Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyono Notosiswoyo
Abstrak :
Tesis ini mengkaji masalah pengobatan tradisional khususnya pengobatan tradisional patah tulang. Objek penelitian adalah tempat pengobatan tradisional patah tulang sistem Cimande yang ada di Desa Cimande Kabupaten Sukabumi dan Cilandak Jakarta Selatan. Kajian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif (kualitatif). Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara : (1) wawancara mendalam yang babas dan berpedoman, ditujukan kepada para informan yang terdiri dari para pasien pengobatan tradisional patah tulang Sistem Cimande, penyembuhnya dan para tokoh masyarakat serta petugas kesehatan. Ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku yang berkaitan dengan penelitian ini; (2) pengamatan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang proses dan pola perawatan atau penyembuhan tradisional patah tulang Sistem Cimande yang dilakukan oleh pengobatnya; (3) Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk memeriksa kandungan bahan kimia yang terdapat pada minyak Cimande. Ini dilakukan oleh petugas laboratorium Sekolah Tinggi Analis Kimia Bogor di sekolah tersebut; (4) Pemeriksaan radiologi untuk memeriksa basil penyembuhan pengobatan tradisional patah tulang Cimande. Hasil bagian ini antara lain meliputi : (1) Pengobatan tradisional patah tulang Sistem Cimande sampai saat ini masih banyak diminati, hal ini karena faktor sosial, faktor budaya, faktor ekonomi, faktor psikologis dan faktor kepraktisan; (2) Ada pengobat tradisional patah tulang Sistem Cimande yang dalam proses pengobatannya telah mengadopsi unsur-unsur medis modern seperti penggunaan obat-obat paten yang sering digunakan di kedokteran.; (3) Para pengobat tradisional patah tulang Sistem Cimande meskipun mereka tidak memiliki ijazah atau diploma pengobatan, tetapi kemampuan mereka mengobati patah tulang atau sejenisnya diakui dengan baik oleh para pasiennya atau masyarakat; (4) Keahlian pengobatan tradisional patah tulang atau sejenisnya pada umumnya didapat secara turun-temurun dari generasi sebelumnya; (5) Pasien patah tulang yang berobat ke tempat pengobatan tradisional ini pada umumnya sembuh tetapi tidak sempurna artinya tulang yang patah tidak dapat kembali pada kedudukan semula. Sedangkan cedera tulang yang dapat disembuhkan umumnya terbatas pada tulang anggota gerak atas dan bawah, tulang pinggul, tulang rusuk dan tulang rahang bawah; (6) Minyak Cimande yang menjadi ciri khusus pengobatan tradisional ini menurut hasil analisa dari para ahli kimia terdiri dari campuran minyak kelapa, air tebu dan minyak wijen dengan P.H.= 4,2 dan mengandung asam lauran 45%, sedang sisanya yaitu asam oliat, asam palmilat, asam linoliat dan asam stearat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leagogo, Liberto Antonio C.
Manila: Information, Publication and Public Affairs Office, 1998
R 617.3 MAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Yogyakarta: Kanisius, 2016
304.2 SEM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rahmadewi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7739
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdi Hakim
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Fauziah
Abstrak :
Tradisi penggunaan tumbuhan lokal untuk penyembuhan patah tulang oleh masyarakat Kerajaan Jambu Lipo, konservasi tumbuhan obat yang berkelanjutan salah satunya dapat dilestarian melalui budaya lokal dan pengetahuan tradisional. Masalah dalam penelitian ini adalah kajian etnobotani tumbuhan obat untuk patah tulang di wilayah Kerajaan Jambu Lipo belum ada. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk menganalisis pengetahuan lokal, sikap, dan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan obat, kandungan fitokimia tumbuhan obat, serta menyusun konsep konservasi tumbuhan obat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran, informan dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dan kuisioner yang disebar ke responden di tiap nagari di Kecamatan Lubuk Tarok. Hasil penelitian menunjukkan 17 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh dukun patah tulang, masyarakat Kerajaan Jambu Lipo memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang saling berkorelasi terkait tumbuhan obat patah tulang, tumbuhan obat memiliki kandungan senyawa yang berperan dalam proses penyembuhan patah tulang, serta konsep konservasi yang disusun melalui pengukuran populasi tumbuhan, penggunaan berkelanjutan, dan pengetahuan tradisional. Kesimpulan penelitian ini yakni melalui budidaya di area pekarangan dan juga perkebunan menjadi bentuk pelestarian dari tumbuhan obat dan juga menjadi sumber ekonomi pengembangan desa. ......The tradition of using local plants for healing fracture by the people of Kerajaan Jambu Lipo, sustainable conservation of medicinal plants can be preserved through local culture and traditional knowledge. The problem in this research is that there is no ethnobotanical study of medicinal plants for fractures in Kerajaan Jambu Lipo. The purpose of this study was to analyze local knowledge, attitudes and behavior of the community in utilizing medicinal plants, the phytochemical content of medicinal plants, and to develop a concept of conserving medicinal plants. This research method used a quantitative approach with mixed methods, the informants in this study were conducted through semi-structured interviews and questionnaires which were distributed to respondents in each village in Lubuk Tarok District. The results showed that 17 types of plants were used as medicine by traditional healers for fracture, the people of Kerajaan Jambu Lipo had knowledge, attitudes, and behaviors that correlated with each other related to medicinal plants for broken bones, medicinal plants contain compounds that play a role in the healing process of broken bones, and the concept conservation structured through measurement of plant populations, sustainable use, and traditional knowledge. The conclusion of this study is that through cultivation in the yard area and also plantations it is a form of preservation of medicinal plants and also a source of economic development for village development.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryant Roosevelt Sabur
Abstrak :
Penyakit tidak menular, yang proses pembentukannya terpengaruh oleh stress oksidatif, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar, baik secara global maupun di Indonesia. Euphorbia tirucalli, salah satu tanaman yang sering ditemukan di Indonesia sebagai tanaman hias, memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak herbal patah tulang (Euphorbia tirucalli). Penelitian ini menggunakan tiga jenis ekstrak Euphorbia tirucalli, yaitu ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol, yang diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH, dan dianalisis jumlah komponen senyawa kimia dan kandungan metabolit sekundernya dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji fitokimia. Hasil analisis dengan KLT menunjukkan bahwa ekstrakherbal patah tulang (Euphorbia tirucalli) mengandung enam komponen senyawa kimia, sedangkan uji fitokimia menunjukkan bahwa ketiga ekstrak mengandung metabolit sekunder flavonoid dan glikosida, dengan ekstrak etanol memiliki tanin dan steroid. Hasil uji DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etanol herbal patah tulang Euphorbia tirucalli memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 16,05 ppm, sedangkan ekstrak etil asetatnya memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dengan nilai IC50 sebesar 232,86 ppm. Kesimpulannya adalah bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat karena kandungan fitokimianya. ......Noncommunicable diseases, in which their process is affected by oxidative stress, is a large public health matter, both on a global and national scale. Euphorbia tirucalli, one of the plants frequently found in Indonesia as a decorative, has antioxidant potential with a certain solvent. The objective of this research is to understand the phychemical composition and antioxidant activity of Euphorbia tirucalli extract. This research uses 3 extracts with three different solvents, which are ethanol, ethylacetate, and n-hexane, with the antioxidant activity measured with the DPPH method, and the amount of chemical compunds and secondary metabolites analyzed with thin layered chromatography (TLC) and phytochemical tests. All three extracts have show similar results at the TLC with six chemical compunds in all three extracts, while the phytochemical tests shows the presence of the secondary metabolites glycosides and flavonoids in all three extracts, with the ethanol extract additionally having tannin and steroid. The DPPH test shows that the extract with ethanol solvent has a strong antioxidant activity with an IC50 value of 16,05 ppm, while that the extract with ethylacetate solvent has a weak antioxidant activity with an IC50 value of 232,86 ppm. The conclusion is that the extract with ethanol solvent has stronger antioxidant activity due to its phytochemical content.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifatul Ulya
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai studi sosiologi kesehatan tentang keputusan pemilihan pengobatan alternatif pada pasien patah tulang. Studi-studi terdahulu yang membahas mengenai faktor-faktor pemilihan pengobatan alternatif kebanyakan menggunakan faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor budaya untuk menjelaskan penyebabnya. Pada penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan pada pengobatan alternatif dan tingkat kepuasan pada pengobatan konvensional untuk melihat pengaruhnya terhadap keputusan pemilihan pengobatan alternatif patah tulang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif untuk menjelaskan hubungan antar variabel dengan uji statistik Goodman and Kruskal Tau. Sampel pada penelitian ini berjumlah 160 responden, dengan kriteria yang pernah mengalami patah tulang, pernah melakukan pengobatan alternatif dan konvensional, berusia 15-64 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepercayaan pada pengobatan alternatif terhadap keputusan pemilihan pengobatan alternatif. Adapun dimensi kepercayaan paling tinggi yang mempengaruhi pemilihan pengobatan alternatif adalah cues to action, yaitu 71,25%. Namun, penelitian ini juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat kepuasan pada pengobatan konvensional terhadap keputusan memilih pengobatan alternatif. Hal ini karena responden memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pengobatan konvensional. Salah satu dimensi kepuasan yang tinggi adalah dimensi responsiveness, yaitu kesigapan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis sebesar 68,13%. ......This thesis discusses the sociology of health regarding the decision to choose alternative medicine in fracture patients. Previous studies that discussed the factors for choosing alternative medicine mostly used economic factors, social factors, and cultural factors to explain the causes. This study uses the level of belief in alternative medicine and the level of satisfaction with conventional treatment to see the effect on the decision to choose alternative treatment for fractures. This study uses an explanatory quantitative method to explain the relationship between variables using the Goodman and Kruskal Tau statistical test. The sample in this study amounted to 160 respondents, with criteria that had experienced a fracture, had done alternative and conventional treatment, aged 15-64 years and lived in Jabodetabek. The results of this study indicate that there is a relationship between the level of trust in alternative medicine and the decision to choose alternative medicine. The highest dimension of trust that affects the choice of alternative medicine is cues to action, which is 71.25%. However, this study also shows that there is no relationship between the level of satisfaction with conventional treatment and the decision to choose alternative medicine. This is because respondents have high satisfaction with conventional treatment. One of the dimensions of high satisfaction is the dimension of responsiveness, namely the responsiveness of services provided by medical personnel by 68.13%.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library