Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Oktavia Irawan
Abstrak :
Owa kelawat (Hylobates muelleri) merupakan salah satu spesies owa yang berasal dari Kalimantan. Owa kelawat termasuk primata diurnal, arboreal, dan lebih menyukai buah-buahan. Keberadaan owa memiliki peran penting bagi kehidupan di sekitar kawasan hutan. Semakin maraknya perburuan liar dan rusaknya habitat, mengakibatkan adanya penurunan populasi sehingga owa kelawat tergolong satwa dilindungi dan berstatus Endangered (En) menurut IUCN. Owa kelawat termasuk satwa monogami yang memiliki pola pengasuhan biparental, yaitu pengasuhan dilakukan oleh induk betina maupun induk jantan. Ada beberapa kebun binatang yang memisahkan induk betina dengan induk jantan dari kandang dengan alasan untuk memudahkan pemeriksaan bayi satwa dan mengantisipasi kejadian tidak terduga misalnya induk jantan menyerang anak (infanticide), salah satunya di Kebun Binatang Gembira Loka. Kebijakan pemisahan antara induk betina dengan induk jantan di Kebun Binatang Gembira Loka hanya dipisahkan secara barrier fisik tetapi masih dapat saling melihat satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku harian dari betina serta mengamati interaksi individu betina terhadap jantan owa kelawat yang berada pada kandang terpisah di Kebun Binatang Gembira Loka. Subjek penelitian, yaitu satu individu betina (+20 tahun) dalam kondisi satu kandang dengan anaknya (2 tahun) yang merupakan hasil keturunan dengan jantan (+15 tahun) yang berada pada kandang sebelah yang dipisahkan secara fisik namun masih dapat saling melihat. Penelitian ini dilakukan selama 20 pengulangan dari April sampai Mei 2023 mulai pukul 09.00 – 14.00 WIB. Metode pada penelitian ini yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling. Berdasarkan hasil penelitian perilaku harian betina yang teramati terdiri dari istirahat (79,68%), autogrooming (5,65%), vokalisasi (4,95%), makan (4,40%), bergerak (2,68%), menyusui (2,32%), dan menggendong (0,32%), sedangkan untuk perilaku agonistik tidak ditemukan selama pengamatan berlangsung dan untuk perilaku interaksi yang teramati, yaitu sitting close (63,31%), allogrooming (36,65%), dan body contact (0,04%). Keberadaan pengunjung memiliki dampak netral bagi satwa. Implementasi The Five Freedoms di Kebun Binatang Gembira Loka terlaksana dengan baik. Kesimpulan penelitian ini adalah perilaku harian tertinggi yaitu istirahat dan individu betina owa kelawat masih memiliki ketertarikan kepada individu jantan. ......Kelawat gibbon (Hylobates muelleri) is a species of gibbon originating from Kalimantan. The gibbon kelawat includes diurnal, arboreal primates, and prefers fruits. The existence of gibbons has an important role for life around forest areas. The increasing prevalence of poaching and habitat destruction has resulted in a decline in population so that the gibbon is classified as a protected animal and has Endangered (En) status according to the IUCN. The kelawat gibbon is a monogamous animal that has a bi-parental parenting pattern, in which parental care is carried out by either the female or the male parent. There are several zoos that separate the female and male parents from the cages for the reason of facilitating medical check-ups of baby animals and anticipating unexpected events, for example the male parent attacking the child (infanticide), one of which is at the Gembira Loka Zoo. The separation policy between female and male parents at the Gembira Loka Zoo is only separated by a physical barrier but they can still see each other. This study aims to analyze the daily behavior of females and observe the interactions of individual females with male gibbons in separate cages at the Gembira Loka Zoo. The research subject was a female individual (+20 years) in the same cage with her child (2 years) who was the result of offspring with a male (+15 years) who were in the next cage which were physically separated but could still see each other. This research was conducted for 20 repetitions from April to May 2023 from 09.00 – 14.00 WIB. The methods in this study were focal animal sampling and ad libitum sampling. Based on the results of the research, the observed female daily behavior consisted of resting (79,68%), autogrooming (5,65%), vocalization (4,95%), eating (4,40%), moving (2,68%), breastfeeding (2,32%), and carrying (0,32%), while for agonistic behavior was not found during the observation and for the observed interaction behavior, namely sitting close (63,31%), allogrooming (36,65%) , and body contact (0,04%). The presence of visitors has a neutral impact on animals. The implementation of The Five Freedoms at the Gembira Loka Zoo is well done. The conclusion of this study is that the highest daily behavior is resting and the female gibbon kelawat still has an interest in the male individual.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannan Arguna Laksmana
Abstrak :
Owa kelawat merupakan salah satu owa endemik Pulau Kalimantan yang terus mengalami penurunan populasi yang diakibatkan oleh perburuan owa kelawat dan konversi hutan sebagai habitat alami owa kelawat. Salah satu upaya untuk melestarikan keberadaan owa kelawat tersebut adalah konservasi ex situ berupa kebun binatang, namun keterbatasan lahan pada kebun binatang mengakibatkan adanya sistem perkandangan owa yang saling berdekatan satu sama lain, sehingga owa akan merasakan kehadiran maupun suara vokalisasi dari owa lainnya. Penelitian mengenai perilaku owa kelawat terhadap suara vokalisasi owa sekitar telah dilakukan di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi respon perilaku owa kelawat terhadap vokalisasi owa sekitar kandang dan menganalisis pengaruhnya terhadap perilaku owa kelawat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai awal September 2020 selama 5 hari tiap pekannya. Metode yang digunakan yaitu continuous scan sampling dengan interval waktu 15 menit tanpa jeda selama 6 jam perhari. Pencatatan dilakukan terhadap aktivitas harian owa kelawat tanpa terjadi vokalisasi dan saat terjadi vokalisasi owa nonsimpatrik di sekitar kandang subjek. Subjek penelitian yaitu dua pasang owa kelawat (Hylobates muelleri) yang berada di kadang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan respon yang diberikan owa kelawat pada saat terjadi vokalisasi owa sekitar berupa melakukan pergerakan, perilaku mengawasi dan perilaku membalas vokalisasi. Berdasarkan Uji U Mann-Whitney pada α = 0,05 menunjukkan bahwa vokalisasi yang dilakukan owa nonsimpatrik di sekitar kandang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku owa kelawat. ......The kelawat gibbon is one of the endemic gibbons of Kalimantan Island which have population decline caused by hunting gibbons and the conversion of forest. One of the efforts to preserve the existence of the kelawat gibbon is ex situ, however limited space for ex situ conservation especially zoos, results in the gibbon enclosure system that is close to each other, so that the gibbons will feel the presence and vocalization of other gibbons. Research about behavior of kelawat gibbon on vocalizations of the surrounding gibbons has been conducted at Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta. The aim of this research were to identify the response of kelawat gibbon behavior to vocalization of the surrounding gibbons and to analyze its effect on kelawat gibbon behavior. The study was conducted on July to early September 2020 for 5 days per each week. The method used is continuous scan sampling with an interval of 15 minutes without interruption for 6 hour per day. The recording was made on the daily activity of kelawat gibbon when there was vocalization and without vocalization of surrounding gibbons. The research subjects were two pairs of kelawat gibbon (Hylobates muelleri) in the different cages. The observations showed that the responses given by kelawat gibbons when there was vocalization of gibbon around them were movement, monitoring behavior and vocalization behavior. Based on the Mann-Whitney U test at at α = 0.05, its shows that the vocalization performed by surrounding gibbons has a significant effect on the behavior of the kelawat gibbons.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library