Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Xenia Pramudita
Abstrak :
Mahasiswa mempunyai tugas utama untuk belajar di perguruan tinggi, selain dari kegiatan perkuliahan, sudah biasa mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan organisasi urusan mahasiswa. Namun, masih ada perdebatan tentang apa itu keterlibatan mereka yang ada di organisasi kemahasiswaan memberikan pengaruh positif atau itu negatif untuk penyesuaian mereka dalam perkuliahan. Oleh karena itu, penelitian ia ingin tahu apakah ada hubungan positif antara keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan dan mahasiswa penyesuaian perguruan tinggi di Universitas Indonesia tahun kedua. Pengukuran keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan dilakukan menggunakan alat ukur Quality of Involvement Scale (QIS). Sedangkan kuliah penyesuaian diukur dengan Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan melibatkan 270 mahasiswa UI 18-22 tahun yang sedang menempuh tahun kedua studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan dalam organisasi urusan mahasiswa dan penyesuaian perguruan tinggi. Hasil penelitian ini bisa dijadikan dasar universitas untuk memberikan dukungan bagi siswa untuk terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, guna membantu menyesuaikan diri di kampus. ...... Students have the main task of studying in tertiary institutions, apart from lecturing activities, it is common for students to be involved in student affairs organization activities. However, there is still debate about whether their involvement in student organizations has a positive or negative influence on their adjustment in lectures. Hence, research he wanted to know if there was a positive relationship between deep engagement student organizations and college adjustment students at the University of Indonesia in the second year. Measurement of involvement in student organizations is carried out using the Quality of Involvement Scale (QIS) measurement tool. Meanwhile, the adjusted course was measured by the Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). This study uses a correlational method and involves 270 UI students 18-22 years who are currently pursuing their second year of study. Research result shows that there is a positive relationship between involvement in student affairs organizations and college adjustment. The results of this research can be used as the basis for the university to provide support for students to be involved in student organizations, to help adjust themselves on campus.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Purnawan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taofik Muhammad Gumelar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat (intention) mahasiswa dalam melakukan tindakan whistleblowing atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi kemahasiswaan dan merumuskan metode whistleblowing yang sesuai untuk dapat diterapkan di organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa mengetahui telah terjadi fraud, namun tidak mampu melaporkan karena terbentur hubungan pertemanan. Penelitian ini berupaya untuk mengisi reseach gap, yaitu melihat fenomena pengambilan keputusan mahasiswa dalam melakukan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana kemahasiswaan melalui mekanisme whistleblowing menggunakan theory of planned behavior dengan memasukan moral norms ke dalam kerangka penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 (tiga) jenis fraud yang terjadi di organisasi kemahasiswaan yang sejalan dengan yang diungkapkan oleh ACFE (2010) di antaranya, fraudulent financial reporting, asset misappropriation, dan corruption. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat anggota organisasi dalam melakukan tindakan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi, yaitu attitude, subjective norms, perceived behavioural control tidak menjadi faktor yang dominan, sedangkan moral norms menjadi faktor dominan dalam pembentukan niat anggota organisasi kemahasiswaan untuk melakukan tindakan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi. Penelitian ini sejalan dengan Ajzen (1991, 2002), Kurland (1995), Adam & Shauki (2014). Namun pada penelitian ini menambahkan analisis tingkat dominan pengaruh faktor-faktor dalam pembentukan niat, di mana moral norms memberikan pengaruh dominan dalam pembentukan niat dan perilaku anggota organisasi. Mekanisme whistleblowing dilakukan dengan pendekatan internal dengan membentuk lembaga independen sebagai pengelola whistleblowing. Pelaporan dilakukan dengan mencantumkan identitas pelapor atau non-anonymous, dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor dan memberikan perlindungan baik secara hukum maupun keselamatan pelapor. Penelitian ini mendukung penelitian Gokce (2013) yang menyatakan non-anonymous menjadi salah satu cara untuk melakukan whistleblowing. Penelitian ini tidak sejalan dengan Latan & Lopes (2017) dan Lee & Fergher (2013) yang memilih menggunakan cara anonymous dalam melakukan tindakan whistleblowing. Sedangkan sistem pelaporan dilakukan dengan berbasis aplikasi gawai, demi meningkatkan partisipasi dari pelapor.
This study aims to analyze and evaluate the factors that influence student intention in conducting whistleblowing actions against fraud in managing student organization funds and formulating appropriate whistleblowing methods to be applied in student organizations. Students know fraud has occurred, but are unable to report due to collision with friendships. This study seeks to fill the reseach gap, which is to look at the phenomenon of student decision making in reporting fraud actions in managing student funds through the mechanism of whistleblowing using the theory of planned behavior by incorporating moral norms into the research framework. The results showed that there were 3 (three) types of fraud that occurred in student organizations that were in line with what was stated by ACFE (2010) including, fraudulent financial reporting, asset misappropriation, and corruption. Factors that influence the intentions of members of the organization in taking action reporting on fraud in the management of organizational funds, namely attitude, subjective norms, perceived behavioral control are not the dominant factors, while moral norms are the dominant factor in forming the intention of student organization members to take action reporting of fraud in managing the organizations funds. This research is in line with Ajzen (1991, 2002), Kurland (1995), Adam & Shauki (2014). However, this study adds an analysis of the dominant level of influence of factors in intention formation, where moral norms provide the dominant influence in the formation of intentions and behavior of members of the organization. The whistleblowing mechanism is carried out with an internal approach by forming an independent institution as a whistleblowing manager. Reporting is done by stating the identity of the reporter or non- anonymous, by maintaining the confidentiality of the reporters identity and providing protection both legally and the safety of the reporter. This study supports the research of Gokce (2013) which states that non-anonymous is one way to do whistleblowing. This study is not in line with Latan & Lopes (2017) and Lee & Fergher (2013) who choose to use anonymous methods in conducting whistleblowing. While the reporting system is based on a gadget app-based, in order to increase the participation of the reporter.
2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taofik Muhammad Gumelar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat (intention) mahasiswa dalam melakukan tindakan whistleblowing atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi kemahasiswaan dan merumuskan metode whistleblowing yang sesuai untuk dapat diterapkan di organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa mengetahui telah terjadi fraud, namun tidak mampu melaporkan karena terbentur hubungan pertemanan. Penelitian ini berupaya untuk mengisi reseach gap, yaitu melihat fenomena pengambilan keputusan mahasiswa dalam melakukan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana kemahasiswaan melalui mekanisme whistleblowing menggunakan theory of planned behavior dengan memasukan moral norms ke dalam kerangka penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 (tiga) jenis fraud yang terjadi di organisasi kemahasiswaan yang sejalan dengan yang diungkapkan oleh ACFE (2010) di antaranya, fraudulent financial reporting asset misappropriation, dan corruption. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat anggota organisasi dalam melakukan tindakan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi, yaitu attitude, subjective norms, perceived behavioural control tidak menjadi faktor yang dominan, sedangkan moral norms menjadi faktor dominan dalam pembentukan niat anggota organisasi kemahasiswaan untuk melakukan tindakan pelaporan atas tindakan fraud pada pengelolaan dana organisasi. Penelitian ini sejalan dengan Ajzen (1991, 2002), Kurland (1995), Adam & Shauki (2014). Namun pada penelitian ini menambahkan analisis tingkat dominan pengaruh faktor-faktor dalam pembentukan niat, di mana moral norms memberikan pengaruh dominan dalam pembentukan niat dan perilaku anggota organisasi. Mekanisme whistleblowing dilakukan dengan pendekatan internal dengan membentuk lembaga independen sebagai pengelola whistleblowing. Pelaporan dilakukan dengan mencantumkan identitas pelapor atau non-anonymous, dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor dan memberikan perlindungan baik secara hukum maupun keselamatan pelapor. Penelitian ini mendukung penelitian Gokce (2013) yang menyatakan non-anonymous menjadi salah satu cara untuk melakukan whistleblowing. Penelitian ini tidak sejalan dengan Latan & Lopes (2017) dan Lee & Fergher (2013) yang memilih menggunakan cara anonymous dalam melakukan tindakan whistleblowing. Sedangkan sistem pelaporan dilakukan dengan berbasis aplikasi gawai, demi meningkatkan partisipasi dari pelapor. ......This study aims to analyze and evaluate the factors that influence student intention in conducting whistleblowing actions against fraud in managing student organization funds and formulating appropriate whistleblowing methods to be applied in student organizations. Students know fraud has occurred, but are unable to report due to collision with friendships. This study seeks to fill the reseach gap, which is to look at the phenomenon of student decision making in reporting fraud actions in managing student funds through the mechanism of whistleblowing using the theory of planned behavior by incorporating moral norms into the research framework. The results showed that there were 3 (three) types of fraud that occurred in student organizations that were in line with what was stated by ACFE (2010) including, fraudulent financial reporting, asset misappropriation, and corruption. Factors that influence the intentions of members of the organization in taking action reporting on fraud in the management of organizational funds, namely attitude, subjective norms, perceived behavioral control are not the dominant factors, while moral norms are the dominant factor in forming the intention of student organization members to take action reporting of fraud in managing the organization's funds. This research is in line with Ajzen (1991, 2002), Kurland (1995), Adam & Shauki (2014). However, this study adds an analysis of the dominant level of influence of factors in intention formation, where moral norms provide the dominant influence in the formation of intentions and behavior of members of the organization. The whistleblowing mechanism is carried out with an internal approach by forming an independent institution as a whistleblowing manager. Reporting is done by stating the identity of the reporter or non- anonymous, by maintaining the confidentiality of the reporter's identity and providing protection both legally and the safety of the reporter. This study supports the research of Gokce (2013) which states that non-anonymous is one way to do whistleblowing. This study is not in line with Latan & Lopes (2017) and Lee & Fergher (2013) who choose to use anonymous methods in conducting whistleblowing. While the reporting system is based on a gadget app-based, in order to increase the participation of the reporter.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library