Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suratman
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
499.222 SUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suhatno, researcher
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
923.959 8 SUH f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Ayu Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Dokter anak merupakan lini pertama penanganan masalah kesehatan pada anakanak. Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan perkembangan mental dan perilaku yang sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengalaman praktek dengan tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH diantara dokter anak di Indonesia. Rancangan studi potong lintang dan metode uji acak sederhana digunakan dalam pemilihan sampel penelitian ini. Data yang didapat adalah hasil dari kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan formula Pearson Alpha dan Cronbach’s Alpha. Hasil dianalisis dengan uji korelasi spearman menggunakan program SPSS versi 20. Dari total 109 responden, penelitian ini mengambil 96 responden melalui randomizer sesuai formula sampel. Hasil dari 96 responden menunjukan bahwa tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH berada pada tingkat yang sangat rendah dan rendah (65.6%, 57.3%, dan 76%). Hasil analisis statistik menunjukan bahwa hanya terdapat perbedaan bermakna antara persepsi dengan pengalaman praktek (p<0.05), sehingga terdapat korelasi antara pengalaman praktek dengan persepsi terhadap GPPH. Kesimpulannya, tingkat pengetahuan/pemahaman, persepsi, dan sikap terhadap GPPH adalah sangat rendah dan rendah dikalangan dokter anak, sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut terhadap ADHD kepada dokter anak tanpa melihat pengalaman praktek yang dimiliki.
ABSTRACT
Pediatricians are the first primary care to seek for children’s health problem. Attention – Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD) is a common mental and behavioral developmental disorder in children. In Indonesia, pediatricians usually do not realize ADHD and effect to its inappropriate management thus leads to high prevalence of ADHD. The aim of this research is to identify the correlation between practice experience and level of knowledge / understanding, perception, and attitude towards ADHD among pediatricians in Indonesia. For the sample selections, a cross-sectional study design with simple random sampling method was used in this research. The data that has been acquired from questionnaire is analyzed with spearman correlation test method using SPSS program 20th version. The result from 96 respondents showed the level of knowledge / understanding, perception, and attitude towards ADHD were in very poor and poor levels (65.6%, 57.3%, and 76% respectively). Statistical analysis showed that there were no significant differences in between knowledge / understanding and attitude with practice experience (p>0.05) that imply there are no correlation between practice experience and level of knowledge / understanding and attitude towards ADHD. On the other hand, there was a significant difference in between perception with practice experience (p<0.05) that implies there is a correlation between practice experience and level of perception towards ADHD. In conclusion, the levels of knowledge / understanding, perception, and attitude towards ADHD were very poor and poor on knowledge / understanding, perception, and attitude among pediatricians in Indonesia, so that a follow-up about ADHD is necessary among pediatricians without considering their practice experience.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tini Sridevi
Abstrak :
Pendahuluan: Kolik infantil adalah salah satu gangguan saluran cerna fungsional yang cukup banyak ditemukan pada bayi dibawah usia 6 bulan dengan prevalens sekitar 20%. Meskipun keadaan ini bersifat self-limiting, bila tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi kualitas hidup bayi dikemudian hari. Diagnosis dan tata laksana menjadi hal penting. Kriteria diagnosis yang dipakai saat ini adalah Kriteria Rome IV yang dipublikasi pada tahun 2016 sebagai revisi kriteria sebelumnya. Data mengenai pemahaman kolik infantil berdasarkan Kriteria Rome IV dan tata laksana bayi dengan kolik infantil oleh dokter spesialis anak di Indonesia belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengisi celah informasi tersebut. Metode: Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan dan pendekatan terapi para dokter spesialis anak terhadap kolik infantil. Kuesioner dibagikan kepada sampel yang dipilih secara acak. Skor pengetahuan dan perilaku dianalisis dengan menggunakan variabel lama pengalaman klinis, akreditasi institutsi, tempat praktek, dan sumber informasi. Analisis dilakukan dengan SPSS 20.0. Hasil: 75 dari 131 (57.3%) dokter anak mengaku sudah menggunakan Rome IV pada praktek sehari-hari, dari mana mean skor mereka adalah 14.24±3.32 dari total 20 poin. Rata-rata skor pengetahuan adalah 14.38±3.17 dari 20 dan skor pendekatan terapi adalah 11.50±2.80 dari 16. Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara variable dengan skor pengetahuan maupun pendekatan terapi. Hasil pengetahuan dan pendekatan dokter spesialis anak terhadap kolik infantil masih belum optimal, sehingga masih perlu disiapkan sarana pembelajaran efektif oleh pihak yang berkepentingan demi meningkatkan capaian yang ada saat ini. ......Introduction: Infant colic is one many FGIDs that occur in infants under 6 months with an approximate prevalence of 20%. Even though this condition is self-limiting in nature, inappropriate therapy does affect the babys quality of life in the future. Hence, diagnosis and therapeutic approach becomes essential. The diagnostic criteria currently used is Rome IV which was published in 2016 as an update of the previous version. Unfortunately, data regarding Indonesian pediatricians understanding of infant colic according to Rome IV criteria and their therapeutic approach in managing infant colic has not been reported. Hence this research was conducted to fill in those gaps in information. Methods: Researcher uses questionnaire aimed at assessing pediatricians knowledge and therapeutic approach towards the management of infant colic. The questionnaire were then given out to samples which were randomly selected. The scores of both knowledge and therapeutic approach are analyzed with variables which are: years of clinical experience, institution accreditation, place of practice, and source of information. The analysis was performed using SPSS 20.0. Results: 75 out of 131 (57.3%) pediatrician claims to have use Rome IV in their daily practice, from which mean score were 14.24±3.32 of a total 20 points. Mean of knowledge score is 14.38±3.17 out of 20 and mean of therapeutic approach score is 11.50±2.80 out of 16. Conclusion: There were no significant relationship between the other variables with the knowledge nor behavior scores. The results of pediatricians knowledge and approach towards infant colic was not optimal yet, so those with interest must improve the means for effective learning to allow improvement better that what is now achieved.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library