Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khansa Khaerunnisa Pratiwi
Abstrak :
Malnutrisi masih menjadi fokus masalah kesehatan pada anak, termasuk pada anak yang menjalani perawatan di rumah sakit. Hospital Acquired Malnutrition (HAM) memiliki outcome yang buruk terhadap pasien sehingga penting bagi professional tenaga kesehatan terutama perawat untuk mengetahui faktor yang berkaitan dengan kejadian HAM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian HAM pada anak yang dirawat. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain case-control. Sampel penelitian berjumlah 289 responden usia 0 bulan hingga usia 60 bulan dan minimal rawat 72 jam di RSUD Tarakan Jakarta pada bangsal rawat inap dan intensive care. Sampel diperoleh dengan teknik nonprobability sampling, yakni quota sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder rekam medis pasien periode rawat Januari – September tahun 2023. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square, didapatkan prevalensi HAM sebesar 24,8%. Faktor yang signifikan berpengaruh secara statistik terhadap HAM adalah usia (p=0,000), jenis kelamin (p=0,013), terapi nutrisi (p=0,000), tipe ruang rawat (p=0,036), diagnosis medis (p=0,005), jenis penyakit (p=0,033), demam (p=0,000), nilai TLC (p=0,000) dan nilai hemoglobin (p=0,000). Rekomendasi terkait penelitian ini adalah perawat mampu memonitoring perubahan status nutrisi pasien dan memberikan fokus intervensi manajemen nutrisi pada semua pasien anak yang dirawat. ......Malnutrition is still the focus of health problems in children, including children undergoing treatment in hospitals. Hospital Acquired Malnutrition (HAM) has poor outcomes for patients, so it is important for health professionals, especially nurses, to know the factors associated with the incidence of HAM. This study aims to identify what factors are associated with the incidence of HAM in hospitalized children. This research design is a quantitative case-control design. The study sample amounted to 311 respondents aged 0 months to 60 months and a minimum of 72 hours of care at RSUD Tarakan Jakarta in the inpatient and intensive care wards. The sample was obtained using nonprobability sampling technique, namely quota sampling. This study used secondary data from patient medical records from January to September 2023. The results of the study were analyzed using the chi-square test, and the prevalence of HAM was 39.1%. Statistically significant factors affecting HAM were age (p=0.000), gender (p= 0,013), nutritional therapy (p=0.000), type of ward (p=0.036), medical diagnosis (p=0.005), type of disease (p=0,033), fever (p=0.000), TLC value (p=0.000) and hemoglobin value (p=0.000). Recommendations related to this study are that nurses can monitor changes in patient nutritional status and provide a focus on nutritional management interventions in all pediatric patients admitted.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Wahyu Puspaningtyas
Abstrak :
Non-invasive respiratory support adalah suatu metode pemberian bantuan napas mekanik tanpa intubasi. High flow nasal cannula (HFNC) dan continuous positive airway pressure (CPAP) termasuk dalam golongan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas HFNC dibandingkan dengan CPAP pada anak dengan gagal napas hipoksemia akut. Uji klinis acak terkontrol dilakukan pada anak gagal napas hipoksemia akut (saturasi oksigen <90%) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Subjek dilakukan randomisasi dan terbagi ke dalam kelompok HFNC atau intubasi dengan modus CPAP. Pemeriksaan gas darah dan pengambilan parameter klinis (saturasi oksigen, laju napas, laju nadi), skor nyaman dan lingkar perut sebagai data dasar dan dalam 1 jam pasca-pemasangan alat. Sebanyak 22 subyek penelitian, kelompok HFNC dan CPAP, menunjukkan perbaikan parameter klinis dan skor nyaman yang bermakna 1 jam pasca pemasangan alat (p<0,05). Terdapat peningkatan rasio PF (PO2/FiO2) pada kedua kelompok dengan hasil yang bermakna pada kelompok HFNC (p = 0,023). Tidak ada perbedaan efektivitas antara HFNC dan CPAP. Penelitian ini tidak menemukan adanya efek samping aerofagi, iritasi mukosa hidung dan intoleransi minum pasca-pemasangan HFNC. Dengan demikian HFNC sama efektif dengan CPAP dalam memperbaiki parameter klinis dan rasio PF (PO2/FiO2) pada anak dengan gagal napas hipoksemia akut. HFNC dan CPAP dapat memberikan kenyamanan dalam pemakaiannya. ......Non-invasive respiratory support provides mechanical positive presure breathing assistance without intubation. High flow nasal cannula (HFNC) and continuous positive airway pressure (CPAP) belong to this group. This research is conducted to see the efficacy of HFNC in acute hypoxemic respiratory failure pediatric patient compared to CPAP mode through intubation. A randomized controlled trial study of children with acute hypoxemic respiratory failure (oxygen saturation less than 90%) was conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital. Patients who met the inclusion criteria were randomized and divided into HFNC or intubated with CPAP mode group. Clinical parameters (oxygen saturation, respiratory rate, and pulse rate), comfort behaviour score, abdominal circumference, and blood gas analysis were evaluated as initial data dan within one hour after device installation. Out of 22 subjects, HFNC and CPAP group showed significant improvement in clinical parameters and comfort score within one hour after device installation (p<0,05). There was an increase of PF ratio (PO2/FiO2) in both groups with significant result for HFNC group (p=0,023). No difference in efficacy between HFNC and CPAP group. There were no adverse events of aerophagia, nasal mucosal irritation and feeding intolerance in HFNC group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erytawidhayani
Abstrak :
Instalasi Rawat Jalan merupakan pelayanan yang mempunyai fungsi strategi, maka sangat perlu untuk memikirkan peningkatan mutu pelayanannya, terutama dengan menurunkan waktu tunggu pasien khususnya dilakukan perbaikan pada sistem antrian pasiennya. Poliklinik Anak dan Poliklinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Jakarta melayani pasien mulai dari jam 07.00 loket dibuka sampai dengan jam 14.04 habisnya pasien. Tingkat kedatangan pasien yang tertinggi adalah pada jam-jam tertentu, yaitu dari jam 09-00 sampai dengan jam 11.00, dengan rata-rata kedatangannya sebayak 20 orang per jam, kecuali tpp (tempat pendaftaran pasien) dan loket karcis kedatangannya adalah 100 orang per jam yang menyebabkan antrian pasien menjadi panjang. Padahal jumlah petugas yang melayani cukup jumlahnya. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 23 Juni 2000 bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik sistem antrian dan waktu pelayanan di tiap bagian sampai pasien mendapatkan pelayanan dokter dan mencari model yang sesuai untuk diterapkan serta mengetahui tingkat utilisasinya. Hasilnya menggambarkan bahwa, pasien datang dengan rata-rata 20 perjam untuk poliklinik anak dan poliklinik penyakit dalam mengikuti distribusi poisson. Antrian pada umumnya bersifat F.I.F.O. Struktur antrian Multi Channel Multi Phase. Waktu pelayanan dokter rata-rata 8 menit untuk pasien anak dan 5 menit untuk pasien penyakit dalam. Secara keseluruhan waktu tunggu pasien dalam sistem adalah 1 jam 45 menit (105 menit) dan waktu tunggu dalam antrian 1 jam (60 menit). Pada penelitian ini dibahas 6 alternatif untuk mencari model sistem antrian yang lebih baik, yaitu dengan cara menambah dan mengurangi jumlah petugas (server) dan menambah waktu pelayanannya. Keseluruhannya menghasilkan efisiensi yang lebih baik dan peningkatan utilisasi, dengan model empat yang paling efisien dan paling optimal tingkat utilisasinya. Optimalization of Service System at Clinics of Internal Medicine and Pediatric, Fatmawati General Hospital-South Jakarta Out patient?s clinics is a strategic functioning service, therefore it is necessary to think the improvement of its service quality especially by decreasing the patients waiting time, it is particularly done for the improvement of its patients queuing system. Out patients clinics of pediatric and internal medicine Fatmawati General Hospital Jakarta serves the patients starting from 7.00 A.M and the ticket window is open until 14.00 P.M (the patients are over). The highest patients coming rate is at certain time namely at 9.00 A.M until at 11.00 A.M on the average with the coming rate of 20 people per hour, except the patients registration counter and ticket window are visited by 100 people per hour due to a long patients queuing. In fact the number of officials (server) to serve them is adequate. The observation was conducted from June 12 until June 23, 2000 with the aim to get the view concerning the characteristics of queuing system and service time in every part until the patients get the doctor's services and find out the appropriate model to implement and know the utilization rate. The results describe that the patients are coming on the average 20 people per hour for pediatric and internal medicine clinics to follow the Poisson distribution. The queuing in general characteristics is F.1.F.0 (first in first out). The queuing structure is Multi Channel Multi Phase. Doctor service time on the average is 8 minutes for child patient and 5 minutes for internal disease patient. In general, patient-waiting time in the system is 1 hour 45 minutes (105 minutes) and queuing waiting time is 1 hour (60 minutes). In this observation, there are 6 alternatives to discuss to find out a better queuing system model, namely by increasing and decreasing the number of official (servers) and adding the service time. All of them produce better efficiency and the improvement of utilization with the most efficient and the most optimal utilization rate is using model numbers 4.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library