Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fadli
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan Cu-Zn 70/30 atau dikenal juga sebagai Cartridge Brass memiliki sifat konduktivitas panas dan listrik yang sangat baik, ketahanan korosi yang tinggi, serta kemampubentukan yang baik. Cu-Zn 70/30 sangat luas digunakan sebagai core dan tank radiator otomotif, komponen amunisi, maupun perangkat bangunan dan arsitektur sehingga sangat rentan sekali terpapar oleh lingkungan yang korosif seperti air laut dan ammonia. Thermo-Mechanical Controlled Processing (TMCP) adalah salah satu metode rangkaian pengontrolan pemanasan dan pembentukan dengan tujuan meningkatkan kualitas sifat material. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan metode TMCP dengan canai hangat untuk meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan korosi paduan Cu-Zn 70/30. Proses canai dilakukan dengan metode bolak-balik dengan deformasi sebesar 60% (30%-30%) dimana pada setiap pass-nya paduan Cu-Zn dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 300oC dengan waktu tahan berbeda mulai dari 30, 60, dan 120 menit. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dengan semakin lamanya waktu pemanasan dan kemudian dideformasi lebih lanjut maka terjadi penurunan ukuran butir dari 92.2 μm menjadi 36.5 μm yang berpengaruh pada peningkatan kekerasan sebesar 174.12 HV dan kekuatan tarik mencapai 525.4 MPa pada waktu tahan 120 menit. Selain itu, semakin lama waktu pemanasan juga memberikan perilaku korosi yang berbeda pada dua lingkungan korosif. Pada lingkungan air laut (NaCl 3.5%), paduan kuningan cenderung mengalami penurunan laju korosi hingga 0.0218 mm/yr untuk weight loss dan 0.1404 mm/yr untuk polarisasi. Sedangkan pada lingkungan ammonia (Mattsson?s Solution) terjadi hal yang berkebalikan dimana paduan kuningan cenderung mengalami kenaikan laju korosi hingga mencapai 0.1906 mm/yr untuk weight loss dan 5.1209 mm/yr untuk polarisasi. Ditambah lagi, terdapat indikasi adanya fenomena Anneal Hardening karena tersegregasinya atom terlarut pada dislokasi atau batas butir sehingga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi paduan Cu-Zn 70/30.
ABSTRACT
Cu-Zn alloy (70/30) also known as Cartridge Brass possesses high thermal and electrical conductivity, high corrosion resistance, and good formability. Thus, used extensively for core and tank automotive radiator, ammunition component, and architectural hardware. This wide applications are susceptible to exposure of corrosive environments such as seawater and ammonia environments. Thermo- Mechanical Controlled Processing (TMCP) is one method consists of controlled heating and controlled forming to produce high quality materials. Therefore, this research focuses on the study of mechanical properties and corrosion resistance Cu-Zn 70/30 by implementing warm rolling TMCP method. Rolling process was conducted in reversible way with deformation degree of 60% (30%-30%) and before each pass of the rolling the material is heated up to temperature 300oC with different holding time from 30, 60, and 120 minutes. The results showed that as the longer holding time of the heating and was continued by further deformation, it affects the grain size to be much smaller from 92.2 μm to 36.5 μm and thus corresponds to the increasing of hardness value up to 174.12 HV dan Ultimate Tensile Strength (UTS) up to 525.4 MPa for 120 minutes of holding time. On the other hand, the longer holding time of heating, it gives brass different behaviour in two different corrosive environments. In the seawater environment (NaCl 3.5%), brass tend to have lower corrosion rate in value of 0.0218 mm/yr and 0.1404 mm/yr for weight loss and polarization respectively. On the contrary, in the ammoniacal environment (Mattsson?s Solution) brass tend to have higher corrosion rate with value up to 0.1906 mm/yr and 5.1209 mm/yr for weight loss and polarization respectively. In addition, it indicates that Anneal Hardening caused by segregation of solute atoms into dislocations or grain boundary has taken place that affect a significant change in hardness, tensile strength, and corrosion resistance of Cu-Zn 70/30.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadli
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan Cu-Zn 70/30 atau dikenal juga sebagai Cartridge Brass memiliki sifat konduktivitas panas dan listrik yang sangat baik, ketahanan korosi yang tinggi, serta kemampubentukan yang baik. Cu-Zn 70/30 sangat luas digunakan sebagai core dan tank radiator otomotif, komponen amunisi, maupun perangkat bangunan dan arsitektur sehingga sangat rentan sekali terpapar oleh lingkungan yang korosif seperti air laut dan ammonia. Thermo-Mechanical Controlled Processing (TMCP) adalah salah satu metode rangkaian pengontrolan pemanasan dan pembentukan dengan tujuan meningkatkan kualitas sifat material. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan metode TMCP dengan canai hangat untuk meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan korosi paduan Cu-Zn 70/30. Proses canai dilakukan dengan metode bolak-balik dengan deformasi sebesar 60% (30%-30%) dimana pada setiap pass-nya paduan Cu-Zn dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 300oC dengan waktu tahan berbeda mulai dari 30, 60, dan 120 menit. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dengan semakin lamanya waktu pemanasan dan kemudian dideformasi lebih lanjut maka terjadi penurunan ukuran butir dari 92.2 μm menjadi 36.5 μm yang berpengaruh pada peningkatan kekerasan sebesar 174.12 HV dan kekuatan tarik mencapai 525.4 MPa pada waktu tahan 120 menit. Selain itu, semakin lama waktu pemanasan juga memberikan perilaku korosi yang berbeda pada dua lingkungan korosif. Pada lingkungan air laut (NaCl 3.5%), paduan kuningan cenderung mengalami penurunan laju korosi hingga 0.0218 mm/yr untuk weight loss dan 0.1404 mm/yr untuk polarisasi. Sedangkan pada lingkungan ammonia (Mattsson?s Solution) terjadi hal yang berkebalikan dimana paduan kuningan cenderung mengalami kenaikan laju korosi hingga mencapai 0.1906 mm/yr untuk weight loss dan 5.1209 mm/yr untuk polarisasi. Ditambah lagi, terdapat indikasi adanya fenomena Anneal Hardening karena tersegregasinya atom terlarut pada dislokasi atau batas butir sehingga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi paduan Cu-Zn 70/30.
ABSTRACT
Cu-Zn alloy (70/30) also known as Cartridge Brass possesses high thermal and electrical conductivity, high corrosion resistance, and good formability. Thus, used extensively for core and tank automotive radiator, ammunition component, and architectural hardware. This wide applications are susceptible to exposure of corrosive environments such as seawater and ammonia environments. Thermo- Mechanical Controlled Processing (TMCP) is one method consists of controlled heating and controlled forming to produce high quality materials. Therefore, this research focuses on the study of mechanical properties and corrosion resistance Cu-Zn 70/30 by implementing warm rolling TMCP method. Rolling process was conducted in reversible way with deformation degree of 60% (30%-30%) and before each pass of the rolling the material is heated up to temperature 300oC with different holding time from 30, 60, and 120 minutes. The results showed that as the longer holding time of the heating and was continued by further deformation, it affects the grain size to be much smaller from 92.2 μm to 36.5 μm and thus corresponds to the increasing of hardness value up to 174.12 HV dan Ultimate Tensile Strength (UTS) up to 525.4 MPa for 120 minutes of holding time. On the other hand, the longer holding time of heating, it gives brass different behaviour in two different corrosive environments. In the seawater environment (NaCl 3.5%), brass tend to have lower corrosion rate in value of 0.0218 mm/yr and 0.1404 mm/yr for weight loss and polarization respectively. On the contrary, in the ammoniacal environment (Mattsson?s Solution) brass tend to have higher corrosion rate with value up to 0.1906 mm/yr and 5.1209 mm/yr for weight loss and polarization respectively. In addition, it indicates that Anneal Hardening caused by segregation of solute atoms into dislocations or grain boundary has taken place that affect a significant change in hardness, tensile strength, and corrosion resistance of Cu-Zn 70/30.
2016
S65441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sutrisno
Abstrak :
Aluminium dapat dijadikan sebagai matriks pada suatu komposit sehingga sifat mekanisnya meningkat. Komposit aluminium matriks berpenguat kawat tali baja karbon tinggi diharapkan dapat meningkatkan kekuatan komposit untuk aplikasi armor. Penambahan Cu dan proses canai dingin diharapkan dapat meningkatkan kekerasan material dan diharapkan mempengaruhi sifat antarmukanya. Penelitian ini membuat material komposit matriks Aluminium (Al-7Si) dengan penguat kawat tali baja dengan metode Squeeze casting. Cetakan yang digunakan didalamnya disusun kawat berdiameter 1 mm dengan jarak antar kawat 2-3 mm dalam arah yang sama dan dilakukan preheating hingga 350 0C. Matriks aluminium dalam bentuk Al-7Si dilebur dan dilakukan variasi penambahan 1,92%; 2,14%; and 3,75% Cu. Kemudian dituang ke dalam cetakan pada temperatur 850 0C dan dilanjutkan proses squeeze dengan pemberian tekanan sebesar 10 barr. Setiap sampel dengan variasi komposisi dibagi menjadi dua, salah satu bagian dilakukan proses canai dingin dengan reduksi sebesar 10 %. Semua sampel dilakukan pengamatan pada daerah antarmuka dengan menggunakan mikroskop optik dan dilakukan pengujian kekerasan untuk melihat pengaruh penambahan Cu dan proses canai dingin terhadap sifat antarmuka dan kekerasannya. Juga mengamati pengaruh jarak antar kawat terhadap sifat antarmuka. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat antarmuka komposit menjadi buruk seiring penambahan unsur Cu ke dalam matriks paduan aluminium. berdasarkan pengamatan fotomikro, dimana keberadaan void disekeliling kawat bertambah seiring penambahan Cu. Pengaruh dari proses canai dingin terhadap kekerasan, menaikkan kekerasan dibanding dengan sampel tanpa dilakukan proses canai. Pengaruh proses canai dingin memperkecil daerah void dan porositas terhadap sifat antarmuka. Jarak antar kawat yang masih memungkinkan terjadinya void didapat sebesar 0,5 mm.
Aluminium that used as matrix of composites, has improve its mechanical properties. Aluminium matrix composites with reinforced high carbon steel wires so the composites will have strength properties for armor application. The addition of Cu and cold roll process can effect to increase hardness and also effect the interface condition of the composites. In the experiment, fabrication composites aluminium matrix with reinforced steel wires by Squeeze casting. Mould used the 1 mm diameter high carbon steel wires and the distance between wires is 2-3 mm that arranged in unidirectional and dies is being preheat to 350 0C. Matrix Al-7Si is being melted and add with 1,92%; 2,14%; and 3,75% Cu before pouring at 850 0C. After the melting aluminium has been poured to the dies, give directly 10 barr pressure. Each specimens with the variation of Cu alloying is cut into two pieces, with one of the pieces is process by 10 % reduction cold roll. All specimens is observed using the optical microcope and tested with Rockwell hardness Tester to see the hardness oof specimens. Also, to observed the effect of distance between wires to the interface condition. The result of this experiment shows that the interface of composite become poor as well as the increasing of percent Cu. It is based on the observation of the interface area photograph using by optical microscope, that the void presents which become the indication of bad interface condition, more voids for the increasing percent Cu. Cold roll process has increased the hardness of composite. Compare to the specimen without cold rolled, the specimen with cold rolled has average higher hardness. Also, The effect of cold roll seem less voids area and porosity. The distance between wires which could produce void that can be observed from this experiment is 0,5 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library