Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liany Kartika
Abstrak :
Semakin berkembangnya dunia pembangunan, maka kebutuhan infrastruktur akan semakin meningkat. Perkembangan ini mempengaruhi secara langsung terhadap perkembangan semen di Indonesia. Semakin meningkatnya kualitas semen akhir-akhir ini dilatarbelakangi meningkatnya dalam hal perkonstruksian yaitu dalam pelaksanaan kecepatan pelaksanaan, jaminan mutu, kebutuhan standarisasi, mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan konstruksi, mengurangi kemungkinan adanya bahan terbuang sehingga secara tidak langsung menunjang program kelestarian lingkungan, serta alasan ekonomi dan teknik lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka diadakan penelitian yang berhubungan dengan semen yang sekarang ini beredar di pasaran yaitu PCC (Portland Composite Cement). Penelitian diawali dengan menentukan kekuatan beton yang akan dipakai yakni fc = 30 MPa. Kemudian dilanjutkan dengan menguji agregat yang akan digunakan (pasir dan split). Dilakukan Trial Mix dan uji pada umur tertentu saja (7, 14, dan 21 hari) kemudian dikoreksi dengan faktor konversi, sehingga kekuatan beton mencapai 30 MPa. Jika sudah memenuhi target strength maka dilakukan pembuatan 265 benda uji silinder dalam beberapa tahap untuk umur beton dari 1 hari sampai 56 hari. Penelitian dengan metode uji tekan dan uji belah dengan waktu umur beton yang berbeda selama 56 hari. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah dapat menentukan perkembangan kuat tekan berupa umur konversi sampai beton umur 56 hari. Serta menentukan korelasi dari kekuatan tekan beton ke kekuatan tarik beton yang nilainya berkisar 9% - 15% dari kekuatan tekannya. Analisis dilakukan dengan metode statistik (Chi-Square dan Uji T). Kedua uji ini memiliki nilai batas atas dan nilai batas bawah yang dipakai untuk umur 3, 7, 14, 21, 28, dan 56 hari. Sisa hari lainnya dipilih sesuai dengan nilai yang mendekati garis trendline yang sudah dibatasi. Dengan pemilihan nilai-nilai ini dapat dibuat persamaan logaritmik yang dapat memenuhi faktor konversi beton untuk umur tertentu. Dapat mententukan faktor konversi kekuatan beton untuk umur tertentu dan mengetahui korelasi antara kuat tekan dan kuat tarik beton.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Gustin Ekaputri
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kasus peredaran obat keras PCC yang beredar di Kota Kendari pada bulan September 2017, adapun tujuan dari Penelitian ini adalah memahami bagaimana peredaran obat keras ditinjau dari hukum kesehatan dan etika profesi apoteker, memahami pengaturan dan peranan BPOM dalam pengawasan peredaran obat keras di Indonesia, dan menganalisis kasus peredaran obat keras Paracetamol Caffeine Carisoprodol PCC di Kendari. Bentuk penelitian yang akan Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, menggunakan studi literatur, serta pendapat dari narasumber. Kemudian tipe penelitian yang Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan perskriptif. Kesimpulan dari penelitian iniadalah dalam menangani kasus peredaran obat keras PCC di Kendari ini diperlukan kerjasama antara instansi pemerintah untuk menangani hal tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi pemerintah. Untuk mencegah kasus serupa terulang kembali, diperlukan juga aturan hukum yang secara tegas mengatur mengenai kewenangan instansi pemerintah dalam mengatasi penyalahgunaan obat keras di Indonesia.
ABSTRACT
This thesis discusses the case of distribution of PCC drugs in Kendari, September 2017. The purpose of this research is to understand how the distribution of drugs in terms of health law and pharmacist ethics, understand regulatory and supervisory role of BPOM in the drugs circulation in Indonesia and analyze cases of the circulation of Paracetamol Caffeine carisoprodol PCC drug case in Kendari. Forms of research in this study is a normative legal research, using the literature, as well as the opinion of the expert. Then the type of research which the author used in this research is descriptive and prescriptive. The conclusion in the case is cooperation between government agencies to deal with such matters is necessary. To prevent the recurrence of similar cases, it also required the rule of law which expressly governs the authority of government agencies in addressing the abuse of drugs in Indonesia.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rachmasari
Abstrak :
ABSTRAK
PCC (Precipitated Calcium Carbonate) merupakan fine chemical dari kapur (CaCO3) yang banyak digunakan dalam berbagai industri. Indonesia memiliki potensi bahan baku PCC yang melimpah yaitu dolomit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan PCC dari dolomit dengan menggunakan metode selective acid leaching dolomit menggunakan asam lemah tunggal dan kombinasinya. Dalam metode ini digunakan asam lemah sebagai pelarut karena asam lemah akan bereaksi secara selektif dengan ion Ca dan membentuk suatu ikatan yang lebih stabil. Asam yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam format, asam asetat, asam propanoat dan kombinasinya. Kondisi optimum leaching dengan asam format yang diperoleh adalah ukuran partikel dolomit 0,075 ? 0,149 mm, waktu kontak 60 menit, kecepatan pengadukan 5 rpm, rasio cairan padatan 5/1 dan suhu 45oC, konsentrasi optimum 0,1 M dengan %kemurnian Ca larut dan %yield sebesar 99,14% dan yield 4,5%. Pengkombinasian asam lemah menyebabkan selektifitas terhadap ion Ca menurun dibandingkan penggunaan asam tunggal. Data kinetika menunjukkan hambatan penentu laju reaksi selective acid leaching dolomit menggunakan asam format dikontrol oleh lapisan zat inert. Persamaan kinetika selective acid leaching dolomit pada kondisi optimum adalah (1-3((1-X)^(2/3))+(1-X))=2,0829x(10^-5)t
ABSTRACT
PCC (precipitated Calcium Carbonate) is a fine chemical of limestone (CaCO3) which is widely used in various industries. Indonesia has the potential of PCC abundant raw material which is dolomite. This study proposes to obtain PCC from dolomite by selective acid leaching of dolomite using single and combination of weak acid. In this method a weak acid used as a solvent because of the weak acid will react selectively with Ca ions and form a bond that is more stable. The acid used in this study is formic acid, acetic acid, propanoic acid and its combinations. The optimum leaching conditions with formic acid is obtained dolomite particle size of 0.075 to 0.149 mm, the contact time of 60 minutes, stirring speed 5 rpm, solid liquid ratio of 5/1 and a temperature of 45oC, the optimum concentration of 0.1 M with% purity soluble Ca and% a yield of 99.14% and a yield of 4.5%. The combination of a weak acid causes the ion selectivity of Ca decreased compared to the single acid use. Kinetics data showed the reaction rate limiting for selective acid leaching of dolomite using formic acid is controlled by diffusion through ash layer. Kinetic equation selective acid leaching of dolomite in optimum condition is (1-3((1-X)^(2/3))+(1-X))=2,0829x(10^-5)t
2016
T45607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuspriyanto
Abstrak :
Control concurrency on RTDBS more complex than in conventional database system, Basides guarantee database consistency, on RTDBS control concurency can support transaction deadlines. Mean while validities and value of data item change depend on time. Conventional control concurrency algorithm can be devided to two groups: Pessimistic concurrency control (PCC) and Optimistic Concurrency Control (OCC). PCC prevent conflict between transactions executed while OCC overcome between transactions after that transaction executed that restarted in conflict happened. These algorithms have weakness if applied in RTDBS that gives tight time on transaction execution bacause as a parameter is number of transactions done before deadlines, not only number of concurrency maximum and throughput. To overcome those two algorithms weakness some researches done. Between results modifications is speculative concurrency control and Hybrid concurrency control for the Nested model. But between alternatives there are some weaknesses, so it needs development for better control concurrency for RTDBS.
Penelitian Akademik Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, 2007
001 GJMI 9:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratno Wijaya
Abstrak :
Dengan meningkatnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur dunia berdampak pada meningkatnya permintaan material konstruksi. Umumnya, material konstruksi berasal dari alam dan terus dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang jika dibiarkan maka akan terjadi kerusakan ekosistem dunia. Maka dari itu diperlukan material alternatif sebagai solusi, salah satunya adalah terak nikel yang dapat digunakan sebagai agregat. Terak nikel merupakan limbah dari produksi peleburan bijih nikel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan terak nikel sebagai agregat halus secara ekonomis. Adapun karakteristik yang diuji berupa karakteristik fisis (karakterisasi visual, karakterisasi agregat, dan karakterisasi morfologi mikro) dan karakterisasi kimiawi (karakteristik komposisi kimia, karakterisasi fasa dan karakterisasi pelindian beracun) serta karakteristik mortar dengan Portland Composite Cement (PCC) beragregat terak nikel. Adapun uji mekanis yang menjadi fokus analisis pada penelitian ini adalah nilai kuat tekan serta perilaku ekspansi dari mortar beragregat terak nikel. Variasi komposisi agregat terak nikel adalah 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dengan waktu curing selama 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan, didapatkan nilai maksimum kuat tekan sebesar 31 MPa, pada komposisi 70%. Dari hasil uji pelindian beracun pada penelitian ini, terak nikel dinyatakan aman dan dapat digunakan sebagai agregat pada mortar. Selain itu, terak nikel masuk dalam kategori non-reaktif sehingga ekspansi pada mortar cenderung aman. Secara keseluruhan, tidak ditemukan adanya ekspansi yang signifikan pada mortar beragregat terak nikel, sebaliknya justru ditemukan adanya kecenderungan penyusutan. Meskipun agregat terak nikel didominasi dengan fasa amorfus dan memiliki kecenderungan reaktif, namun tingkat reaktifitas tersebut masih di bawah ambang batas. ......The increasing growth of world infrastructure development has an impact on increasing demand for construction materials. Generally, construction materials come from nature and continue to be exploited to meet development needs which, if left unchecked, will damage the world's ecosystems. Therefore, alternative materials are needed as a solution, one of which is nickel slag which can be used as an aggregate. Nickel slag is a waste from nickel ore smelting production. This study aims to analyze the use of nickel slag as a fine aggregate economically. The characteristics tested were physical characteristics (visual characterization, aggregate characterization, and micro-morphological characterization) and chemical characteristics (chemical composition characteristics, phase characterization and toxic leaching characterization) and mortar characteristics with Portland Composite Cement (PCC) with nickel slag aggregate. The mechanical test that is the focus of the analysis in this study is the value of the compressive strength and expansion behavior of the nickel slag aggregated mortar. Variations in the composition of nickel slag aggregate are 30%, 40%, 50%, 60% and 70% with a curing time of 28 days. From the results of the compressive strength test, the maximum value of the compressive strength is 31 MPa, at a composition of 70%. From the results of the toxic leaching test in this study, nickel slag was declared safe and could be used as aggregate in mortar. In addition, nickel slag is included in the non-reactive category so that expansion in mortar tends to be safe. Overall, no significant expansion was found in the nickel slag-aggregated mortar, on the contrary, a shrinkage trend was found. Although nickel slag aggregate is dominated by an amorphous phase and has a reactive tendency, the level of reactivity is still below the threshold.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiyya Izzah Aini
Abstrak :
Beton adalah material utama dalam industri konstruksi untuk struktur yang memerlukan daya dukung tinggi, namun kualitasnya dapat terpengaruh oleh lingkungan, terutama salinitas air laut yang dapat menyebabkan kerusakan melalui reaksi kimia dan fisika. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh salinitas terhadap kekuatan beton yang menggunakan semen tipe PCC, yang memiliki emisi CO2 sebesar 32% lebih rendah dibandingkan OPC, dengan target mutu beton 41.4 MPa. Uji dilakukan untuk mengukur kuat tekan, kuat tarik, dan permeabilitas beton pada umur 7, 28, dan 42 hari dengan berbagai tingkat salinitas dan durasi curing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas tidak secara signifikan mempengaruhi kuat tekan beton, namun ada perbedaan dalam kekuatan tarik dan permeabilitas tergantung pada kondisi salinitas. Beton PCC terbukti efektif pada salinitas rendah tetapi tidak cocok untuk paparan langsung oleh air laut dalam jangka panjang. Temuan ini menunjukkan bahwa PCC merupakan alternatif ramah lingkungan dengan kinerja yang memadai untuk aplikasi konstruksi di daerah rawan salinitas, namun memerlukan perhatian khusus untuk kondisi paparan air laut secara langsung. ......Concrete is a primary material in the construction industry for structures requiring high load-bearing capacity, but its quality can be affected by environmental factors, particularly the salinity of seawater, which can cause damage through chemical and physical reactions. This study evaluates the impact of salinity on the strength of concrete using Portland Composite Cement (PCC), which has 32% lower CO2 emissions compared to Ordinary Portland Cement (OPC), with a target strength of 41.4 MPa. Tests were conducted to measure compressive strength, tensile strength, and permeability of the concrete at 7, 28, and 42 days of age under various salinity levels and curing durations. The results show that salinity does not significantly affect the compressive strength of the concrete, though there are differences in tensile strength and permeability depending on salinity conditions. PCC concrete is found to be effective in low salinity environments but is not suitable for direct exposure to seawater over the long term. These findings suggest that PCC is an environmentally friendly alternative with adequate performance for construction applications in saline-prone areas, but requires special consideration for direct seawater exposure
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Andiska
Abstrak :
Pengamatan sifat mekanik mortar semen yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuat tekan, absorpsi, density dan modulus elastisitas. Dalam penelitian ini digunakan dua tipe semen PCC yang dihasilkan dari dua buah industri yang berbeda. Semen PCC yang digunakan dalam campuran mortar akan ditambahkan dengan PSB dan ASP dengan proporsi campuran 30% PCC-15% ASP-55% PSB yang disebut sebagai mortar campuran E. Mortar E untuk PCC tipe 1 disebut sebagai mortar E1 dan mortar yang menggunakan PCC tipe 2 disebut sebagai mortar E2. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan maksimum mortar campuran E1 dan E2 sebesar 20,97 MPa dan 18,29 MPa, absorpsi maksimum untuk campuran mortar E1 dan E2 sebesar 164 gram/100 cm2 dan 165,6 gram/100 cm2, density rata-rata mortar campuran E1 dan E2 sebesar 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 dan modulus elastisitas sebesar 15858,8 MPa dan 11440 MPa. Menurut SNI 03-6882-2002 mortar campuran E1 dan E2 digolongkan kedalam mortar tipe M. ......Mechanichal properties tested in the labolatory were compressive strength, absorption, density and modulus of elasticity of mortar cement. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC-15% ASP-55% PSB (mixture E1 and mixture E2). From the research test, the maximum compressive strength of mixture E1 and E2 are 20,97 MPa and 18,97 MPa, maximum absorption of mixtrure E1 and E2 are 164 gram/100 cm2 and 165,6 gram/100 cm2, average density of mixture E1 and E2 are 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 and modulus of elasticity of mixture E1 and E2 are 15858,8 MPa dan 11440 MPa. From SNI 03-6882-2002 mixture E1 an E2 can be used to mortar mixed in mortar type M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suryanegara
Abstrak :
Rangkaian Concatenared Code terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Seria! Concatenated Code (SCC) dan Paralel Concatenated Code (PCC)- Dengan menetapkan mekanisme iterasi pada decoder, kedua jenis rangkaian ini dapat mencapai harga Probability of error minimum untuk SNR yang rendah. Rangkaian PCC melakukan proses encoding dengan cepat tetapi membutuhkan desain interleaver yang khusus. Sebaliknya SCC memiliki waktu proses encoding yang lebih lama tetapi dapat menggunakan random interleaver biasa. Oleh karena itu, untuk mengurangi waktu proses encoding, rangkaian SCC dapat disusun menjadi 3 (tiga) konfigurasi, yaitu konfigurasi Seri, konfigurasi Paralel dan konfigurasi Seri-Paralel. Skripsi ini akan mensimulasikan ketiga konfigurasi rangkaian SCC pada bahasa komputasi teknis SIMULINK MATLAB versi 6.l. Ketiga kontigurasi tersebut menggunakan encoder Convolurional code dan APP Decoder dengan algoritma SISO-MAP. Analisa diiakukan untuk mendapatkan performa dari tiap kongurasi berdasarkan parameter Probability of error, waktu proses, jumlah itelasi dan jumlah tools yang terkait Iangsung dengan biaya (cost). Analisa hasil simulasi menunjukkan jika dibandingkan dengan koniigurasi Seri dan koniigurasi Seri-Paralel, maka konfigurasi Paralel memiliki perfomma yang paling optimum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andika Prabowo
Abstrak :
Infrastructure development in Indonesia has massively increased the demand for cement production. Conventional cement production on the market has a major impact on environmental damage. Cement production in Indonesia contributes 190,826 tons of CO2 with the intensity production of 641.5 Kg/CO2 cement in 2021 (Ircham, 2021). Various methods are used to minimize the resulting environmental impact, one of which is by mixing fibers into the cement mortar. Fibers give effect on flexural, tensile, and compressive strength. Writers conducted this research to analyze the effect of natural fibers (ramie fibers) and artificial fiber (polypropylene fiber) on fresh and hardened mortar properties. In this case, writers used Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) cement and Portland Composite Cement to mix the mixture. the use of GGBFS believe to improves the strength and durability of mix design at specific substitution. regarding fresh and hardened cement mortar as a material using PCC 100% and GGBFS 40% (OPC-GGBFS40%) varied with the addition of ramie fiber and polypropylene fiber with a variation of 0%, 1% and 2% of the weight of cement used in the mixture. Moreover, Writes also tested out the different length of the natural fiber that may affect the fresh and hardened properties of mortar. The setting time test method was carried out on fiber-containing paste cement, the results showed the effect of fiber can be seen from the increase in the initial setting time and final setting time on fiber-containing paste cement when compared to the reference paste cement. The result shows that the addition of ramie and polypropylene fibers reduces the workability of fresh mortar. The highest value of hardened mortar properties obtained on the 28th day-test with 3 different test methods. The results for the compressive test were obtained by MPC-PP-1%, the splitting tensile test by MPC-PP-1%, and the flexural test by MPC-PP-2%. While comparing to different length of natural fiber, it reduce the workability and hardened mortar properties rather than the mortar with the same length and content. it may happen because smaller fiber could fill up the space and the matrix on the cement mortar. Summing up everything, fiber types and content able to reduce fresh mortar properties however it increases hardened mortal properties, while different in fiber length reduce the fresh and hardened mortar properties. ......Pembangunan infrastruktur di Indonesia telah meningkatkan permintaan produksi semen secara masif. Produksi semen konvensional di pasaran berdampak besar pada kerusakan lingkungan. Produksi semen di Indonesia menyumbang 190.826 ton CO2 dengan intensitas produksi sebesar 641,5 Kg/CO2 semen pada tahun 2021 (Ircham, 2021). Serat memberikan pengaruh terhadap kuat lentur, tarik, dan tekan. Penulis melakukan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh serat alami (serat rami) dan serat buatan (serat polipropilena) terhadap sifat mortar segar dan keras. Dalam hal ini, penulis menggunakan semen Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) dan Portland Composite Cement untuk mencampur campuran tersebut. penggunaan GGBFS diyakini dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan mix design pada substitusi tertentu. mengenai mortar semen segar dan mengeras sebagai bahan menggunakan PCC 100% dan GGBFS 40% (OPC-GGBFS40%) divariasikan dengan penambahan serat rami dan serat polipropilena dengan variasi 0%, 1% dan 2% dari berat semen digunakan dalam campuran. Selain itu, Writes juga menguji perbedaan panjang serat alami yang dapat mempengaruhi sifat segar dan kerasnya mortar. Metode pengujian waktu pengerasan dilakukan pada pasta semen yang mengandung serat, hasil menunjukkan pengaruh serat dapat dilihat dari peningkatan waktu pengerasan awal dan waktu pengikatan akhir pada semen pasta yang mengandung serat jika dibandingkan dengan semen pasta acuan. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat rami dan polipropilena menurunkan workability mortar segar. Nilai sifat pengerasan mortar tertinggi diperoleh pada pengujian hari ke-28 dengan 3 metode pengujian yang berbeda. Hasil uji tekan diperoleh MPC-PP-1%, uji tarik belah diperoleh MPC-PP-1%, dan uji lentur diperoleh MPC-PP-2%. Sementara membandingkan panjang serat alami yang berbeda, itu mengurangi kemampuan kerja dan sifat mortar yang mengeras daripada mortar dengan panjang dan isi yang sama. Kesimpulannya, jenis dan kandungan serat mampu menurunkan sifat mortar segar namun meningkatkan sifat fana pengerasan, sedangkan perbedaan panjang serat menurunkan sifat mortar segar dan pengerasan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>