Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Rina
Abstrak :
Penelitian ini menganalisa dinamika interalcsi dalam keluarga orangiua tunggal untuk memahami fami{v_/imctionirzg dengan Beavers Systems Model. Pendekatan lcualitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi yang kaya mengenai keluarga orangtua tunggal dan keberfimgsiannya saat ini. Wawancara dilakukan terhadap 3 keluarga dan masing-masing keluarga diwakili oleh orangtua tunggal dan salah satu anaknya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Untuk mendukung data yang diperoleh, sebelum wawancara para panisipan diminta untuk mengisi instmmen Self-report Family Inventory (SFI) yang dikembangkan berdasarkan Beavers System Model.
Hasil analisis menunjukkan keunikan dari masing-masing keluarga orangtua tunggal dalam berfungsi. Saat ini, ketiga kasus menunjukkan tingkatan family functioning yang berbeda-beda, yaitu adeqzzaiefamilies, midrange mfxedfamilies, dan borderline famlies. Penelitian ini juga memperlihatkan adanya usaha untuk menyamakan famiy functioning masing-masing keluarga tunggal dengan kondisi mcreka sebelum menjadi kcluarga orangtua tunggal.
......The study analyzed the dynamics of interactions in single-parent families in order to understand the family fiinctioning using the Beavers Systems Model. This qualitative study was conducted to provide rich descriptions of single-parent families and their functioning at this moment. Interviews were conducted with 3 families. Each was represented by the single parent and one ofthe children that were suitable for the research. In order to support the data, before the interviews, the participants were asked to iill in the Self-report Family Inventory (SFI) that was developed based on the Beavers Systems Model.
The analysis revealed the uniqueness of each single-parent families in their functioning. The three cases showed different levels of family functioning; adequate families, midrange mixed families and borderline families. This study also revealed the efforts of each family to match their family functioning with what they had before they became single-parent families.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34056
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dwinita Ayu Maharani
2010
S3567
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Andika Alfarisi
Abstrak :
Keluarga orangtua tunggal sudah menjadi salah satu bagian kehidupan sosial di Indonesia. Namun bagaimana dengan proses pengambilan keputusan mereka ? Tekanan peran menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian dalam penelitian ini, sebab orangtua tunggal memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan ganda yang biasanya dilakukan oleh orangtua pada umumnya. Dalam penelitian ini proses pengambilan keputusan konsumen orangtua tunggal diaplikasikan dalam konteks kegiatan belanja bahan makanan pokok. Tekanan peran ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap proses indetifikasi masalah konsumen dan pengaruh terhadap kegiatan belanja secara reaktif dan proaktif. Iklan secara positif mempengaruhi orangtua tunggal di Indonesia baik dalam belanja secara reaktif dan proaktif.
......Single-parent families are becoming a part of Indonesian society. But What is known about their decision-making processes? Role strain is of particular interest when studying single parents because of their need to serve multiple family roles otherwise carried out by dual-parent families. In this study, the consumer decision process for single parents is empiricalli examined in the context of grocery shopping. Role strain was found to have significant effect on problem recognition style and both reactive-proactive shopping behaviors. Advertising positively influenced both proactive shopping behaviors and reactive shopping behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45426
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dini Andrini
Abstrak :
ABSTRAK
Setelah menikah dan memiliki anak, setiap pasangan suami istri memiliki peran
dan tanggungjawab bam yaitu sebagai orangtua. Menjadi orangtua tidak mudah karena
menuntut penyesuaian diri yang berkesinambungan. Proses-proses menjadi orangtua
dengan tujuan untuk mengarahkan anak menjaiani tiap tahapan perkembangar.nya
sehingga ia dapat bersosialisasi di masyarakat, disebut sebagai parenting (Hamner &
Turner, 1990).
Dalam menjaiani tjgas dan perannya tereebut muncul gangguan-gangguan yang
menimbulkan masalah. Salah satu gangguan dari parenting adalah peristiwa perceraian.
Perceraian dianggap setjagai peristiwa yang menimbulkan tekanan pada individu dan
memiliki dampak negatif pada penyesuaian diri (Moeljadi, 1991). Perceraian tidak saja
membah peran dan tanggungjawab suami istn tetapi juga keluarga sebagai keselumhan
sistem.
Dengan bercerai, terjadi bentuk keluarga bam yaitu Orangtua tunggal. Dikatakan
bahwa orangtua tunggal wanita iebih merasakan tekanan daripada orangUia tunggal
pria. Pada periode setahun pertama orangtua tunggal wanita mengaiami masa
penyesuaian diri yang tertjerat yaitu penyesuaian diri sebagai ibu yang mengasuh anak
dan pencari nafkah. Walaupun ada dampak negatifnya, perceraian dapat menjadi solusi
positif daripada memberi iingkungan yang bumk untuk anak. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan adanya perbaikan kualltas hidup orangtua tunggal wanita dan anakanaknya.
Bahkan ada beberapa keluarga orangtua tunggal wanita yang memiliki anakanak
berprestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Iebih dalam faktor-faktor apa yang
mempengamhi parenting orangtua tunggal wanita yang bercerai . Bagaimana proses
yang terjadi sehingga ada orangtua tunggal yang sukses dan ada yang tidak. Penelitian
ini menggunakan teori model proses dari Jay Belsky (1984) untuk memudahkan proses
anallsa data.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan
observasi sebagai alat pengumpul data. Sampel yang digunakan 3 orang dengan kriteria
telah bercerai 1-5 tahun dan memiliki anak usia 3-8 tahun saat bercerai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengamhi parenting
adalah sejarah perkembangan, tenmasuk disini latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, hubungan perkawinan, hubungan dengan orang lain dan saudara,
pekerjaan, dan hal-hal yang dapat dianggap sebagai dukungan maupun tekanan.
Kepribadian menjadi faktor yang paling banyak menentukan parenting, sedangkan
karakteristik anak walaupun memiliki pengaaih tetapi tidak sebesar faktor kepribadian.
Hasil penelitian juga menunjukkan kekhasan dari masing-masing individu dalam
menjalankan perannya sebagai orangtua tunggal. Pola parenting yang sama dapat
dilatarbelakangi proses-proses yang berbeda. Faktor lain yang tidak disebutkan oleh Jay
Belsky maupun peneliti barat lainnya adalah faktor agama.
Hal yang disarankan untuk penelitian berikutnya adalah, meneliti responden
dengan karakteristik berbeda, maupun mengadakan perbandingan dengan budaya lain.
1998
S2728
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan 1) Menjelaskan strategi pencarian informasi yang digunakan dalam usaha mereduksi ketidakpastian pada orang tua tunggal ibu yang berinteraksi dengan - anaknya yang berusia dini. dan 2) Menjelaskan pendekatan strategi komunikasi antar pribadi yang digunalan oleh orang tua tunggal ibu dalam berinteraksi dengan anak-anaknya....
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Cahyu Cantika Amiranti
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan externalizing behavior antara remaja yang ditinggalkan oleh orangtuanya sebagai TKI yang diasuh oleh orangtua yang tinggal di Indonesia dan yang diasuh oleh keluarga besar, dan antara remaja laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini, 171 partisipan yang merupakan siswa SMP di Karawang dan ditinggal oleh salah satu atau kedua orangtuanya untuk bekerja di luar negeri mengisi alat ukur SDQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan externalizing behavior yang signifikan antara remaja yang diasuh oleh orangtua yang tinggal di rumah dan keluarga besar. Externalizing behavior remaja laki-laki dengan remaja perempuan juga tidak berbeda secara signifikan.
ABSTRACT
;The study was conducted to investigate the differences of externalizing behavior
between children left behind that were raised by single parent and extended
family, and between boy and girl. A total of 171 participants, who were students
at junior high school at Karawang that were left behind by one or both of their
parents to become a migrant, completed the SDQ. The study found that there are
no significant differences of externalizing behavior between children left behind
that were raised by single parent or by extended family. There are also no
significant differences of externalizing behavior between boy and girl., The study was conducted to investigate the differences of externalizing behavior
between children left behind that were raised by single parent and extended
family, and between boy and girl. A total of 171 participants, who were students
at junior high school at Karawang that were left behind by one or both of their
parents to become a migrant, completed the SDQ. The study found that there are
no significant differences of externalizing behavior between children left behind
that were raised by single parent or by extended family. There are also no
significant differences of externalizing behavior between boy and girl.]
2015
S60679
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library