Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayuning Anggrahita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Media Rodesva
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembukaan outlet dan biaya promosi terhadap peningkatan dana pihak ketiga, dengan studi kasus di PT Bank Syariah ABC. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel total saldo peningkatan dana pihak ketiga sebagai variabel terikat (dependent variable). Sementara variabel pembukaan outlet dan biaya promosi sebagai variable bebas (independent variable). Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder bulanan yang bersumber dari PT Bank Syariah ABC pada periode dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Desember 2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square dengan model regresi linear berganda.
Hasil uji regresi membuktikan bahwa pembukaan outlet dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan dana pihak ketiga di PT Bank Syariah ABC. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk menaikan peningkatan dana pihak ketiga, PT Bank Syariah ABC perlu melakukan pembukaan outlet dan menggunakan advertising, personal selling, sales promotion serta public relation untuk menjalankan promosi dengan memperhatikan kaidah promosi syariah.

This research aims to examine the effect of opening outlet and promotion expense on the increasing of third party fund, with a case study at PT Bank Syariah ABC. Variable used in this research is the total incremental balance of third party fund as the dependent variable. While the opening of outlet and the promotion expense as the independent variables. All data used in this research is secondary monthly time series data sourced from PT Bank Syariah ABC in the period from January 2005 until December 2009. The method of analysis used in this research is the Ordinary Least Square method with multiple linear regression model.
Regression test result proves that both the outlet opening and promotion expense significantly influence the increasing of third party fund at PT Bank Syariah ABC. These results suggest that in order to raise the increasing of third party fund, PT Bank Syariah ABC needs to do the opening of outlet and using advertising, personal selling, sales promotion and public relation to run the promotional campaign with due regard to the promotion of Islamic rule.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mikael Sugianto
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009
728MIKE001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Legowo
"Berkembangnya suatu kota dapat dilihat dari kegiatan ekonominya. Saat ini kita melihat adanya suatu perkambengan besar dalam bisnis retail dl kota Bandung dengan menyebamya Factory Outlet di berbagai sudut kota Bandung, misalnya saja di JI. Ir. H. Juanda, JI. Otten, JI. Setiabudi, JI. Sukajadi, JI. R.E. Martadinata. dll. Fenomena bisnis retail di bidang garmen int mutai bermunculan pada saat keadaan ekonomi di negara ini mengalami masa kemunduran, krisis moneter. Kegiatan komarsial yang bisa mencapai omset pakalan sampai 100.000 potong ini atau ratusan ribu rupiah perharinya, merupakan usaha yang menjanjikan di tengah keadaan ekonomi negara yang buruk, sehingga bukan hat yang mengherankan jika kondisi menjamurnya Factory Outlet juga secara Iatah muncul di kota-kota besar Iainnya di P. Jawa termasuk Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guswendar Rinovianto
"Sistem gasifikasi merupakan salah satu contoh pemanfaatan biomassa sebagai energi. Gasifikasi mengubah padatan bahan bakar menjadi gas mampu bakar seperti CO, H2, dan CH4 sebagai hasil dari reaksi yang terjadi di dalam reaktor gasifikasi untuk dimanfaatkan selanjutnya sebagai sumber energi. Riset kali ini akan menguji sistem gasifikasi updraft dengan memodifikasinya menjadi suatu sistem dengan dua daerah keluaran yaitu di daerah atas gasifier seperti sistem konvensional dan di daerah bawah gasifier dalam upaya untuk mengurangi kandungan tar pada gas mampu bakarnya. Penelitian ini menggunakan blower dengan laju alir udara yang dihembuskan masuk ke reaktor adalah sebesar 108 lpm dan hasil dari pengujian akan dibandingkan dengan sistem konvensional sehingga didapat karakteristik pengujian.
Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa gas mampu bakar dapat keluar dari kedua buah pipa aliran dengan nilai LHV masing-masing adalah sebesar 4,470 MJ/m3 untuk daerah atas dan 4,082 MJ/m3 untuk daerah bawah dimana komposisi gas mampu bakar yang keluar dari daerah atas dan bawah memiliki nilai presentase yang kurang lebih sama yaitu untuk CO adalah sebesar 22,695% berbanding 20,805%, gas H2 sebesar 9,835% berbanding 9,05%, dan gas CH4 sebesar 2,66% berbanding 2,38%. Sedangkan nilai yang didapat dari sistem konvensional yaitu sebesar 4,473 MJ/m3 dengan komposisi gas CO, H2, dan CH4 sebesar 21,92%, 10,51%, dan 2,74%. Efisensi cold gas untuk sistem dengan dua daerah keluaran memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional yaitu 53,087% berbanding 46,519%.

Gasification system is one example of the utilization of biomass for energy. Change solid fuel gasification combustible gas like CO, H2, and CH4 because of the reaction occurring in the gasification reactor to be used later as an energy source. This research will test the updraft gasification system by modifying it into a system with two outputs, namely in the area of the gasifier as a conventional system and the area under the gasifier in an effort to reduce the tar content in gas can burn. This study uses a blower with a flow rate of exhaled air into the reactor amounted to 108 lpm and the results of testing will be compared with the conventional system in order to get the characteristics of the test.
The results of these tests indicate that the gas could be burned out of both pieces of pipe flow with LHV value of each is equal to 4.470 MJ/m3 to the top and bottom area of 4.082 MJ/m3 for which the fuel gas composition capable of coming out of the area and below the percentage value that is approximately the same for CO is equal to 22.695% to 20.805%, H 2 gas of 9.835% versus 9.05%, and CH4 gas at 2.66% versus 2.38%. While the value obtained from the conventional system that is equal to 4.473 MJ/m3 with gas composition CO, H2, and CH4 at 21.92%, 10.51%, and 2.74%. Cold gas efficiency for systems with two output areas has a higher value than the conventional system is 53.087% to 46.519%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1972
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Mayasari
"Banyak dari masyarakat kita yang berbelanja tanpa mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak membutuhkan barang yang mereka beli. Berbelanja saat ini merupakan jawaban alas segata kebutuhan dan keinginan dari konsumen, walaupun dewasa ini motif sosial menjadi latar belakang yang panting untuk ditelusuri, karena berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang konsumtif. Dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar menyebabkan berbelanja bukan hanya sekedar suatu aktivitas pembelian barang atau jasa, tetapi sesungguhnya lebih rumit dan kompleks dibandingkan yang kelihatan di permbkaan.
Pada karya akhir ini digunakan pendekatan perilaku konsumen sebagai acuan untuk melihat lebih jauh proses yang terjadi pada saat individu atau konsumen memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa yang dibelinya, ide bahkan pengalaman yang pernah dialaminya yang kesemuanya itu berguna bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Sudut pandang individu atau konsumen sebagai pemegang peran mengakibatkan individu tersebut memiliki cara pandang, aturan bahkan penampilan yang berbeda pula yang sejalan dengan peran yang dilakoninya, selain dari tuntutan akan perubahan jaman dan gaya hidup dimana individu itu berada.
Factory outlet di Bandung merupakan salah satu alternatif tempat belanja yang menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat Jakarta. Mengingat pertumbuhan factory outlet di kawasan tersebut semakin ramai. Padahal sat ini banyak pula factory outlet yang berdiri di Jakarta, tetapi mengapa tetap saja konsumen pergi ke factory outlet yang ada di Bandung. Apa yang ada di pikiran dan benak sebagian besar konsumen Jakarta pada saat mereka memilih untuk lebih berbelanja ke factory outlet di Bandung ? Sebagai wadah bare, factory outlet telah menjadi suatu daya tank tersendiri. Factory outlet menjadi penyedia sarana untuk memenuhi dorongan konsumtif dengan iming-iming harga yang murah, yang sangat jauh berbeda dibandingkan produk aslinya sehingga terus-menerus menjadi pendorong bagi konsumen untuk membeli barang-barang yang mungkin sesungguhnya tidak terlalu dibutuhkan. Tidak aneh jika banyak konsumen di Jakarta yang rela bennacet-macet di jalan raya pada akhir minggu, menyetir mobil dari Jakarta ke Bandung, hanya demi sekedar satu atau dua potong pakaian_ Pada hari libur atau akhir minggu, factory outlet tersebut penuh dijejali oleh pengunjung yang sebagian besar adalah konsumen dari Jakarta.
Nita dapat melihat bahwa masing-masing individu tersebut memiliki persepsi yang berbeda tentang pilihan mereka untuk tetap datang ke factory outlet di Bandung. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai suatu proses bagaimana suatu rangsangan dari luar diartikan, dipilih dan dianalisa melalui panca indera manusia. Belum lagi pengaruh dari prang lain yang ikut menentukan apa yang menjadi keinginan konsumen sangatlah kuat. Hal tersebut dipandang sebagai purlieu mengapa konsumen di Jakarta memilih pergi ke Bandung dari sekian banyaknya pilihan factory outlet di Jakarta. Meski setelah penelitian dilakukan, ternyata atribut yang didapat belum memenuhi sepenuhnya gambaran dari persepsi yang ada di benak konsumen, tetapi atribut dasar seperti faktor kualitas barang, pelayanan, harga dan pengalaman belanja di factory outlet Bandung tetap merupakan faktor kunci bagi pengembangan atribut persepsi selanjutnya.

Some people shop even though they do not necessarily intend to buy anything at all, whereas others have to be dragged to a mall. Shopping is a way to acquire need products and services, but social motives for shopping also are important. Shopping is an activity that can be performed for either utilitarian or hedonic. Indeed, some researchers suggest that most woman shop to love while men are shop to win. Obviously, there are many exceptions to this view points, but nonetheless it is clear that the reason we shop are more complex than may appear on the surface.
In this research, using the consumer behavior approach as a general guideline to see the processes involved when individuals or groups select, purchase, use or dispose of products or services, ideas, or even experiences to satisfy needs and desires. The perspective of role theory takes the view that much of consumer behavior resembles actions in play, and as in a play, each consumer has a different lines, props and costume necessary to put on a good performance., instead of the dynamical changing in the urban lifestyles where the people takes place.
Factory Outlet in Bandung is one of the alternatives to go for most people in Jakarta. As these factory outlet growth very fast in that area, even there are many similar factory outlet in Jakarta. But why people prefer go to Bandung then ? What is on their mind while they are deciding go to Bandung for shopping even only for one or two pieces cloths? We might say that factory outlet is becoming a new phenomena at this point that they provide such a hedonic consumption, low price in order to attract people buying without knowing they need it or not. It is common today for seeing many people in Jakarta facing the heavy traffic way to Bandung on weekend and long holiday.
We may see that each of them have their own perceptions, needed or desires. Perception is the process by which these sensation or immediate response are selected, organized, and interpreted in order to give them meaning. Perceptions of brand comprise both its functional attributes and symbolic attributes. As we generally think that consumer is a person who identifies a need or desires, making a purchase decision and pass the three stages of consumption process. In many cases, different people may be involved in this sequence of events_ The purchaser and user might not be the same person. Another person may act as influencer, providing recommendation for certain products without actually buying or using them. Finally, consumers may take the decision involved in purchasing products that will be used by many.
After analyzing the product attribute that might have correlations into perception, it is suggested that next research should have more widely attributed to be analyzed instead of more sample of respondent. Four perceptions attributed such as product quality, service, price and experience may become basic attributed to be explored in the next future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman, Miriam Veronica
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25459
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrayani
"BNI Syariah telah memperluas jaringan layanan syariah dengan membuka layanan Syariah Chanelling Outlet (SCO) di cabang konvensional. Namun setelah setahun lebih berjalan tingkat perkembangan dana pihak ketiga yang dihimpun dari layanan BNI Syariah Chanelling Outlet (SCO) masih sangat rendah. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk melihat potensi, preferensi dan perilaku nasabah BNI terhadap Syariah Chanelling Outlet (SCO), diharapkan akan dapat meningkatkan market sharenya. Penelitian dilakukan di BNI Syariah Jakarta Selatan dan lima tempat di kantor cabang BNI Melawai, Mayestik, Margonda, Serang dan Cilegon, dengan sampel 260 responden. Metode yang digunakan untuk mengolah data adalah uji validitas dan readibilitas dengan metode alpha, factor analysis, binary logistic regression. Dari hasil analisis logit faktor pendidikan, lokasi dan aspek syariah dominan mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan layanan SCO faktor produk harga, promosi, pelayanan, sumber daya insani dan fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan manajemen BNI Syariah dalam menentukan kebijakan semegtasi, targeting dan positioning, yakni dengan lebih memperhatikan faktor-faktor dominan yang signifikan mempengaruhi keputusan nasabah, sehingga market share dapat ditingkatkan
BNI Syariah (Islamic Law based bank) had expanded its service by launching service product of SCO at conventional branch. Nevertheless, upon more one year it had been operated the growth rate of third party finance being saved there, it remains low. Hence, this research is aimed at observing. And it is wished may increase market segment. This research is conducted at BNI Syariah of south Jakarta and other five office branches of Melawai, Mayestik, Margonda, Serang and Cilegon by sampling 260 of respondents. The method used to proceed data is both validity and reability tests, as well ad alpha, analysis factors, and binary logistical regression methods. From analysis results of educational factor logic, location dan dominant syariah aspects which influence customers decision who use SCO services, price product factors, promotion, service, human resources, and physics, significantly, these have not impacts. This research results may be applied by BNI Syariah management to make policies regarding segmentation, targeting and positioning by observing both significant and dominant factors which influence customers decision. So that, it may increase market share."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brilly Cahyo Krisetyadi
"Ekstrak bubuk teh hitam dengan teknik spray drying merupakan teknik produksi ekstraksi yang diminati karena efisien dalam aplikasi dalam berbagai variasi produk minuman ringan. Produksi ekstrak bubuk teh hitam menggunakan metode spray dry 2-stage dalam praktiknya masih memiliki masalah seperti kadar air, densitas dan warna yang tidak mencapai syarat mutu konsumen. Agar proses produksi berjalan untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan, diperlukan pengaturan parameter operasi spray dryer pada 2-stage. Penggunaan suhu outlet dibawah 100oC dan total soluble solid (TSS) yang belum terstandar menyebabkan proses pembentukan bubuk yang tidak mencapai spesifikasi yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek suhu outlet dan TSS dalam kualitas bubuk ekstrak teh hitam. Menggunakan emulsi berasal dari Haldin dengan TSS 31,3, 35,2, 37,2, 43,9, 44,1 dan 47,4 brix serta variasi suhu outlet dengan nilai 105, 110, 115, dan 120 oC. Proses spray drying 2-stage dikondisikan stabil dengan suhu inlet 185oC, pressure chamber 2,0 mbar, suhu fluidbed internal 150oC, dan suhu fluidbed eksternal 25oC dengan atomizer nozzle tipe Delavan SDX III SC 40. Parameter diamati tekanan umpan, flowrate, kadar air, densitas (tap dan bulk), dan warna (seduhan dan bubuk). Berdasarkan hasil yang diperoleh kadar air terendah sebesar 1,68% pada suhu outlet 120 oC dan 2,81% TSS 31,3, flowrate tertinggi 73,48 kg/jam pada suhu outlet 120oC dan 61,1 kg/jam dengan TSS 47,4, Tekanan tertinggi sebesar 62,17 bar pada suhu 105 oC dan 68,1 bar pada TSS 47,4, densitas tertinggi pada 0.50 gr/ml pada suhu 105 oC dengan TSS 37,2, dan warna tergelap pada suhu 120 oC sebesar 18,35 L, dan warna seduhan tergelap sebesar 42,93 dengan TSS 35,2. Suhu outlet 120 oC dengan TSS rentang 35,2 hingga 37,2 telah cukup memenuhi spesifikasi syarat mutu konsumen Haldin

Black tea powder extract using spray drying technique is an extraction production technique that is in demand because it is efficient in applications in a wide variety of soft drink products. The production of black tea powder extract using the 2-stage spray dry method in practice still has problems such as moisture content, density and colour that do not reach consumer quality requirements. For the production process to run to achieve the desired specifications, it is necessary to set the spray dryer operating parameters on a 2-stage setting. The use of outlet temperatures below 100oC and total soluble solids (TSS) which have not been standardized causes the powder formation process that does not reach the desired specifications. This study aims to determine the effect of outlet temperature and TSS on the quality of black tea extract powder. Using an emulsion derived from Haldin with TSS 31.3, 35.2, 37.2, 43.9, 44.1 and 47.4 brix and variations in outlet temperature with values of 105, 110, 115, and 120 oC. The 2-stage spray drying process is conditionally stable with an inlet temperature of 185oC, a pressure chamber of -2.0 mbar, an internal fluid-bed temperature of 150oC, and an external fluid-bed temperature of 25oC with an atomizer nozzle SDX III SC 40 Delavan. Parameters observed were feed pressure, flow rate, moisture content, density (tap and bulk), and colour (brew and powder). Based on the results obtained, the lowest water content was 1.68% at an outlet temperature of 120 oC and 2.81% TSS 31.3, the highest flowrate was 73.48 kg/hour at an outlet temperature of 120oC and 61.1 kg/hour with a TSS of 47, 4, The highest pressure is 62.17 bar at 105 oC and 68.1 bar at TSS 47.4, the highest density is at 0.50 g / ml at 105 oC with TSS 37.2, and the darkest colour is at 120 oC at 18,35 L, and the darkest steeping colour is 42.93 with a TSS of 35.2. The outlet temperature of 120 oC with a TSS range of 35.2 to 37.2 is sufficient to meet the specifications for Haldin consumer quality requirements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisayoesti Puspa
"Skripsi ini membahas bagaimana jangkauan pelayanan factory outlet yang dilihat berdasarkan karakteristik factory outlet dan karakteristik konsumen di Kota Bogor. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis keruangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah jangkauan pelayanan factory outlet Kota Bogor mencakup daerah Jabodetabek dan dibagi menjadi 3 kelas yaitu <20 km, 20-40 km, dan 40-60 km. Jika dilihat dari karakteristik factory outlet terdapat perbedaan persentase jumlah konsumen antara kategori yang satu dengan yang lainnya pada masing-masing jangkauan. Sedangkan jika berdasarkan karakteristik konsumen tidak terlihat perbedaan pada tiap jangkauannya.

This thesis describes how the range of services is seen factory outlet based on the characteristics of factory outlet and characteristics of consumers in Bogor City. This research was a qualitative descriptive with a spatial analysis. The results of this research is range of services factory outlet in Bogor City covers Jabodetabek areas and divided into 3 classes which is <20 km, 20-40 km, and 40-60 km. When viewed from the characteristics of factory outlet there is a difference between the percentage of consumers that category to another at each range. Whereas, if based on consumer characteristics there is not seen significant differences on each reach."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>