Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Syafiah Amalina
"Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Skabies diperkirakan menginfeksi lebih dari 200 juta orang setiap waktu. WHO telah menyatakan bahwa penyakit skabies merupakan salah satu bagian dari penyakit tropis yang terabaikan dan harus segera ditangani demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih cenderung meningkat di masa pandemi covid-19. Meski demikian, penyebaran kasus skabies selama masa pandemi masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian skabies pada masa pandemi di Pondok Pesantren X Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel sebanyak 298 santri. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah stratified proportionate random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,9% responden mengalami skabies dan sanitasi dasar pesantren tidak memenuhi syarat. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara usia (OR=7,922), jenis kelamin (OR=2,533), tingkat pendidikan (OR=5,821), personal higiene kulit (OR=1,889 pada kategori sedang, OR=2,519 pada kategori buruk), personal higiene tangan, kaki dan kuku (OR=1,718 pada kategori sedang, OR=2,068 pada kategori buruk), personal higiene rambut (OR=1,799 pada kategori sedang, OR=2,727 pada kategori buruk), kepadatan hunian (OR=3,054), suhu (OR=1,787), kelembaban (OR=1,803), dan protokol kesehatan (OR=2,395 pada kategori sedang, OR=3,295 pada kategori buruk) dengan kejadian skabies. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, personal higiene kulit, personal higiene tangan, kaki, dan kuku, personal higiene rambut, kepadatan hunian, suhu, kelembaban, protokol kesehatan dengan kejadian skabies, dan jenis kelamin merupakan faktor dominan dalam penelitian ini.

Scabies is a skin disease that is caused by Sarcoptes scabiei. Skabies is estimated to affect more than 200 million people at any time. The World Health Organization (WHO) has designated scabies as a neglected tropical disease and must be treated immediately to attain the Sustainable Development Goals. Public awareness to live clean tends to increase during the Covid-19 pandemic. However, the spread of scabies cases during the pandemic was still high. The purpose of this study is to determine the factors related with the incidence of scabies during a pandemic in X Boarding School, Panei District, Simalungun Regency in 2023. This study used a cross-sectional design with a total sample of 298 students. The sampling technique in this study was stratified proportionate random sampling. The study results showed 39,9% respondents experienced scabies and basic sanitation not eligible. The bivariate analysis results showed a significant influence between age (OR=7,922), gender (OR=2,533), education level (OR=5,821), hygiene of skin (OR=1,889 medium category, OR=2,519 bad category), hygiene of hand, feet and nail (OR=1,718 medium category, OR=2,068 bad category), hygiene of hair (OR=1,799 medium category, OR=2,727 bad category), occupancy density (OR=3,054), temperature (OR=1,787), humidity (OR=1,803), and health protocol (OR=2,395 medium category, OR=3,295 bad category) had a significant effect on the incidence of scabies. The conclusion of this study is there are associated between age, gender, education level, hygiene of skin, hygiene of hand, feet and nail, hygiene of hair, occupancy density, temperature, humidity, health protocol with the incidence of scabies and gender is the dominant factor in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandara Priya Jatmika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyesuaian rencana pemeriksaan (audit plan) dan program pemeriksaan (audit program) pada saat terjadinya pandemi covid 19 dan juga untuk melakukan analisis kendala-kendala terkait pelaksanaan audit plan dan audit program. Penelitian ini menggunakan data primer berupa wawancara kepada pemeriksa pajak dan data sekunder berupa dokumen audit plan dan audit program. Metode analisis yang digunakan berupa descriptive qualitative analysis dan content comparative analysis. Hasil penelitian terhadap dokumen rencana pemeriksaan dan program pemeriksaan menunjukkan bahwa penentuan metode dan teknik pemeriksaan telah sesuai dengan standar pemeriksaan. Adanya pandemi covid 19 menyebabkan beberapa kegiatan pemeriksaan tidak dapat dilaksanakan. Atas keadaan tersebut pemeriksa dapat membuat usulan perubahan rencana pemeriksaan dan program pemeriksaan, melakukan pengungkapan pada laporan hasil pemeriksaan dan kertas kerja pemeriksaan atau melakukan pengungkapan pada realisasi program pemeriksaan. Pengungkapan pada laporan hasil pemeriksaan dan kertas kerja pemeriksaan merupakan cara yang paling efektif dilakukan karena menyingkat waktu dan dapat menggambarkan kegiatan selama proses pemeriksaan yang terjadi. Kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan audit plan dan audit program berupa kebijakan dari Direktorat Jenderal Pajak sendiri berupa pembatasan untuk tatap muka dan kunjungan langsung ke lokasi wajib dan kebijakan dari wajib pajak berupa penutupan kantor / lokasi wajib pajak (lockdown) dan pengaturan bekerja para karyawannya secara work from office dan work from home.

This study evaluates the adjustment of audit plans and audit programs during the COVID-19 pandemic and analyzes constraints related to implementing audit plans and program audits. This study gathered primary data from tax auditors through interviews and secondary data from audit plan documents and audit programs. A descriptive qualitative analysis and a comparative content analysis are used as analytic techniques. The audit plan and audit program documents reveal that the audit standard determined the audit method and technique. Certain inspection activities are prohibited due to the COVID-19 pandemic. Under these circumstances, the examiner may make recommendations for changes to the audit plan and program, disclose information on the Audit Result Report and audit work paper, or disclose information about the audit program’s implementation. Disclosure of the inspection report and examination work paper is the most efficient method because it saves time and allows for the description of activities during the inspection process. The obstacles faced during the implementation of audit plans and audit programs from the Directorate General of Taxes are restrictions on face-to-face meetings and visits to the location. Other obstacles from the taxpayer are the closure of the office and the working arrangements of its employees on work from the office and work from home."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library