/2020 tidak memfasilitasi tenaga spesialis radiologi dan peralatan seperti CBCT. sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Budaya kerja, komunikasi dan struktur birokrasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena tidak tersampaikannya isi peraturan kepada pelaksana pelayanan. Organisasi profesi dan perhatian pers tidak secara langsung mempengaruhi pelaksanaan kebijakan tetapi penting dalam tahap perumusan kebijakan. Perlu adanya koreksi dan tinjauan ulang terhadap muatan Permenkes No.24/2020 terkait dari  aspek efektivitas kebijakan, kejelasan rumusan, dan keterbukaan. ......Dental radiology cannot be separated from the effects of radiation exposure. Radiology policies are needed to regulate the use of radiation equipment in health services. The government regulates radiology services in Indonesia through Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020 to improve the quality of health services by paying attention to safety and security aspects which are organized based on the capabilities of health facilities including human resources and equipment. This study aims to analyze the implementation of Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020 in dental care services, and to find out whether the policy can be implemented in General and Dental Hospitals. This research is a policy analysis with a qualitative approach through in-depth interviews and document review. The conceptual framework is based on various top down theories with the variables studied in the form of output, human resources, infrastructure, funding, organizational support, press attention, work culture, communication and bureaucratic structure. The results show that Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020 cannot be implemented in Dental Hospitals because there are differences in needs with General Hospitals so that they are out of sync with the terminology and requirements stated in Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020. Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020 does not facilitate dental radiology specialists and equipment such as CBCT thus creating legal uncertainty. Work culture, communication and bureaucratic structure are not functioning as they should because the contents of the regulations are not conveyed to service providers. Support from organizations and press attention do not directly affect service delivery but are important in policy process. Review of the contents of Regulation of Minister of Health Number 24 of 2020 is needed, especially related to the aspects of policy effectiveness, clarity of policy formulation, and transparency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Shabrina
Abstrak :
Tujuan: Mendeskripsikan unmet need dan inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 2013. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) ditahun 2013. Analisis deskriptif, regresi logistik dan concentration index (CI) digunakan pada studi ini. Hasil: Dari seluruh responden Susenas 2013, hanya 1,64% penduduk Indonesia yang memiliki perceived need dan hanya 2,30% penduduk yang melakukan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tahun 2013. Dari perceived need tersebut, terdapat 94,82% responden memiliki unmet need. Analisis regresi logistik menunjukkan hubungan signifikan antara unmet need dengan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, kepemilikan jaminan kesehatan dan tingkat pendidikan. Analisis CI dari perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut menunjukkan adanya inequality yang keduanya lebih terkonsentrasi pada kelompok sosiekonomi tinggi (pro-rich). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, masih terdapat unmet need dan inequality dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 2013. ......Objectives: To describe unmet need and inequality in utilization of dental care in Indonesia year 2013. Method: This study is a descriptive study with a cross-sectional design using secondary data from the Indonesian National Socioeconomic Surveys (Susenas) in 2013. Descriptive analysis, simple logistic regression and concentration index was used in this study. Result: From all Susenas respondents in 2013, only 1.64% of the Indonesian population accounted for need (perceived need), and only 2.30% of the population has utilized the dental care in 2013. From those who accounted for perceived need, 94.82% respondents has unmet need. Logistic regression analysis showed the significant association between unmet need and age, gender, residence, health insurance entitlement, and education.  Concentration index (CI) analysis from perceived need and utilization both showed the existence of inequality which are more concentrated in the higher socioeconomic group (pro-rich). Conclusion: Based on this study, unmet need and inequality in utilization of dental care in indonesia on 2013 still exists.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Ayu Hapsari
Abstrak :
Tujuan: Mendeskripsikan inequality dalam perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 1993-2014. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cohort menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) pada tahun 1993-2014 (n = 122.575). Analisis deskriptif, penghitungan Concentration Index (CI) dilakukan untuk melihat inequality pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan berbagai karakteristik sosiodemografi penduduk Indonesia pada tahun 1993-2014. Hasil: Dari total keseluruhan responden IFLS 1-5, terdapat 12,86% individu yang memiliki perceived need dan hanya 23,13% individu yang melakukan utilisasi. Kemudian pada hasil analisis concentration index (CI) dari perceived need bernilai negatif pada IFLS 1 (CI = -0,006), IFLS 4 (CI = -0,014), dan IFLS 5 (CI = -0,004) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-poor inequality dalam perceived need dan bernilai positif pada IFLS 2 (CI = 0,02) dan IFLS 3 (CI = 0,015) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-rich inequality dalam perceived need. Sedangkan pada hasil analisis concentration index (CI) dari utilisasi bernilai positif pada IFLS 1 (CI = 0,111), IFLS 3 (CI = 0,092), IFLS 4 (CI = 0,94), dan IFLS 5 (CI = 0,249) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-rich inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut bernilai negative pada IFLS 2 (CI = - 0,008) sehingga mengindikasikan adanya signifikansi pro-poor inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat inequality dalam perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia pada tahun 1993-2014. ......Objectives: Describe the inequality in perceived need and utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014. Method: This research is a descriptive analytic study with a cohort design using secondary data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 1993-2014 (n = 122.575). Descriptive analysis, calculating the Concentration Index (CI) was carried out to see the inequality in dental and oral health services with various sociodemographic characteristics of the Indonesian population in 1993-2014. Result: Of the total IFLS respondents 1-5, there are 12.86% individuals who have perceived need and only 23.13% individuals who do utilization. Then the results of the concentration index (CI) analysis of perceived need are negative at IFLS 1 (CI = -0.006), IFLS 4 (CI = -0.014), and IFLS 5 (CI = -0.004), indicating a significant pro-poor inequality. in perceived need and has a positive value in IFLS 2 (CI = 0.02) and IFLS 3 (CI = 0.015) thus indicating a significant pro-rich inequality in perceived need. While the results of the concentration index (CI) analysis of utilization are positive at IFLS 1 (CI = 0.111), IFLS 3 (CI = 0.092), IFLS 4 (CI = 0.94), and IFLS 5 (CI = 0.249) thus indicating the significance of the pro-rich inequality in the utilization of dental and oral health services is negative in IFLS 2 (CI = -0.008), thus indicating a significant pro-poor inequality in the utilization of dental and oral health services. Conclusion: Based on this research, it shows that there is still inequality in the perceived need and utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Ignatia Fergaus Enggarsetia
Abstrak :
"ABSTRAK
" Tujuan: Didapatkannya informasi mengenai hubungan oral health literacy ibu dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut anak. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional menggunakan kuesioner HeLD dan kuesioner utilisasi pelayana kesehatan gigi dan mulut anak. Hasil: Nilai reliabilitas internal kuesioner HeLD adalah sebesar 0.90 Croncbach rsquo;s alpha . Terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara utilisasi pada kelompok dengan oral health literacy rendah dengan kelompok dengan oral health literacy tinggi
ABSTRACT
Goal The goal of this thesis is to get information about the relationship of mother rsquo s oral health literacy with the utilization of children rsquo s teeth and mouth treatment. Methods This Thesis uses cross sectional method that is utilized with HeLD Questionnaire and another questionnaire regarding the utilization of children rsquo s teeth and mouth health treatment. Result Internal reliability of the HeLD questionnaire reaches 0.90 Cronbach rsquo s alpha . There is significant difference between utilization of the group with low oral health literacy and the group with high oral health literacy p
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adilah
Abstrak :
Tujuan: Mendeskripsikan tren angka unmet need untuk utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 1993-2014. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cohort menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 1-5 yaitu tahun 1993-2004 (n=122.575). Analisis deskriptif dilakukan pada perceived need dan juga utilisasi untuk mendapatkan proporsi dari keduanya dan mendapatkan variabel unmet need serta regresi logistik untuk melihat hubungan antara perceived need, unmet need, dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan berbagai karakteristik sosiodemografi penduduk Indonesia pada tahun 1993-2014. Hasil: Hanya sebanyak 12.86% penduduk Indonesia yang memiliki perceived need  untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan hanya 15.13% yang melakukan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 1993-2014 yang kemudian dari keduanya didapatkan hasil bahwa 76.87% penduduk yang memiliki kebutuhan akan perawatan gigi dan mulut tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan (unmet need). Hasil dari regresi logistik menunjukkan kemungkinan terjadinya unmet need yang signifikan pada responden berusia 45-59 tahun, berpendidikan kurang dari pendidikan dasar (<9 tahun), bekerja, dan tidak memiliki jaminan kesehatan pada tahun 1993-2014. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi unmet need di Indonesia pada tahun 1993-2014 masih cukup tinggi. ......Objectives: Describe the trend of unmet need for utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014. Method: This research is a descriptive analytic study with a cohort design using secondary data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) waves 1-5, 1993-2004 (n=122.575). Descriptive analysis was carried out on perceived need and also utilization to get the proportion of both and obtain the unmet need variable and logistic regression to see the relationship between perceived need, unmet need, and utilization of dental and oral health services with various sociodemographic characteristics of the Indonesian population in 1993-2014. Result: Only 12.86% of Indonesia's population who has perceived need  for dental and oral health services and only 15.13% were doing utilization of dental and oral health services in the year 1993 to 2014 which then of the two showed that 76.87% of the population who have a need for dental and oral care do not get the care they need (unmet need). The results of the logistic regression showed the significant possibility of unmet need on respondents aged 45-59 years, educated less than basic education (<9 years), worked, and did not have health insurance in 1993-2014. Conclusion: This study shows that the proportion of unmet needs in Indonesia in 1993-2014 is still high.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library