Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murti Rinta Budiwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S7021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmahwaty
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang : Usia Harapan Hidup (UHH) diperkirakan pada 2014 sudah mencapai 72 tahun. Peningkatan tersebut akan berdampak pada peningkatan jumlah lansia. Pada tahun 2050 mencapai 2 milyar lansia. Meningkatnya jumlah lansia menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Kementerian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan indikator dalam pelayanan kesehatan lanjut usia. Namun dalam pelaksanaannya, target indikator tersebut masih belum tercapai, terutama skrining kesehatan pada 100% lansia di panti werdha.

Tujuan : Mengembangkan sistem informasi pemantauan status kesehatan lansia agar dapat memonitoring status kesehatan lansia.

Metode : menggunakan metode kualitatif dan System Development Life Cycle (SDLC).

Hasil : Dengan dikembangkannya sistem informasi pemantauan status kesehatan lansia berbasis panti werdha, maka panti werdha dapat memberikan informasi capaian skrining kesehatan lansia dipanti kepada puskesmas dan suku dinas kesehatan. Selain itu, keluarga lansia juga dapat memonitoring status kesehatan lansia.

Kesimpulan : Pengembangan sistem informasi ini menghasilkan data status kesehatan individu lansia dilevel panti terkait capaian indikator skrining kesehatan pada 100% lansia dipanti yang dapat dimanfaatkan oleh puskesmas, suku dinas kesehatan maupun keluarga lansia.
ABSTRACT
Background: life expectancy estimated in 2014 has been reached 72 years. The increase will have an impact on the increasing number of elderly. In 2050 will be reached 2 billion elderly. The increasing number of elderly being attention for government, community agencies and the community itself. Indonesian republic's ministry of health has set an indicator in elderly health care. But in practice, the target indicator is still not achieved, especially at 100% health screening elderly in nursing homes.

Objective: develop monitoring health status information systems to elderly.

Methods: using qualitative methods and System Development Life Cycle (SDLC).

Results: developed of monitoring information system based on the health status of elderly nursing homes, can provide performance indicator of elderly health screening to the primary health care and district of health. In addition, elderly relatives can also monitor the health status of elderly.

Conclusion: these information system development to produce health status data of elderly individuals associated performance indicators nursing homes at 100% health screening elderly in nursing homes, which can be used by primary health care, district of health and elderly families.
2013
T35172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Dwifandra Putri
Abstrak :
Delinkuensi merupakan beragam bentuk perilaku antisosial yang dilakukan oleh remaja dan telah masalah serius di kalangan remaja di dunia, termasuk di Indonesia. Remaja dipanti asuhan merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap delinkuensi karena beragam masalah yang dihadapi di panti asuhan. Namun, Perspektif Psikologi Positif menjelaskan bahwa setiap remaja memiliki inner strength untuk mencegah dirinya terhadap perilaku delinkuen, seperti religiusitas dan resiliensi. Penelitian ini ingin membuktikkan kontribusi religiusitas dan resiliensi terhadap perilaku delinkuen remajadi panti asuhan di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah remaja berusia 11-19 tahun M =14,88; SD = 1,93. Penelitian ini dilakukan di 19 panti asuhan di Jakarta, dengan total partisipan sebanyak 403 remaja laki-laki = 179 remaja; perempuan = 224 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi religiusitas dan resiliensi secara bersama-sama terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. Besar kontribusi yang diberikan adalah 5,3. Secara parsial, religiusitas memiliki kontribusi terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. ......Delinquency is a variety of forms of antisocial behavior performed by adolescents andbecome a serious problem among adolescents in the world, including in Indonesia.Adolescents in orphanages are one of vulnerable population to delinquency because ofthe various problem which faced in orphanages. However, the Positive PsychologyPerspective explains that every adolescent has inner strength to prevent himself againstdelinquent behavior, such as religiosity and resilience. This research wants to indicatethe contribution of religiosity and resilience to delinquency among adolescents atorphanages in Jakarta. This research is a quantitative research with correlational designstudy. Participants are adolescents whose aged 11 19 years M 14,88 SD 1,93. Thestudy was conducted in 19 orphanages in Jakarta, with total participants are 403adolescents male 179 adolescents, female 224 adolescents . The results of thisstudy indicate there is a contribution of religiosity and resilience to delinquency amongadolescents at orphanages in Jakarta. Bigger contribution given is 5.3 . Partially,religiosity has contributed to the behavior of delinkuen adolescents in orphanages inJakarta.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Euis Hirawati Harlan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S7015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Michelle Frastica
Abstrak :
Askariasis adalah penyakit parasitik yang sering ditemukan di daerah tropis termasuk Indonesia. Lingkungan tempat tinggal yang padat misalnya panti asuhan mendukung tingginya prevalensi askariasis. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap askariasis, anak perlu diberikan penyuluhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan anak panti asuhan tentang gejala askariasis. Studi eksperimental (pre-post study) ini dilaksanakan di panti asuhan di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Data dikumpulkan tanggal 12 Juni 2012, dengan memberikan kuesioner mengenai gejala askariasis kepada semua anak sebelum dan sesudah penyuluhan. Data diproses menggunakan SPSS 11.5 dan diuji dengan marginal homogeneity. Hasilnya menunjukkan sebelum penyuluhan subyek yang mempunyai pengetahuan buruk, sedang dan baik adalah 73 (51,4%), 52 (36,6%) dan 17 (12%) anak. Setelah penyuluhan subyek dengan pengetahuan baik dan sedang menjadi 8 (5,6%) dan 50 (35,2%), sedangkan subyek dengan pengetahuan buruk meningkat menjadi 84 (59,2%). Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan berbeda bermakna (marginal homogeneity, p<0,01). Disimpulkan penyuluhan tidak efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang gejala askariasis.
Ascariasis is parasitic disease that is frequently found in warm tropical countries including Indonesia. Crowded living places such as orphanage also contribute to high prevalence of ascariasis. To increase the awareness toward ascariasis, children are needed to be given health education. The aim of this research is to know the effectiveness of health education in increasing the knowledge on ascariasis symptoms among the orphans. This experimental study (pre-post study) is conducted in an orphanage in Lubang Buaya Village, East Jakarta. The data was collected on June, 12th 2012 by giving questionnaires regarding ascariasis symptoms to all orphans before and after health education. The data is processed using SPSS 11.5 and tested with marginal homogeneity. The results show that before health education the number of the subjects who have poor, fair and good knowledge are 73 (51.4%), 52 (36.6%) and 17(12%) children, respectively. After health education the number of subjects with good and fair knowledge reduce to 8 (5.6%) and 50 (35.2%), while subjects with poor knowledge increase to 84 (59.2%). Knowledge level before and after health education has a significant different (p<0.001). In conclusion, health education is not effective to increase the knowledge level on symptoms of ascariasis among the orphans.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fienda Ferani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi parasit usus pada anak-anak di sebuah panti asuhan yang terletak di Jakarta Timur pada tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional. Sejumlah 155 anak dijadikan sampel penelitian melalui sampel feses yang telah dikumpulkan. Data dan sampel tersebut diambil pada tanggal 10 Mei 2012. Spesimen yang telah terkumpul sejumlah 50, diperiksa di laboratorium melalui mikroskop dengan pewarnaan lugol 1 %. Hasil dari pemeriksaan tersebut kemudian didata dengan komputer, lalu diolah menggunakan program SPSS versi 11.5. Data tersebut lalu dianalisis dengan uji Chi-square dan Fischer Exact. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa prevalensi infeksi parasit usus pada 50 anak Panti Asuhan X yang telah mengumpulkan pot feses adalah 16 (32%). Jumlah tersebut terbagi menjadi 13 (26%) B.hominis, 4 (8%) G.lamblia, 1 (2%) B.hominis + G.lamblia. Dengan demikian didapatkan hubungan bermakna pada prevalensi infeksi parasit usus dengan usia dan tingkat pendidikan (Chi-square, p<0,05), sementara tidak didapatkan hubungan bermakna pada prevalensi infeksi parasit usus dengan kedua jenis kelamin (Fischer, p>0,05). Disimpulkan bahwa prevalensi infeksi parasit usus pada anak panti asuhan di Jakarta Timur tahun 2012 berhubungan dengan usia dan tingkat pendidikan, namun tidak berhubungan dengan jenis kelamin.
This research was conducted to find the prevalance of intestinal parasitic infection on Children in an orphanage located in East Jakarta, in the year of 2012. The research design was done by using cross-sectional design. A number of 155 children was taken as a sample for the research by collecting their feces. The data and specimen were collected on 10th of May 2012. About 50 samples were examined in laboratory with microscope and lugol 1% staining. The results from the examination were processed with SPSS version 11.5. The result were then analyzed with Chi-square and Fischer Exact. The result shows prevalence of the intestinal parasitic infection from the 50 children in Orphanage X examined 16 (32%) children, with the details of 13 (26%) B.hominis, 4 (8%) G.lamblia, and 1 (2%) B.hominis + G.lamblia infection. From the results, we could see a significant relation between the prevalence of intestinal parasitic infection with age and education level (Chi-square, p<0,05), while there were no significant relation between the prevalence of intestinal parasitic infection and gender (Fischer, p>0,05). It is concluded that the prevalence of intestinal parasitic infection related to age and education level, but not related with gender.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>