Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Yashinta Maharani
Abstrak :
Tidur sangat diperlukan untuk proses penyembuhan, dimana gangguan tidur pasca pembedahan merupakan masalah yang penting untuk dipertimbangkan dalam program peningkatan pemulihan nyeri dan status fungsional pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pasien fraktur ekstremitas bawah pasca pembedahan Open Reduction Internal Fixation (ORIF) yang menjalani rawat inap. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini meliputi nyeri, penggunaan obat-obatan, stress dan kecemasan, fatigue, dan lingkungan ruang perawatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik asosiatif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada 55 responden menggunakan metode consecutive sampling di ruang rawat inap bedah. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pasien fraktur ekstremitas bawah pasca pembedahan O RIF yang menjalani rawat inap adalah nyeri (p=0.002) dan lingkungan ruang perawatan (p=0.032), dimana nyeri merupakan faktor yang paling mempengaruhi kualitas tidur pasien (p) 0.004; Odd Ratio (OR) 28,482 (95% CI: 2,842-285,491). Penelitian ini merekomendasikan penggunaan manajemen nyeri yang efektif sehingga kualitas tidur pasien dapat terpenuhi. ......Sleep is indispensable for the healing process, where postoperative sleep disturbance are an important issue to consider in programs to improve patients postoperative pain and functional status. This study aims to identify factors that affecting sleep quality in patients with lower limb fractures post Open Reduction Internal Fixation surgery undergoing hospitalization. Those factors are pain, medications used, stress and anxiety, fatigue, and ward environment. This study using analitic assosiative design with Cross Sectional approach. 55 respondents were selected with consecutive sampling from surgical ward. The Results showed, factors that affecting sleep quality in patients with post-surgical lower limb fractures undergoing hospitalization are pain (p=0.002) and ward environment (p=0.032), where pain was considered as the most significant factor that affecting patients sleep quality with (p) 0.004; Odd Ratio (OR) 28,482 (95% CI: 2,842-285,491). This study recommends that the use of effective pain management are needed to improve patients sleep quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Muniroh
Abstrak :
ABSTRAK
Nyeri pada kasus fraktur merupakan gejala primer yang harus segera ditangani, sehingga diperlukan manajemen nyeri yang efektif. Nyeri fraktur yang tidak segera diatasi dapat mengganggu pelaksanaan pengkajian pasien, proses penyembuhan tulang, dan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Namun, pada pelaksanaannya nyeri fraktur seringkali dibiarkan tidak teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap perawat dalam pelaksanaan manajemen nyeri pada pasien fraktur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat belum memiliki tingkat pengetahuan yang baik rata-rata skor: 53,77 dan sikap yang cenderung negatif dengan rata-rata skor 72,03 . Hasil dari uji Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan di antara keduanya r = 0,150; p = 0,218 . Meskipun begitu, tingkat pengetahuan yang baik tetap penting dimiliki oleh perawat agar dapat memberikan manajemen nyeri yang efektif. Partisipasi dari pihak rumah sakit maupun perawat itu sendiri sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan memperbaiki sikap dalam pelaksanaan manajemen nyeri fraktur.
ABSTRAK
In fracture cases, pain is a primary symptom that needs to be treated immediately. Therefore, effective pain management is needed. Pain in fracture that is left undertreated may interrupt assessment process, bone healing process, and immune system towards infection. In fact, pain in fracture is often left undertreated. The aim of this research was to know the relationship between nurses rsquo knowledge to attitude of nurses towards pain management of fracture. This research used cross sectional design method. The result showed that nurses had inadequate knowledge mean score 53,77 and rather negative attitude with a mean score of 72,03 . Spearman correlation test showed that there was no relationship between nurses rsquo knowledge and attitude r 0,150 p 0,218 . Nonetheless, knowledge is an important aspect for a nurse in order to provide an effective pain management. The participation of hospital and nurses themselves are important to improve nurses rsquo knowledge and attitude towards pain management of fracture.
2017
S69136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library