Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rehnianty Octora
Abstrak :
Memiliki keterampilan resolusi konflik yang baik adalah faktor prediktor terhadap kepuasan pernikahan (Karney dan Bradbury, dalam Schneewind & Gerhard, 2002). Keterampilan ini sebaiknya dibentuk sebelum pasangan menikah (Counts, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pelatihan keterampilan resolusi konflik pada pasangan yang sudah berencana menikah (pasangan pranikah). Terdapat dua pasangan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap pasangan menjalani lima kali sesi sebanyak dua kali seminggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif, tidak ditemukan perubahan besar pada kedua pasangan. Meskipun demikian, secara kualitatif kedua pasangan menunjukkan perubahan yang cukup baik. Kedua pasangan dapat memahami perbedaan gaya resolusi konflik dalam berpasangan, menerapkan cara berkomunikasi yang baik, mengekspesikan dan mengendalikan perasaan negatif saat berkonflik, dan mendiskusikan penyelesaian konflik menggunakan langkah-langkah resolusi konflik. ......Having good conflict resolution skill is a predictor factor of marital satisfaction (Karney dan Bradbury, in Schneewind & Gerhard, 2002). This skill is better be formed before the couple married (Counts, 2003). This study aims to test effectiveness of conflict resolution skill training for premarital couples. There are two premarital couples participated in this study. Each couple follow five sessions conducted twice a week. Quantitaviely, result of this study showed that there is no great change for both couples. However, qualitatively both couples showed good result. Both couples have understanding about difference of conflict resolution style, practice good communication, express and control negative feeling in conflict, and find a conflict solution through conflict resolution steps.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sagita Sun Servanda
Abstrak :
ABSTRAK
Memasuki kehidupan perkawinan tidak semudah yang dibayangkan. Setiap pasangan membutuhkan kesiapan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat saling menyesuaikan diri dengan pasangan dan kehidupan perkawinan agar dapat mempertahankan hubungan yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program persiapan pra-perkawinan yang mengadaptasi program PREPARE (Premarital Preparation and Relationship Enhancement) yang dikembangkan oleh David H. Olson, bagi pasangan yang berencana menikah. Terdapat tiga pasangan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap pasangan menjalani empat kali sesi yang masing-masing dilaksanakan satu kali dalam seminggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif tidak ditemukan perubahan skor. Akan tetapi, secara kualitatif ketiganya menunjukkan perubahan yang positif. Seluruh partisipan berhasil menerapkan teknik mendengar aktif dan menyampaikan pesan dengan teknik I message, mengekspresikan harapan dalam perkawinan kepada pasangannya, mendiskusikan persamaan dan perbedaan yang ada antar pasangan, menyusun aktivitas bersama, dan menerapkan 10 langkah penyelesaian konflik.
ABSTRACT
First year of marriage can be stressful. A healthy marriage is maintained by building closeness, satisfaction, and stability in a marriage in which is not easy to achieve. It required couple readiness and skills in adjusting to new life. This study aimed to test the effectiveness of marriage preparation programs designed by adapting PREPARE (Premarital Preparation and Relationship Enhancement) Program for premarital couples by David H. Olson. There are three couples who participated in this study. Every couple underwent four sessions, each held once a week. Quantitatively, there is no major change within couple‟s scores. However, all three showed positive change, qualitatively. All participants successfully applied active listening and „I message‟ techniques, expressing their hope in marriage, discuss the similarities and differences between partners, arrange joint activities, and apply the 10 steps of conflict resolution.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library