Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvie Tresya
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan, yang disertai dengan pembelahan sel abnormal dimana sel yang membelah secara abnormal menyerang jaringan sel normal, dan menurunkan fungsi pada jaringan tersebut atau organ yang terserang. Pasien kanker mengalami berbagai macam hal yang mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan psikososial. Hal yang dapat terlihat dengan jelas pada reaksi fisik ini adalah rasa sakit.. Keluhan fisik lainnya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit kanker, antara lain keluhan mual, muntah dan anoreksia, susah berkonsentrasi, fatigue, susah tidur, konstipasi, kurangnya nafsu makan, disfungsi seksual, serta kurangnya penglihatan dan pendengaran. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi pada pasien kanker adalah ancaman terhadap citra diri, kehilangan integritas ketubuhan, hilangnya kemandirian, ketakutan, gangguan dalam pekerjaan dan masa depan yang tidak pasti. Sedangkan reaksi psikososial yang mungkin terjadi pada pasien kanker adalah hubungan yang tegang dan menarik diri. Hal tersebut memperlihatkan bahwa betapa pentingnya memahami kondisi pasien kanker dalam upaya memberikan perawatan secara menyeluruh yang dinamakan pendekatan perawatan multidisipliner terpadu (integrated multidisciplinary approach to care), yang dikenal dengan perawatan paliatif. Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidup yang optimal, juga memberikan dukungan kepada keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai langkah awal untuk menggali pengetahuan dan pemahaman pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan keluarganya. Penelitian ini adalah suatu penelitian kualitatif untuk menggali bagaimana pengalaman hidup pasien kanker. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak empat orang, yaitu dua orang pasien dan dua orang anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penemuan dalam penelitian ini adalah pasien dan keliarga tidak memiliki cukup pengertian tentang konsep dari perawatan paliatif. Konsep mengenai perawatan sangat diasosiasikan dengan satu dokter. Bagaimana pun juga, mereka mendapatkan keuntungan dengan adanya perawatan paliatuf. Jadi pasien dan keluarga memerlukan suatu metode langsung yang berguna dalam pemberian informasi mengenai perawatan paliatif. Hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini ada pengalaman emosi yang ditemukan pada anggota keluarga, yang merupakan hal penting dalam mendukung perawatan. Hal menarik lainnya yang ditemukan adalah caring attitude yang di berikan oleh tim kesehatan merupakan faktor yang penting dalam merawat pasien dan keluarga Pada akhirnya, rekomendasi diberikan tentang perlunya pertimbangan perbedaan diagnosis medis, proses adaptasi atau tahapan berduka dan harapan dan kepuasan pasien dan keluarga dalam perawatan paliatif.
2009
T37911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kannia Rifatulzia Maharsayoga
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam menghadapi penyakit kronis, pasien dihadapkan pada penurunan kualitas hidup. Di sinilah perawatan paliatif dibutuhkan guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebelum perawatan paliatif dapat dijalankan, diperlukan adanya persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan, yang disebut informed consent. Namun, terdapat tantangan dalam pelaksanaan yaitu terganggunya kapasitas pembuatan keputusan pasien dalam perawatan paliatif. Hal ini dapat mempengaruhi penentuan apakah pasien tersebut kompeten atau tidak untuk memberikan persetujuannya. Dengan menggunakan metode yuridis-normatif, penelitian ini membahas pengaturan dalam perawatan paliatif, tanggung jawab hukum dokter dan rumah sakit terhadap pelaksanaannya, serta analisis yuridis penerapan informed consent dalam perawatan paliatif di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa dokter bertanggung jawab dalam memastikan bahwa persetujuan diberikan oleh pasien yang kompeten, maka itu perlu dilakukan penilaian terhadap kompetensi pasien sebelum perawatan paliatif dijalankan.
ABSTRACT
In dealing with chronic disease, patients are faced with a decrease in quality of life. This is where palliative care is needed to improve the quality of life of patients. Before palliative care can be carried out, it is necessary to have an agreement given by the patient or their immediate family after receiving a full explanation of the medical procedure to be performed, called informed consent. However, there are challenges in its implementation, namely the impairment of decision-making capacity of patients in palliative care. This can affect the determination of whether the patient is competent or not to give their consent. By using the juridical-normative method, this study discusses the regulation of informed consent in palliative care, legal accountability of doctors and hospitals for its implementation, and a juridical analysis of the application of informed consent in palliative care in Dharmais Cancer Hospital. The result of this research is that doctors are responsible for ensuring that consent is given by competent patients, therefore it is necessary to assess the patients competency before palliative care is carried out.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rulli Wulandari
Abstrak :
Pasien dengan penyakit kronis tidak hanya membutuhkan perawatan medis namun perlu perawatan kesehatan holistik yang berkualitas, baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual untuk bertahan hidup dan pulih. Gangguan spiritual meliputi kondisi spiritual yang tidak stabil dengan kurangnya harapan dan pengakuan diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan aspek spiritualitas dengan penerapan perawatan spiritual yang dipersepsikan pasien paliatif. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional melibatkan sampel sebanyak 102 pasien paliatif dan menggunakan instrumen The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) serta he Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale yang dimodifikasi dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian didapatkan aspek spiritualitas pasien tinggi (68,6%) dan persepsi penerapan perawatan spiritual menunjukkan proporsi sebagian besar positif (51%). Hasil uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna (p=0,040) antara aspek spiritualitas dengan penerapan perawatan spiritual yang dipersepsikan pasien paliatif. Selain terdapat hubungan yang bermakna antara aspek spiritualitas dengan persepsi perawatan spiritual, jenis kelamin, jumlah anak, dan ruang rawat juga terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05). Perawat perlu meningkatkan kemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya spiritual care melalui program pelatihan khusus asuhan keperawatan berbasis spiritual. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan desain intervensi yang lebih memperhatikan tentang perawatan spiritual agar kualitas pelayanan keperawatan menjadi lebih meningkat. ......Patients with chronic illness not only need medical care but also need quality holistic health care, both physical, psychological, social and spiritual to survive and recover. Spiritual disturbance includes an unstable spiritual condition with a lack of hope and self-recognition. This study aims to see the relationship between spiritual aspects and the application of spiritual care perceived by palliative patients. This study used a cross-sectional method with 102 palliative patients. This research used The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and The Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale which were modified and already passed the validity and reliability test. The results showed that the patient's spiritual aspect was high (68.6%) and the perceptions of spiritual care was positive (51%). The results of relationship between aspects of spirituality and the application of spiritual care perceived by palliative patients (p = 0.040). Gender, number of children, and wards also had a significant relationship (p<0.05). Nurses need to improve their ability to provide nursing care, especially spiritual care through special spiritual-based nursing care training programs. This study recommends using an intervention design to pay more attention about spiritual care in order to improve the quality of nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ifyar Adhita Yahya
Abstrak :
Perawatan paliatif adalah salah satu layanan yang diberikan oleh ahli jantung dalam melakukan manajemen yang komprehensif pada pasien dengan gagal jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perawat dalam menerapkan praktik perawatan paliatif pada pasien gagal jantung. Peneltian ini melibatkan 118 respoden dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi meliputi perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap Medikal Dewasa dan merawat pasien gagal jantung. Data didapatkan dengan kuesioner pengetahuan, The Frommelt Attitude Toward Care of The Dying (FATCOD) dan Palliative Care Practice Scale (PCPS) kemudian dianalisis dengan uji independent t, oneway anova, spearman dan pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan adlah jenis kelamin (p=0.03, α=0.05), masa kerja (p=0.028, α=0.05) dan sikap (p=0.000, α=0.05). Pada analisis multivariat faktor yang paling berhubungan dengan praktik perawatan paliatif adalah sikap perawat. ......Palliative care is one of the services provided by cardiologists in the comprehensive management of patients with heart failure. The purpose of this study was to determine what factors influence nurses in implementing palliative care practices in patients with heart failure. This study involved 118 respondents with consecutive sampling technique. Inclusion criteria include nurses who work in the Adult Medical Inpatient Room and care for patients with heart failure. Data were obtained with a knowledge questionnaire, The Frommelt Attitude Toward Care of the Dying (FATCOD) and Palliative Care Practice Scale (PCPS) then analyzed with independent t test, oneway anova, spearman and pearson. The results showed that significantly associated factors were gender (p=0.03, α=0.05), years working as a nurse (p=0.028, α=0.05) and attitude (p=0.000, α=0.05). In multivariate analysis, the factor most associated with palliative care practice was nurses' attitude.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nidaul Hasanah
Abstrak :
Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain. Kanker tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa namun juga menjadi masalah bagi anak-anak. Penanganan kanker pada anak harus mengintegrasikan perawatan paliatif. Orang tua sekaligus caregiver utama mempunyai peranan penting dalam perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan pengalaman caregiver dalam merawat anak kanker kondisi paliatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode fenomenologi dengan melibatkan 9 partisipan Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Data penelitian berupa transkrip wawancara dan analisa data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian ini didapatkan 5 tema yaitu: orang tua fokus merawat anak, perjalanan menuju resiliensi, kebutuhan support system, gangguan ekonomi dan perubahan peran sosial serta harapan kesejahteraan anak Kesimpulan penelitian ini adalah berdasar 5 tema didapatkan orang tua sebagai care giver mempunyai peranan yang cukup besar dalam merawat anak kanker kondisi paliatif dan menyiapkan akhir yang dignity Perawat berperan dalam memberdayakan fungsi orang tua agar tercapai peningkatan kualitas hidup pada anak kanker serta memberikan asuhan keperawatan yang holistik. ......Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and can spread to other organs. Treatment of cancer in children must integrate palliative care. Parents as well as primary caregivers have an important role in palliative care. This study aims to determine the needs and experiences of caregiver in treating children with cancer in palliative conditions. The approach used in this study is phenomenology involving 9 participants. The results of this study 5 themes: parents fokus on caring for children, the journey to resilience, the need for a support system, economic disturbances and changes in social roles and expectations of child welfare. The conclusion of this study is based on 5 The theme is found that parents as care givers have a significant role in caring for children with cancer in palliative conditions and preparing for a dignified ending. Nurses play a role in empowering parents' functions to achieve an increase in the quality of life for children with cancer and provide holistic nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manihuruk, Agatha Cornelia
Abstrak :
ABSTRAK
Metastasis kanker tulang menyebabkan rasa nyeri yang sangat kuat pada tulang. Salah satu alternatif pengobatan terbaik saat ini adalah radioterapi internal dengan menggunakan radiofarmaka lutesium-177 etilen diamin tetra metilen fosfonat 177Lu-EDTMP . Dalam penelitian ini dilakukan penandaan 177Lu-EDTMP dengan mereaksikan ligan EDTMP dengan 177Lu. Lu-177 dalam bentuk 177LuCl3 diperoleh dengan cara iradiasi neutron Lu2O3 kemudian dilakukan uji kemurnian radionuklida dan radiokimia. EDTMP disiapkan dalam bentuk kit dengan metode pengeringan beku. Optimasi penandaan dilakukan dengan beberapa variabel seperti rasio mol 177Lu:EDTMP, konsentrasi larutan, waktu inkubasi, dan suhu inkubasi. Setelah dilakukan penandaan maka dilakukan uji kemurnian radiokimia dengan menggunakan sistem kromatografi kertas ITLC-SG dengan fase gerak NH4OH : Metanol : Air = 0,2 : 2 : 4 v;v;v yang telah diujikan terlebih dahulu. Penandaan yang paling optimal dilakukan pada rasio mol 177Lu:EDTMP 1:10 yang dilarutkan dengan 1 ml air steril dengan waktu inkubasi 20 menit pada suhu 37oC dengan hasil kemurnian 99.0 0.4 . Uji stabilitas selama 6 jam menghasilkan kemurnian radiokimia ge;95 menunjukkan bahwa sediaan stabil saat penyimpanan di lemari es 4-8oC.
ABSTRACT
Metastatic bone cancer causes very strong bone pain. One of the best alternative treatments is internal radiotherapy using radiofarmaka lutetium 177 ethylene diamin tetra methylene phosphonate 177Lu EDTMP . In this study, radiolabelling was done by reacting EDTMP ligand with 177Lu. Lu 177 in the form of 177LuCl3 was obtained by means of target thermal neutron irradiation of Lu2O3 then the purity of radionuclide and radiochemistry were tested. EDTMP was prepared in the form of a kit by the freeze drying method. The optimization was performed with several variables such as the 177Lu EDTMP mole ratio, the concentration of the solution, the incubation time, and the incubation temperature. After radiolabelling, radiochemical purity test was performed using ITLC SG paper chromatography system with NH4OH Methanol Water 0.2 2 4 v v v as eluent which has been tested first. The optimum radiolabelling was performed on the 177Lu EDTMP mole ratio 1 10 dissolved with 1 ml of sterile water with incubation time 20 minutes at 37 C with 99.0 0.4 purity. A stability test of 6 hours yields a radiochemical purity of ge 95 indicating that the preparation is stable during storage in the refrigerator 4 8 C.
2017
S67851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Nilam Sari
Abstrak :
Obat nyeri umumnya digunakan oleh pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif dimana pelayanan tersebut mengutamakan peningkatan kualitas hidup pasien. Selain obat nyeri, pasien kanker pelayanan paliatif juga dapat menggunakan obat lain sebagai kombinasi untuk mengatasi gejala lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker pelayanan paliatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode retrospektif dan bersifat deskriptif. Sampel penelitian adalah data resep pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais pada bulan Januari - Desember 2017. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 273 resep. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 191 resep 69,9 pasien kanker pelayanan paliatif berpotensi memiliki interaksi obat nyeri. Jumlah insidensi interaksi obat nyeri yang ditemukan sebanyak 316 kasus, dengan tingkat keparahan mayor sebanyak 73,5, moderat sebanyak 26,3, dan minor sebanyak 0,2. Kombinasi obat nyeri yang paling banyak mengalami interaksi yaitu fentanil dan morfin sebanyak 61 kasus 19,3. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker cukup tinggi sehingga diperlukan pemantauan terapi dalam peresepan obat nyeri pada pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais tahun 2017.
Pain medicines are mostly used in cancer patient with palliative care which give priority to increase patients quality of life. Besides pain medicines, cancer patient with palliative care also used other drug as a combination to overcome other symptomps of cancer which potentially cause drug interaction. The aim of this study was to analyze the potential of pain medicine interaction in cancer patient. The study design was cross sectional with a retrospective method and descriptive study. The sample of this study was cancer palliative care patients prescription at Dharmais Cancer Hospital in the period of January ndash December 2017. Sample analyzed in this study was 273 prescriptions. This study found that there were 191 prescriptions 69,9 pain medicine which potentially interact with 316 interaction cases. The most common pain medicine interaction was 61 cases of fentanyl and morphine 19,3. Based on severity, pain medicine interaction consisted of 73,5 mayor interaction, 26,3 moderat interaction, and 0,2 minor interaction. Based on this study, pain medicine interaction was high occured, so that management therapies are needed in pain medicine prescription in cancer patient with palliative care at Dharmais Cancer Hospital in 2017.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Nur Indah Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes merupakan penyakit progresif yang tidak hanya membutuhkan perawatan kuratif dan rehabilitatif tetapi juga perawatan paliatif. Salah satu indikator penting tercapainya perawatan paliatif yang efektif adalah kepuasaan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kepuasan pasien diabetes yang mendapatkan perawatan paliatif. Penelitian cross sectional ini melibatkan sampel pasien diabetes di balai asuhan keperawatan di Jabodetabek sebanyak 43 responden. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dan terjemahan Home Care Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R), Client Satisfaction Inventory (CSI), dan Long-form Patient Satisfaction Questionnaire (PSQ-III). Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 14% responden merasa cukup puas, 60,5% merasa puas, dan 25,6% merasa sangat puas. Dimensi tampilan fisik mendapatkan nilai paling rendah dalam kepuasan pasien di antara dimensi yang lain. Hasil penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan antara karakteristik individu dengan tingkat kepuasan. Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Darpianur
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit dengan insiden kematian yang besar yang menyebabkan permasalahan yang kompleks pada anak. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis optimalisasi perawatan paliatif melalui Pediatric Palliative Screening Scale Skala PaPaS pada anak kanker dengan pendekatan Teori Peaceful End of Life PEOL . Lima kasus terpilih menunjukkan adanya masalah biologis, psikologis dan spiritual. Pendekatan Teori PEOL mampu mengatasi masalah keperawatan dengan standar domain bebas nyeri, rasa nyaman, dihargai dan dihormati, kedamaian serta kedekatan dengan orang yang bermakna. Hasil skrining kebutuhan perawatan paliatif pada anak kanker menggunakan Skala PaPaS didapatkan mayoritas kebutuhan paliatif level tinggi. Penerapan Teori PEOL bersamaan dengan skala PaPaS direkomendasikan sebagai pendekatan untuk mencapai asuhan keperawatan paliatif yang optimal.
ABSTRACT
Cancer is a disease with large number of death incidence that causes complicated problems in children. The purpose of this study analyze palliative care optimalization use Pediatric Palliative Screening Scale PaPaS Scale in cancer children with the Peaceful End of Life Theory approach. Five cases were chosen to show a biological, psychological and spiritual problem. The Peaceful End of Life Theory PEOL is able to overcome nursing problems by domain standard of painless, comfortable, respect and dignity, peaceful and closeness with meaningful people. The results of screening found high level of majority palliative needs. The application of PEOL Theory along with PaPaS Scale is recommended as an approach to achieve optimal palliative nursing care.
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>