Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Piator
Abstrak :
Peningkatan kinerja yang berkelanjutan pada sistem produksi di bisnis manufaktur merupakan satu aktifitas penting untuk mempertahankan eksistensi dan berkembangnya perusahaan dalam lingkungan yang terus berubah. Sebagai basis bagi perencanaan dan implementasinya dibutuhkan sistem pengukuran yang tidak saja sebagai alat monitoring bagi top dan middle manager, tetapi juga dapat memberikan stimulus terhadap proses perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement). Tulisan ini menghadirkan praktek implementasi pengukuran dan analisis kinerja sistem operasi di PT. FDE, sebuah perusahaan multi nasional, pemasok Kwh meter kepada perusahaan-perusahaan pengelola jaringan dan distribusi energi listrik di Asia, Afrika dan Timur Tengah dengan menggunakan Overall Equipment Effectioveness (OBE). Dasar desain dan pengadopsian sistem pengukuran kinerja yang tepat guna serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, diuraikan dengan lugas, mulai dari metode penelitian hingga komunikasi data. Prinsip-prinsip pengukuran dengan OEE diuraikan jelas mulai dari prosedur perhitungannya, ketiga faktornya serta identifikasi enam kerugian besar yang sexing terjadi dalam sistem produksi manufaktur. Implernentasi dan penggunaan OEE pada PT. FDE diuraikan dengan jelas, mulai dari karateristik proses produksinya, pemilihan peralatan dan permesinan yang diteliti, hingga pengumpulan dan pengolahan data. Analisis kinerja dan identifikasi secara kuantitatif terhadap semua kerugian yang terjadi dianalisa secara menyeluruh, keuntungan yang potensial yang dapat dicapai diuraikan. Akhirnya pembandingan kinerja sistem operasi PT. FDE dengan aplikasi OBE pada berbagai perusahaan yang didapat dari literature, juga diuraikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Suhendra
Abstrak :
Overall Equipment Ejéctiveness (OBE) merupakan metode pengukuran efektivitas penggunaan peralatan dalam penerapan program T oral Produc-live Maintenance (TPM). Metode ini telah banyak diaplikasikan dalam proses manufaktur perusahaan yang berasal dad Negara Jepang, benua Eropa maupun Amerika. Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor penyebabnya yang membuat usaha perbaikan menjadi terfokus merupakan faktor yang menjadikan metode ini diaplikasikan secara menyeluruh olch banyak perusahaan di dunia. Proses manufaktur di Stamping Production Division PT. TMMIN masih menyimpan permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mcngakibatkan rendahnya pencapaian nilai OEE yang menggambarkan peralatan produksi yang ada belurn dimanfaatkan secara optimal. Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebabnya diperlukan sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai dengan memahami kerugian peralatan yang ada di SPD PT. TMMIN_ Kcmudian mengukur pencapaian nilai OBE satu Iini produksi dalam satu pedode dan melalui analisis parcto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar pcrmasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada diagram sebab-akibat.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) is an effectiveness measurement method of equipment utilization in the implementation of Total Productive Maintenance (TPM) program. This method has been widely applied in the manufacturing process of the companies coming from Japanese country, Europe and even American continent. The ability of identification in details toward main problem and the cause factors that makes the improvement ejfort become more focused is the reason why this method applied comprehensively by ali manufacturing company around the world. Manufacturing process at Stamping Production Division PII TMMIN stiii keeps some unrevealed problems. This condition makes the achievement of OEE figure beiow the target that means production equipments are not utilized optimatb: yet. The expression of main problem and the cause factors is needed before the company starts some improvement ejforts. This research is started by understanding the equipment losses that existed in SPD PI TMMDV Then, measuring the achievement of OEE figinre in one period and through the pareto analysis toward the measurement 's results, the main problem and the cause factors are obtained and cieary depicted in cause-and-effect diagram.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The increase of capacity need is not necessarily always being solved by adding the facilities. Before deciding to add the facilities by mean of feasibility study,the production capacity has to be evaluated....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunizar Zen
Abstrak :
Industri 4.0 telah menjadi salah satu fokus teknologi yang masih berusaha untuk dicapai, terutama oleh negara-negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki lima sektor industri prioritas yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yaitu Industri Makanan dan Minuman, Industri Kimia, Tekstil, dan Industri Pakaian, Industri Otomotif, dan Industri Elektronik. Salah satu prinsip industri 4.0 yang akan dikemukakan dalam makalah ini adalah interoperabilitas, kemampuan sistem komputer atau perangkat lunak untuk mengubah dan memanfaatkan informasi, mesin, sensor dan manusia dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan dengan memberikan informasi yang dapat ditindaklanjuti dan real-time, meningkatkan produktivitas, mengurangi downtime, atau meningkatkan komunikasi. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan untuk mengukur produktivitas mesin filter (penyaring) udara otomotif. Dengan mengukur OEE dan kerugian yang mendasarinya, kita dapat memperoleh informasi untuk meningkatkan atau memperbaiki proses produksi dan mencapai OEE yang lebih tinggi.
Industry 4.0 has become one of the technological focuses that are still trying to be achieved, especially by developing countries. Indonesia as a developing country has five priority industry sectors that are prioritized to develop, The Food and Beverage Industry, Chemical Industry, Textile, and Apparel Industry, The Automotive Industry, and The Electronics Industry. One of the principles of Industry 4.0 which will be put forward in this paper is Interoperability, the ability of computer systems or software to change and utilize information, machines-sensors and humans can connect and communicate with each other. This thesis aims to improve the bottom line of companies by delivering actionable and real-time information, increasing productivity, reducing downtime, or enhancing communication. Overall Equipment Effectiveness (OEE) method is used for measuring automotive air filters machine productivity. By measuring OEE and the underlying losses, we can get pieces of information to improve or fix  the production process and reach a higher OEE value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novin Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Failure mode and effect analysis FMEA adalah salah satu tools digunakan untuk melakukan pemetaan potensi-potensi kegagalan yang terjadi Pada suatu sub sistem atau part guna mengurangi potensi terjadinya kegagalan. Pada penelitian ini melakukan penelitian tentang penerapan FMEA Pada mesin disc mill fc 45 line C, dan menetapkan 5 mainparts serta 13 potensi kegagalan, pemetaan potensi kegagalan untuk membuat rencana preventive maintenance sesuai dengan sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh potensi-potensi kegagalan tersebut.
ABSTRACT
Failure mode and effect analysis FMEA are one of tools which used to maping potentials failure at sub system or part of system. The journal is studies about FMEA application, especially for Disc mill fc 45 machine at line C, determain 5 mainpart and 13 potential failure, maping of potential failure which is a base of preventive maintenance planing and schedule to prevent effect of every potential failure.
2017
S67844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Heri Patmoko
Abstrak :
Sebagai konsekuensi peningkatan target produksi tambang nikel PT X yang ditetapkan di tahun 2011, maka produktifitas alat produksi harus ditingkatkan. Dalam Skripsi ini dibahas tentang penentuan langkah perbaikan yang akan dilakukan dengan terlebih dahulu mencari akar dari permasalahan rendahnya produktifitas loading equipment excavator Komatsu PC800-7 di tambang nikel PT X. Dengan menggunakan rumus OEE yang merupakan bagian dalam prinsip TPM maka six big losses yang merupakan kerugian dalam proses produksi diklasifikasikan untuk menentukan faktor-faktor OEE yaitu vailability, performance dan quality. Hasil dari perhitungan nilai OEE rata-rata adalah 41%, dianalisis untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh serta mendapatkan akar permasalahan untuk yang menjadi dasar menentukan langkah perbaikan.
As a consequence of increased production targets in 2011 in the nickel mine PT X, then the productivity of production equipment must be improved. This study discusses the determination of corrective measures that will be done by first finding the roots of the problems of low productivity of loading equipment Komatsu excavator PC800-7 at PT X?s the nickel mine. Using OEE formula which is part of the principle of TPM the six big losses which is a loss in the production process are classified to determine OEE factors namely availability, performance and quality. The results of the calculation of the average value of OEE is 41%, were analyzed to obtain the most influential factors as well as get the root causes for which the determining improvement action.
2011
S174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Messelinus Christian
Abstrak :
Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang merupakan bidang usaha yang dijalankan oleh PT Lippo Cikarang dengan menyediakan layanan jasa berupa pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha atau produksi yang ada di kawasan industri Lippo Cikarang yang memiliki jumlah tenant yang beroperasi sebanyak 871 unit. Sistem pengolahan limbah tersebut bersifat kontinyu selama 24 jam. Untuk menjaga kontinyuitas proses pengolahan air limbah maka diperlukan penanganan yang tepat terhadap system perawatan yang berlaku di Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang. Berdasarkan data tahun 2020 sudah terjadi breakdown peralatan dalam semester pertama tahun 2020 dengan total waktu padam mencapai 101 jam. Hal ini berakibat pada penurunan produktivitas dan efisiensi pengolahan air limbah yang mencapai mencapai 20%. Berdasarkan analisa menggunakan Metode Total Productive dengan pendekatan Overall Equpment Efectiveness maka didapatkan kondisi eksisting OEE sebesar 58 %. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan upaya penerapan perbaikan yang dibagi menjadi 4 komponen, yaitu man power, machine, environment dan equipment. Dan pada hasil perhitungan nilai OEE menunjukkan perbaikan efektifitas peralatan dengan nilai peningkatan sebesar 38 % dari tahun 2020. ......Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang is a line of business run by PT Lippo Cikarang by providing services in the form of managing waste generated from business activities or production in the Lippo Cikarang industrial area which has a number of tenants operating as many as 871 units. The waste treatment system is continuous for 24 hours. To maintain the continuity of the wastewater treatment process, proper handling of the treatment system applicable at the Lippo Cikarang Waste Water Treatment Plant is required. Based on data in 2020, there has been a breakdown of equipment in the first half of 2020 with a total outage time of 101 hours. This resulted in a decrease in productivity and efficiency of wastewater treatment which reached 20%. Based on the analysis using the Total Productive Method with the Overall Equipment Effectiveness approach, the existing condition of OEE is obtained at 58%. Based on this, it is necessary to implement improvements which are divided into 4 components, namely man power, machine, environment and equipment. And the results of the calculation of the OEE value show an improvement in the effectiveness of the equipment with an increase of 38% from 2020.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Caesar Maulidani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas suatu proses produksi pada Industri Manufaktur Stamping. Penelitian ini menemukan bahwa equipment losses merupakan salah satu permasalahan yang sesungguhnya, sehingga tindakan perbaikan difokuskan pada permasalahan ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), dari hasil perhitungan OEE diperoleh nilai yang sangat rendah sebesar 75% tidak mencapai standar World Class 85%. Berdasarkan hasil analisa menggunakan diagram pareto, kerugian losses paling mempengaruhi rendahnya nilai OEE yaitu performance losses dan waktu setup mesin. Pengurangan waktu setup dilakukan dengan penerapan konsep Single Minute Exchange of Dies (SMED) dengan memisahkan setup internal dan setup eksternal yang menghasilkan pengurangan waktu sebesar 30%. ......This study aims to determine the productivity of a production process in the Stamping Manufacturing Industry. This study found that equipment losses are one of the real problems, so corrective action is focused on this problem. In this study using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, from the results of the OEE calculation, a very low value of 75% did not reach the 85% World Class standard. Based on the results of the analysis using the Pareto diagram, the losses that most affect the low OEE value are performance losses and machine setup time. The reduction in setup time is done by applying the Single Minute Exchange of Dies (SMED) concept by separating the internal setup and external setup which results in a 30% reduction in time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, David Pramudya Agape
Abstrak :
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas proses produksi PT Tebeindo Sunshine Technica Mandiri. Fokus utama adalah mengukur dan menganalisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai indikator kinerja utama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian evaluatif. Metode evaluatif digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kinerja operasional, dengan OEE sebagai kriteria utama. Penelitian ini dilakukan melalui analisis data historis, observasi langsung, dan peninjauan pustaka terkait konsep-konsep Total Productive Maintenance (TPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas proses produksi PT Tebeindo Sunshine Technica Mandiri sudah mencapai tingkat yang baik dengan nilai OEE sebesar 92.68%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melebihi standar world class oleh JIPM yang ditetapkan sebesar 85%. Meskipun demikian, terdapat potensi peningkatan yang dapat diterapkan untuk mencapai target OEE yang lebih tinggi, terutama dalam meningkatkan availability ratio hingga mencapai nilai 95% dan mencegah cacat produk. Analisis terhadap permasalahan dilakukan dengan metode Root Cause Failure Analysis (RCFA) untuk mengidentifikasi akar penyebabnya. Analisis lebih lanjut dilakukan terhadap akar permasalahan yang dilakukan berdasarkan prinsip TPM yaitu Autonomous Maintenance, Training and Education, Planned Maintenance, Quality Maintenance dan Safety, Health and Environment. Rekomendasi untuk perbaikan didasarkan pada pilar-pilar TPM yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja produksi. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kondisi operasional perusahaan dan menyediakan dasar bagi pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan efektivitas proses produksi di masa mendatang. ......This research was conducted to evaluate the effectiveness of the production process at PT Tebeindo Sunshine Technica Mandiri. The primary focus was on measuring and analyzing the Overall Equipment Effectiveness (OEE) as a key performance indicator in improving the company's productivity and operational efficiency. The type of research used in this study is evaluative research. Evaluative methods were employed to identify and assess operational performance, with OEE as the main criterion. This research was carried out through the analysis of historical data, direct observations, and a review of literature related to the concepts of Total Productive Maintenance (TPM). The research results indicate that the effectiveness of the production process at PT Tebeindo Sunshine Technica Mandiri has reached a commendable level, with an OEE value of 92.68%. This demonstrates that the company has exceeded the established world-class standard by JIPM of 85%. Nevertheless, there is potential for improvement that can be applied to achieve a higher OEE target, especially in enhancing the availability ratio to the value of 95% and preventing product defects. Analysis of the problems is conducted using the Root Cause Failure Analysis (RCFA) method to identify the root causes. Further analysis is conducted on the root of the problems based on the TPM principles, namely Autonomous Maintenance, Training and Education, Planned Maintenance, Quality Maintenance, and Safety, Health, and Environment. Recommendations for improvement are based on the TPM pillars that can significantly contribute to increasing efficiency and production performance. This research provides in-depth insights into the operational conditions of the company and serves as a foundation for strategic decision-making to enhance the effectiveness of the production process in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Putri Ramadhani
Abstrak :
Proyeksi peningkatan permintaan dari produk keramik di dunia termasuk Indonesia membuat persaingan di Industri keramik semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk menghasilkan produknya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, banyak perusahaan sudah menerapkan konsep lean yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi. PT Doulton merupakan salah satu perusahaan penghasil keramik di Indonesia yang merupakan bagian dari FISKARS Group. Salah satu departemen di perusahaan ini yaitu flat-making department harus mengatasi permasalahan yang dihadapinya saat ini yaitu rendahnya Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin dikarenakan tingginya waktu setup pada saat pergantian item. Implementasi Single Minute Exchange of Die (SMED) bertujuan untuk mengurangi waktu setup dengan mengkonversi kegiatan setup internal menjadi eksternal. Berdasarkan hasil perhitungan secara teori, implementasi SMED dapat mengurangi waktu setup sebesar 56,74 menit atau 53,3% dari waktu semula menjadi 49,7 menit untuk 1 tool setup dan 54,4 menit atau 46,76% dari waktu semula menjadi 61,86 menit untuk 3 tools setup yang dapat dijadikan acuan untuk target waktu setup perusahaan. Kemudian, dilakukan analisis kegagalan yang mungkin terjadi pada proses produksi flat-making untuk diberikan rekomendasi perbaikan agar dapat meningkatkan nilai OEE departemen secara keseluruhan. ......The projected increase in demand for ceramics products in the world, including Indonesia, makes the competition in the ceramics industry increasingly tight, which requires companies to produce their products more effectively and efficiently. In order to do that, many companies have implemented lean concepts that aim to increase production efficiency. PT Doulton is one of the ceramics producing companies in Indonesia which is part of FISKARS Group. One of the departments in this company, namely the flat-making department, has to overcome the problem it currently faces, which is low Overall Equipment Effectiveness (OEE) of its machines due to the high setup time. Implementation of Single Minute Exchange of Die (SMED) aims to reduce setup time by converting internal setup activities to external ones. Based on the theoretical calculation results, SMED implementation can reduce setup time by 56.74 minutes or 53.3% from the original time to 49.7 minutes for 1 tool setup and 54.4 minutes or 46.76% from the original time to 61, 86 minutes for 3 setup tools. This calculation can be used as a reference for the company's setup time target. Then, an analysis of failures that may occur in the flat- making production process is carried out to provide recommendations for improvement in order to increase the department’s OEE as a whole.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>