Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zeng, Ming
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
338.439 51 ZEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beddu Amang
Jakarta: Dharma Karsa Utama , 1995
338.19 BED p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Victor M.
Abstrak :
Aturan-aturan baru globalisasi, berikut para "pemain" yang menulis berbagai aturan tersebut, terpusat pada upaya mengintegrasikan pasar-pasar global. Mereka mengabaikan begitu saja berbagai kebutuhan rakyat yang tidak dapat dipenuhi oleh pasar-pasar global. Proses integrasi tersebut memusatkan kekuasaaan dan memarjinalisasi golongan kaum miskin, entah itu negara maupun rakyatnya.. Perdebatan mengenai globaliasi yang berlangsung saat ini terlalu sempit hanya terbatas pada persoalan kemanusiaan yang lebih luas, seperti kemiskinan global yang tetap langgeng, perkembangan ketimpangan yang semakin mencolok di antara maupun di dalam negara-negara penyingkiran rakyat dan negara-negara miskin, serta tetap berlangsungnya pelanggaran hak-hak asasi manusia (PBB The united Nations Human Development Report 1999)
Jurnal Studi Amerika, 2005
JSAM-X-2-JulDes2005-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shitaratih Cindy Hastuti
Abstrak :
Tulisan ini merupakan suatu studi yang berupa laporan tentang kegiatan pemasaran suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha industri yaitu PT (Persero) Indofarma. Pemilihan topik mengenai kegiatan pemasaran perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis secara global atas potensi produk perusahaan dan posisi yang cukup baik sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini memiliki peluang untuk mengembangkan jaringan dan memperkenalkan produknya namun peluang tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal. Studi semacam ini layak dibuat mengingat investasi negara untuk perusahaan ini cukup besar dan perusahaan memiliki potensi untuk terus berkembang bahkan memposisikan dirinya sebagai suatu duta negara. Hal tersebut juga didukung oleh inovasi-inovasi yang terus dilakukan namun sayangnya tidak dibarengi dengan metode penyebaran produk yang sesuai pada pengguna produknya sekalipun peluang yang ada cukup besar. Ironisnya masalah biaya selalu menjadi kambing hitam sekalipun keuntungan selalu meningkat. Ruang Iingkup studi ini terbatas pada Iingkungan manajemen PT (Persero) indofarma melalui metode pengumpulan data dan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang. Hasl pengumpulan data dan wawancara dimaksud dìanalogikan ke dalam teori-teori yang telah dipilih. Permasalahan yang nampak jelas bagi penulis adalah belum terwujudnya perusahaan menjadi Marketing Organization seperti diinginkan oleh orang nomor Satu di perusahaan ini. Ini terjadi nampaknya karena faktor konsentrasi perusahaan yang Iebìh besar pada inovasi produk dan adanya kemungkinan muncul kekhawatiran dari perusahaan untuk mengalokasi dana pemasaran yang Iebih besar. Ada juga masalah belum Optimalnya manajemen dalam memilih bentuk pemasaran baik dalam beriklan, memilih saluran distribusi maupun menentukan sasaran pasarnya. Dari temuan yang ada penulis mencoba untuk memberikan masukan agar perusahaan lebih cermat dalam menentukan cara pemasaran yang meliputi 4 hal mendasar seperti pendapat Kotler (product, place, price and promotion), perusahaan hendaknya membuat produk agar lebih variatif sehingga dapat memberikan variasi harga sehingga dapat mendukung penempatan lokasi pemasaran dan proses promosi lebih terarah. Namun demikian studi ini tidak lepas dari kelemahan-kelemahan khususnya pada penelitian lapangan yang tidak ditakukan penulis karena keterbatasan waktu dan luasnya objek pemasaran. Penelitian lapangan dilakukan hanya secara umum melalui media atau tempat produk perusahaan ini dijual.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Randy P.
Abstrak :
Penulis memilíh topik ini karena melihat bahwa industri kulit imitasi yang merupakan salah satu industri kimia, memiliki konsumen pada segmen industri yang amat luas dan mempunyai keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalami kemerosotan penjualan akibat krisis Pertumbuhan pasar kulit imitasi sejak awal ?90-an terus berkembang pesat sehíngga mencapai puncaknya tahun 1996. Turun sekitar 20% pada akhir 1997; merosot lagi 50% sepanjang tahun 1998 lalu nyaris tidak ada perubahan pada tahun 1999, dan akhimya mulai ada geliat pertumbuhan sekitar 5 ? 10% sampai dengan kuartal III tahun 2000. Yang menarik adalah, segmen industri pengguna kulit imitasi tenis bertumbuh khususnya yang beronentasi ekspor. Hal ini curna dapat berarti bahwa permíntaan luar ne?eri untuk produk yang menggunakan kuLit imitasi sebagai salah satu bahan baku atau sel uruhnva. terbuka lebar dan meningkat. Sangat disayangkan bahwa akibat krisis tidak sedikit pelaku industri yang tidak mampu bertaban, padahal sebelumnya sehat dan menguntungkan. Hal ini menggelitik keingintahuan penulis untuk meneliti bagaimana sebenamya strategi yang diterapkan pada masa lalu dan bagaimana sebenamya strategi yang tepat untuk ditempuh dalam rnenghadapi krisis yang lambat pemulihannya, kesejahteraan masyarakat memburuk, inflasi, depresíasi rupiah, dan menjelang persaingan global yang dicanangkan oleh pemerintab pada tahun 2003. Satu hal yang pasti, situasi dan kondisi perekonomian Indonesia tidak akan pulih dalam waktu dekat, dan persaingan global cepat atau lambat akan tiba. Menghadapi tangangan yang sudah berat dan semakin berat jadi. Tidak ada kata lain bagi industri kulit imitias di lndonesia selain meninjau kembali kemampuan diri dan mengukunya terhadap persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku industri global. Sebab pasar masa depan adalah dunia, bukan hanya wilayah atau negara. Pasar yang tidak lagi dibatasi oleh tempat, budaya dan bahkan waktu juga tidak lagi aktif/pasif melainkan interaktif. Pada saat pasar interaktif itu terjadi, keunggulan bersaing suatu industri dan bangsa haruslah memenuhi standar global yang berlaku. Industri yang ragu dan tidak siap dalarn pengertian strategi internal dan eksternal, akan mengalanhi kemunduran dan kegagalan dalam persaingan global. Tujuan penulisan adalah untuk melakukan perumusan sirategi yang sebaiknya diadopsi industri kuilt imitasi Indonesia agar dapat bersaing baik di pasar dalam negeri. ma upun yang lebih luas dan potensial, pasar global. Dalam pembahasan tulisan ini, untuk dapat menganalisis strategi yang dilakukan oleh industri kuht irnitasi di Indonesia, penulis mengambil contoh studi kasus PT. Rasico Industry Corp., Ltd. (Rasico) yang merupakan perintis industn kulit imitasi JCfliS Polyurethar1e dan Polyvinyl Chloride dengan proses coating sejak tahun 1974. Berjuang dan awai dan berhasil menjadi market leader dalam periode sekitar tahun 1986 1996. Sebagai pcrusahaan keluarga yang dikelola secara konservatif dan konvensional, ternyata rapuh kctika diterpa krisis. Namun demikian, dengan keunggulan-keunggulan yang distriktif masih dapat hertahan dan menyadari perlunya dilakukan terobosan strategi yang tcpat agar dapat keíuai dan kaneah permasalahan dan persaingan sebagai pemenang. Pada analisis yang dilakukan dalam tulisan ini, penulis menempuh sistematika proses manajemen strategik yang dipadukan dengan kaidah seria strategi pemasaran dan persaingan Secara garis besar analisis dibatasi pada identifikasi peluang dan ancaman dan lingkungan eksternal. analisis persanigan dan bauran pmasaran, identifjkasi keunggulan dan kelemahan dan Iir1gkungan internal, analisis posisi dan strategi yang sesuai bagi unit bisnis/perusahaan, serta bentuk-bentuk penerapan dan pengembangannya. Ditemukan bahwa pemasaran strategik Rasico untuk penode 2001 ?2003 tidak dapat melanjutkan strategi konvensional yang lama. ditemukan peluang yang baik bahkan dalam keadaan sulit sekarang khususnva segmen industri utama dan pasar ekspor, narnun diidentifikasi pula kelemahan yang menghalangi keungguan yang telah dimiliki untuk menangkap pe!uang secara optimal. Langkah pemasaran strategik yang disarankan adalah kornbinasi strategi pertumbuhan dengan pemantapan dan strategi diversifikasi. Strategi pertumbuhan dengan pemantapan adalah perbaikan menyeluruh dan peningkatan produktifitas dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi yang efektit tokus kepada segmen utama yang dikuasai dan rnenguntungkan. Diferensiasi produk dengan biaya reiatif rendah harus terus menerus diciptakan, baik produk maupun layanan yang berorientasi kepuasan pelanggan. Strategi diversilikasi melipuli produk usaha baru/alternatif yang dapat ditempuh demi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan dan persaingan aktititas bisnis ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mackenzie, Simon
New York: Routledge, 2020
364.16 MAC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Haryadi
Abstrak :
ABSTRAK
Pembahasan karya akhir ini adalah pengembangan pasar yang dilakukan Egisys AG di Indonesia sebagai langkah awal memasuk pasar di Asia Pasifík. Perusahaan yang memiliki basis di Jerman ini, telah merealitakan misinya tersebut dengan mendirikan PT. Egisys Indonesia (El) sebagal anak perusahaannya di Indonesia pada Sepetember 2000, Pada masa awal sejak pendiriannya, EI masih beroperasi sebagai kepanjangan tangan dan Egisys AG, dimana pesanan pekerjaan yang diterima berasal dari peianggan-pelanggan yang dimiliki oleh Egisys AG. Namun kini EI telah siap untuk masuk ke pasar Indonesia sebagai komitmen mereka terhadap misi dan perusahaan induk. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya divisi khusus untuk pemasaran sekitar pertengahan 2001.

Seperti halnya Egisys AG, EI bergerak didalam industri teknologi informasi yang dlkhususkan pada pengaplikasian visualisasi tiga dimensi (3D visualization). Namun tidak seperti anak perusahaan lainnya (Curious Labs dan Magic Maps) yang memproduksi dan memasarkan produk internalnya yang berupa software, El hanya memasarkan jasa dengan pengoperasian dan software tersebut. Jasa tersebut dicoba untuk dipasarkan kepada perusahaan-perusahaan (B to B), dimana jasa yang ditawarkan memberikan solusi bisnis bagi para perusahaan tersebut.

Namun mereka menghadapi kendala dalam memasuki pasar Indonesia dikarenakan awareness pelanggan terhadap jasa yang mereka tawarkan masih sangat minim, bahkan hampir dapat dikatakan belum ada. Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran seperti halnya roadshow / seminar dengan mengundang para usahawan. Dari raadshow putaran pertama, mereka berhasil memperoleh beberapa ekspektasi dari calon pelanggan. Yang pertama adalah mengenai harga yang bagi mereka dinilai relatif tinggi, meskipun untuk jasa terdiferensiasi seperti ini kualitas Iebih diutamakan dibandingkan harga. Akan tetapi hal ini dapat dimaklumi mengingat para perusahaan belum sepenuhnya mengerti dan merasakan atas manfaat apa yang dapat mereka peroleh apabila jasa tersebut diaplikasikan ke dalam bisnis mereka. Oleh karenanya EI berusaha untuk mencarikan alternatif lain untuk menurunkan harga melalui mekanisme lisensi. Ekspektasi lain yang berhasil ditangkap oleh El adalah adanya keragu -raguan para perusahaan atas kemampuan mereka untuk mengoperasikan aplikasi jasa berteknologi tinggi tersebut dalam operasional perusahaan mereka. Oleh karenanya El menawarkan jasa pelatihan bagi mereka yang berniat untuk menggunakan jasa tersebut.

Dari beberapa strategi yang dilakukan oleh ET, Penulis melihat masih adanya beberapa strategi penting yang dapat dilakukan oleh ET. Secara sistematis, Penulis mencoba mengembangkan strategi tersebut dengan terlebih dabulu mengindentifikasikan misi global perusahaan, menganalisa lingkungan bisnis serta analisa perusahaan, yang dilanjutkan dengan pemilihan basis strategi. Strategi-strategi yang Penulis coba kemukakan akan banyak tampak pada pembahasan mengenai segmentasi, bauran pemasaran dan aliansi. Strategi-strategi tersebut masih terkait erat dengan tujuan perusahaan untuk mencoba secepat mungkin masuk ke dalam pasar dengan meningkatkan awareness dan permintaan dari pelanggan.

Melalui pendekatan segmentasi, maka perusahaan diharapkan dapat mentargetkan pelanggan yang dianggap potensial serta memberikan positioning yang tepat pada pelanggan tersebut. Sementara itu mendesain bauran pemasaran yang baru dinilai penting, karena perusahan menghadapi pasar yang baru. Bauran pemasaran yang baru ini akan membantu perusahaan dalam mengatasi masalah peningkatan permintaan dan awareness. Akhirnya Penulis memberikan sejumIah alternatif perusahaan yang dapat dijadikan mitra aliansi bagi El, yang juga dapat menjawab permasalahan-permasalahan diatas.

Sebagai kesimpulan dan saran, Penulis memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh El, agar dapat menjalankan strategi-strategi tersebut dengan sukses dan memperoleh hasil optimal dan pengimplementasiannya.
2001
T2611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library