Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raihan Fuad
"Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai 100 pada tahun 2020. Mini grid merupakan sebuah pembangkit dan jaringan listrik skala kecil yang dapat menjadi solusi untuk melistriki daerah terpencil. Desa Weriagar memiliki dua masalah utama yakni belum adanya suplai listrik kontinu dan akses air bersih. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan membutuhkan ruangan pendingin untuk menyimpan hasil tangkap ikan. Desa Weriagar terletak dekat dengan kilang LNG Tangguh yang dapat mensuplai bahan bakar pembangkit.
Penelitian ini bermaksud untuk melakukan analisis teknis dan ekonomi pembangunan mini grid dengan memanfaatkan LNG untuk melistriki Desa Weriagar, menyediakan air bersih, dan ruang pendingin. Listrik dihasilkan melalui PLTMG, air bersih dengan osmosis balik, dan ruang pendingin menggunakan siklus refrijerasi kompresi uap dan pemanfaatan energi dingin LNG. Simulasi dari masing-masing sistem dilakukan dengan perangkat lunak UniSim Design R390 sedangkan analisis keekonomiannya dilakukan dengan metode arus kas.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai kapasitas PLTMG sebesar 89 kW, volume cold storage sebesar 301,5 m3, dan kapasitas sistem osmosis balik sebesar 94,6 m3/hari. Konsumsi listrik total dengan dan tanpa memanfaatkan energi dingin LNG pada cold storage adalah sebesar 306.822,41 kWh/tahun dan 309.414,61 kWh/tahun secara berurutan. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar pembangkit mampu menghemat subsidi listrik sebesar Rp 3.589/kWh dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar diesel.

The Government of Indonesia plans to increase the electrification ratio to 100 by 2020. Mini grid is a small power grid that can be a solution for electrifying remote areas. Weriagar Village one of the villages that still need continuous power and water supply. The majority of the population who work as fishermen also need a room to store their fish. Weriagar Village is located near with LNG Tangguh Field which can be the source for electricity generation.
This research intends to conduct technical and economic analysis on mini grid development by utilizing LNG to power Weriagar Village, providing clean water, and cold storage. Electricity is generated through a gas engine, clean water is generated through the reverse osmosis, and the cold storage uses a vapor compression cycle as well as cold energy from LNG. The simulation of each system will be done with UniSim Design R390 software and its economic analysis is done usinh cash flow method.
The gas engine capacity was found to be 89 kW, the volume of cold storage was found to be 301,5 m3, whilst the reverse osmosis capacity was found to be 94,6 m3 day. The total electricity consumption with and without utilizing LNG cold energy in cold storage were found to be 306.822,41 kWh year and 309.414,61 kWh year respectively. There is a subsidy saving of Rp 3.589,26 kWh by using LNG instead of diesel as fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Surachman
"ABSTRAK
Limbah cair tahu yang dibuang langsung tanpa pengolahan lebih lanjut mencemari Sungai Ciliwung. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu metode pengolahan komprehensif dari limbah cair tahu yang terdiri atas dua proses utama, yaitu koagulasi-flokulasi dan filtrasi membran. Dalam penelitian ini digunakan kombinasi proses koagulasi flokulasi dan membran ultrafiltrasi serta ditindaklanjuti dengan osmosis balik. Parameter bebas yang digunakan di dalam proses ini adalah tekanan transmembran ultrafiltrasi dan tekanan transmembran osmosis balik. Dosis koagulan tawas sebesar 300 ppm menghasilkan persen penyisihan TSS 84,04 %. Setelah perlakuan membran ultrafiltrasi CA-RO dengan tekanan transmembran optimum 1,5 bar untuk CA dan 6 bar untuk RO dihasilkan persen penyisihan TSS, TDS, turbiditas, dan COD berturut-turut 100 %, 99,84 %, 100 %, dan 99,88 %.

ABSTRACT
Tofu wastewater without further processing contaminates Ciliwung River. In this study a comprehensive treatment method of tofu wastewater was developed which consisted of two main processes, namely coagulation-flocculation and membrane filtration. In this research a combination of flocculation coagulation and ultrafiltration was used and followed by reverse osmosis. The free parameters used in this process are ultrafiltration transmembran pressure and reverse osmosis transmembran pressure. The result for tawas dosage is 300 ppm and produce the % TSS reduction 84,04%. After treatment for combination CA ultrafiltration RO membrane with optimum TMP for CA is 1,5 bar and optimum TMP for RO is 6 bar then produce % reduction of TSS, TDS, Turbidity, and COD respectively 100%, 99,84%, 100% dan 99,88%."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batara Triargi Sabarudin
"ABSTRAK
Limbah tahu adalah limbah yang banyak diproduksi di Indonesia dan mencemari lingkungan. Limbah cair Industri Tahu dianggap sebagai salah satu penyebab dari munculnya bau tidak sedap di perairan akibat tingginya kandungan organik dalam limbah buangan. Upaya penanggulangan limbah dengan menggunakan kombinasi proses koagulasi-flokulasi dan teknologi membran sudah pernah dilaksanakan namun belum mendapatkan hasil keluaran yang aman untuk dibuang ke perairan. Penulis mengajukan tambahan metode dengan membran osmosis balik dalam menghasilkan limbah buangan yang memenuhi kadar aman untuk parameter TDS, TSS, BOD, COD, dan turbiditas untuk limbah buangan. Dosis optimum untuk kombinasi adalah sebesar 300ppm koagulan, yang dioperasikan pada ultrafiltrasi dengan tekanan 1Bar dan osmosis balik pada tekanan 6 Bar. Kombinasi metode ini mampu menurunkan kadar TSS dan turbiditas mencapai 100%, COD sebesar 98,13%, TDS sebesar 99,99%, dan BOD sebesar 99,31%

ABSTRACT
Tofu is known as one of the most popular food in Indonesia, especially the one that produced from soybean. Tofu industrial wastewater has been acknowledged to be the source of the problem due to the organic matter in the waste that causing the disturbing smell. The coagulation-coagulation and membrane technology has been done but still has not produced the expectation. Reverse osmosis is the additional technology to be combined with the previous technology. The expected result is to reduce the wastewater parameter, including COD, BOD, TDS, TSS, and turbidity to the safe range. The combination has a great impact on each parameters reduction. The optimum dosage of coagulant used is 300ppm of aluminium sulphate, while used on 1 Bar of Ultrafiltration and 6Bar of Reverse Osmosis. This combination rejects 100% TSS and Turbidity, 99,99% TDS, 98,13% COD, and 98,31% BOD.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fathia
"Produksi tahu di Indonesia menghasilkan limbah cair membentuk emulsi dan lebih pekat dibanding limbah tempe karena adanya proses penggilingan kedelai menjadi bubur, bersifat asam akibat penambahan asam saat penggumpalan tahu, dan berbau. Limbah cair tahu dapat diuraikan oleh mikroorganisme air, namun hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air dan menimbulkan dampak terhadap ekosistem dan lingkungan sehingga masih membutuhkan metode pengolahan yang lebih efektif.
Penelitian ini mengombinasikan ultrafiltrasi membran polisulfon dan osmosis balik dengan pretreatment berupa proses koagulasi-flokulasi dengan koagulan tawas. Proses koagulasi-flokulasi dilakukan dengan variasi dosis koagulan 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, dan 800 ppm, proses ultrafiltrasi dengan variasi tekanan umpan 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar, dan 2 bar, sedangkan osmosis balik dilakukan dengan variasi tekanan umpan 4 bar, 5 bar, dan 6 bar. Limbah cair tahu memiliki karakteristik pH 3-5, TSS 600-1200 mg/L, kekeruhan 800-1400 FAU, TDS 1200-1600 mg/L, COD 5000-8000 mg/L, dan BOD 4600 mg/L.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulasi-flokulasi yang optimal terjadi pada dosis tawas 300 ppm dengan hasil penyisihan TSS sebesar 82%, ultrafiltrasi optimal terjadi pada tekanan 0,5 bar dengan penyisihan TSS 93,6%, TDS 88%, kekeruhan 92,4%, dan COD 95,1%, serta osmosis balik optimal terjadi pada tekanan umpan dengan penyisihan TSS 100%, TDS 99%, kekeruhan 100%, dan COD 98,8%, di mana persentase penyisihan BOD total adalah 99,6%.

Tofu industry in Indonesia produces wastewater as its byproduct, which forms emulsion and more concentrated than tempeh wastewater as a result of soybean grinding process to form solid soy pulp, morevover it has acidic properties for its coagulation process with acid coagulant. Tofu wastewater can be degraded by water microorganism with reducing dissolved oxygen level in water as a drawback, and eventually impacts the environment.
This study aims to process tofu wastewater by combining ultrafiltration by polysulfone membrane and reverse osmosis with coagulation-flocculation by aluminum sulfate as pretreatment. Coagulation-flocculation was conducted with coagulant dose of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm, and 800 ppm, while ultrafiltration was conducted with feed pressure variation of 0,5 bar, 1 bar, 1,5 bar, and 2 bars, and reverse osmosis was conducted with feed pressure variation of 4 bars, 5 bars, and 6 bars. Tofu wastewater feed has characteristics of pH value of 3-4, TSS 600-1200 mg/L, turbidity 800-1400 FAU, TDS 1200-1600 mg/L, COD 5000-8000 mg/L, and BOD 4600 mg/L.
Experimental result showed that optimum coagulation-flocculation occured at aluminum sulfate dose of 300 ppm with TSS rejection  of 82%, optimum ultrafiltration occured at 0,5 bar feed pressure with rejection value of TSS 93,6%, TDS 88%, turbidity 92,4%, and COD 95,1%, as well as optimum reverse osmosis occured at 6 bars feed pressure with rejection value of TSS 100%, TDS 99%, turbidity 100%, and COD 98,8%, where overall BOD rejection was 99,6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library