Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsya
Abstrak :
ABSTRAK
Pergerakan anggota komunitas Dancesport menuju ke lokasi latihan dansa, akan menciptakan ruang-ruang yang mana elemen-elemen di dalamnya bersifat interdependen atau saling berhubungan yang akan menggambarkan organisasi spasial. Pola organisasi spasial yang terbentuk dan memiliki variasi spasial akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Dancesport yang dapat berubah dari waktu ke waktu dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, triangulasi data dan analisis keruangan. Hasil dari penelitian ini diketahui pola organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Erwan Yulia Sportdance di Jakarta berbentuk gravitasi titik dan komunitas Dancesport UI di Depok berbentuk gravitasi sistem dan tidak mengalami perubahan bentuk organisasi spasial dari T0 ke T1. Komunitas Yuds Ballroom Dancesport mengalami perubahan bentuk, yaitu dari pola organisasi spasial yang berbentuk gravitasi sistem menjadi kontak titik. Faktor-faktor perubahan bentuk organisasi spasial pergerakan anggota komunitas Dancesport disebabkan oleh adanya perubahan yang karakteristik anggota yang dipengaruhi perubahan motivasi bergabung, variasi usia, tempat tinggal anggota, serta pemilihan moda transportasi. Karakteristik lokasi latihan seperti jenis dan situasi tempat latihan tidak berpengaruh, sedangkan lokasi latihan berpengaruh terhadap perubahan organisasi spasial komunitas Dancesport.
ABSTRACT
The movement of the Dancesport community members toward the location of their dance practice, will create spaces in which the elements in it are interdependent or interconnected that will ultimately describe spatial organization. The spatial organization patterns that are formed, which also has spatial variations, will change over time. This study aims to see changes in the spatial organization pattern of the Dancesport community members rsquo movement that may change over time and the factors that influence the change. The methods used are descriptive analysis, data triangulation and spatial analysis methods. The results of this research show the spatial organization pattern of Erwan Yulia Sportdance community members movement in Jakarta through a gravity point and Dancesport UI community in Depok through a gravity system and no changes of spatial organization shape are found from T0 to T1. Yuds Ballroom Dancesport community undergo changes to its shape, which is the spatial organization pattern converting from a gravity system into a form of contact point. The changes in spatial organization pattern of the Dancesport community members rsquo movement are caused by changes in the members characteristics affected by their motivation and aim to join the community, age variation, place of residence, and selection of modes of transportation. The characteristics of the practice locations such as the type and conditions of the practice site have no effect, while the location of the practice site influences the changes of spatial organization within Dancesport community.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatun Nisa
Abstrak :
Manusia memiliki kebutuhan untuk berkumpul. Aktivitas berkumpul yang dilakukan akan menggambarkan organisasi spasial. Aktivitas berkumpul yang dilakukan memiliki corak tersendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan karakteristik manusia, seperti aktivitas berkumpul yang dilakukan oleh masyarakat permukiman baru di Kecamatan Kuta Alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan lokasi dan organisasi spasial aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru. Metode yang digunakan adalah metode analisis spasial dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini diketahui terdapat perbedaan pemanfaatan ruang dan proporsi penduduk yang mempengaruhi masyarakat permukiman baru dalam mengadakan aktivitas berkumpul. Pemilihan lokasi aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru tanpa rumah bantuan relatif menyebar, aksesibilitas tinggi dan bersifat lebih dinamis dilihat dari fungsi tempat berkumpulnya. Sedangkan pemilihan lokasi aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru dengan rumah bantuan relatif mengelompok, aksesibilitas tinggi dan bersifat kurang dinamis dilihat dari fungsi tempat berkumpulnya. Organisasi spasial aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru tanpa rumah bantuan memiliki tiga jenis bentuk, yaitu gravitasi titik, gravitasi sistem dan kontak titik. Sedangkan pada masyarakat permukiman baru dengan rumah bantuan hanya ada dua jenis bentuk, yaitu : gravitasi titik dan kontak titik. ...... The Human has a need to gather with others. The gathering activity will visualize the spatial organization. The gathering activity has its own feature which is influenced by physical characteristics and human characterstics, like the gathering activity done by society in resettlement area in Kuta Alam. This research has the purpose that is to know the location selecting and the spatial organization of gathering activity of society in resettlement area. The method applied on this research is spatial analysis and qualitative descriptive method.The result of research says there is a difference on landuse and inhabitant proportion that influence society of resettlement area in doing gathering activity. The selection on gathering activity location of society in The Without Donation House Resettlement is relatively spreaded, high accessibility, and more dynamic based on the place function. While in The Donation House Resettlement is relatively clustered, high accessibility and less dynamic based on the place function. The spatial organization of gathering activity of society in The Without Donation House Resettlement has three types of shape point gravity, system gravity and point contact while in The Donation House Resettlement has only two types of shape point gravity and point contact.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Gus Abdurrahman Wahid
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan kota baru mandiri Bumi Serpong Damai City yang berada di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan menyebabkan adanya perubahan pemanfaatan lahan dan adanya arus penduduk yang masuk ke kawasan ini. Hal ini berpengaruh kepada perkampungan asli yang termasuk dalam kawasan pembangunan BSD City, yaitu Lengkong Ulama, Lengkong Gudang, dan Lengkong Wetan. Alih fungsi lahan yang terjadi di kampung tersebut, dan juga perubahan proporsi penduduk perkampungan yang kemudian merubah kondisi sosial kampung-kampung di Kecamatan Serpong dapat tergambarkan pada tatanan spasial aktivitas berkumpul dari generasi ke generasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode obervasi lapang, in-depth interview dengan metode penetapan informan dengan cara snowballing, triangulasi sebagai upaya untuk memvalidasi jawaban informan melalui kajian pustaka, hasil observasi lapangan, dan jawaban informan lain mengenai topik yang sama. Hasil dari organisasi spasial yang terbentuk adalah adanya sistem gravitasi titik di lokasi-lokasi berkumpul untuk kegiatan keagamaan, adat-istiadat, musyawarah, dan kegiatan sosial. Kampung yang jauh dari kawasan pusat BSD City dan memiliki nilai kultural yang kuat seperti Lengkong Ulama secara umum mampu mempertahankan tatanan spasial kegiatan berkumpul yang dimiliki, hal ini dikarenakan perubahan pemanfaatan lahan yang tidak terlalu intensif di sekitar kampung dan proporsi penduduk warga asli yang masih lebih banyak. Berbeda dengan Lengkong Gudang dan Lengkong Wetan yang berada di dalam kawasan pusat BSD City, terjadi perubahan pemanfaatan lahan yang intensif dan proporsi penduduk pendatang yang lebih banyak, sehingga terdapat sistem gravitasi titik yang mulai memudar seperti kegiatan adat yang sudah tidak dilakukan.
ABSTRACT
Bumi Serpong Damai City, a New Town Development in Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan is causing many changes in land usage in its development area and also a flow of immigrants into this area. This phenomenon also causing several rural settlements or kampung in this area to change in terms of land usage and population proportions, these kampung, namely Lengkong Ulama, Lengkong Gudang and Lengkong Wetan. The mentioned changes in land usage and locals immigrants population proportions are affecting the social condition in communal and gathering activities within the kampung and can be explained by its spatial organization across generations. Methods in data gathering and data analysis in this research are done by qualitative methods, by utilising in depth interview with informant recruitment by snowballing sampling. Triangulation methods in analysis is used to achieve credibility of the information. The results are, spatial organization of point gravitation systems are often found in many place of prayers, admnistrative building, public area, and informal gathering places such as cafetaria or security posts, within the kampung. There are spatial variations between these three kampung and changes periodically alongside the development of BSD City. Kampung that retains it cultural value and have a consistent gravitational system is found far from BSD City 39 s first and central development area, while kampung that has a diminishing cultural value and fading point gravitational system are found within BSD City central development area.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library