Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangaribuan, Pontas
"Dalam suatu masyarakat tradisional, khususnya petani, pengeringan padi hasil panen biasanya hanya mengandalkan panas dari sinar matahari. Pengeringan padi dengan cara seperti ini akan mengalami kendala yang cukup besar apabila pada saat panan terjadi musim hujan. Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan sualu sumber panas altematif yang berfungsi menggantikan panas matahari.
Pemanfaatan penukar kalor (heat exchangeg) sebagai sumber panas, dengan memanaskan udara hingga 60-7O°C, merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengeringkan padi tersebut. Bentuk penukar kalor ini diusahakan sesederhana mungkin agar dapat dapat dibuat oleh kalangan luas, dengan bahan dengan konduktifitas yang tinggi, akan tetapi banyak terdapat di pasaran. Bentuk penukar kalor pelat paralel, aliran lintang (cross flow), satu lintas (single pass), kedua fluida tidak bercampur (unmixed) dengan bahan aluminium yang banyak terdapat dipasaran dapat dimanfaatkan sebagai sebagai sumber panas. Penambahan sirip-sirip (fin) pada kedua fluida akan menambah kemampuan penukar kalor dalam menambah laju perpindahan kalornya (q).
Untuk mengetahui karakteristik (unjuk kerja) penukar kalor ini, perlu diadakan pengujian untuk mengetahui parameter-parameter seperti laju aliran volume fluida, suhu masuk gas, suhu keluar gas, suhu masuk udara dan suhu keluar udara. Dalam pengujian fluida panas yang digunakan adalah gas hasil pembakaran batubara dan fluida dinginnya adalah udara. Pengujian dilakukan dengan mengubah jumlah batubara yang digunakan data-data pengujian ini diolah dan disajikan dalam bentuk tabel hasil perhitungan dan grafik-grafik hubungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renno Afriansyah
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, reaktor plasma pelat paralel digunakan dengan melakukan modifikasi terhadap reaktor Dielectric Barrier Discharge DBD yang memiliki konfigurasi berupa dua elektroda yang disusun secara paralel untuk konversi karbon dioksida CO2 , metana CH4 , propana C3H8 , dan butana C4H10 . CO2 dapat dikonversi menjadi karbon monoksida CO dan oksigen O2 pada tekanan atmosfir. Metana, propana, dan butana diubah menjadi hidrogen H2 dan hidrokarbon lainnya. Modifikasi dilakukan dengan memasang akrilik yang berperan sebagai shell agar gas umpan terperangkap didalam reaktor sehingga terjadi reaksi plasma. Pada bagian tengah reaktor dipasang akrilik sebagai pembatas sehingga reaktor terdiri dari bagian atas dan bagian bawah. Pola aliran reaktor dimulai dari gas umpan yang melalui bagian bawah reaktor yang kemudian menghasilkan gas produk pada bagian atas reaktor. Pola aliran ini secara bersamaan dapat mendinginkan plasmatron selama proses reaksi dan pemanasan awal gas umpan sebelum memasuki zona plasma. Dalam dekomposisi CO2 Kondisi optimal dari raktor DC 10 gram plasma/jam adalah pada saat laju alir 1,2 L/menit dengan daya discharge 61 W yaitu dengan menghasilkan konversi sebesar 2,215 dan efisiensi energi sebesar 1,413 x 10-3 mol/J. Kondisi optimal reaktor AC 7 gram plasma/jam adalah pada saat laju alir umpan 1,2 L/menit dengan daya discharge 82 W yaitu dengan menghasilkan konversi sebesar 4,413 dan efisiensi energi sebesar 2,093 x 10-3 mol/J. Kondisi optimal reaktor AC 10 gram adalah pada saat laju alir umpan 1,2 L/menit dengan daya discharge 74 W yaitu dengan menghasilkan konversi sebesar 3,946 dan efisiensi energi sebesar 2,074 x 10-3 mol/J.

ABSTRACT
In this study, the parallel plate plasma reactor is used by modifying the Dielectric Barrier Discharge DBD reactor having configurations of two electrodes arranged in parallel for the conversion of carbon dioxide CO2 , methane CH4 , propane C3H8 , and butane C4H10 . CO2 can be converted to carbon monoxide CO and oxygen O2 at atmospheric pressure. Methane, propane, and butane are converted to hydrogen H2 and other hydrocarbons. Modification is done by installing acrylic that acts as a shell for the feed gas trapped inside the reactor resulting in a plasma reaction. In the center of the reactor is installed acrylic as a barrier so that the reactor consists of the top and bottom. The reactor flow pattern starts from the feed gas through the bottom of the reactor which then produces the product gas at the top of the reactor. This flow pattern can simultaneously cool the plasmatron during the reaction process and preheat the feed gas prior to entering the plasma zone. The performance of this reactor will then be tested and optimized by varying the regulator output voltage and feed gas flow rate to obtain optimal operating conditions from parallel plate plasma generators for CO2 and hydrocarbon decomposition. In CO2 decomposition the optimum condition of DC 10 gram plasma hour is at the time of the flow of 1.2 L min with a power discharge of 61 W ie by generating a converter of 2.215 and energy energy of 1.413 x 10 3 mol J. Conditions the optimal reactor of AC 7 grams of plasma hour is at feed flow current of 1.2 L min with 82 W power discharge with conversion amount 4,413 and energy energy equal to 2,093 x 10 3 mol J. Optimal reactor condition AC 10 gram is at a feed flow current of 1.2 L min with a 74 W power discharge by producing a conversion of 3.946 and an energy energy of 2.074 x 10 3 mol J. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library