Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artiarini Puspita Arwan
Abstrak :
ABSTRAK
Siswa yang terlibat dalam perilaku melanggar status seringkali tidak berhasil menunjukkan performa akademik yang optimal (Charlie, 2002; CBASSE, 2000; Patchin, 2004). Untuk itu, intervensi terhadap atribut personal seperti keterampilan memecahkan masalah sosial, banyak dilakukan. Keterampilan memecahkan masalah sosial berhubungan dengan sejumlah manfaat psikologis dan akademik bagi remaja (D'Zurilla & Nezu, 1999; Fomeris, Danish, & Scott, 2007). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini dapat dilakukan dengan strategi kognitif behavioral. Strategi ini bertujuan membantu siswa pelanggar status merestrukturisasi proses berpikir dan mengajarkan keterampilan kognitif yang diperlukan dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah (Sullivan, 2001) untuk dapat digeneralisasi pada sejumlah situasi kehidupan (Lane & Strain, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas strategi kognitif behavioral dalam meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sosial. Penelitian ini tergolong aetion research menggunakan desain penelitian kasus tunggal (single case study). Peneliti merancang suatu program intervensi untuk AD, siswa kelas X yang menunjukkan perilaku melanggar status. Analisis kualitatif terhadap perubahan hasil yang diperoleh pada saat pengukuran sebelum dan setelah intervensi menunjukkan bahwa intervensi dengan strategi kognitif behavioral efektif dalam meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sosial bagi siswa SMA yang menunjukkan perilaku delinkuen melanggar status.
2010
T38123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Wulan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektvitas problem solving therapy untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada remaja pria pelanggar status. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kenakalan remaja dan perilaku yang membahayakan kesehatan terkait dengan minimnya keterampilan pemecahan masalah, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada rendahnya performa akademis. Usaha intervensi bagi remaja pelanggar status banyak dilakukan untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sosial, salah satunya melalui Problem Solving Therapy (PST) yang berdasarkan pada prinsip terapi kognitif behavioral (D'Zurilla & Nezu, 2007). Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja pria pelanggar statusberusia 14 tahun. Intervensi diberikan dalam 7 sesi yang dibuat berdasarkan panduan umum PST. Untuk melihat keberhasilan program, dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan program dengan menggunakan alat ukur berupa pedoman wawancara dan kuesioner problem solving test yang dirancang oleh Nezu, Nezu, & D'Zurilla (2013). Hasilnya menunjukkan bahwa program intervensi yang dirancang, belum efektif untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah. Program ini berhasil memberi pengetahuan mengenai langkah-langkah pemecahan masalah yang efektif dan meningkatkan keyakinan subjek untuk berubah, namun belum berhasil mengubah orientasi masalah subjek menjadi lebih positif. Beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain melakukan pengujian alat ukur secara psikometrik, berusaha mempertahankan rapport yang baik dengan subjek selama berlangsungnya program, melakukan sesi follow-up untuk melihat hasil generalisasi keterampilan pemecahan masalah dalam situasi natural, serta melakukan pelatihan keterampilan sosial sebelum pelatihan keterampilan pemecahan masalah. ......This study is aimed to investigate the effectiveness of problem solving therapy (PST) to improve problem solving skill in a male adolescent status offender. Previous study showed that juvenile delinquency and health-risk behaviour are related to lack of problem solving skill which then affect academic performance. Intervention for adolescent status offender were conducted frequently to improve social problem solving skill, one of them is PST which based on cognitive behavioral therapy principles. (D'Zurilla & Nezu, 2007). Subject in this study is a male adolescent status offender aged 14 year. Intervention was performed in 7 session which designed based on general guidelines of PST. To determine the effectiveness of the intervention, measurement were performed before and after program using interview guideline and problem solving test questionnaire designed by Nezu, Nezu, & D'Zurilla (2013). Result showed the intervention was not yet effective to improve problem solving skill. This progam is effective to deliver knowledge about steps of effective problem solving and enhance subject's willingness to change, but failed to change subject's problem orientation to be more positive. Some suggestions for future study are to evaluate psychometric properties of the measure, to maintain good rapport with the subject during intervention,to provide follow-up session purposed to observe generalization of problem solving skill in natural setting, and to provide social skill training before problem solving skill training.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library