Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soep
Abstrak :
Stres kerja perawat adalah salah satu masalah manajemen sumber daya manusia di RS yang merupakan kombinasi dari stres saat kerja, karakteristik individu, dan penyebab stres di luar organisasi. Penelitian dengan pendekatan explanatory research ini bertujuan mengetahui pengaruh karakteristik organisasi (aspek keuangan, lingkungan kerja, pengembangan karir, tim kerja, dan tugas) terhadap stres kerja yang dialami perawat di sebuah RS di Medan. Sampel sebanyak 151 diperoleh dengan metode acak sederhana. Data dianalisis melalui uji regresi linear berganda (α= 0,05; CI 95%). Hasil penelitian menunjukkan 59,6% perawat mengalami stres menengah. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa aspek tugas merupakan variabel karakteristik organisasi yang paling berpengaruh terhadap stres kerja perawat dibandingkan variabel lainnya (p= 0,002; α= 0,05; dan β= 0,274). Rumah sakit diharapkan dapat membuat kebijakan dengan mempertimbangkan aspek yang mempengaruhi stres kerja perawat.
Medan: Jurusan Keperawtan Poltekes Kemenkes Medan, 2012
610 JKI 15:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ratna
2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Viselita
Abstrak :
Komitmen organisasi perawat saat ini belum optimal dan menyebabkan beberapa dampak negatif. Salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta telah menerapkan sistem perekrutan, orientasi, pengembangan pendidikan yang baik bagi perawat. Namun, outcome yang diharapkan belum menunjukkan hasil yang optimal untuk komitmen perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas kehidupan kerja perawat dan karakteristik personal dengan komitmen organisasi perawat. Desain penelitian menggunakan kuantitatif cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 242 perawat di salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi square, korelasi spearman, dan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan komitmen organisasi perawat tinggi (52,9%) dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi (67,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik personal (usia, jenis kelamin, suku, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama kerja, jenjang karir, jabatan, pendapatan per bulan, lokasi keluarga, dan lama waktu tempuh) dengan komitmen organisasi perawat dan ada hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat (p 0,001). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan kualitas kehidupan kerja perawat merupakan faktor yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 5,277) serta dimensi konteks kerja dalam kualitas kehidupan kerja perawat yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 11,659). Kesimpulan dari hasil penelitan ini adalah perawat memiliki komitmen organisasi tinggi dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi. Manajemen rumah sakit lebih memperhatikan lagi kualitas kehidupan kerja perawat sehingga komitmen organisasi perawat dapat semakin meningkat. ......Nurses organizational commitment has not been optimal and this can lead to several negative impacts. One of the cardiovascular hospital in Jakarta had done a good recruitment system, good orientation programed of new nurse, and gave a good education development for nurses. Unfortunately, an aoutcome for organizational commitment was not optimal yet. Our study aimed to identify the relationship between quality of nursing work life and personal characteristics with nurses organizational commitment. Our study was quantitative cross sectional. Sample of our study was 242 nurses in national cardiovascular hospital in Jakarta recruited using convenience sampling technique. Data analysis performed was using chi square, spearman correlation, and multiple logistic regressions. The analysis showed nurses organizational commitment was high (52,9%) and quality of nursing worklife was high (67,4%). Bivariate analysis showed there was no assosiation between personal characteristics (age, sex, ethnicity, marital status, education, tenure, career ladder, job position, income per month, family location, and length of time traveled) and nurses organizational commitment and there was assosiation between quality of nursing work life and nurses organizational commitment (p 0,001). Logistic regresion analysis showed quality of nursing worklife was the most related factor (OR: 5,277) and Work context dimension was the most related factor to nurses organizational commitment (OR: 11,659). Hospital management should pay more attention to quality of nursing worklife, so that the organizational commitment of nurses can increase.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noraliyatun Jannah
Abstrak :
Iklim organisasi di antaranya dipengaruhi oleh empowerment. Tujuan penelitian cross sectional ini untuk mengetahui hubungan struktur empowerment dengan iklim organisasi perawat pelaksana di RSBY. Hasil penelitian pada 101 perawat pelaksana (total sampling) menggunakan dua instrumen (OCQ dan CWEQ-II) menunjukkan mayoritas perawat mempersepsikan struktur empowerment cenderung rendah sedangkan iklim organisasi cenderung baik. Uji Chi Square membuktikan struktur empowerment (kesempatan, informasi, dukungan, sumber daya, kekuatan formal, kekuatan informal) berhubungan dengan iklim organisasi (p=0,000-0,031;α=0,05). Faktor yang paling berpengaruh pada iklim organisasi dalam penelitian ini adalah dimensi kekuatan informal, sehingga perlu ditingkatkan di RSBY. Perawat perlu memiliki empowerment leadership skill untuk menciptakan iklim organisasi yang baik. ......Organizational climate is affected by empowerment. This cross sectional research aimed to investigate the relationship between structural empowerment and organizational climate of nurses in RSBY. Analysis on the data collected from 101 nurses employing two tools (OCQ and CWEQ-II) showed that majority of the nurses perceived that the structural empowerment tended to be low while the organizational climate was already in a good condition. Statistical tests using Chi Square showed a relationship between structural empowerment (opportunity, information, support, resource, formal power, informal power) and organizational climate (p=0,000-0,03;α=0,05). Moreover, the most influential factor on the organizational climate was the dimension of the informal power, therefore, this factor should be strengthened in RSBY. It is suggested that nurses are expected to have empowerment leadership skill to enhance the organizational climate.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Fahriani Zees
Abstrak :
Perilaku caring perawat merupakan salah satu perilaku anggota organisasi yang dipengaruhi budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor budaya organisasi dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSAS Kota Gorontalo. Survey analitik secara cross sectional dengan menggunakan uji chi square pada 120 perawat pelaksana menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status pernikahan, komunikasi, pelatihan, reward, pengambilan keputusan dan manajemen dengan perilaku caring perawat (p=0.000-0,042; α=0,05). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat adalah pelatihan, sehingga pelatihan perlu ditingkatkan di RSAS Kota Gorontalo terutama bagi perawat yunior. ......Nurse caring behaviors is one organization that influenced the behavior of members of the organization's culture. This study aims to analyze the factors of organizational culture that correlate with nurse caring behavior in RSAS Kota Gorontalo. The analytical survey with cross sectional using the chi square test on 120 nurses showed that there was significant correlation between marriage status, communication, training, reward, decision making, and nurses care managemnent (p= 0000-0.042; α = 0.05). The most dominant variable associated with nurse caring behavior was training. So it needs to be improved in the RSAS Gorontalo, especially for junior nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial Muchtar
Abstrak :
Turnover perawat merupakan hal penting yang mempengaruhi kontinuitas, kualitas dan biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover perawat. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional melibatkan 136 perawat. Analisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menggambarkan ada hubungan bermakna antara jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Variabel yang paling berhubungan dengan intensi turnover adalah kepuasan kerja. Manajemen rumah sakit harus melakukan sistem remunerasi, menata sistem jenjang karir dan iklim organisasi untuk mengurangi intensi turnover perawat. ......Turnover of nursing staff is an important issue affecting healthcare cost, quality and continuity. This research aimed to identify the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention of nurses by using cross sectional approach involved 136 nurses. Chi- square test and binary logistic regression identified the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention. The most related factor to turnover intention was job satisfaction (OR = 4,1). Hospital management should perform remuneration system, arrange career ladder system and organizational climate to reduce the nurse turnover intention.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library