Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Ananda Djajanegara
Abstrak :
ABSTRAK
Berlangsungnya resesi dunia sejak tahun 1980 telah menyebabkan kelesuan di bidang ekonomi yang sangat dirasakan oleh pemerintah. Kelesuan ini semakin mencekam ketika harga ekspor minyak terus menurun dengan pola tidak menentu. Turunnya harga minyak mentah ini mengharuskan pemerintah mencari alternatif lain untuk membiayai pembangunan. Pilihan yang diambil adalah ekspor non-migas, mobilisasi dana masyarakat dan maksimalisasi pengumpulan pajak yang bertujuan untuk memacu perekonomian negara. Khusus yang berkait dengan dunia perbankan, pemerintah mengeluarkan Kebijaksanaan Deregulasi 1 Juni 1983. Kebijaksanaan Deregulasi 1 Juni 1983 yang dikeluarkan oleh pemerintah ternyata menimbulkan persaingan yang ketat kepada dunia perbankan di Indonesia. Persaingan ini menjadi semakin ketat dengan dikeluarkannya Paket Oktober 1988 (PAKT0 88) oleh pemerintah. Kondisi persaingan yang ketat ini juga dialami oleh X, Bank sebagai salah satu Bank Umum Swasta Nasional yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk dapat bertahan atau memenangkan persaingan yang tajam ini, setiap bank memerlukan strategi pemasaran, hal ini dikarenakan tujuan dari strategi pemasaran adalah untuk mengalahkan pesaing melalui kemampuan perusahaan secara menyeluruh, dengan pemasaran sebagai peran utama untuk bersaing. Keberhasilan dari pemilihan dan penerapan strategi pemasaran ini akan dapat membawa bank tersebut ke arah tujuan yang hendak dicapainya. Untuk mengukur keberhasilan dari strategi pemasaran ini digunakan tinjauan dari segi penyerapan, pengerahan dana, dan profit. Strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh Bank X sebelum dan sesudah PAKT0 88 berhasil meningkatkan hasil penyerapan dana, pengerahan dana, dan profit. Hal mi terlihat hasil penyerapan dana yang mengalami peningkatan dari Rp. 75 milyar pada tahun 1983 menjadi Rp. 392 milyar pada tahun 1989 (Juni), hasil pengerahan dana meningkat dari Rp. 83 milyar pada tahun 1983 menjadi Rp. 281 milyar pada tahun 1989 (Juni), dan profit dari Rp. 0,8 milyar pada tahun 1983 menjadi Rp 2,5 milyar pada tahun 1989 (Juni). Disamping itu dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata kegiatan pemasaran, khususnya promosi yang dilakukan ini sangat mempengaruhi hasil penyerapan dana, pengerahan dana, dan profit dari Bank X. Melalui analisa data kuantitatif, yaitu dengan mempergunakan koefisien korelasi diperoleh nilai 0,9940 untuk hubungan antara biaya promosi dengan hasil penyerapan dana, nilai 0,9737 untuk hubungan antara biaya promosi dengan hasil pengerahan dana, dan nilai 0,9983 untuk hubungan antara biaya promosi dengan profit. Nilai-nilai ini memperlihatkan hubungan yang kuat positip antara kegiatan pemasaran, khususnya promosi dengan hasil penyerapan, pengerahan dana, dan profit dari Bank X. Dengan demikian hal ini berarti bahwa, kenaikan dalam biaya pemasaran khususnya promosi akan mengakibatkan kenaikan hasil penyerapan dana, pengerahan dana, dan profit dan begitu pula sebaliknya.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silatomo Panji Nugroho
Abstrak :
Pada 27 Oktober 1988 Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi Paket Oktober (Pakto '88) yang bertujuan untuk meningkatkan pengerahan dana masyarakat melalui perbankan. Perizinan untuk mendirikan bank dipermudah oleh pemerintah yang memicu ledakan jumlah bank di Indonesia. Skripsi ini mencoba untuk mengungkapkan dampak akibat diterapkannya kebijakan deregulasi Pakto ‟88 terhadap sistem perbankan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah Pakto‟88 menyebabkan perkembangan jumlah yang signifikan terhadap bank-bank di Indonesia yang menyebabkan kerentanan terhadap sistem perbankan nasional akibat lemahnya pengawasan oleh Bank Indonesia. ...... On October 27th 1988, Indonesian Government issued a policy of deregulation October Package 1988 (Pakto '88) which aims to improve the deployment of public funds through banks. The Government admits liberalization of bank licensing. This thesis attempts to reveal the impact from the Pakto '88 deregulation policy for the national banking system. This research using historical methods which consist of four steps: heuristic, critic, interpretation and historiography. The results of this research are Pakto '88 lead to the development of a significant number of banks in Indonesia, which causes susceptibility to the national banking system due to lack of supervision by Bank Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library