Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abipraya Guntur Sulatiasto
Abstrak :
Tesis ini memuat gambaran atau deskripsi tentang tingkat efektifitas penerapan kebijakan program Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter) dalam mendukung keberhasilan tugas Bhabinkamtibmas Polres Pandeglang dalam rangka membina keamanan dan ketertiban Masyarakat. Penerapan kebijakan “Promoter” penting untuk merubah citra Polri dimata masyarakat, khususnya dalam memberikan kepercayaan kepada masyarakat sebagai lembaga penegakkan hukum yang kredibel. Pokok permasalahan penelitian ini adalah langkah-langkah yang diambil pimpinan dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan kebijakan Promoter, memahami proses kesiapan anggota Bhabinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya sejalan dengan kebijakan program “Promoter” dan Polmas, memahami kinerja anggota Bhabinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya, memahami tingkat efektifitas penerapan “Promoter” dalam kinerja Bhabinkamtibmas, dan juga menelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas dalam menerapkan kebijakan “Promoter”. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Dimana data dan fakta dikumpulkan berdasarkan temuan dilapangan yang kemudian dideskripsikan. Adapun temuan penelitian ini bahwa Bhabinkamtibmas di wilayah Polres Pandeglang sudah mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi Bhabinkamtibmas sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Kapolri (Perkap) maupun di dalam SOP Bhabinkamtibmas. Kegiatan pembinaan masyarakat untuk menjaga Kamtibmas disetiap wilayah dilakukan melalui beberapa kegiatan rutin seperti penyuluhan dan sambang (door to door). Sedangkan kegiatan yang bersifat adaptif dan kreatif juga dilakukan oleh Bhabinkamtibmas melalui kegiatan tiga pilar dan problem solving. Jika dikaitkan dengan konsep Polmas dimana salah satu karakteristik Polmas ialah bekerja sama dengan segmen tertentu di masyarakat yang berada pada posisi tertentu untuk membantu mengurangi atau mengatasi masalah dengan sinergitas tiga pilar, maka apa yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polres Pandeglang sudah melaksanakan tugas pemolisian masyarakat (Polmas). ......This Thesis research is to obtain an description of the effectiveness of the application of “Promoter” Policy in supporting the success of Pandeglang Bhabinkamtibmas Police duties in order to develop public security and order. The application of the "Promoter" policy is important to change the image of Indonesia National Police in the public, especially in giving trust to the community as a credible law enforcement institution. This research aims to explore the action that taken by the chief in supporting the successful implementation of “Promoter” policies, understanding the process of Bhabinkamtibmas preparation in carrying out their duties in line with “Promoter” and community policing policies, understanding the performance of Bhabinkamtibmas members in carrying out their duties, understanding the effectiveness of the promoter application in performance of Bhabinkamtibmas, and also explore the factors that influence performance of Bhabinkamtibmas in implementing the "Promoter" policy. This research was conducted with a qualitative. Descriptive approach where data and facts were collected based on findings in the field which were then described. The findings of this study are that Bhabinkamtibmas in the Pandeglang district police area has implemented the main duties and functions of Bhabinkamtibmas Police as regulated in the National Police Chief Regulations. Community development activities to maintain Public security and order in each region are carried out through several routine activities such as counseling and door to door visit. While the activities that are adaptive and creative are also carried out by Bhabinkamtibmas through three government pillars activities and problem solving. If related to the concept of Community Policing where one of the characteristics of Community Policing is working with certain segments of the community who are in a certain position to help reduce or overcome problems with the synergy of the three pillars, then what has been done by the Pandeglang Bhabinkamtibmas Police has carried out the task of community policing.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamak Jamaksari
Abstrak :
Di Indonesia, penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan prevalensi 2,4 per 1000 penduduk, dan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi. Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Banten dengan jumlah penduduk pada tahun 2003 sebanyak 1.062.813 jiwa, memiliki 30 puskesmas yang sudah menerapkan strategi DOTS dalam program penanggulangan TB yaitu sejak tahun 1998. Namun demikian bila dilihat dari hasil cakupan penemuan penderita baru BTA (+), angka kesembuhan, angka konversi maupun angka kesalahan laboratorium masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Keempat indikator tersebut erat kaitannya dengan kinerja petugas. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai kinerja dan faktor-faktor yang beruhubungan dengan kinerja petugas TB paru puskesmas. Metode penelitian dengan desain studi crossectional. Populasinya meliputi seluruh petugas TB pare Puskesmas se-Kabupaten Pandeglang. Sampling dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dimanfaatkan untuk analisis sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner untuk variabel independen dan untuk variabel dependen berupa observasi dengan menggunakan checklist. Variabel dependen adalah kinerja petugas yang meliputi penemuan penderita, pengobatan dan penanganan logistik. Sedangkan variabel independen adalah variabel individu (mencakup umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, larva kerja dan status perkawinan), variabel organisasi (meliputi beban kerja, sarana, supervisi, kepemimpinan dan imbalan) dan variabel psikologis (motivasi dan persepsi peran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja petugas TB paru puskesmas sebagian besar masih kurang yaitu sebesar 56,7%. Dari 13 variabel yang dianalisis secara bivariat, hanya ada 3 (tiga) variabel yang terbukti bermakna secara statistik yaitu variabel kepemimpinan, imbalan dan motivasi. Sedangkan pada analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan adalah variabel motivasi. Perlu bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk mengadopsi pendekatan baru dalam mengelola kinerja petugas TB puskesmas yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu (total quality manajemen). Antara lain dengan lebih fokus terhadap pelanggan (pasien dan masyarakat), melakukan pendekatan budaya dalam perbaikan kinerja baik budaya organisasi puskesmas maupun budaya masyarakat, perlu ada exit strategi untuk mengantisipasi putusnya dana bantuan yang selama ini diterima dari KNCV-CIDA, melibatkan pegawai dalam keputusan-keputusan yang diambil dan memberi mereka wewenang yang cukup untuk melaksanakan tugas. Kemudian dengan mengaplikasikan prinsip kepemimpinan untuk mutu dengan terus menerus memperbaiki metode dan proses kerja. Jangan terlalu fokus pada target, tetapi fokus utama pada proses. Setelah itu lakukan perbaikan kinerja terus menerus secara bertahap dengan rnenggunakan siklus PDCA (Plan-Do-Check Actg. Dengan menerapkan hal tersebut diharapkan kinerja petugas di masa yang akan datang akan lebih baik. Daftar Bacaan : 56 (1974-2003)
Analysis on Performance of TB Worker in Public Health Center in Pandeglang District in the Year 2003 Using Integrated Quality Management ApproachIn Indonesia, tuberculosis (TB) is one major public health problem with prevalence of 2.4 per 1000, and is ranked third as cause of death after cardiovascular and respiratory tract infection for all ages, and ranked first among infectious diseases group. Pandeglang District is one district in Banten Province with number of population of 1 062 813 in 2003. There were 30 Public Health Centers that have been applying DOTS strategy in combating TB since 1998. However, the coverage of new patients BTA (+), recovery rate, conversion rate, and laboratory error still showed results below the determined targets. Those indicators are known as strongly associated with worker's performance. This study aims at obtaining information on worker's performance and factors related to it. The design was cross sectional with population of study of all TB workers across Public Health Centers in Pandeglang District. Sampling was all population of 30 workers. Data were collected through interview using questionnaires for independent variables (individual variables including age, education, training, knowledge, length of work, and marital status; organization variables including workload, facility, supervision, leadership, and reward; and psychological variables including motivation and role perception), while dependent variables (performance including patient finding, medication, and logistic handling) were collected through observation using checklist. The study shows more than half (56.7%) of worker had poor performance. There are three variables that related significantly to performance, i.e. leadership, reward, and motivation. Multivariate analysis shows that motivation was the most dominant factor. It is necessary to Pandeglang Health Office and Public Health Centers to adopt new approach in managing performance that is Total Quality Management approach. Among others, it suggested to focus more on client, using cultural approach, need to develop an exit strategy as to face the end of KNCV-CIDA aid, to involve workers in decision making, and to offer them sufficient authority to decide, to apply quality leadership, and to employ PDCA (plan-do-check-act) cycle. References: 56 (1974-2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annas Buanasita
Abstrak :
Addressing public health problems of child malnutrition in Indonesia needs an appropriate integrated health and nutrition program. Positive Deviance Approach integrated with Posyandu TKA (Tumbuh Kembang Anak) offered an excellent opportunity to alleviate the health and malnutrition problem. A community trial study was conducted with a main objective to measure the effect of 3-month Positive Deviance Approach (PDA) integrated with posyandu TKA on growth of the children under five in Pandeglang District, Banten Province, Indonesia. This research report is divided into three parts. Part 1 includes comprehensive reviews on the background of the study, rationale of the study, literature review, conceptual framework, hypothesis, objectives and variable indicator matrix. Part 2 covers the manuscript for publication with a title of "The Effectiveness of 3-months Positive Deviance Approach (PDA) integrated with Posyandu TKA (Tumbuh KembangAnak) on Growth of Underweight Children 6-59 months in Pandeglang District, Banten Province, Indonesia". It is written and formatted in accordance with the instructions for author of The Journal of Nutrition. Part 3 shows the supporting documents including important results that are not included in the manuscript, detailed methodology, grant approval, curriculum vitae and list of references for this research. List of operational definition and abbreviation are also included as guide for the readers. It is hoped that the results of this study will serve as reference data and advocacy tool for intervention program to address under nutrition among children. It can also be use for planning and implementation of future programs especially for Posyandu Revitalization Program in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library