Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erita Rachmawati
Abstrak :
Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan untuk para pemegang sahamnya. Untuk menjalankan aktivitasnya, perusahaan dibutuhkan pendanaan yang cukup, sehingga perusahan dapat bekerja secara maksimal. Keputusan pendanaan perusahaan dapat dijelaskan melalui teori tentang struktur modal. Salah satu teori yang menjelaskan tentang struktur modal adalah teori pecking order yang diungkapakan oleh Myers dan Majluf (1984), menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan lebih senang untuk mendanai kebutuhan investasinya dengan dana yang berasal dari dalam perusahaan, lalu ketika masih terjadi defisit dalam pendanaannya perusahaan akan mencari sumber pendanaan dari eksternal perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata perilaku struktur modal dari perusahaan yang diteliti ternyata tidak mengikuti pola struktur modal yang diungkapkan oleh teori pecking order dan untuk setiap industri yang ada dapat disimpulkan bahwa ternyata setiap industri tidak memiliki perilaku struktur modal yang sama. A firm ultimate goal is to maximize the firm value to the benefit of its shareholders. In order to do so, the firm?s manager has to take actions that will increase the firm?s value. Sufficient funding is also needed, so thah a firm could operate to its optimum potential capital structure decision has a significant role within a firm?s financial management due to its effect on both risk and return for the shareholder. Among the theories that focus on capital structure is the pecking order theory by Myers and Majluf (1984). This theory propose that a firm will prefer to fund its capital needs by using internal funding rather than using external funding. External funding will only be used when internal funding sources are met sufficient to cover the firm?s capital need. This research finds that the capital structure behaviour of the sample firms do not follow the same pattern proposed by the pecking order theory and each industry has unique capital structure behaviour.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6567
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raga Dita Prameswara
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana hubungan antara pendanaan internal dan eksternal pada perusahaan constrained dan unconstrained. Untuk memahami interaksi tersebut penelitian ini terfokus kepada pecking order theory yang menemukan bahwa perusahaan yang profitabel (unconstrained) membutuhkan dana eksternal yang lebih kecil. Hubungan negatif ini muncul karena adanya financing cost. Pada penelitian selanjutnya oleh Heitor Almeida dan Murillo Campello mengatakan apabila adanya hubungan negatif antara pendanaan internal dan eksternal disebabkan adanya financing cost maka seharusnya hubungan negatif ini lebih kuat terjadi pada constrained firms. pada penelitian ini menggunakan sampel dari industri perbankan dan pertambangan di indonesia periode 2006-2010. Penelitian ini menemukan bahwa Constrained dan unconstrained firms memiliki perilaku sesuai dengan teori pecking order.
The purpose of this research is to analize how the interactions between internal and external financing in constrained and unconstrained firms. To understand those interactions, this study focus on the finding of pecking order theory that more profitable firms demand less external finance. In the next study by Heitor Almeida dan Murillo Campello they argue if the negative relationed betweeen internal funds and external financing is due to external financing costs, then this relationship should be more strongly negative in constrained firms. The sample in this research were firms in banking and mining industry for 2006-2010 periods. The result of this study is both firms constrained and unconstrained shows the pecking order theory behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Andi Ronaldo
Abstrak :
Krisis keuangan Asia 1997 diakibatkan oleh penggunaan utang yang terlalu banyak pada proyek spekulatif pada sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di tengah perekonomian yang stabil. Dengan kondisi variabel makrekonomi Indonesia yang juga stabil pada beberapa tahun terakhir, masalah tersebut kembali menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mengaruhi struktur modal pada perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Terdapat 37 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian dengan objek penelitian berupa market leverage measure, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, dan tingkat pajak. Dengan menggunakan pecking order theory sebagai dasar penelitian, ditemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif, sedangkan pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proporsi utang pada struktur modal perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Akan tetapi, penelitian tidak mempertimbangkan kepemilikan perusahaan, pemerintah yang berkuasa, dan kebijakan terkait dengan pajak.
Asian financial crisis 1997 was affected by the overuse of debt in speculative projects of property, real estate, and building construction sector in the middle of stable economy. While Indonesia is recently having stable macroeconomy, the similar problem become one of the attentions in business. In this study, research was conducted to find out the factors affecting capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018. There used 37 companies as research samples with objects including market leverage measure, profitability ratio, firm size, and tax rate. Based on pecking order theory, it was found that profitability affects negatively, and firm size affects positively to debt proportion in capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018, whilst tax rate has no significant effect.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of this study is to analyze what trade - off theory and pecking order theory able to explain the financing decision in Indonesian capital market. In this study, determinant of trade - off theory are non - debt tax shields, size, and liquidity. The determinant of pecking order theory are protifibility, cash deficit and investment. Sample in this study are 40 manufacturing companies that active and liquid at Indonesian capital market over two years, from 2005 to 2006. Thus ,this study have 80 observations. Sample used the method of purposive sampling. Multiple regression model is used to test this hypothesis. The result of this trade - of theory approach is found that partially all proxy aren't statistically significant. But simultaneosly non debt tax shields, size and liquidity variable give statistically significant. While pecking order theory approach is found that partially only cash deficit and investment variable statistiscally significant. But simultaneously protability, cash, deficit and invesment variable have statistically significant. So, firms that go public at Indonesian capital amrket tend to follow pecking order theory than trade - off theory in their financing decision.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Amirya
Abstrak :
ABSTRAK
Based on Pecking Order Theory, the objective of this study is to examine the effect of dividend policy, profitabillty, sales growth, and total assets growth towards financial leverage and the effect of financial leverage as an intervening variable towards firm value. The sampling method is purposive sampling method and there are 33 firms that fulfil the criteria. Data are analyzed using path analysis method. The results show that dividend policy and profitability have negative influence on financial leverage, while total assets growth has positive influence on financial leverage. Financial leverage has negative relation on firm value.
[Universitas Brawijaya. Fakulatas Eknomi;Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Andriati
Abstrak :
Pecking Order Theory merupakan suatu model struktur pendanaan dalam manajemen keuangan dimana struktur pendanaan suatu perusahaan mengikuti suatu hirarki dimulai dari sumber dana termurah yaitu dana internal hingga saham sebagai sumber terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan pendanaan perusahaan, dimana faktor-faktor yang diteliti adalah perubahan belanja barang modal, pembayaran dividen, investasi, arus kas operasi, pertumbuhan penjualan, ROA, struktur aktiva, besaran perusahaan, perubahan modal kerja perusahaan dan operating leverage. Tujuan lain dari karya akhir ini adalah untuk menjelaskan perilaku pendanaan perusahaan yang terdaftar di BEJ apakah sesuai dengan Pecking Order Theory atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear, dalam konteks data emiten di BEJ pada periode 2001 dan 2002. Model yang digunakan dalam karya akhir ini adalah replikasi dari model yang diuji oleh David E. Allen dan Martyn R Clissold pada perusahaan-perusahaan di Australia pada tahun 1995 dan 1997. Kedua model ini digunakan dalam karya akhir ini dengan pertimbangan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam kedua model sesuai dengan kondisi data yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang secara statistis signifikan dan konstan mempengaruhi kebijakan eksternal perusahaan adalah perubahan capital expenditure, dividend payment, investment, pertumbuhan penjualan, dan perubahan working capital. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian secara bersama-sama dalam cross sectional time series sub periode. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah perilaku pendanaan perusahaan-perusahaan di Indonesia sesuai dengan teori pecking order. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan defisit perusahaan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hutang jangka panjang dari emiten di BEJ pada tahun 2001 dan 2002. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perilaku pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia yang membagikan dividen tiga tahun berturut-turut pada tahun 2000 sampai dengan 2001, dapat dijelaskan melalui pecking order. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Djakman dan Halomoan pada emiten di BEJ tahun 1994 dan 1995.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nur Widiatanti
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tingkat kepemilikan kas perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 pada periode tahun 2008-2014. Penelitian ini menggunakan model data panel fixed effect. Hasil penelitian membuktikan bahwa karakteristik perusahaan secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat kepemilikan kas perusahaan. Variabel karakteristik perusahaan yang terbukti secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat kepemilikan kas perusahaan adalah net working capital, arus kas/cash flow, capital expenditures, leverage, pembayaran dividen serta ukuran perusahaan. ......This research is conducted to analyze the effect of the firm characteristics to the company's cash holdings. Samples in this research are all companies that are listed in the LQ45 index in period 2008-2014. This study uses fixed effect models data panel. The research proves that firm characteristics can significantly affect the level of corporate cash holdings. As the variable, Firm Characteristics proved significantly affect the company's cash holdings level are net working capital, cash flow, capital expenditures, leverage, dividend payment and the firm size.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Alatas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor keuangan yang mempengaruhi kebijakan cash holding perusahaan Faktor keuangan yang merupakan karakteristik perusahaan tersebut terdiri dari leverage kebijakan dividen liquidity profitability dan ukuran perusahaan Dengan menggunakan sampel 89 perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode 2008 2013 penelitian ini mengungkapkan bahwa leverage kebijakan dividen profitability dan ukuran perusahaan mempengaruhi kebijakan cash holding perusahaan secara signifikan Sedangkan liquidity tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan cash holding perusahaan manufaktur di Indonesia Selain itu penelitian ini mengungkapkan adanya tren kenaikan cash holding pada perusahaan manufaktur di Indonesia. ......The aim of this research is to investigate financial determinants of corporate cash holding policy Financial determinants are firms characteristic such as leverage dividend policy liquidity profitability and firm size This research employ 89 sample manufacturing firm in Indonesia during the period 2008 2013 show some evidence that leverage dividend policy profitability and firm size affect corporate cash holding policy significantly While liquidity are not have significant impact of cash holding policy Moreover this research show the upward tren of cash holding manufacturing firms in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joedith Monica
Abstrak :
Dalam skripsi ini, dilakukan pengujian teori pecking order dengan mengelompokan perusahaan menjadi perusahaan dalam kondisi defisit dan surplus. Teori pecking order merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang keputusan struktur modal perusahaan, dimana jika penggunaan dana internal sudah tidak mencukupi, perusahaan dalam kondisi defisit akan menerbitkan utang dan dalam kondisi surplus akan membayar utang yang dimiliki. Perusahaan yang dianalisa merupakan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2015 dengan metode purposive sampling dan model data panel. Hasil estimasi dari penelitian ini menunjukan perusahaan dalam kondisi defisit mengikuti teori pecking order sedangkan perusahaan dalam kondisi surplus tidak mengikuti teori pecking order. ......This study testing the pecking order theory, based on firms condition in deficit and surplus firms. The pecking order theory is one of the theories that explain firms capital structure, where internal funds is not sufficient, deficit firms will issue debt and surplus firms will redeem their debt. The object of this study are non financial firms listed in Indonesian Stock Exchange for the period 2007 2015 using purposive sampling method and panel data model. The estimation results of this study show that deficit firms follow the pecking order theory and surplus firms do not follow the pecking order theory.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewina Cessy Kania
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh misvaluasi saham dan kendala keuangan terhadap postannouncement excess return penerbit saham dan keputusan penerbitan sekuritas pada 112 kejadian yang mencakup penerbitan saham, obligasi, dan buyback pada perusahaan non keuangan BEI periode 2006-2015. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin perusahaan overvalued , semakin tinggi pula postannouncement excess return. Selain itu, semakin tinggi kendala keuangan, perusahaan cenderung menerbitkan saham dibandingkan melakukan buyback saham. Hasil ini sesuai dengan teori pecking order. Terakhir, penelitian ini menunjukan bahwa semakin overvalued saham, semakin tinggi kemungkinan perusahaan menerbitkan obligasi dibandingkan menerbitkan saham. Hasil ini tidak sesuai dengan teori market timing. ......This study aims to analyze the effect of stock misvaluation and financial constraints to equity issuer rsquo s postannouncement excess return and firm rsquo s issuance decision on 112 sample of equity issuer, bond issuer, and repurchase firm of non financial sector in BEI 2006 2015. The results indicate that the more overvalued shares, the higher postannouncement excess return. It also shows that the higher firm rsquo s financial constraints, the more likely company to issue equity than buyback shares as describe by pecking order theory. Finally, this study shows that the more overvalued shares the higher posibility of issuing bonds rather than equity, which is contrary with market timing theory.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>