Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadiyah Adiraputri
"ABSTRAK
Pelabuhan Sunda Kelapa mengandung nilai sejarah yang tinggi untuk Jakarta maupun Indonesia. Tidak berhenti di situ, Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Pelabuhan juga memiliki nilai penting dalam industri dan ekonomi sebuah negara. Hal tersebut merupakan sebuah pengetahuan; nilai edukasi yang dapat diamati secara langsung mengingat wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa masih aktif sebagai Pelabuhan. Di era yang terus berkembang, situs dan pengetahuan akan sejarah dapat dilestarikan berbarengan dengan bantuan teknologi. Ketiga hal tersebut (situs, edukasi, teknologi) memiliki potensi pariwisata yang dikemas menjadi Sunda Kelapa Observatory. Observatory yang berasal dari observe atau mengamati, berarti melihat secara harfiah dengan mata (melihat situs dan sekitarnya) dan juga melihat lebih dari itu, melihat sejarah, perkembangan, dan maupun masa depan dibantu dengan teknologi imersif.

ABSTRACT
Pelabuhan Sunda Kelapa has a high value of history for both Jakarta and Indonesia. Moreover, the idea of Pelabuhan Sunda Kelapa as a port holds an important role on a country in industry and economy field. These counts as a knowledge, an educational value that is able to be seen as it is, as Pelabuhan Sunda Kelapa is still active as a port. In this era where technology is evolving, the historical value in the form of site and knowledge can be developed simultaneously. The main three points stated (historical site, education, technology) has a tourism potential that preceding the project Sunda Kelapa Observatory. Observatory. from the word observe means to see, to see literally with the eyes (the historical site and the surroundings) and also to see beyond the vision; to see the history, development, and even the future with the touch of an immersive technology.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Soerio Hutomo
"Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang dirancang untuk mewadahi dan memfasilitasi sejarah Kota Jakarta yang otentik untuk dinikmati para pengunjungnya, tanpa menganggu kegiatan transportasi logistik dari dan ke luar area perairan Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. Rancangan ulang ini dilatarbelakangi oleh peran Pelabuhan Sunda Kelapa yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan antar-pulau atau antar-negara pada masa penjajahan. Nilai sejarah ini perlu dilestarikan dengan cara yang sesuai dengan masa kini, agar masyarakat bisa mengingat perjuangan serta sejarah Kota Jakarta. Selain sejarah, Pelabuhan Sunda Kelapa juga memiliki potensi ekonomi melihat dari loksinya ini. Maka itu, dilakukan revitalisasi dan sistem pengembangan pariwisata agar terintegrasi dengan potensi di sekitar dan menarik masyarakat luas. Bangunan ini, Lokal, ditujukan untuk mewujudkan tujuan sejarah Sunda Kelapa untuk masyarakat dengan menghadirkan informasi turis mengingat posisinya sebagai pintu masuk kawasan, serta mengadakan workshop pengolahan (memasak) ikan, pengolahan rempah, dan industri atau tekstil, sebagai sarana menghadirkan sejarah dalam bentuk aksi pada pengunjungnya tanpa alat-alat pabrik yang rumit sehingga bisa dilakukan oleh berbagai usia, dari siswa SD hingga dewasa.

Part of the redesign of the Sunda Kelapa Port area which was designed to accommodate and facilitate the authentic history of Jakarta to be enjoyed by its visitors, without disrupting logistical transportation activities to and from Jakartas water areas through the Sunda Kelapa Harbor. This redesign was motivated by the role of the Sunda Kelapa Port which had an important role as an inter-island or inter-state trade center during the colonial period. This historical value needs to be preserved in a way that is appropriate to the present, so that people can remember the struggles and history of the City of Jakarta. In addition to history, Sunda Kelapa Harbor also has economic potential given its location. Therefore, revitalization and tourism development systems are carried out so that they are integrated with the potential around and attract the wider community. This building, Local, is intended to realize the historical purpose of Sunda Kelapa for the community by presenting tourist information considering its position as the entrance of the region, as well as holding workshops processing (cooking) fish, spices processing, and industry or textiles, as a means of presenting history in the form of action on visitors without complicated factory equipment so that it can be done by various ages, from elementary school students to adults.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Fatih
"ABSTRAK
Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa terdiri dari banyak lokasi yang menarik bagi turis asing maupun lokal. Wilayah ini memiliki fungsi asalnya sebagai pusat kegiatan industri seperti impor barang-barang dan logistik. Barang-barang tersebut diangkut dengan menggunakan kapal Phinisi yang masih menjadi kapal pengangkut utama sekaligus menjadi objek wisata karena aspek sejarahnya. Selain itu, Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa juga menyediakan banyak tujuan wisata lain beserta sarana pendukungnya. Pusat Kebudayaan Sunda Kelapa, Pusat Informasi Wisata, Mercusuar, hingga Pusat Konservasi Air merupakan bagian dari kompleks wisata bersejarah ini. Setiap tempat terhubung melalui stasiun trem, green corridor, dan jalur sepeda. Masterplan Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki fokus untuk menjaga wilayah tersebut tetap ramah pejalan kaki dan dirancang berdasarkan Transit Oriented Development (TOD)Sehingga, fasilitas pendukung dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. S+K Parking Hub menjadi salah satu dari sarana yang menyediakan fasilitas parkir dan mendukung aktivitas bersepeda. Fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalam bangunan ini antara lain kafe, restoran, parkir motor, parkir sepeda, parkir mobil, hingga parkir bus pariwisata. Gedung parkir ini unik karena tersusun oleh split level yang terdiri atas fungsi-fungsi yang beragam tersebut.

ABSTRACT
Sunda Kelapa Port Area consists of many attractions for both foreign and local tourists. The existing area serves its function for industrial activities such as importing goods and logistics, while Phinisi still become main transport as well as main attraction for tourism destination for its historical aspect. Besides, Sunda Kelapa Port Area also provides many destinations and its amenities. Sunda Kelapa Cultural Center, Tourism Information Center, Lighthouse, and Water Conservation Center have become part of this heritage tourism complex. Each destination connected by tram station, green corridor, and bicycle lane. The masterplan of Sunda Kelapa Port Area focused on keep this place pedestrian friendly and designed based on Transit Oriented Development (TOD). Therefore, the supporting facilities are needed. S+K Parking Hub has become one of amenities that provide parking and bicycling activities. The program of the building contains café, restaurants, motorbike parking, bicycle hub, car parking, and bus terminal. The parking building stacked by split level that create a unique building with many different functions inside.

"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadilah Yusuf
"Artikel ini membahas tentang perkembangan Pelabuhan Tanjung Priok mulai dari awal pembangunannya pada 1883 hingga 1925 ketika pelabuhan telah dilengkapi dengan stasiun. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan proyek yang dibangun sebagai respons dari pembukaan Terusan Suez di Mesir yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan kemaritiman dari Eropa menuju Timur Jauh, termasuk Hindia Belanda. Konsekuensinya, Pelabuhan Sunda Kelapa tidak dapat lagi menampung pesatnya aktivitas perkapalan dengan laut sebagai jalur utamanya. Sebagai penggantinya, pemerintah membangun Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Artikel ini ditempatkan sebagai bagian dari historiografi maritim di Indonesia yang bertujuan mengungkap kejayaan pada masa silam. Dengan demikian, penulis membahas persoalan sebagai berikut: (1) realisasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok (2) kondisi Pelabuhan Tanjung Priok (3) pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan (4) unsur-unsur penunjang di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, artikel ini juga memuat aktivitas pelabuhan sebelum pendirian kelembagaan formal Pelabuhan Tanjung Priok."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2023
900 HAN 7:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wegit Triantoro
"[ABSTRAK
Berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan sistem logistik nasional berwawasan kemaritiman yang baik. Namun, karena masih banyak daerah di Indonesia yang ulit dijangkau karena permasalahan infrastruktur mengakibatkan pemenuhan kebutuhan logistik ke sejumlah wilayah sulit dilakukan. Pelayaran rakyat sebagai salah satu subsistem angkutan laut nasional juga berfungsi sebagai sarana pengumpul ataupun pengumpan (feeder) barang untuk di angkut ke tujuan daerah yang sulit dijangkau dan minim infrastruktur. Pelayaran rakyat mampu menjadi salah satu solusi dari masalah pemenuhan logistik dalam negeri. Sehingga keberadaan pelayaran rakyat perlu dipertahankan dan bahkan diberdayakan. Hanya saja pertumbuhan jumlah armada dan perusahaan pelayaran rakyat, sejak tahun 2008 hingga kini relatif stagnan bahkan mengalami penurunan dalam beberapa periode. Kondisi ini menyebabkan adanya anggapan usaha pelayaran rakyat yang tidak menguntungkan dan sulit bersaing dengan industri pelayaran lainnya. Dalam upaya meningkatkan ketertarikan kepada banyak pihak terhadap usaha pelayaran rakyat, pengetahuan akan kelayakan finansial sangat diperlukan. Serta mampu mendorong pemerintah maupun stakeholder yang terkait untuk melakukan upaya yang lebih nyata dalam meningkatkan daya saing dan pemberdayaan usaha pelayaran rakyat. Peneltian ini dilakukan dengan mengambil sampel perusahaan pelayaran rakyat yang berlokasi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Batasan masalah yang digunakan adalah penggunaan data kapal berukuran 496 GT dan diujikan pada 3 (tiga) skenario, yaitu penggunaan 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) armada kapal. Berlayar dengan rute perdagangan Jakarta-Palembang dan muatan angkut utama adalah semen. Terakhir, melakukan analisis sensitivitas dan elastisitas untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel-variabel penting dalam kondisi ketidakpastian.

ABSTRACT
There were many efforts had been done by government in a way to build a good national logistic system based on maritime’s view. But, since there are still many uncovered regions in Indonesia, due to infrastructure problems that cause logistic’s supply to some areas are difficult to do. Traditional shipping is a subsystem of sea transportation which can be a feeder to carry on goods to the uncovered areas and which has minimum infrastructures. Traditional shipping can be one of solutions in domestic-logistic supply’s problems. Hence, the existence of traditional shipping is needed to be maintained and empowered. However, the growth rate of traditional shipping since 2008 until nowadays is relative stagnant, even has decrease in some periods. Thus, there are many opinions that say traditional shipping industry is not eligible and difficult to compete with other shipping industry. In the hope of increasing awareness of traditional shipping to many parties, financial feasibility acknowledgemnt is urgently needed. Also, it could support the government to be able to do concret efforts to increase traditional shipping’s competitiveness and empowerement. This study has finished by conducting traditional shipping companies’ sample that located at Sunda Kelapa Harbor, Jakarta. The scope of the problems revered are using the data from 496 GT boat and being tested on 3 (three) scenarios, which are using 1 (one), 2 (two) and 3 (three) fleet of ships. Sailing through Jakarta-Palembang trading route and carrying cement as main cargo. Finally, sensitivity and elasticity analysis is being done to recognize the change that happened on important variables during uncertainty conditions., There were many efforts had been done by government in a way to build a good national logistic system based on maritime’s view. But, since there are still many uncovered regions in Indonesia, due to infrastructure problems that cause logistic’s supply to some areas are difficult to do. Traditional shipping is a subsystem of sea transportation which can be a feeder to carry on goods to the uncovered areas and which has minimum infrastructures. Traditional shipping can be one of solutions in domestic-logistic supply’s problems. Hence, the existence of traditional shipping is needed to be maintained and empowered. However, the growth rate of traditional shipping since 2008 until nowadays is relative stagnant, even has decrease in some periods. Thus, there are many opinions that say traditional shipping industry is not eligible and difficult to compete with other shipping industry. In the hope of increasing awareness of traditional shipping to many parties, financial feasibility acknowledgemnt is urgently needed. Also, it could support the government to be able to do concret efforts to increase traditional shipping’s competitiveness and empowerement. This study has finished by conducting traditional shipping companies’ sample that located at Sunda Kelapa Harbor, Jakarta. The scope of the problems revered are using the data from 496 GT boat and being tested on 3 (three) scenarios, which are using 1 (one), 2 (two) and 3 (three) fleet of ships. Sailing through Jakarta-Palembang trading route and carrying cement as main cargo. Finally, sensitivity and elasticity analysis is being done to recognize the change that happened on important variables during uncertainty conditions.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library