Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikrialdi Aditya
Abstrak :
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor merupakan anemon yang dapat berasosiasi dengan banyak jenis ikan giru. Hal tersebut membuat komoditi E. quadricolor sebagai hewan hias akuarium laut meningkat, namun informasi mengenai aspek biologinya tidak banyak tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku makan, laju pencernaan, dan efisiensi penyerapan pakan untuk dapat menunjang pemeliharaan E. quadricolor. Perilaku makan anemon diamati dengan cara dilaparkan selama dua hari terlebih dahulu sebelum diberikan pakan. Anemon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi pakan udang dan kelompok yang diberi pakan ikan. Hasil penelitian didapatkan perilaku seperti memendekkan tentakel dan melipat keping mulut ketika fase feeding response dan belum terlihatnya fase pre-feeding response. Laju pencernaan didapatkan E. quadricolor waktu mengeluarkan sisa pencernaan awal selama 22--25 jam dan waktu mengeluarkan sisa pencernaan hingga selesai selama 46--48 jam setelah pemberian pakan. Efisiensi penyerapan pakan udang dan ikan pada E. quadricolor sebesar 40,60 dan 39,87 . Analisis dengan uji t didapatkan tidak ada perbedaan nyata efisiensi penyerapan pakan antara kelompok yang diberikan pakan udang dan yang diberikan pakan ikan.
ABSTRACT
Entacmaea quadricolor is an anemone that can be associated with many jenis of clownfish. This facts increases the commodity of E. quadricolor as a marine aquarium ornamental fish, however information about biological aspects of E. quadricolor is not widely available. The purpose of this study was to determine the feeding behaviour, digestion rate, and feeding absorption efficiency to support the maintenance of E. quadricolor. Feeding behavior has been observed by feeding the anemones prior to not feeding it for 2 days. Anemones were diveded into two groups, a groups fed with shrimp and a groups fed with grouper. The result shows feeding behaviour such as shortening of the tentacles and folding of the oral disc during the feeding response phase and the absence of pre feeding response phase. Digestion rate obtained by E. quadricolor has produced egesta indegestible residue as early as 22 25 hours prior to feeding and ended in the course of 46 48 prior to feeding. Feeding absorption efficiency fed by shrimps and groupers of E. quadricolor was 40,60 and 39,87 respectively. Analysis with t test showed no significant difference in feeding absorption efficiency between E. quadricolor fed with shrimps and fed with groupers.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Prasetyo Wisnu
Abstrak :
Situ Cilala mengalami penurunan kualitas air akibat kegiatan perikanan. Pada tahun 2016, keramba dibongkar karena menyebabkan eutrofikasi dan sedimentasi, kemudian dilakukan pengerukan. Sekarang pertumbuhan keramba kembali pesat, sehingga riset dilakukan untuk menganalisis kualitas air. Kualitas air dibandingkan dengan baku mutu dan dilihat status mutunya. Selain itu, pengetahuan peternak dikaji agar pada jumlah pakan ikan diketahui. Setelah itu, strategi dengan metode SWOT dibentuk untuk mengelola kegiatan perikanan di Situ Cilala. Hasil riset menunjukkan situ mengalami cemar ringan dengan TSS dan BOD melampaui baku mutu dengan nilai maksimum masing-masing 152 dan 13,8 mg/L. Namun begitu, konsentrasi NO3 dan PO4 rendah karena senyawa ini banyak mengendap sebagai sedimen. Kualitas air yang buruk juga dipengaruhi pengetahuan peternak yang hanya mencapai nilai rata-rata 6,37. Strategi diperlukan dengan meningkatkan kualitas pakan dan pengetahuan peternak tentang pakan ikan. Riset menyimpulkan Situ Cilala mengalami cemar ringan akibat kurangnya pengetahuan tentang pakan ikan yang berdampak pada buruknya kualitas air Lake Cilala experienced a decrease in water quality due to fishery activities. In 2016, the unloading of cages was due to eutrophication and sedimentation, and then dredging was carried out. Now cages are proliferating again, so research is conducted out to analyze water quality. It compares water quality to quality standards to see the quality status of the water. Besides, it also asses the farmers knowledge about the amount of fish feed. After that, a strategy is formed using the SWOT method to manage fisheries activities in Lake Cilala. The results showed that the lake was mildly polluted with TSS and BOD above the quality standard with maximum values of 152 and 13.8 mg/L. However, the concentrations of NO3 and PO4 are low because these compounds settle as sediments. Poor water quality is also influenced by farmers knowledge, which only reaches an average score of 6.37. Strategies are needed to improve feed quality and farmers knowledge about the fish feed. The research concluded that Lake Cilala light pollution was due to a lack of knowledge about fish feed, which resulted in poor water quality.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Annafi`u Azlou
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan tepung bintang laut mahkota duri sebagai bahan substitusi protein pakan ikan mas hias telah dilakukan pada bulan Februari--Mei 2016. Penelitian bertujuan untuk menghitung nilai kesukaan, mengukur pertumbuhan dan warna ikan Carassius auratus yang diberi pakan ikan berbahan tepung Acanthaster planci. Penelitian dilakukan dengan membuat A. planci menjadi tepung kemudian merancang formulasi pakan dan dilakukan pembuatan pelet ikan. Pelet dengan tepung Acanthaster planci merupakan pakan perlakuan dan pelet dengan tepung ampas tahu merupakan pakan kontrol. Selanjutnya pelet yang sudah dibuat diujikan kepada ikan C. auratus yang sebelumnya sudah diaklimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan C. auratus lebih menyukai pakan perlakuan dibandingkan pakan kontrol dengan persentase pakan yang dimakan secara berurutan 68,2% dan 48% dan nilai indeks elektivitas Ivlev 0,24 dan 0,11. Pengaruh pemberian kedua pakan terhadap pertumbuhan tidak terlalu berbeda. Berdasarkan rata-rata penilaian oleh panelis terhadap warna ikan C. auratus selama tujuh minggu, pakan perlakuan memicu perubahan warna yang lebih cepat dibandingkan dengan pakan kontrol.
ABSTRACT
A study of utilization of crown-of-thorn starfish (Acanthaster planci) powder as a protein substitution in pellets for goldfish (Carassius auratus) has been conducted on February--May 2016. The objectives of the study were to calculate the value of Carassius auratus preference against the pellets contain Acanthaster planci powder and to measure the effect of pellets to the growth and body color of Carassius auratus. The study was initially conducted by making A. planci into a powder, design formulation of pellets and finally transform it into the pellets. The pellet that made with Acanthaster planci is a treatment pellet and the pellet that made with tofu residue is a control pellet. The pellets tested to the acclimatized C. auratus. The results showed that C. auratus prefers to eat treatment pellets rather than control pellets. The percentage of treatment and control pellets eaten by C. auratus is 68.2% and 48% respectively and the Ivlev electivity index value is 0.24 and 0.11 respectively. The growth effect of both pellets showed no considerable difference. The average valuation by the panelists for seven weeks, showed that treatment pellets triggered the change of fishes? body color faster than the control pellets.
2016
S65552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pada bulan Januari hingga Juni 2016 mengenai analisis proksimat, uji organoleptik, dan uji fisik pakan ikan hias yang memanfaatkan tepung bintang laut mahkota duri (Acanthaster planci) sebagai substitusi protein tepung ikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan membuat formulasi pakan ikan hias dengan substitusi tepung A. planci yang memiliki kualitas terbaik berdasarkan analisis proksimat, uji organoleptik, dan uji fisik serta untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan ikan hias dengan substitusi tepung A. planci tersebut. Pakan yang dibuat yaitu pakan yang mengandung protein sebesar 37%, 27%, dan 17% dimana sumber protein yang digunakan berasal dari dedak dan tepung ikan yang sebagian disubstitusi dengan tepung A. planci. Pakan sampel dianalisis proksimat (kadar air, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, kadar abu), uji organoleptik (tekstur, aroma, warna, rasa), dan uji fisik (tingkat kekerasan, kecepatan pecah, kecepatan tenggelam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan kandungan protein sebesar 27% merupakan pakan dengan formulasi terbaik karena memiliki kandungan gizi, kriteria organoleptik, dan kriteria fisik yang terbaik
ABSTRACT
A research about proximate analysis, organoleptic and physical test of fish meal contained crown of thorns starfish (Acanthaster planci) powder as a fish powder protein substitution has been conducted on January until June 2016. The research aims to produce the best quality fish meal formulation with A. planci powder substitute based on data of proximate analysis, organoleptic and physical test as well as knowing the nutrient content of that fish meal. The meal contain protein of 37%, 27%, and 17% made of brans and fish powder that substituted with A. planci powder. Each fish meal types were subjected to proximate analysis (water content, protein, lipid, fiber, extract materials without nitrogen, ash content), organoleptic test (texture, flavor, color, taste), and physical test (hardness level, cracking speed, sinking speed). The results showed that fish meal of 27% protein was the best meal formulation because it?s nutrient content, organoleptic and physical criteria was better than others.
2016
S64906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library