Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Khabiba
Abstrak :
Studi ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh tingkat pendidikan pasanganmenikah terhadap pembagian aktivitas ekonomi dan alokasi jam kerja di rumahtangga. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap studistudipartisipasi bekerja perempuan, khususnya perempuan yang menikah, untukmelihat apakah nilai-nilai tradisional mengenai peran laki-laki dan perempuanberdasarkan gender di rumah tangga masih membentuk partisipasi bekerjaperempuan menikah di Indonesia disamping peningkatan pendidikan perempuan.Studi ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun2016 melalui metode regresi logistik multinomial. Hasil studi ini menunjukkanbahwa pasangan tipe heterogamy pendidikan, khususnya pasangan hypergamymemiliki peluang yang lebih tinggi untuk menjadi tipe pasangan single-worker,dibandingkan dengan pasangan tipe homogamy pendidikan tinggi. Pasangan yangmemiliki peluang tertinggi untuk menjadi pasangan tipe dual-worker terdapatpada pasangan tipe homogamy pendidikan tinggi. Kemudian, dibandingkandengan pasangan homogamy pendidikan tinggi, pasangan tipe heterogamymemiliki peluang yang lebih tinggi untuk menjadi pasangan tipe traditionalsharing. Dengan demikian, nilai-nilai tradisional dalam rumah tangga masihberperan dalam membentuk partisipasi bekerja perempuan menikah, terutamadilihat dari pengaruh jumlah anak balita yang dimiliki serta tinggal di wilayahperkotaan. ......This study aims to analyse the effect of married couples lsquo educational attainmentson the division of economic activities and working hours allocation amongthemselves in the household. This study contributes to the literature on women lsquo sparticipation in employment, especially among married women, to see whetherthe traditional values about gender roles in the household still continue to shapethe employment participation among married women in Indonesia, despite ofincreasing women lsquo s human capital through education. This study utilizes theIndonesian National Socioeconomic Survey SUSENAS 2016 and estimates theresults using the multinomial logit model. Our results show and evidence that,compared to high educated homogamy couples, educational heterogamy couples,especially hypergamy, have a higher probability of being a single worker type.High educated homogamy couples have the highest probability of being a dualworkertype. Moreover, compared to high educated homogamy couples,heterogamy couples have a higher probability of being a traditional sharing type.Thus, the traditional values of a family notion seem to still play a significant rolein married women lsquo s employment, particularly in regard to the effects from thenumber of children under five and living in the urban area.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Hasnani
Abstrak :
Keputusan untuk bermigrasi dipandang sebagai sebuah jalan dalam memberdayakan sumber daya dan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bermigrasi tenaga kerja di Indonesia dengan memberikan perhatian lebih pada kesenjangan penghasilan antara sebelum dan sesudah bermigrasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data longitudinal IFLS 1993 dan 2000 dengan mengamati individu panel di tahun 1993 dan diikut perkembangannya di tahun 2000. Diharapkan diperoleh informasi dan estimasi yang lebih akurat dengan menggunakan data yang bersifat longitudinal. Kesenjangan penghasilan diperoleh dengan mengestimasi fungsi penghasilan untuk tahun 1993 dan tahun 2000. Fungsi penghasilan tahun 1993 dan 2000 dikoreksi dari bias pemilihan sampel karena data upah yang tersedia hanya bagi mereka yang bekerja. Penentuan status migrasi pekerja dilakukan pada tahun 2000. Karena migran selektif maka untuk tahun 2000 kembali dilakukan estimasi fungsi penghasilan yang terkoreksi untuk pekerja migran. Kesenjangan penghasilan diperoleh dari perbedaan upah pekerja migran di tahun 2000 dengan estimasi upah di tahun 1993. Partisipasi bermigrasi tenaga kerja diestimasi dengan rnenggunakan model regresi probit. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa kesenjangan penghasilan merupakan faktor penentu yang paling besar dalam pcngambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Positifnya variabei ini mernbuktikan bahwa dengan bermigrasi kesejahteraan individu membaik. Setiap kenaikan kesenjangan penghasilan rnaka akan meningkatkan peluang untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Ketika kenaikan kesenjangan penghasilan mencapai titik tertentu, justru akan mengurangi hasrat tenaga kerja untuk bermigrasi. Jika dikaitkan dengan kondisi sekarang yang bereferensi pada data, maka dapat dikatakan bahwa peluang bermigrasi sebagaj respon dan kesenjangan penghasilan masih tinggi. Dibutuhkan waktu sekitar 60 tahun lagi dari sekarang, atau tepatnya pada tahun 2060 dimana peluang bermigrasi akan perlahan mengalami penurunan, ceteris paribus. Studi ini juga menemukan bahwa status perkawinan, status pasangan yang bekelja, keberadaan anak sekolah, jumlah anggota rumahtangga, bentuk keluarga dan nilai aset mempengaruhi keputusan dalam partisipasi bermigrasi tenaga kerja. Keberadaan balita dan transfer di pihak lain tidak berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Tanpa rnengaitkan dengan kebijakan pemerataan antarwilayah, maka dilihat dari sisi kepentingan individu, diperlukan kebijakan yang dapat mempermudah akses untuk bermigrasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T21083
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sipahutar, Monalisa
Abstrak :
Peran individu yang tinggal bersama lansia memiliki implikasi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Hasil tinjauan literatur menyatakan hasil yang bervariasi antara tinggal bersama mendampingi lansia dengan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini berkontribusi dengan melihat kaitan antara tinggal bersama lansia dilihat dari status dan tingkatan kesulitan/gangguan fungsional tubuh lansia dengan partisipasi bekerja individu usia kerja yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini juga mempelajari seberapa besar kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia menjadi pekerja informal. Dengan menggunakan data SUSENAS Maret 2021, pada model probit tahap pertama metode Two Step Heckman ditemukan bahwa tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan akan meningkatkan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Namun, ketika lansia semakin memiliki kesulitan/gangguan fungsional tubuh yang berat sampai sama sekali tidak mampu (sudah dikatakan lansia disabilitas) maka partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia juga ikut berkurang. Pada tahap kedua model regresi logistik biner menunjukkan tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan individu menjadi pekerja informal. Penelitian ini juga menemukan tinggal bersama lansia tua dapat menurunkan partisipasi bekerja dan meningkatkan kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia untuk menjadi pekerja informal. Pemerintah perlu memikirkan langkah yang baik untuk membantu individu yang tinggal bersama lansia disabilitas atau tinggal bersama lansia tua terutama pada status ekonomi yang rendah agar mereka tidak keluar dari pasar kerja ketika tetap harus mendampingi lansia. ......The role of individuals living with the elderly has important implications for health and elderly’s welfare. The results of the literature review stated that the results varied between living with the elderly and work participation of individuals living with the elderly. This study aims to analyze the relationship between living with the elderly as seen from the status and level of functional impairment of the elderly and the work participation of working-age individuals living with the elderly. The study also studied how much the tendency of individuals living with the elderly become informal workers. Using SUSENAS 2021 data, in the first phase of the Probit model of the Two Step Heckman method, it was found that living with elderly people who have functional impairments will increase the work participation of individuals living with the elderly. However, when the elderly have functional impairments that are getting worse to the point of being unable (elderly with disabilities), the work participation of individuals who live with the elderly also decreases. In the second stage, the binary logistic regression model shows that living with the elderly who have functional impairments influences the increased tendency of individuals to become informal workers. The study also found living with elderly people aged 80 years over can reduce work participation and increase the tendency of individuals who live with the elderly to become informal workers. The government needs to help individuals who live with elderly people with disabilities or live with elderly people aged 80 years over, especially those with low economic status, so that they do not leave the job market when they still must accompany the elderly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library