Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua Devita Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Ikan kering tawar merupakan bahan pangan, sumber protein hewani yang banyak dimanfaatkan manusia. Bahan pangan tersebut mudah mengalami kerusakan khususnya oleh mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang-kapang pada 30 sampel ikan kering tawar. Isolasi dilakukan dengan teknik direct plating menggunakan medium Dichioran Agar + Chioramphenicol. Koloni kapang representatif yang tumbuh langsung pada tubuh ikan, diisolasi berdasarkan warna dan tekstur koloni. Isolat kapang ditumbuhkan pada medium identifikasi yaitu, Czapek's Dox Agar (CDA) dan Malt Extract Agar (MEA) atau Potato Dextrose Agar (PDA). Identifikasi dilakukan melalui pengamatan makroskopik dan mikroskopik dari kapang-kapang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ada 33 spesies dari 16 genera kapang yang dapat diisolasi dan diidentifikasi dari 30 sampel ikan kering tawar. Isolat kapang yang ditemukan termasuk ke dalam genera Absidia, Aspergillus, Chaetomium,. Cladosporium, Eurotium, Fusarium, Mucor, Moniliella, Neurospora, Nigrospora, Penicillium, Rhizopus, Scopulariopsis, Sordaria, Syncephalastrum, dan Trichoderma. Genus Aspergillus merupakan kapang terbanyak yang diisolasi yaitu ada pada 25 sampel dari 30 sampel ikan kering tawar. Aspergillus carbonarius (Bainer) Thom merupakan isolat terbanyak yaitu ada 14 isolat dan 99 isolat yang diperoleh.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Nur Adilla
Abstrak :
UU 18/2012 mengintroduksi kedaulatan pangan sebagai salah satu paradigma dalam penyelenggaraan pangan di Indonesia. Perikanan ditentukan oleh UU 18/2012 sebagai salah satu pilar kedaulatan pangan, karena merupakan sumber pangan dengan sumber daya yang melimpah. Di samping itu, ikan merupakan pangan dengan protein tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa apakah kebijakan dan peraturan di bidang perikanan mendukung perikanan sebagai salah satu pilar kedaulatan pangan. Penelitian dilakukan dengan melihat sinkronisasi peraturan dari tataran legislasi sampai petunjuk teknis. Ketentuan hukum di bidang perikanan belum sepenuhnya secara eksplisit mendukung kedaulatan pangan. Selain itu, juga belum seluruhnya memprioritaskan konsumsi ikan serta pemenuhan protein ikan domestik.
Law 18/2012 introduced food sovereignty as a paradigm for food provision in Indonesia and designated fishery as one pillar of food sovereignty due to fish being a both abundant and rich in protein. This study evaluates whether current policies and regulations in the fishery sector support fishery?s role as one pillar of food sovereignty. The study looks at the synchronism of regulations from the legislation to technical guidance level. Legal provisions in the fishery sector have yet to explicitly support food sovereignty or to fully prioritize fish consumption to meet domestic protein demand.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library