Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosiana Elia
Abstrak :
ABSTRAK
Liberasi ekonomi yang dibarengi laju perkembangan tekhnologi yang pesat telah memunculkan persaingan bisnis yang ketat di kalangan dunia usaha. Oleh karena itu, berbagai pemikiran kearah efisiensi terus bergulir. Salah I (satu) pemikiran tersebut adalah outsourcing yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Akan tetapi, pelaksanaan outsourcing selama beberapa tahun ini masih mengalami berbagai kelemahan, terutama disebabkan kurangnya regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun sebagai akibat deari ketidakadilan dalam pelaksanaan hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja. Oleh karenanya diperlukan penelitian-penelitian tentang pengembangan outsourcing sehingga menjadi dasar penentuan arah pelaksanaan outsourcing.
2007
T19615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinie Firstyo Terranova
Abstrak :
Permasalahan tenaga kerja di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya jumlah pencari kerja yang berbanding dengan sedikitnya lowongan pekerjaan yang tersedia, oleh karenanya kegiatan outsourcing atau alih daya merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, akan tetapi kegiatan outsourcing ini tdak terlepas dari permasalahan seperti eksploitasi pekerja, yang menyebabkan pekerja merasa tidak nyaman dan tidak senang di tempat kerjanya, hal ini sangat memengaruhi kesejahteraan dari pekerja tersebut terutama kesejahteraan lingkungan kerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah permasalahan tersebut dengan melihat hubungan anatara kesejahteraan lingkungan kerja dengan motivasi kerja dengan harapan bahwa parusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan kerja para pekerja outsource mereka dengan balasan motivasi kerja dari para pekerja yang akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan lingkungan kerja. Kesejahteraan lingkungan kerja di ukur dengan WWBI (Workplace Well-Being Index) yang sudah di adaptasi di dalam penelitian Sawitri, sementara motivasi kerja menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Novari dalam penelitiannya, yang kemudian keduanya penulis modifikasi dan uji validitas dan reliabilitas ulang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kesejahteraan lingkungan kerja dan motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan pada pekerja outsource PT Y yang bekerja di PT X dan memiliki keeratan hubungan yang lemah dan positif, sehingga peningkatan kesejahteraan lingkungan kerja dari para pekerja dapat meningkatkan motivasi kerja dari para pekerja tersebut, begitu juga sebaliknya.
The problem of labor in Indonesia is inseparable from the large number of job seekers compared to the number of job vacancies available, therefore outsourcing or outsourcing is one alternative solution to problems that can be used to reduce the number of unemployed people in Indonesia, but this outsourcing activity is not regardless of problems such as exploitation, which causing the workers to feel uncomfortable and unhappy at their workplaces, this greatly affects the welfare of these workers, especially their workplace well-being. This study aims to change these problems by looking at the relationship between the workplace well-being and work motivation in the hope that the companies will strive to improve the workplace well-being of their outsourced workers with a reward theincrease of work motivation of workers along with the increasing of the workplace well-being. The workplace well-being is measured by WWBI (Workplace Well-Being Index) which has been adapted in Sawitris research, while work motivation uses a measurement tool developed by Novari in her research, which later both researchers modified and tested validity and reliability. The results of this study indicate that the workplace well-being and work motivation has a significant relationship in PT Y outsource workers who work at PT X and have a weak and positive relationship, so that an increase in the workplace well-being of workers can increase work motivation of workers and vice versa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Puji Rahayu
Abstrak :
Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau. Kelancaran operasional pelabuhan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi dari suatu wilayah. Sub sistem dari proses utama produksi di pelabuhan adalah peralatan bongkar muat, di mana pengaruh positif dari peralatan bongkar muat terhadap kinerja pelayanan dapat dikendalikan dengan pengaturan strategi pemeliharaannya. Dalam penerapan strategi pemeliharaan secara Outsource perlu diketahui prioritas kriteria yang berpengaruh untuk mengatasi kelemahan yang ditimbulkan yaitu efektivitas perencanaan dan informasi jika dibandingkan dengan penerapan Insourcing. Terdapat tiga kriteria tertinggi dari hasil pengukuran KANO-DEMATEL-ANP untuk penerapan pemeliharaan secara Outsourcing yaitu Kualitas Pelayanan, Biaya Pemeliharaan dan Safety Management. ......The port functions as a gateway for the flow of goods of export-import and inter-island. The smooth operation of ports is very influential on the economic conditions of a region. The sub-system of the main production process at the port is the loading and unloading equipment, with the positive influence of loading and unloading equipment on service performance, that can be controlled by setting its maintenance strategy. Necessity of setting up the criteria priority that has influence on implementation of Outsource maintenance strategies is to avoid the weaknesses such as effectively of plan and information if compared to In sourcing maintenance. There are three highest criteria from the KANO-DEMATEL-ANP for Outsource maintenance measurement results, namely Service Quality, Maintenance cost level and Safety Management.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Puspaningrum Sunaryo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap turnover intention frontliner darat yang berstatus sebagai pegawai tetap maupun pegawai outsource. Penelitian ini dilakukan pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah responden sebanyak 89 orang yang terbagi atas 30 orang pegawai tetap dan 59 orang pegawai outsource. Penelitian ini dilakukan hanya dalam ruang lingkup wilayah Jakarta Raya. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linear sederhana dan menggunakan independent sample t-test dengan menggunakan program aplikasi SPSS 19.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention frontliner darat, baik secara keseluruhan, pada pegawai tetap, maupun pada pegawai outsource. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan stres kerja dan turnover intention antara pegawai tetap dengan pegawai outsource. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada stres kerja dan turnover intention antara frontliner darat yang berstatus pegawai tetap dengan frontliner darat yang berstatus pegawai outsource. ...... This research aims to evaluate the influence of job stress on turnover intention of ground frontliner. This research was conducted at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk involving 89 respondents which consisted of 30 respondents are permanent employee and 59 respondents are outsource employee. This research was conducted only in Jakarta Raya Area PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk branch office. Primary data collection method used in this study is the questionnaire method. The data collected was analyzed using statistical techniques of simple linear regression and independent sample t-test which assisted by application program SPSS version 19.0. The result of this study showed that the job stress has significantly impact on turnover intention of ground frontliner, both of permanent employee and outsource employee. In addition, this study aims to compare the job stress and turnover intention between permanent employee and outsource employee. The results of the study also shows there is difference between job stress and turnover intention among permanent employee and outsource employee.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gimson, Ahmed
Abstrak :
Hubungan antara instansi pemerintah dan penyedia layanan umumnya menggunakan kontrak perjanjian sebagai dasar kerjasama. Sementara penyelenggaraan layanan TI tidak cukup mengandalkan kontrak, tetapi kesepakatan tingkat layanan (SLA). Padahal keberadaan SLA saja tidak menjamin hubungan yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kualitas layanan. Karena SLA harus dikelola dengan baik melalui serangkaian proses yang berkesinambungan. Instansi pemerintah sebagai pengguna tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang SLA dan pengelolaannya. Sehingga pengelolaan SLA hanya berjalan sepihak pada penyedia layanan. Akibatnya terjadi ketimpangan karena kepentingan pemerintah tidak mendapat prioritas. Oleh karenanya perlu ditelaah mekanisme dan prosedur yang terkait pengembangan dan manajemen SLA. Dalam pengembangan SLA misalnya memperhatikan penerjemahan kebutuhan pengguna, pengukuran fungsi dan proses, pembuatan dokumen dan kontrak, serta evaluasi peningkatan layanan. Sedangkan dalam manajemen SLA perlu memperhatikan bagaimana proses dan pengawasan terhadap SLA dapat dilakukan. Proyek akhir ini mengembangkan kerangka pengelolaan SLA agar dapat membantu terlaksana di lapangan. Perubahan tidak dilakukan terhadap proses pengembangan dan manajemen SLA. Tetapi justru membuat kerangka lebih tinggi yang melingkupi proses tersebut.
Most Indonesian government offices interact with its IT suppliers using typical goods and services contract schema. The office sees IT services just like another ordinary service and would need no maintenance and management. IT service management would need more than contract to maintain technical aspects. Service Level Agreement (SLA) suits this condition. But IT service management goes beyond SLA existence. The office must learn, cope, and embrace SLA management to ensure mutual relationship with supplier. Otherwise the classic dilemma of single side management can occurs and cause problematic user requirement priority. The culture and classic dilemma of bureaucratic organization must be addressed. This paper examines mechanism and procedures which relates to SLA development and management. SLA development should aware of proper user requirement analysis, informal measurement, documentation and contracting, and service improvement evaluation. While SLA management concerns on monitoring and reporing toward service delivery. The Final Project discusses the implementation of SLA development and management from ITIL methodology. The methodology itself need no signification change. It needs a higher framework that secures the implementation instead.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
PA-44
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library