Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Febriana
Abstrak :
Pandangan dan pemahaman setiap orang mengenai risiko yang berbeda-beda menjadi perhatian para ahli untuk melihat penyebab dari perbedaan itu, yang kemudian berkembang menjadi suatu teori persepsi risiko. Paradigma psikometrik, salah satu teori populer yang membahas faktor-faktor psikologis individu yang dapat mempengaruhi persepsi digambarkan dalam 9 dimensi yaitu 1 voluntariness of risk, 2 immediacy of effect, 3 known to exposed of risk, 4 known to science of risk, 5 control over the risk, 6 newness, 7 chronic/catastrophic 8 common/dread, 9 severity of consequences. Penelitian ini membahas mengenai 9 dimensi tersebut yang digunakan pada pekerja konstruksi untuk melihat gambaran persepsi risiko bekerja pada ketinggian. Dari kesembilan variabel tersebut yang digunakan untuk menggambarkan persepsi mengenai risiko bekerja pada ketinggian, ada 3 variabel yang menggambarkan ldquo;persepsi risiko rendah rdquo; pada pekerja konstruksi mengenai bekerja pada ketinggian, yaitu pada variabel kesukarelaan voluntariness of risk , variabel pengendalian atas risiko control over risk dan variabel kebaruan risiko newness .Kata kunci:Persepsi risiko, paradigma psikometrik, konstruksi, bekerja pada ketinggian. ...... The views and understanding of every person on the different risks to the attention of experts to look at the cause of the difference, which later developed into a theory of risk perception. Psychometric paradigm, one popular theory that discusses the psychological factors of individuals who can influence the perception portrayed in 9 dimensions, namely 1 voluntariness of risk, 2 immediacy of effect, 3 known to the exposed of risk, 4 known to the science of risk, 5 control over the risk, 6 newness, 7 chronic catastrophic 8 common dread, 9 the severity of consequences. This study discusses the 9 dimensions were used in the construction workers to see the description of risk perception on working at height. Of the nine variables are used to describe the perception of the risk of working at heights, there are two variables that describe the perception of low risk to the construction workers regarding working at height, which is voluntariness of risk, control over risk and newness.Keywords Risk perception, psychometric paradigm, construction, working at height.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
S68858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Yuniarti
Abstrak :
Pada tahapan proses produksi pembuatan busi banyak menggunakan mesin maupun material yang mengandung risiko keselamatan dan kesehatan bagi pekerja. Keselamatan dalam bekerja dipengaruhi oleh cara pandang atau persepsi pekerja terhadap bahaya maupun risiko. Pentingnya pembentukan persepsi yang baik bertujuan agar tidak terjadi perception error yang menyebabkan human error sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan turunnya produktivitas kerja. Persepsi risiko dapat dijabarkan melalui pendekatan paradigma psikometrik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi risiko keselamatan kerja di bagian Chucking Machine dan Assembly Line PT NGK Busi Indonesia tahun 2014 dengan pendekatan psikometrik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang di dua departemen yaitu Chucking Machine dan Assembly Line PT NGK Busi Indonesia. Sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi (total sampling) sebanyak 121 pekerja. Pengambilan data menggunakan kuesioner menggunakan skala paradigma psikometrik. Penilaian risiko yang mendominasi adalah kurang berisiko. Hal ini menunjukkan persepsi risiko pekerja masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan komunikasi dua arah maupun pengadaan program untuk peningkatan awareness dan memperbaiki cara pandang terhadap risiko. ...... At the stage of the production process of making spark plugs use a lot of machines and material containing health and safety risks for workers. Safety at work is affected by the perspective or perception of workers to the hazards and risks. The importance of establishing a good perception aims to prevent perception errors that cause human error resulting in an accident. Perceptions of risk can be assessed through psychometric paradigm approach. The purpose of this study is to determine the safety risk perception at the Chucking Machine and Assembly Line PT NGK Busi Indonesia year of 2014 according to psychometric approach. The research was conducted with quantitative approach and crosssectional study in two departments, namely Chucking Machine and Assembly Line PT NGK Busi Indonesia. There were 121 workers chosen as samples in this research. Data were collected through questionnaire using a scale psychometric paradigm. Results shows that workers perception are less risky. This indicates that worker’s perception still low to faced risk in their workplace. Therefore, the need to increase two-way communication, improve the perception of risk and develop awareness program for improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko bahaya kebakaran pada ibu rumah tangga di permukiman RW.08 Kelurahan Bidaracina tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui gambaran persepsi risiko ibu rumah tangga terhadap bahaya kebakaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko ibu rumah tangga seperti kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan, pengendalian, ketakutan, keparahan dan kekinian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 dengan sampel penelitian sebanyak 110 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum persepsi risiko ibu rumah tangga di permukiman RW.08 sudah baik walaupun masih ada yang memiliki persepsi buruk. Persepsi yang baik pada ibu rumah tangga didapatkan karena memiliki pengetahuan yang baik, sukarela menerima risiko bahaya kebakaran, menilai dampak yang timbul akibat risiko kebakaran berpotensi katastropik, memiliki kemampuan mengendalikan risiko, memiliki rasa ketakutan terhadap risiko, menilai dampak risiko menimbulkan keparahan, dan menilai risiko bahaya kebakaran merupakan suatu hal yang baru.
This study discusses the risk perception of housewifes in RW.08 Bidaracina settlement towards fire hazards. This study takes on a descriptive quantitative approach with a cross sectional design. The aim of this study is to illustrate the risk perception of housewifes in RW.08 settlement towards fire hazards and factors relating to their risk perceptions, such as voluntary acceptance, potential impacts, knowledge, control, dread, severity, and newess of risk. Research was conducted on March-April 2017 involving 110 respondents. Results of this study concludes that generally, the risk perception of housewifes in the RW.08 settlement are categorized as good, even if there are still some respondents with bad risk perceptions. A good perception in the housewifes of RW.08 relates to having good knowledge, voluntary acceptance of fire hazard risks, the ability of assessing the impact of fire hazard risks with catastrophic potential, the ability to control risks, having dread towards risks, the ability to assess the severity of risk impacts, and the ability to judge the dangers of fire being a new concept.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Mufidah
Abstrak :
Risiko terkait keselamatan dan kesehatan tidak hanya mengancam siswa, melainkan dapat terjadi pada karyawan sekolah. Penilaian yang salah tentang risiko akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak sesuai dan memicu tindakan tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai persepsi karyawan sekolah dasar di Kecamatan Beji Depok terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan paradigma psikometrik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif berdesain cross sectional dengan jumlah responden yang terlibat sebanyak 199 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan paradigma voluntarines, risiko yang tidak bisa diterima secara sukarela adalah adanya tindak kekerasan dari murid ataupun orang tua. Berdasarkan paradigma immediacy effect, risiko yang memiliki efek segera adalah risiko terpeleset. Berdasarkan paradigma knowledge in experience, risiko yang sering dialami adalah kelelahan mata. Berdasarkan paradigma knowledge in science, risiko yang belum diketahui secara ilmu pengetahuan adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma controllability, risiko yang tidak bisa dikendalikan adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma newness, risiko yang baru diketahui adalah terkena bahan berbahaya. Berdasarkan paradigma chronic/catastrophic, risiko yang memiliki efek katastropik adalah bencana alam. Berdasarkan paradigma common/dread, risiko yang jarang terjadi dan membuat takut adalah bencana alam. Terakhir berdasarkan paradigma severity of consequence, risiko yang memiliki efek fatal adalah kebakaran dan bencana alam. Maka dari itu, perlu diadakan pelatihan khususnya terkait bencana alam untuk menambah pengetahuan karyawan sekolah. ...... Safety and health risks are not only threatening to students, but can occur in school employees. A false assessment of risk leads to inappropriate decision making and unsafe act or human error. The purpose of this study was to assess risk perception of occupational safety and health on primary school employees in Beji Depok sub district based on psychometric paradigm. The design of this study used a descriptive quantitative method with a cross sectional approach and the number of respondents involved as many as 199 people. The results of this study show that based on the voluntarines paradigm, the risk that can not be accepted voluntarily is the presence of violence from students or parents. Based on the immediacy effect paradigm, the risk that has an immediate effect is the risk of slipping. Based on the paradigm of knowledge in experience, the risk is often experienced eye fatigue. Based on the knowledge in science paradigm, the risks not yet known in science are exposed to hazardous materials. Based on the controllability paradigm, the uncontrollable risk is a natural disaster. Based on the newness paradigm, the newly discovered risk is exposed to hazardous materials. Based on the chronic catastrophic paradigm, the risk of having a catastrophic effect is a natural disaster. Based on the common dread paradigm, the risks that are rare and frightening are natural disasters. Last based on the severity of consequence paradigm, the risks that have a fatal effect are fires and natural disasters. Therefore, it is necessary to conduct training especially related to natural disasters to increase knowledge of school employees.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Anggraeni
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sektor informal tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner ceklis untuk menilai variabel-variabel independen. Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran persepsi terhadap risiko bahaya kimia beserta gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko bahaya kimia, diantaranya pengalaman, kesukarelaan, ketakutan, pengendalian, potensi dampak, dan kondisi lingkungan kerja. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran perbandingan persepsi pekerja terhadap risiko bahaya kimia di kedua tempat industri informal yaitu industri penyamakan kulit dan industri sablon. Hasil penelitian menggambarkan bahwa secara umum persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sektor informal sudah baik, walaupun masih ada beberapa pekerja yang memiliki persepsi yang buruk terhadap risiko bahaya kimia. Berdasarkan lokasi kerja, persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sablon lebih baik dibandingkan dengan pekerja penyamakan kulit. Persepsi yang baik pada pekerja dikedua tempat ini didapatkan karena : pekerja sudah memiliki pengalaman yang baik terkait kejadian risiko bahaya kimia, sukarela menerima risiko bahaya kimia, memiliki ketakutan terhadap risiko bahaya kimia, pekerja merasa mampu mengendalikan risiko bahaya kimia, menilai risiko bahaya kimia sebagai risiko yang berpotensi katastropik, dan menilai lingkungan kerja sudah aman dari risiko bahaya kimia. ...... This research describes risk perception of chemical hazard on the informal sector worker 2014. This is a descriptive study that uses quantitative research methods with quesionnaire checklist as research instrument. Quesionnaire checklist used to assess the independent variabels. The purpose of this study is to see the overview of risk perception of chemical hazard and factors related to perception, such as experience, voluntary, dread, control, effect, and work environment. This study also looked at differences in workers perception between leather industry and shirt screen printing industry. The result of this study show that generally risk perception of chemical hazard on informal sector is good, although there are some workers who still have bad risk perception of chemical hazard. Based on the work location, the risk perception of chemical hazard to shirt screen printing worker is better than leather worker. Workers’ good perception can be achieve because they have good experience about chemical hazard, voluntarily accept the risks of chemical hazard, they are afraid of the risk of chemical hazard, workers assume that they can control the risk of chemical hazard, they assume the risk of chemical hazard as a result of catastropic, and they also assume that their working environment was safe from the risk of chemical hazard.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library