Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Abstrak :
Dengue dan berbagai manifestasi klinisnya telah menjadi masalah
kesehatan masyarakat internasional yang utama. Penyakit ini mempengaruhi
2,5 hingga 3 milyar penduduk dunia terutama di daerah tropis, termasuk
Indonesia. Salah satu permasalahan utama dalam penanganan dengue
secara dini di Indonesia adalah mahalnya alat diagnostik dengue karena
ketidakmampuan memproduksi secara lokal. Tujuan ja ngka p anjang
penelitian ini adalah memproduksi protein rekombinan untuk alat diagnostik
dengue dengan menggunakan yeast sebagai sistem ekspresi. Sebagai
penelitian awal, dilakukan subkloning gen pengkode protein E dengue pada
yeast shuttle vector pYES2/CT dengan teknik ligasi in vitro. Vektor plasmid
pYES2/CT dan fragmen gen E hasil amplifikasi Polymerase Chain Reaction
(PCR) didigesti menggunakan enzim BamH I dan Not I. Proses ligasi
menggunakan enzim T4 DNA ligase diharapkan menghasilkan kondisi ligasi
yang directional. Transformasi dari hasil ligasi ke dalam inang Escherichia
coli DH5Į menghasilkan 24 koloni mengandung kandidat p lasmid
rekombinan. Dua koloni telah diverifikasi dengan enzim restriksi, analisis
elektroforesis gel, dan amplifikasi PCR. Hasil verifikasi menyimpulkan bahwa
satu dari dua plasmid rekombinan yang dihasilkan mengandung gen E.
Universitas Indonesia, 2005
S32525
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sitepu, Ferdi Anda
Abstrak :
Gejala infeksi virus chikungunya dapat menjadi hambatan sosioekonomi sehingga diperlukan deteksi dini infeksi tersebut. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memulai pengembangan kit diagnostik infeksi virus chikungunya berbasis imunologi menggunakan Rapid Diagnostic Test dari antibodi monoklonal envelope 1 (E1). Penelitian kloning dan ekspresi gen E1 virus chikungunya dari isolat Jambi bertujuan untuk memperoleh plasmid rekombinan pYES2-E1 dan protein rekombinan E1 dari host Saccharomyces cerevisiae INVSc1. Teknik yang digunakan yaitu kloning DNA plasmid pembawa gen E1 yang akan ditransformasikan ke Escherichia coli dan S. cerevisiae. Analisis hasil ekpresi protein E1 rekombinan menggunakan teknik western blot. Hasil dari penelitian ini menunjukkan plasmid rekombinan pYES2-E1 diperoleh menggunakan verifikasi teknik PCR dan double digestion. Hasil ekspresi protein rekombinan E1 pada S. cerevisiae INVSc1 menunjukkan terdapat band yang berukuran 34—43 kDa menggunakan teknik western blot. Protein E1 rekombinan yang berhasil terekspresi pada S. cerevisiae diperlukan validasi menggunakan antibodi monoklonal E1. Hasil isolasi plasmid pYES2-E1 dilanjutkan dengan verifikasi sekuensing DNA.
Symptoms of chikungunya virus infection can be a socioeconomic challenges, so early detection of the infection is needed. The Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) began the development of an immunology-based chikungunya virus infection diagnostic kit using the Rapid Diagnostic Test from monoclonal envelope 1 (E1) antibodies. Research on cloning and expression of the chikungunya virus E1 gene from the Jambi isolate aimed to obtain recombinant pYES2-E1 plasmids and E1 recombinant proteins from the host Saccharomyces cerevisiae INVSc1. The technique used is to clone plasmid DNA E1 gene carriers which will be transformed into Escherichia coli and S. cerevisiae. Analysis of recombinant E1 protein expression using the western blot technique. The results of this study indicate that the recombinant pYES2-E1 plasmid was obtained using PCR verification techniques and double digestion. The results of E1 recombinant protein expression in S. cerevisiae INVSc1 showed a band of 34—43 kDa using western blotting technique. The recombinant E1 protein in S. cerevisae that was successfully expressed required validation using monoclonal E1 antibodies. The results of the pYES2-E1 plasmid isolation were followed by verification of DNA sequencing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dimas Nadrianto Suseko
Abstrak :
Parasit oportunistik Toxoplasma gondii telah menjadi perhatian para ilmuwan dewasa ini karena T. gondii menginfeksi hampir sepertiga dari penduduk dunia. Penyakit yang disebabkan oleh dampak klinis toksoplasmosis telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Di negara berkembang seperti Indonesia, diagnosis T. gondii yang relatif mahal menjadi masalah utama pencegahan toksoplasmosis. Subkloning gen T29 T. gondii ke dalam yeast shuttle vector pYES2/CT merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk mengembangkan alat diagnostik T. gondii.
Pada penelitian ini gen T29 telah dipindahkan dari plasmid pMAL-p2X melalui restriksi dengan enzim EcoR I dan ligasi ke dalam yeast shuttle vector pYES2/CT linier. Transformasi hasil ligasi ke dalam sel Escherichia coli DH5Į menghasilkan delapan belas koloni yang resisten terhadap ampisilin dan kemungkinan mengandung plasmid rekombinan. Dari verifikasi semua koloni dengan isolasi plasmid dan pemotongan plasmid dengan enzim EcoR I, diduga dua plasmid rekombinan mengandung gen T29.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32494
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Sholiha
Abstrak :
Protein NS3 pada Dengue Virus DENV Serotipe 3 DENV-3 adalah protein nonstruktural yang memiliki berat molekul 72 kDa dan bertanggung jawab dalam siklus replikasi virus dengue. Protein tersebut dapat dijadikan kandidat vaksin rekombinan subunit penyakit Demam Berdarah DBD . Penelitian ini bertujuan untuk validasi hasil kloning gen NS3 DENV-3 ke vektor pYES2/CT sebelumnya, ekspresi dan purifikasi protein rekombinan dari sel Saccharomyces cerevisiae. Uji validitas dengan metode PCR dan analisa sekuensing DNA menunjukkan bahwa gen NS3 DENV-3 pada klon 2 dan 11 memiliki validitas yang tinggi terinsersi pada plasmid pYES2CT >90. Hasil ekspresi transforman Saccharomyces cerevisiae pYES2/CT dengan metode SDS PAGE dan Western Blot menunjukkan adanya pita spesifik berukuran 72 kDA pada sampel 2A dan 8B. Hasil purifikasi sampel yang sudah terverifikasi ekspresinya sampel 2A dengan mekanisme elusi gradien menunjukkan adanya protein spesifik yang terelusi dengan menggunakan elution buffer yang mengandung imidazol konsentrasi 350 mM.
......DENV 3 NS3 Protein is a non structural protein with molecular weight approximately around 72 kDA and responsible for replication cycle dengue virus. This protein could be a candidate for subunit recombinant vaccine of Dengue Haemorrhagic Fever DHF. The aims of this study were to validated the previous cloning result of DENV3 NS3 gene into pYES2 CT vector, expressed and purified the recombinant protein from Saccharomyces cerevisiae cells. The result of validity tests with PCR method and DNA sequencing showed NS3 gene in clone 2 and 11 had high validity were inserted on plasmid pYES2 CT 90. The result of the expression in transformant Saccharomyces cerevisiae pYES2 CT with SDS PAGE and Western Blot methods showed there was a specific band with size 72 kDa in clone 2A and 8B. The result of verified clone clone 2A with gradient elution mechanism showed there was a specific protein that was eluted by elution buffer which contained 350 mM imidazole.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66851
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library