Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnan Aditya Putra
"Badan Informasi Geospasial (BIG) memiliki stasiun pasang surut dengan sistem multi sensor untuk mengamati data pasang surut di Indonesia. Sensor yang digunakan terdiri dari sensor bubbler, sensor floater, dan sensor radar sedangkan palem atau tide staff digunakan sebagai referensi bacaan yang dianggap benar. Data yang telah terkumpul kemudian diolah untuk pendefinisian datum pasang surut berupa Highest Astronomical Tide (HAT), Mean Sea Level (MSL), dan Lowest Astronomical Tide (LAT). Tesis ini melakukan studi tentang analisis akurasi sensor-sensor yang digunakan pada stasiun pasang surut BIG serta analisis datum pasang surut yang dihasilkan dari sensor-sensor yang digunakan. Data yang digunakan adalah rekaman sensor-sensor dan palem sebanyak 144 kali dalam satu siklus pasang surut untuk melakukan uji akurasi serta data perekaman pasang surut sebanyak 30 stasiun di Indonesia untuk melakukan analisis datum pasang surut. Analisis Root Mean Square Error (RMSE), uji Van de Casteele, dan uji korelasi sensor terhadap palem, dilakukan untuk mendapatkan akurasi dan kedekatan hubungan antara sensor dengan palem sedangkan uji statistik ANOVA satu arah dilakukan untuk menganalisis perbandingan datum pasang surut yang dihasilkan dari 30 stasiun pasang surut yang dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi tertinggi didapatkan dari rekaman data menggunakan sensor radar dengan RMSE 0.82 cm kemudian sensor bubbler dengan RMSE 1.49 cm, dan sensor floater dengan RMS 1.79 cm. Korelasi sensor terhadap palem tertinggi didapatkan dari rekaman data sensor radar dengan nilai 0.9994, kemudian sensor bubbler dengan nilai 0.9979, dan sensor floater dengan nilai 0.9969. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa penggunaan jenis sensor yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada datum pasang surut yang dihasilkan namun hasil analisis lebih lanjut menggunakan uji Van de Casteele menunjukkan terdapat perbedaan pola pada data pasang surut berupa efek scaling bernilai positif pada astronomical tidal range yang dihasilkan oleh sensor yang dipasang di dalam stilling well. Nilai perbedaan datum pasang surut yang dihasilkan dari pengaruh penggunaan jenis sensor bubbler, floater, dan radar berkisar antara 0.000 m - 0.051 m pada HAT, 0.000 m – 0.018 m pada MSL, dan 0.000m – 0.054 m pada LAT.

Abstrak Berbahasa Inggris:
The Geospatial Information Agency (BIG) managed tidal stations with a multi-sensor system to observe Indonesia's tide data. The sensors used were bubbler sensors, floater sensors, and radar sensors, while the tide staff was used as a reference. The collected data was then processed to define the tidal datum, namely Highest Astronomical Tide (HAT), Mean Sea Level (MSL), and Lowest Astronomical Tide (LAT). This thesis conducts a study on the analysis of the accuracy of the sensors used at the BIG tide station and the analysis of the tidal datum generated from the sensors used. The data used for this research were the sensors data and tide staff readings as much as 144 times in one tidal cycle to test the accuracy and tide recording data for 30 stations in Indonesia to perform tidal datum analysis. The Root Mean Square Error (RMSE) analysis, the Van de Casteele test, and the correlation test between sensors and tide staff readings were carried out to obtain the accuracy and the correlation between sensors and tide staff, while the one-way ANOVA test was carried out to analyze the comparison of the tidal datum generated from the 30 sampled tidal stations. The results showed that the highest accuracy was obtained from data generated from radar sensor with an RMSE 0.82 cm, then the bubbler sensor with an RMSE 1.49 cm, and the floater sensor with an RMSE 1.79 cm. The highest correlation between sensors and tide staff was obtained from radar sensor data recordings with correlation value of 0.9994, then a bubbler sensor with correlation value of 0.9979, and a floater sensor with correlation value of 0.9969. The result of one-way ANOVA test showed that the use of different sensor types did not made a significant difference in the generated tidal datum, but the futher analysis using Van de Casteele test showed an positive scaling effect on the astronomical tidal range generated by the sensors installed in the stilling well. The value of tidal datum differences resulted from the effect of using different types of sensors ranges from 0.000 m - 0.051 m at HAT, 0.000 m - 0.018 m at MSL, and 0.000 m - 0.054 m at LAT.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier, 1991
577.699 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Alamsyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaja: Pemerintah Daerah Kotapradja Surabaja, 1962
899.212 LAU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Muhamad Ruslan
"ABSTRAK
Pembangunan dermaga, baik yang baru atau pengembangan dari yang sudah ada, memerlukan elevasi/ketinggian rencana dengan tujuan agar bangunan yang akan dibangun tidak mengalami gangguan mulai dari saat pelaksanaan, penggunaan, hingga perawatannya. Misalkan pembangunan lantai dermaga harus aman terhadap gangguan air laut yang mengalami pasang naik dan pasang surut, dan bahkan oleh gelombang yang datang. Selain itu juga untuk memperoleh ketenangan saat berlabuh di dermaga, kenyamanan operasional bongkar-muat barang dan penumpang, juga penggerusan.
Pasang surut merupakan proses naik turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda angkasa. Proses pembentukan pasang surut di bumi terutama ditimbulkan oleh tiga penggerak utama, yaitu : revolusi bulan terhadap bumi, revolusi bumi terhadap matahari, dan perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri.
Fenomena pasang surut memiliki pola keteraturan tertentu, sehingga suatu upaya pendekatan bisa dilakukan untuk memperkirakan ketinggiannya. Metode analisa pasang surut yang biasanya digunakan adalah metode non harmonik, metode harmonik, dan metode spektral. penelitian ini bertujuan untuk melakukan perkiraan tinggi pasang surut berdasarkan metode harmonik. Metode admiralty merupakan salah satu metode harmonik. Keuntungan menggunakan metode admiralty adalah waktu pengambilan data boleh dilakukan selama 15 hari atau 29 hari, sehingga metode ini sangat praktis. Metode pengolahannya menggunakan bantuan tabulasi dan koefisien. Adapun hasilnya adalah faktor-faktor pengaruh benda-benda langit yang hasil penjumlahannya berupa elevasi-elevasi pasang surut.

"
2001
S34881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi dari. 59.396 ha areal tanaman kelapa yang ada, sebagian terdapat di Kecamatan Muara Sabak. Pertanaman kelapa umumnya terdapat di lahan pasang surut di sepanjang aliran sungai (Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung jabung Timur 2002)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Triyogo Widyantoro
"Regional Ocean Modeling System (ROMS) merupakan salah satu jenis pemodelan yang dapat digunakan untuk memodelkan pasang surut pada wilayah regional yang relatif luas. Tesis ini melakukan studi tentang pemodelan pasang surut menggunakan ROMS untuk wilayah Indonesia dengan membagi menjadi 4 zona. Data yang digunakan adalah data konstanta pasang surut dari TPXO tahun 2007 (TPXO7), data batimetri resolusi 1 menit dari etopo serta data dari World Ocean Atlas Tahun 2009 (WOA09) berupa data temperatur, salinitas, serta densitas dari kedalaman 0 hingga 5500 meter. Sebagai validator digunakan data pengamatan pasang surut tahun 2013 dari stasiun pasang surut permanen milik Badan Informasi Geospasial. Hasil pemodelan ini memiliki akurasi dan tingkat kepercayaan yang baik untuk hampir di seluruh wilayah perairan NKRI dengan nilai RMSE antara 9.4 cm hingga 24.4 cm namun hasil yang kurang baik didapat pada perairan sekitar Merauke, Papua dengan nilai RMSE 62 cm.

Regional Ocean Modeling System (ROMS) is one of the models that can be used to simulate tidal regionally on relatively wide range area. Tidal modeling using ROMS in this thesis were performed by dividing Indonesian region into 4 different zones. Harmonic constituent data from TPXO year 2007 (TPXO7), Bathymetry data with 1 minute resolution from etopo, and World Ocean Atlas data year 2009 such as; temperature, salinity, inner density depth of 0 - 5500 meters were used as the model's inputs. As the validators, Badan Informasi Geospasial's tidal observation data year 2013 from permanent tidal gauge stations were used. The modeling result shows good accuracy and reliability in almost all Indonesian water with RMSE between 9.4 ? 24.4 cm. However, bigger RMSE up to 62 centimeters were found in Merauke water, Papua.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2014
T43445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Kriswantoro
"Penelitian musim tanam kedua (musim hujan) mengenai berbagai teknik persiapan lahan pada pertanaman padi sawah telah dilakukan dilahan pasang surut Karang Agung Ulu, Musi Banyuasi pada tipe luapan B . Penelitian ini berlangsung dari bulan November 2003 sampai Februari 2004. Hasil tanaman padi tertinggi dicapai pada perlakuan TOT+PARAQUAT+ DIURON (L4) sebesar 4.39 ton.ha-1, diikuti perlakuan TOT+glisofat 2440 AS (L6) 4.10 ton.ha-1TOT+glisofat 480 AS 3.97 ton.ha-1, dan perlakuan OTS 3.89 ton. ha-1."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Cesar
"Analisa Sistem Pendeteksi Tsunami Skripsi ini membahas mengenai pengembangan sistem peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System) yang sedang dikerjakan oleh pihak BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang lebih difokuskan pada sistem analisa data yang berbasis komputerisasi dengan membuat disain dan implementasi proses pengolahan data yang di plot secara kontinu sehingga menghasilkan sinyal yang periodik. Penelitian ini akan dimulai dari pembahasan sistem pengambilan data, penerimaan data, hingga sistem pengolahan data. Namun yang lebih dikhususkan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sistem pengolahan data atau sistem pengolahan sinyal (Digital Signal Processing). Penelitian ini berfungsi untuk menghasilkan suatu metode sistem pemrograman (software) yang dapat digunakan untuk mengolah data secara cepat dengan menggunakan metode-metode filter sinyal digital, khususnya untuk menghilangkan data pasang-surut gelombang air laut, yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan tsunami
This essay discusses the development of tsunami early warning system (Tsunami Early Warning System) is being done by BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), which focused more on data analysis system based computer to create the design and implementation of data processing in a continuous plot resulting signal is periodic. This study will start from the discussion of the system of data, receiving data, to a data processing system. However, a more focused in the writing of this final task is a system of data processing or signal processing system (Digital Signal Processing). This research work to produce a system programming method (software) that can be used to process the data quickly by using the methods filter the digital signal, especially to analyze the data tidal waves sea , which can be used to detect the presence of the tsunami."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S29406
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>