Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Makhdalena
Abstrak :
Pelayanan farmasi berdasarkan indikator pelayanan pasien WHO di berbagai Negara Berkembang termasuk Indonesia belum memenuhi rekomendasi WHO. Penelitian bertujuan menganalisis pelayanan farmasi berdasarkan indikator pelayanan pasien WHO pada Puskesmas Kecamatan yang belum dan sudah terakreditasi di Kota Depok. Penelitian menggunakan rancangan potong lintang secara prospektif melalui observasi responden dan resep obatnya, serta wawancara responden. Penelitian pada sembilan Puskesmas Kecamatan belum terakreditasi dan dua sudah terakreditasi dari Desember 2016-Februari 2017. Sampel penelitian adalah pasien poli umum dan pendamping pasien poli manajemen terpadu balita sakit yang memenuhi kriteria inklusi, serta resep obat. Puskesmas kecamatan belum terakreditasi memenuhi rekomendasi WHO untuk waktu penyiapan dan penyerahan obat >3 menit sebesar 77,8 dan 100 yang sudah terakreditasi. Semua puskesmas kecamatan tidak ada yang memenuhi rekomendasi WHO untuk kesesuaian penyerahan obat, pelabelan obat cukup dan pasien dengan pengetahuan obat yang benar =100. Analisis bivariat dengan program SPSS menggunakan uji Mann-Whitney dan Chi-Square menunjukkan waktu penyiapan dan penyerahan obat pada Puskesmas Kecamatan sudah terakreditasi lebih lama secara bermakna dari yang belum terakreditasi p0,05 . Pelayanan farmasi pada Puskesmas Kecamatan sudah terakreditasi secara umum tidak berbeda dengan yang belum terakreditasi. ...... Pharmaceutical care based on WHO patient care indicator in the Developing Countries including Indonesia have not fulfilled WHO recommendations. This study aims to analyze pharmaceutical cares based on WHO patient care indicators at District Public Health Centers not accredited and accredited in Depok City. This study used cross sectional design prospectively through respondent observation and drug prescription, as well as interviews of respondents. The study was on nine Districts Public Health Centers not accredited and two accredited from December 2016 February 2017.The study sample were general poly patient and accompanying patient of pediatric integrated management poly WHO fulfilled inclusion criteria, as well as prescription of drug of respondents. The district public health centers not accredited that fulfilled WHO recommendation for dispensing time of drugs 3 minutes was 77.8 and 100 accredited. All district public health centers do not fulfilled WHO recommendations for drugs actually dispensed, drugs adequately labelled, and patients with knowledge of correct dosage 100 . Bivariate analysis with SPSS program using Mann Whitney and Chi Square test showed that the dispensing time of drugs at District Public Health Centers accredited significantly longer than those not accredited p 0.05 . Pharmaceutical care based on the WHO patient care indicator at District Public Health Center accredited in general is not different from that not accredited.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T49726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magdalena Veronika
Abstrak :
Survei di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa ketidakrasionalan penggunaan obat masih tinggi. Salah satu indikator utama penggunaan obat rasional yang ditetapkan oleh WHO adalah pelayanan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pelayanan pasien pada seluruh puskesmas kecamatan (PKMC) di Kota Depok. Parameter yang dinilai adalah rata-rata waktu konsultasi medis dan waktu penyiapan obat, persentase kesesuaian penyerahan obat; pelabelan cukup; dan pengetahuan pasien. Penelitian dilakukan dengan metode studi potong lintang secara prospektif dari Februari-Mei 2011 di seluruh (11) PKMC di Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Populasi adalah seluruh pasien yang berobat di sebelas PKMC Kota Depok. Sampel adalah pasien lakilaki dan perempuan berumur 15-55 tahun yang berobat di poli umum. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, 55 pasien/PKMC untuk mengobservasi waktu konsultasi medis, 55 pasien/PKMC untuk parameter lainnya. Total sampel berjumlah 1210 pasien. Berdasarkan observasi yang dilakukan, rata-rata waktu kosultasi medis 2,21 menit; rata-rata waktu penyiapan obat 10,92 menit; persentase kesesuaian penyerahan obat 96,20%; persentase pelabelan cukup 38,99%; dan persentase pengetahuan pasien 60,40%. Pelayanan pasien berbeda bermakna (p=0.000) antar PKMC di Kota Depok. Tiga PKMC terbaik dalam memberikan pelayanan pasien adalah PKMC Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis. ......Survey on Indonesia’s health facilities shows that irrational use of drug is still high. One of core indicators for rational drug use designed by WHO is patient care. The purposes of this research were to analyze and compare patient care at all subdistrict public health centers (SPHC) in Depok City. Patient care was analyzed by measuring average consultation and dispensing time, percentage of drugs actually dispensed; drugs adequately labeled; and patient’s knowledge. A cross sectional study was conducted prospectively on this research using observation and interview method from February until May 2011. The population was all patients who visited SPHC in Depok City. Samples were male and female with age 15-55 who visited general doctor in SPHC. Samples were taken consecutively, 55 patient/SPHC for observing consultation time, 55 patient/SPHC for other parameters. Total samples were 1210 patients. The result showed that, average consultation time and dispensing time were 2.21 and 10.92 minutes, percentage of drug actually dispensed; drugs adequately labeled; and patient knowledge were 96.20%; 38.99%; and 60.40% consecutively. There was a significant difference (p=0.000) on patient care among all (11) SPHC in Depok City. Top best three SPHC in providing patient care are Sukmajaya, Pancoran Mas, and Cimanggis SPHC.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S101
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library